Posted on Leave a comment

KUBET – Mengenal Pulau Enggano, Pulau Viral di Bengkulu yang Sempat Terisolasi

Mengenal Pulau Enggano, Pulau Viral di Bengkulu yang Sempat Terisolasi

images info

Pulau Enggano, salah satu pulau terluar Indonesia di Samudera Hindia, saat ini menghadapi tantangan besar akibat isolasi berkepanjangan.

Lebih dari empat bulan terakhir, sekitar 4.000 penduduknya hidup dalam keterputusan dari dunia luar karena pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu.

Kondisi ini menyebabkan distribusi barang terhambat, hasil pertanian membusuk, dan perekonomian lokal nyaris lumpuh total.

Menyikapi keadaan darurat ini, Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempercepat pembangunan di Pulau Enggano, memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat.  

Dimana Letak Pulau Enggano?

Terletak sekitar 100 kilometer di sebelah barat daya Kota Bengkulu, Pulau Enggano merupakan bagian dari Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Pulau seluas 40.000 hektare ini dikelilingi perairan Samudera Hindia yang dikenal memiliki ombak besar dan arus kuat.

Topografi pulau ini terdiri dari hutan tropis yang lebat, garis pantai berpasir putih, dan perbukitan. Namun, lokasinya yang terpencil dan minimnya infrastruktur transportasi membuat pulau ini sangat rentan terhadap isolasi, terutama ketika akses laut terganggu.  

Kehidupan Masyarakat Pulau Enggano

Pulau Enggano dihuni oleh sekitar 4.000 jiwa yang terdiri dari Suku Enggano sebagai penduduk asli serta pendatang dari Bengkulu dan daerah lain di Sumatera. Mayoritas masyarakat menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perikanan.

Komoditas utama seperti kelapa, cengkeh, dan kakao menjadi tulang punggung perekonomian pulau ini. Namun, akibat terputusnya jalur distribusi, banyak hasil panen terpaksa dibiarkan membusuk di kebun. Selain itu, sektor pariwisata yang sebenarnya menjanjikan belum berkembang optimal karena keterbatasan infrastruktur dan promosi.  

Baca juga Legenda Asal Usul Pulau Madura, Kisah Tunjung Sekar yang Diusir dari Istana

Kekayaan Flora dan Fauna

Pulau Enggano menyimpan keanekaragaman hayati yang unik dan bernilai tinggi. Kawasan hutan tropisnya menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan endemik, termasuk Kayu Enggano (Dysoxylum engganense) yang menjadi ciri khas pulau ini. 

Berbagai jenis anggrek langka juga dapat ditemukan di sini, salah satunya Dendrobium engganoense yang hanya tumbuh di pulau ini.  

Di sisi fauna, Pulau Enggano memiliki beberapa spesies unik yang menjadi daya tarik bagi peneliti dan pencinta alam. Burung Enggano (Pycnonotus leucogrammicus) merupakan salah satu spesies endemik yang keberadaannya semakin langka.

Selain itu, pulau ini juga menjadi habitat bagi kera ekor panjang (Macaca fascicularis) dan lokasi pendaratan penyu hijau (Chelonia mydas) yang rutin datang ke pesisir untuk bertelur. Sayangnya, ancaman perburuan liar dan alih fungsi hutan mulai mengancam kelestarian satwa-satwa ini.  

Perlu Pembangunan Agar Tak Terisolasi

Pengeluaran Inpres oleh Presiden Prabowo untuk percepatan pembangunan Pulau Enggano menjadi angin segar bagi masyarakat setempat. Langkah pertama yang dinantikan adalah pengerukan alur pelabuhan untuk mengatasi masalah pendangkalan yang selama ini menjadi penyebab utama isolasi.

Pengembangan ekowisata menjadi salah satu fokus penting mengingat potensi alam Pulau Enggano yang masih sangat alami. Dengan perencanaan yang matang, pulau ini bisa menjadi destinasi wisata unggulan yang menyajikan keindahan alam sekaligus melestarikan kekayaan hayatinya.

Baca juga Mengenal berbagai Pulau di Raja Ampat, dari Keindahan Alamnya hingga Potensinya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Lebih Dekat dengan 3 Reaktor Nuklir Indonesia yang Sudah Ada Sejak 1970-an

Lebih Dekat dengan 3 Reaktor Nuklir Indonesia yang Sudah Ada Sejak 1970-an

images info

Saat mendengar kata “nuklir”, apa yang terbesit dalam benak Kawan GNFI? Apakah bom, radiasi, atau pembangkit listrik raksasa?

Nuklir memang identik dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemusnah massal dan bencana radiasinya. Namun, sebenarnya teknologi nuklir juga memiliki “sisi” lain yang lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia—mulai dari dunia kesehatan, riset, hingga industri—dengan pemanfaatan reaktor nuklir. Indonesia sendiri sudah memiliki dan mengoperasikan tiga reaktor nuklir sejak puluhan tahun lalu.

Lalu, apakah reaktor nuklir sama dengan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)?

Tidak. Reaktor nuklir berbeda dengan PLTN. Melansir dari Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat, reaktor nuklir adalah mesin yang menampung dan mengendalikan reaksi berantai nuklir dengan melepas panas pada laju yang terkendali.

Sementara itu, PLTN menggunakan panas yang dihasilkan reaktor nuklir untuk mengubah air menjadi uap dan bertujuan menggerakkan generator turbin yang menghasilkan listrik. Sederhananya, reaktor nuklir merupakan bagian atau “kompor” dari PLTN, dan PLTN merupakan “dapur” yang akan menghasilkan listrik dari reaktor nuklir tersebut.

