Posted on Leave a comment

KUBET – Melihat Pameran Buku Indonesia Malaysia Pertama di Medan pada 1969

Melihat Pameran Buku Indonesia Malaysia Pertama di Medan pada 1969

images info

Pameran buku merupakan salah satu acara yang menarik untuk dikunjungi di sela-sela waktu luang. Apalagi bagi Kawan yang memiliki kegemaran terhadap dunia buku tentu tidak melewatkan rangkaian acara ini bukan?

Banyak helatan pameran buku yang bisa Kawan kunjungi di berbagai daerah di Indonesia. Acara ini tidak hanya diselenggarakan oleh pihak-pihak dari dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara.

Salah satu pameran buku dari luar negeri yang rutin digelar di Indonesia Big Bad Wolf. Salah satu keuntungan yang bisa didapatkan ketika menghadiri pameran buku dari luar negeri ini adalah banyaknya koleksi bacaan dari berbagai negara yang bisa diakses di sana.

Situasi ini mungkin bisa saja Kawan jumpai pada saat sekarang. Namun pernahkah terbayangkan bagi Kawan tentang kondisi pameran buku di Indonesia di masa lalu?

Ternyata helatan acara ini tidak hanya terjadi pada saat sekarang saja. Pameran buku di Indonesia sudah ada dan pernah diselenggarakan sejak beberapa periode waktu silam.

Bahkan ada juga pameran buku yang melibatkan pihak dari luar negeri dalam helatannya. Salah satu contoh acara seperti yang bisa Kawan temukan adalah pameran buku yang diadakan di Medan, Sumatra Utara pada 1969.

Pada saat itu terdapat sebuah pameran buku yang diselenggarakan dengan kerja sama antara pihak Indonesia dan Malaysia. Lantas bagaimana keberlangsungan acara pameran buku yang digelar pada waktu itu?

Pameran Buku Indonesia Malaysia di Medan 1969

Dikutip dari artikel “Pameran Buku2 Indonesia, Malaysia Pertama di-Medan” yang terbit di surat kabar Berita Harian Edisi 20 Januari 1969, pameran buku ini diselenggarakan di Medan pada awal 1969, tepatnya pada 15 hingga 29 Januari 1969. Acara yang diselenggarakan secara dua minggu penuh ini diadakan di Gedung Nasional Medan, Sumatra Utara pada waktu itu.

Pameran ini diselenggarakan oleh Lembaga Persahabatan Indonesia-Malaysia atau INDOMAYA Medan. Selain itu, beberapa pihak lainnya juga turut bekerja sama dalam menyukseskan acara tersebut.

Sebenarnya pembukaan acara ini sudah diadakan pada akhir 1968. Pembukaan pameran buku ini dibuka oleh Pengarah Dewan Bahasa dan Pustaka, Tuan Syed Nasir bin Ismail di Medan pada 28 Desember 1968.

Pembukaan acara ini sekaligus menandai adanya pameran buku pertama yang diselenggarakan di Indonesia yang melibatkan kerja sama dengan Malaysia.

Kontribusi Puluhan Penerbit Indonesia dan Malaysia

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, beberapa pihak turut berkontribusi dalam menyelenggarakan acara ini. Salah satu pihak yang berkontribusi dalam menyokong acara tersebut adalah puluhan penerbit buku, tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga Malaysia.

Dari pihak Malaysia, Dewan Bahasa dan Pustaka mengajak 12 penerbit untuk ikut berkontribusi dalam acara ini. Beberapa penerbit asal Malaysia yang ikut berkontribusi di antaranya Pustaka Melayu Baru, Pustaka Antara, Malaysia Book Ltd., dan lainnya.

Total terdapat 1.200 lebih buku yang turut dikirimkan oleh penerbit asal Malaysia dalam pameran ini. Di sisi lain, pihak penerbit Indonesia yang ikut dalam acara ini berada di bawah arahan Ikatan Penerbit Indonesia atau IKAPI.