Namun, perlu dicatat jika reaktor nuklir yang ada di Indonesia berfungsi sebagai tempat riset ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, reaktor nuklir di tanah air juga diperuntukkan untuk membantu bidang kesehatan, pertanian, dan lainnya. Sejauh ini, Indonesia juga masih belum memiliki PLTN.

Rusia Ajak Indonesia Kembangkan Nuklir Damai Bersama, Apa Maksudnya?

3 Reaktor Nuklir di Indonesia

Indonesia memiliki tiga reaktor nuklir yang tersebar di tiga tempat, yakni Bandung, Yogyakarta, dan Serpong. Ketiganya berfungsi sebagai sarana riset, pendidikan, dan pelatihan untuk keperluan nuklir damai.

Berikut adalah profil singkat masing-masing reaktor:

  • Reaktor TRIGA 2000, Bandung
Reaktor TRIGA 2000 di Bandung, reaktor riset pertama Indonesia untuk pendidikan dan riset nuklir

info gambar

Menukil dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Reaktor TRIGA adalah reaktor riset nuklir (non-daya) pertama di Indonesia yang berdiri sejak 1965. Nama awal reaktor ini adalah Reaktor TRIGA Mark II.

TRIGA merupakan akronim dari Training, Research, and Isotope production by General Atomics. Reaktor TRIGA juga disebut sebagai “era pembuka” Indonesia menuju teknologi nuklir.

Uniknya, reaktor TRIGA sudah pernah mengalami beberapa kali perubahan tingkat daya. Daya awalnya saat beroperasi adalah 250 kW. Lalu, pada 5 Desember 1971, dayanya dinaikkan menjadi 1.000 kW (1 MW). Jumlah tersebut kembali dinaikkan menjadi 2.000 kW (2 MW), dan kemudian namanya resmi berganti menjadi Reaktor TRIGA 2000.

Meskipun sudah tua, reaktor riset ini masih berfungsi dan laik digunakan sebagai tempat riset, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan produksi isotop.

  • Reaktor Kartini, Yogyakarta
Reaktor Kartini di Yogyakarta, reaktor nuklir karya teknisi Indonesia untuk pendidikan dan praktikum

info gambar

Reaktor Kartini sudah beroperasi sejak 1979. Menariknya, nama “Kartini” merupakan akronim dari Karya Teknisi Indonesia—di mana reaktor ini merupakan karya asli putra-putri terbaik bangsa kala itu.

Universitas Gadjah Mada—kampus yang memiliki jurusan Teknik Nuklir pertama di Indonesia—menjadikan Reaktor Nuklir Kartini sebagai laboratorium. Reaktor ini memang banyak dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan, utamanya praktikum bagi perguruan tinggi di Indonesia.

Reaktor Kartini memiliki kapasitas daya yang jauh lebih kecil dibandingkan TRIGA 2000. BRIN menyebut bahwa reaktor ini beroperasi pada daya 100 kW.

  • Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy (RSG-GAS), Serpong
Reaktor G.A Siwabessy di Serpong, reaktor nuklir terbesar di Indonesia untuk riset dan produksi radioisotop

info gambar

Reaktor G.A Siwabessy mulai beroperasi sejak 1987 dengan daya termal 30 megawatt. Reaktor ini merupakan reaktor riset terbesar di ASEAN. Sama seperti dua reaktor lainnya, RSG-GAS juga dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan dan pendidikan.

Tak hanya itu, reaktor serba guna ini turut dipakai untuk produksi radioisotop medis dan industri, iradiasi bahan, penelitian neutron, hingga pewarnaan batu topas (gemstone). Radioisotop yang diproduksi di sini juga telah diaplikasikan di sektor-sektor vital, mulai dari medis, industri, dan lingkungan.

Kawan GNFI, penyematan nama “G.A Siwabessy” merupakan bentuk penghormatan kepada Bapak Atom Indonesia, Gerrit Agustinus Siwabessy. Ia merupakan ilmuwan dan politikus yang pernah menjabat sebagai Menteri Badan Tenaga Atom Nasional (1964) dan Menteri Kesehatan RI (1966-1978).

Apa Itu Reaktor Nuklir Kecil atau Small Modular Reactor (SMR) dan Manfaatnya

Masa Depan Nuklir Indonesia

Indonesia memiliki potensi energi nuklir yang besar. Bahkan, Indonesia juga mempunyai potensi uranium lebih dari 24 ribu ton di Kalimantan.

Demi mewujudkan era nuklir damai, Indonesia bekerja sama dengan negara-negara yang telah mengembangkan teknologi serupa untuk mendukung proyek energi bersih ini. Targetnya, pada 2032, PLTN di Indonesia dapat segera beroperasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Kebal Virus dan Kanker, Kelelawar Punya Sistem Imun yang Ajaib

Kebal Virus dan Kanker, Kelelawar Punya Sistem Imun yang Ajaib

images info

Kelelawar sering dianggap sebagai inang bagi berbagai virus mematikan, seperti Ebola, SARS, dan bahkan COVID-19.

Namun, yang mengejutkan, meskipun membawa virus-virus berbahaya, kelelawar sendiri jarang sekali sakit. Fenomena ini telah menarik perhatian para ilmuwan selama bertahun-tahun. Bagaimana tubuh kelelawar mampu mengolah

virus tanpa menimbulkan penyakit? Riset terbaru mulai mengungkap rahasia di balik kekebalan unik ini.  

Mekanisme Pertahanan Unik Kelelawar terhadap Virus

Dr. Thomas Zwaka dari Icahn School of Medicine (2023) melakukan penelitian mendalam tentang sistem imun kelelawar.

Hasilnya menunjukkan bahwa kelelawar memiliki kemampuan luar biasa untuk “mengendalikan” virus alih-alih membasminya sepenuhnya.

Sistem imun mereka tidak bereaksi berlebihan seperti pada manusia, sehingga menghindari peradangan berbahaya yang sering kali menjadi penyebab kematian.  

Salah satu temuan kunci Zwaka adalah bahwa sel-sel kelelawar memiliki mekanisme khusus untuk memperlambat replikasi virus.

Alih-alih memicu respons imun yang ganas, tubuh kelelawar menciptakan lingkungan yang tidak ideal bagi virus untuk berkembang pesat.

Dengan demikian, virus tetap ada tetapi tidak menyebabkan kerusakan signifikan. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa kelelawar bisa menjadi inang bagi banyak patogen tanpa jatuh sakit.  

Baca juga Kelelawar, Hewan Antagonis yang Punya Banyak Jasa Ekologis bagi Manusia 

Kelelawar dan Kekebalan terhadap Kanker

Selain kebal terhadap virus, kelelawar juga memiliki pertahanan alami terhadap kanker. Sebuah penelitian dari University of Rochester menemukan bahwa gen kelelawar memiliki mekanisme perbaikan DNA yang sangat efisien. 

Gen-gen tertentu pada kelelawar, seperti P53, yang dikenal sebagai “penjaga genom,” bekerja lebih aktif dibandingkan pada mamalia lain.  

Kemampuan ini membuat sel-sel kelelawar lebih tahan terhadap mutasi genetik yang dapat memicu kanker.

Selain itu, metabolisme mereka yang unik—termasuk kemampuan terbang yang membutuhkan energi besar—memicu produksi molekul antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan.  

Hewan Lain yang Jarang Sakit

Selain kelelawar, beberapa hewan lain juga dikenal memiliki ketahanan luar biasa terhadap penyakit:  

  1. Hiu – Jarang terkena infeksi berkat sistem imun yang kuat dan senyawa antimikroba dalam kulit mereka.  
  2. Tardigrada (Beruang Air) – Dapat bertahan dalam kondisi ekstrem, termasuk radiasi tinggi dan ruang hampa udara, berkat protein pelindung khusus.  
  3. Naked Mole Rat (Tikus Tanah Telanjang) – Tahan terhadap kanker dan memiliki umur panjang yang tidak biasa untuk ukuran mamalia kecil.  
  4. Buaya – Memiliki sistem imun yang sangat kuat, sehingga luka mereka jarang terinfeksi meski hidup di lingkungan penuh bakteri.  
Baca juga Punya Manfaat Besar, Kotoran Kelelawar dari Indonesia Laris di Luar Negeri

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Mengenal OSA, Skema Bantuan Keamanan Jepang yang Kirim Alat Pertahanan ke Indonesia

Mengenal OSA, Skema Bantuan Keamanan Jepang yang Kirim Alat Pertahanan ke Indonesia

images info

Pemerintah Jepang melalui skema OSA atau Official Security Assistance akan memberikan bantuan peralatan pertahanan untuk beberapa negara berkembang. Salah satu negara yang masuk dalam daftar itu adalah Indonesia.

Pemberian bantuan peralatan pertahanan ini menjadi salah satu cara untuk menjaga jalur pelayaran yang aman di kawasan Indo-Pasifik. Ditambah lagi dengan postur militer Tiongkok di kawasan Pasifik yang semakin kuat dan modern.

Diwartakan dari ANTARA, delapan negara yang akan menerima bantuan lewat skema OSA ini adalah Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Tonga. Jepang berencana untuk memberikan pesawat nirawak (drone) buatan lokal yang dapat digunakan dalam misi bantuan bencana alam dan pegawasan maritime di negara-negara yang menerima bantuan.

Di tahun fiskal sebelumnya, Indonesia juga masuk daftar negara penerima bantuan OSA bersama dengan Bangladesh, Djibouti, Fiji, Malaysia, Mongolia, dan Filipina. Tahun 2025, Negeri Sakura menggelontorkan anggaran OSA sebesar 8,1 miliar yen—setara Rp910,7 miliar. Jumlah ini naik drastis dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Jejak Kebijakan Ekonomi Jepang di Jakarta: Pelajaran dari Masa Lalu

Lebih Dekat dengan OSA

Menukil dari Kementerian Luar Negeri Jepang, OSA diluncurkan secara resmi pada April 2023 silam. Dituliskan bahwa program ini ditujukan untuk mendukung angkatan bersenjata dan organisasi terkait dengan negara-negara yang memiliki pandangan serupa—like-minded countries. Skema ini bertujuan untuk memperdalam kerja sama keamanan antarnegara.

OSA berbeda dengan OSA (Official Development Assistance) yang berfokus pada pembangunan ekonomi dan sosial di negara berkembang. Sebagai informasi, Indonesia juga menerima bantuan ODA dari pemerintah Jepang yang dimulai sejak tahun 1954 lalu.

Melalui OSA, Jepang memberikan peralatan dan perlengkapan bagi angkatan bersenjata negara mitra untuk memperkuat kemampuan keamanan dan daya tangkal mereka demi perdamaian dan keamanan internasional. OSA juga telah disetujui oleh kabinet Jepang dan masuk dalam Strategi Keamanan Nasional Jepang pada 16 Desember 2022.

Lebih lanjut, proyek OSA tidak hanya terbatas pada pemberian alat-alat penunjang pertahanan saja. Terdapat beberapa kerja sama yang dilakukan, mulai dari kegiatan untuk menjamin perdamaian, stabilitas, dan keamanan berdasarkan hukum (pengawasan wilayah udara dan perairan, kontra-terorisme, anti-pembajakan), kegiatan kemanusiaan (tanggap bencana, perawatan medis, distribusi bantuan, dan sebagainya), serta operasi kerja sama perdamaian internasional atau peacekeeping operations.

Dalam pelaksanaannya pun, OSA memiliki berbagai ketentuan ketat untuk menjamin pelaksanaannya agar tepat dan sesuai sasaran, termasuk salah satunya adalah evaluasi dan pemantauan program. Kegiatan OSA juga sesuai dengan tujuan dan prinsip piagam PBB.

Penerima OSA adalah negara berkembang yang dipilih berdasarkan evaluasi demokrasi, supremasi hukum, HAM, dan situasi keamanan kawasan. OSA juga hanya fokus untuk menciptakan kawasan yang damai dan stabil.

Bantuan-bantuan yang diberikan Jepang untuk Indonesia ini tentu semakin memupuk tali persahabatan yang sudah dijalin sejak lama. Keduanya juga telah menjadi mitra terbaik selama beberapa dekade.

Iyus, Orang Indonesia Sekaligus Orang Asing Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Sudah Kedelapan Kali, Astra Kembali Raih Penghargaan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025

Sudah Kedelapan Kali, Astra Kembali Raih Penghargaan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025

images info

Astra bersama perusahaan Grup Astra pada hari Jumat (20/6) meraih penghargaan dari perhelatan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025. Ini adalah kali kedelapan Astra mendapatkan penghargaan dari HR Asia.

Penghargaan ini dianggap merupakan bentuk apresiasi untuk perusahaan-perusahaan di Asia yang menerapkan praktik-praktik SDM terbaik, tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi, dan budaya tempat kerja yang unggul.

Dalam pelaksanaan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025, Astra meraih tiga penghargaan yaitu penghargaan utama HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025, penghargaan kategori HR Asia Sustainable Workplace Awards 2025 dan HR Asia Tech Empowerement Awards 2025. Adapun perusahaan Grup Astra yang turut mendapatkan penghargaan pada ajang ini adalah Toyota Astra Motor, FIFGROUP, Astra Credit Companies, Surya Artha Nusantara Finance, United Tractors, Pamapersada Nusantara, Kalimantan Prima Persada, serta Komatsu Remanufacturing Asia.

Penghargaan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025 diperoleh dari rangkaian seleksi yang melibatkan 2,5 juta responden, 20.000 perusahaan di Asia yang 25% di antaranya merupakan perusahaan yang mendapatkan rekognisi dari Fortune Global 500 Companies.

“Astra memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, dan menanamkan pola pikir keberlanjutan di seluruh aktivitas bisnis. Untuk itu Astra melalui Astra 2030 Sustainability Aspirations memiliki Flagship Initiatives Astra for Everyone untuk berfokus terhadap menciptakan tempat kerja yang beragam dan inklusif, aman, nyaman, memiliki work-life balance yang sehat, serta mampu mengembangkan insan Astra yang kompeten sesuai dengan filosofi Astra yakni Catur Dharma,” ujar Chief of Corporate Human Capital Development Astra Aloysius Budi Santoso.

Astra 2030 Sustainability Aspirations

Astra 2030 Sustainability Aspirations adalah pemandu perjalanan transisi Grup Astra yang mengintegrasikan sustainability di dalam Astra Triple-P Strategy, yaitu Portfolio Roadmap, People Roadmap, dan Public Contribution Roadmap.

Melalui People Roadmap, Astra menerapkan Mandatory Key Action (MKA) dan mengedepankan komitmen terhadap “People First, Safety by All for All,” yang berfokus pada penguatan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta menanamkan budaya keselamatan di seluruh lini bisnis Astra.

Pengembangan talenta juga menjadi prioritas utama dalam strategi keberlanjutan Astra. Astra memastikan bahwa pertumbuhan bisnis sejalan dengan pertumbuhan sumber daya manusia.

Astra Sustainability Academy menjadi wadah bagi pengembangan kompetensi, membekali insan Astra dengan pemahaman mendalam tentang prinsip ESG serta keterampilan teknis yang relevan untuk mendukung transisi ke bisnis yang lebih berkelanjutan.

Komitmen Astra terhadap keberagaman dan inklusi tercermin dalam berbagai inisiatif yang mendorong kesetaraan peluang dan lingkungan kerja yang suportif. Salah satu contohnya adalah Astra Women Leaders Development Program, yang dirancang untuk mempromosikan kepemimpinan perempuan, memperkuat peran perempuan dalam pengambilan keputusan strategis, serta membangun budaya dan organisasi yang inklusif, inovatif, dan adaptif.

Komitmen Astra dalam membudayakan keberlanjutan dalam perusahaan Grup Astra untuk hari ini dan masa depan Indonesia, sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Memadukan AI dan Filosofi Saling Bantu Saat Bencana, Peta Bencana Luncurkan Platform Peta Gotong Royong

Memadukan AI dan Filosofi Saling Bantu Saat Bencana, Peta Bencana Luncurkan Platform Peta Gotong Royong

images info

PetaBencana.id meluncurkan Peta Gotong Royong, platform baru dengan dukungan AI yang dirancang untuk mendukung penyaluran bantuan bencana antar-warga, memberdayakan aksi di tingkat lokal, dan memenuhi kebutuhan di saat kritis dalam respons kemanusiaan.

Dibangun di atas fondasi tepercaya PetaBencana.id, Peta Gotong Royong memperluas komitmen selama satu dekade untuk memperkuat ketahanan masyarakat melalui teknologi yang terbuka dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

Inisiatif ini hadir di tengah tantangan besar dalam dunia sains iklim global, di mana proses penyusunan Laporan Penilaian Ketujuh (AR7) oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengalami penundaan signifikan. Keterlambatan ini menimbulkan kekhawatiran atas ketersediaan data iklim yang tepat waktu, yang dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan kebijakan secara responsif dan berbasis bukti.

“Masyarakat harus diperlengkapi sumberdaya yang tepat untuk bertindak ketika bencana terjadi,” kata Nashin Mahtani, Direktur Yayasan Peta Bencana.

“Peta Gotong Royong dibangun di atas tradisi gotong royong yang kuat di kawasan ini dengan menyediakan perangkat digital yang sesuai dengan tantangan abad ke-21.”

Pentingnya gotong royong

Selama bencana, platform media sosial sering kali menjadi pusat penting untuk koordinasi dan berbagi informasi. Tetapi banyaknya unggahan dapat dengan cepat menjadi sangat banyak, sehingga sulit untuk memverifikasi kebutuhan, memprioritaskan tanggapan, dan memastikan bahwa bantuan menjangkau mereka yang paling membutuhkannya.

Peta Gotong Royong menanggapi tantangan ini dengan menyediakan platform gratis dan terbuka tempat siapapun dapat melaporkan kebutuhan mendesak, menawarkan bantuan, dan mendapatkan bantuan secara langsung — semuanya menggunakan alat yang sudah dikenal seperti WhatsApp dan media sosial lain seperti Telegram dan Facebook Messenger.

Platform ini dirancang untuk memanfaatkan kekuatan media sosial—tempat sebagian besar koordinasi respons bencana telah terjadi dan menyalurkannya ke dalam sistem yang terorganisasi, terstruktur, dan dapat ditindaklanjuti yang dapat digunakan oleh masyarakat dan relawan.

“Pada saat krisis, masyarakat adalah penanggap pertama. Masyarakat perlu mengaktualisasikan semangat gotong-royong melalui dukungan, penggunaan juga lewat PetaBencana.id, tak lain untuk Indonesia bisa lebih tangguh menghadapi bencana,” kata Bambang Surya Putra, Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bambang menyatakan ancaman risiko di Indonesia sewaktu-waktu bisa terjadi, karena itu dengan adanya data bersama menjadi sumbangsih dan bentuk gotong royong yang unik. Ini merupakan ladang pahala baru melalui Peta Gotong Royong.

“Mengapa disebut Gotong Royong? Karena tidak ada pemimpinnya, karena kita semua setara dan bekerja bersama untuk mengatasi masalah yang kita hadapi di lingkungan kita. Peluncuran ini menjadi momen penting untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan melalui Peta Gotong Royong dari PetaBencana.id,” paparnya.

Pentingnya kolaborasi

Senada dengan pernyataan di atas, Indra Kurniawan, Kepala Departemen Manajemen Bencana PMI Bogor 2015–2017 sekaligus penyintas Gempa Sukabumi 2022, menekankan pentingnya kolaborasi dan informasi di lapangan. Baginya yang sering turun ke lokasi bencana, informasi cepat dan akurat sangat penting.

Baginya aplikasi ini bisa menjadi jembatan untuk warga, relawan, komunitas, sampai pemerintah supaya saling tahu, saling bantu, dan bergerak bersama.

Lebih lanjut, Indra menyoroti bagaimana Peta Gotong Royong memperkuat upaya tersebut dengan pendekatan berbasis komunitas. Sehingga kebutuhan aplikasi itu sangatlah mendesak.

“Peta Gotong Royong dari PetaBencana.id merupakan perangkat penting yang membantu mengidentifikasi kebutuhan mendesak dan memberdayakan masyarakat setempat, yang selalu menjadi penanggap pertama di saat krisis. Dengan mendukung koordinasi dan saling melengkapi dalam upaya kemanusiaan, platform ini mewujudkan komitmen kemanusiaan inti untuk tanggap bencana yang efektif dan dipimpin secara lokal.” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Karpet Merah untuk Soekarno, Sambutan Meriah dalam Kunjungan ke Washington DC pada 1956

Karpet Merah untuk Soekarno, Sambutan Meriah dalam Kunjungan ke Washington DC pada 1956

images info

1956 menjadi salah satu tahun penting dalam sejarah politik luar negeri Indonesia. Sebab pada tahun ini, presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno melakukan kunjungan perdananya ke Amerika Serikat.

Kunjungan Soekarno ke Amerika Serikat ini merupakan undangan langsung dari Eisenhower yang menjadi pimpinan tertinggi Negeri Paman Sam pada waktu itu. Kunjungan Soekarno ke sana terjadi pada pertengahan Mei hingga awal Juni 1956.

Washington DC menjadi kota pertama yang dikunjungi oleh Soekarno dalam rangkaian kunjungan tersebut. Kedatangan Soekarno ke kota ini disambut dengan meriah.

Lantas bagaimana kemeriahan sambutan Soekarno di Washington DC pada 1956? Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Kunjungan Soekarno ke Washington DC

Dikutip dari artikel “„Nooit was rode loper dikker en zachter…” Soekarno wacht in USA glorieuze ontvangst” yang terbit di surat kabar Friese koerier edisi 16 Mei 1956, kedatangan rombongan Soekarno ke Washington DC terjadi pada Rabu, 16 Mei 1956. Dua hari sebelumnya, dua puluh pejabat serta jurnalis Indonesia sudah hadir terlebih dahulu untuk meliput kunjungan ini.

Sebelum sampai di Washington DC, rombongan Soekarno sudah terlebih dahulu ditunggu oleh pesawat pribadi Eisenhower, yakni Columbine di Honolulu. Dari sana rombongan Soekarno kemudian dibawa untuk menuju Washington DC.

Kedatangan Soekarno ke Washington DC disambut dengan meriah. Berbagai hiasan lambang resmi sudah terpajang untuk menyambut kedatangan presiden pertama Indonesia tersebut.

Bahkan persiapan ini diketahui sudah dilakukan sejak beberapa hari sebelumnya. Sejak Senin, 14 Mei 1956, sudah mulai dipasang tribun serta bendera di sepanjang rute jalan menuju Gedung Putih.

Kedatangan Soekarno di Washington DC disambut langsung oleh Wakil Presiden Amerika Serikat pada waktu itu, Richard Nixon. Selain itu, beberapa pejabat tinggi Amerika Serikat juga turut menyambut kedatangan Soekarno, seperti Menteri Luar Negeri Dulles, Ketua Dewan Kepala Staf Gabungan, Laksamana Arthur Radford, dan lainnya.

Setelah itu, Soekarno langsung menuju Gedung Putih untuk bertemu dengan Eisenhower. Dalam pertemuan itu, Soekarno juga dijamu untuk makan siang bersama oleh presiden Amerika Serikat tersebut.

Selain itu, Soekarno turut mengundang Eisenhower untuk menghadiri makan malam di kedutaan besar pada Jumat, 18 Mei 1956. Jamuan makan malam ini juga menjadi kali pertama yang dihadiri Eisenhower setelah terkena serangan jantung pada September 1955.

Kunjungan Soekarno di Washington DC pada 1956 berlangsung selama dua setengah hari. Semua kunjungan Soekarno di kota tersebut dipenuhi oleh acara kenegaraan resmi.

Selain itu, Soekarno juga mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di sana. Setelah menyelesaikan kunjungan di Washington DC, Soekarno melanjutkan lawatannya ke beberapa daerah di Amerika Serikat selama dua minggu ke depan.

Karpet Merah untuk Soekarno

Sambutan atas kunjungan Soekarno di Washington DC dianggap berbeda dengan kedatangan petinggi negara lainnya. Masih dari artikel yang sama, pejabat Washington menyebutkan bahwa belum ada sambutan seremonial untuk tamu asing yang semeriah ini di Amerika Serikat sebelumnya.

Selain itu, persiapan yang menyeluruh di sisi Kota Washington DC juga tidak pernah terjadi sebelumnya. Terlebih kunjungan kenegaraan di Washington DC memang jarang terjadi sebelumnya.

Bahkan Reuters menyebutkan bahwa kedatangan Soekarno ke Washington DC disambut layaknya dengan karpet merah yang tebal dan lembut. Penggambaran ini seolah memberikan gambaran terkait meriahnya sambutan yang diterima oleh Soekarno atas kunjungannya ke Amerika Serikat, khususnya di Washington DC pada periode waktu tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Tagar #JusticeFor dan Fenomena Selective Justice: Wujud Solidaritas Publik untuk Penegakan Hukum

Tagar #JusticeFor dan Fenomena Selective Justice: Wujud Solidaritas Publik untuk Penegakan Hukum

images info

Belakangan ini, tagar #JusticeFor kerap muncul di media sosial, diikuti dengan berbagai nama yang menjadi sorotan publik. Tagar ini bukan sekadar ekspresi solidaritas, melainkan juga bentuk kekecewaan masyarakat terhadap ketimpangan dalam penegakan hukum.

Banyak kasus yang melibatkan keluarga pejabat atau orang berpengaruh cenderung ditangani secara lambat, tertutup, atau bahkan tidak jelas kelanjutannya. Fenomena ini memunculkan anggapan adanya selective justice, di mana hukum hanya tegas bagi kalangan tertentu, sementara yang lain seolah mendapat kekebalan.  

Menanggapi hal ini, Amira Paripurna, S.H., LL.M., Ph.D., Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR), mengungkapkan bahwa terdapat beberapa pola yang sering muncul ketika sebuah proses hukum mengalami intervensi. Salah satunya adalah kurangnya transparansi dalam penyelesaian kasus.  

Transparansi Proses Hukum yang Dipertanyakan

Amira menjelaskan bahwa salah satu indikasi intervensi dalam hukum adalah ketidakjelasan informasi mengenai perkembangan kasus. “Proses penyelidikan sering berlarut-larut tanpa alasan yang jelas. Bahkan, alat bukti seperti CCTV, rekaman digital, atau hasil visum terkadang hilang atau dianggap tidak valid,” ujar Amira, dikutip dari unair.ac.id

Selain itu, penetapan tersangka sering kali tertunda meskipun bukti awal sudah cukup. Di era digital seperti sekarang, Amira juga mengingatkan bahwa bisa saja muncul narasi tandingan yang sengaja dibentuk untuk melemahkan posisi korban. Hal ini semakin memperkeruh situasi dan membuat publik sulit mempercayai proses hukum yang berjalan.  

Keterbatasan Peran Negara 

Ketika masyarakat berharap pada lembaga-lembaga negara seperti Komnas HAM atau Komisi Yudisial (KY), Amira mengingatkan bahwa kewenangan mereka sangat terbatas. 

“Lembaga-lembaga ini tidak bisa membatalkan putusan pengadilan atau memaksa institusi lain. Rekomendasi yang mereka keluarkan pun tidak memiliki kekuatan hukum yang memaksa,” jelasnya.  

Meski begitu, keberadaan lembaga tersebut tetap penting sebagai alat kontrol moral dan publik terhadap integritas penegakan hukum. Misalnya, Komnas HAM dapat menyelidiki dugaan pelanggaran HAM dalam suatu kasus, terutama jika ada indikasi intimidasi, diskriminasi, atau penyiksaan terhadap korban atau saksi.  

Baca juga Pengamat Hukum: RUU Perampasan Aset Bisa Tingkatkan Kepercayaan Publik

Peran Strategis Kampus dalam Advokasi Hukum 

Amira menekankan bahwa perguruan tinggi juga memiliki peran penting dalam mendorong keadilan. Kampus dapat menjadi jembatan akses hukum bagi masyarakat, terutama kelompok rentan yang kesulitan mendapatkan bantuan hukum.  

“Universitas bisa memberikan pendidikan hukum (legal literacy), layanan konsultasi gratis, pendampingan kasus, hingga litigasi strategis untuk mendorong perubahan kebijakan,” paparnya.

Selain itu, kampus juga dapat melakukan advokasi berbasis riset, mempublikasikan analisis hukum, serta mengawal kasus-kasus strategis yang berdampak luas pada masyarakat.  

Belajar dari Sistem Hukum Korea Selatan

Amira mencontohkan Korea Selatan sebagai negara yang memiliki mekanisme penegakan hukum yang cukup efektif. Lembaga seperti Anti-Corruption and Civil Rights Commission (ACRC) dianggap berhasil memberantas korupsi dan melindungi hak-hak sipil warganya.  

“Meski sistem hukum Indonesia berbeda, prinsip transparansi dan partisipasi publik di Korea Selatan bisa menjadi pembelajaran. Lembaga yang independen dan kuat sangat diperlukan untuk memastikan hukum ditegakkan secara adil,” pungkasnya.  

Baca juga Apa Itu Abolisi?Bentuk Pengampunan Hukum yang Diberikan oleh Negara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Rusia Ajak Indonesia Kembangkan Nuklir Damai Bersama, Apa Maksudnya?

Rusia Ajak Indonesia Kembangkan Nuklir Damai Bersama, Apa Maksudnya?

images info

Lawatan diplomatik Presiden Prabowo ke St. Petersburg, Rusia, pada 18-20 Juni 2025 menghasilkan beberapa kesepakatan kerja sama, salah satunya adalah peluang adanya kerja sama nuklir yang ditawarkan oleh Presiden Vladimir Putin.

Putin menyebut kesiapan dan keterbukaan Rusia untuk membantu Indonesia dalam pengembangan bidang nuklir damai. Putin juga menyampaikan minatnya untuk memperluas kemitraan di sektor teknologi canggih.

“Kami terbuka untuk kerja sama dengan mitra Indonesia di bidang nuklir,” jelas Putin dilansir melalui ANTARA.

Namun, apa yang dimaksud dengan nuklir damai seperti yang disebutkan oleh Putin?

Nuklir damai adalah pemanfaatan teknologi nuklir untuk kepentingan damai atau non-militer, seperti pembangkit listrik, keperluas riset, medis, industri, pertanian dan sebagainya. Beberapa negara berkembang, seperti Turki, Mesir, dan Bangladesh dijelaskan sudah menggunakan teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dari Rusia untuk menunjang pertumbuhan ekonomi mereka.

Laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mewartakan, terdapat lebih dari 400 PLTN yang sudah beroperasi di dunia dan 61 lainnya sedang dalam tahap pembangunan. Indonesia sendiri disebut tengah bersiap untuk ikut masuk dalam era energi nuklir.

Tahun 2030-2034, pemerintah Indonesia menargetkan beroperasinya PLTN pertama dengan kapasitas 500 megawatt. Nuklir dikatakan sebagai energi yang ramah lingkungan karena bebas emisi gas rumah kaca (GRK), footprint yang relatif kecil, tidak mengganggu keseimbangan ekosistem, dan pengelolaan limbah yang dikelola dan dikontrol dengan aturan yang jelas.

Peluang kerja sama nuklir dengan Rusia tersebut masih berada dalam tahap feasibility study atau studi kelayakan. Hal ini menjadi langkah awal untuk menyiapkan fondasi teknologi dan regulasi dalam pengembangan energi nuklir yang aman dan berkelanjutan di tanah air.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia Targetkan Punya PLTN 2032 Mendatang!

Indonesia Hanya Akan Manfaatkan Nuklir untuk Tujuan Damai

Indonesia telah meratifikasi The Treaty of the Prohibition of Nuclear Weapons (NPT) atau Traktat Pelucutan Senjata Nuklir yang digagas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Artinya, Indonesia secara tegas menolak adanya senjata nuklir di dunia dan mendorong adanya pelucutan nuklir.

Perjajian ini bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan teknologi senjata yang membahayakan umat manusia dan mendorong kerja sama penggunaan energi nuklir secara damai (the peaceful uses of nuclear energy). Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) adalah pihak yang bertanggung jawab dalam perjanjian tersebut.

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) RI pun berkomitmen bahwa Indonesua akan terus ikut menjaga perdamaian dunia dengan hanya menggunakan nuklir dengan tujuan damai. Saat ini, terdapat tiga fasilitas reaktor nuklir yang digunakan untuk riset, seperti Reaktor Kartini, Reaktor Triga, dan Reaktor G.A Siwabessy.

Sebagai tambahan informasi, menukil dari The International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN), terdapat sembilan negara yang memiliki senjata nuklir, yaitu Rusia, Amerika Serikat, Tiongkok, Prancis, Britania Raya, Pakistan, India, Israel, dan Korea Utara. Disebut bahwa negara-negara ini memiliki sekitar 12.331 hulu ledak nuklir, dengan lebih dari 9.600 berada dalam persediaan militer aktif.

Ciptakan Dunia yang Aman, Indonesia Tegas Tolak Senjata Nuklir: Hapus Total!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Kue Maksuba, Jajanan Tradisional dari Sumatra Selatan yang Menjadi Simbol Kesabaran

Kue Maksuba, Jajanan Tradisional dari Sumatra Selatan yang Menjadi Simbol Kesabaran

images info

Bagi Kawan yang berdomisili di Palembang dan Sumatra Selatan, apakah pernah mencoba salah satu jajanan tradisional khas daerah ini, yakni kue maksuba? Jajanan tradisional ini merupakan salah satu kuliner yang patut Kawan coba ketika berkunjung ke daerah tersebut.

Bicara soal kuliner yang berasal dari Palembang dan Sumatra Selatan, umumnya khalayak luas akan langsung berpikiran pempek dan sejenisnya. Padahal masih banyak kuliner khas daerah Palembang lainnya yang patut Kawan coba, termasuk kue maksuba.

Terlebih bagi masyarakat Palembang, kue maksuba tidak hanya sekadar makanan dan jajanan tradisional saja. Kuliner yang satu ini juga memiliki makna dan nilai filosofis yang mendalam bagi masyarakat.

Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait kuliner khas Sumatra Selatan tersebut? Simak pembahasannya dalam artikel berikut ini.

Mengenal Kue Maksuba

Kue maksuba merupakan salah satu jajanan tradisional yang berasal dari daerah Palembang, Sumatra Selatan. Jajanan tradisional ini biasanya dikonsumsi sebagai makanan ringan oleh masyarakat.

Sekilas kue maksuba memiliki bentuk yang mirip dengan lapis legit. Namun sebenarnya ada sedikit perbedaan antara kedua jenis kuliner tersebut.

Dilansir dari laman IDN Times, salah satu perbedaan bisa dilihat dari bahan dasar kue maksuba yang berbeda dengan lapis legit. Jajanan tradisional ini tidak menggunakan tepung dalam proses pembuatannya.

Selain itu bentuk dari kedua makanan ini juga sedikit berbeda jika dilihat secara lebih teliti. Tekstur dari kue maksuba lebih padat dan tidak berpori selayaknya lapis legit.

Keberadaan kue maksuba ternyata sudah ada sejak lama di tengah masyarakat Palembang. Dikutip dari artikel Nurul Sukma Lestari dan Grace Sella Winata, “Kue Maksuba Warisan Masa Lampau yang Berpotensi Sebagai Daya Tarik Wisatawan” yang terbit di Jurnal Pringgitan, jajanan tradisional ini diketahui sudah ada sejak masa Kesultanan Palembang.

Pada waktu itu masyarakat membutuhkan kudapan yang bisa bertahan lama. Apalagi saat itu belum ada teknologi yang bisa mempertahankan kualitas makanan, seperti lemari es dan sejenisnya.

Oleh sebab itu, munculah inovasi untuk membuat jajanan yang tahan lama. Akhirnya terciptalah kue maksuba yang bisa bertahan lebih kurang selama lima hari.

Namun dulunya tidak setiap orang bisa mengonsumsi kudapan yang satu ini. Dulunya kue maksuba hanya bisa dikonsumsi oleh kalangan atas saja.

Penggunaan telur bebek yang menjadi bahan dasar kue maksuba menjadi alasan mengapa hanya kalangan atas saja yang bisa mengonsumsi kudapan tersebut. Belum lagi penggunaan bahan dasar lainnya yang membutuhkan biaya tidak sedikit untuk mendapatkannya.

Selain itu tidak semua orang juga yang memiliki keahlian untuk membuat kue maksuba. Pada saat itu, keahlian membuat kudapan ini diwariskan secara turun temurun dari seorang “Panggong” atau juru masak.

Meskipun demikian pada saat ini setiap orang sudah bisa mengonsumsi kuliner yang satu ini secara bebas. Tidak ada lagi batasan sosial yang menghalangi seseorang untuk menikmati kudapan tradisional tersebut.

Memiliki Nilai Filosofis yang Mendalam

Bagi masyarakat Palembang, kue maksuba lebih dari sekadar makanan saja. Terdapat makna filosofis yang terkandung dalam kuliner khas yang satu ini.

Dinukil dari laman Indonesia.go.id, kue maksuba dilambangkan sebagai simbol kesabaran dan ketelatenan. Hal ini didasari pada proses pembuatan kue maksuba yang membutuhkan waktu lama.

Selain itu, kue maksuba juga dianggap sebagai simbol penghargaan terhadap seseorang. Tidak heran jajanan tradisional ini juga sering disajikan dalam beberapa momen penting yang ada di tengah masyarakat, seperti acara lamaran, pernikahan, hingga perayaan hari besar keagamaan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News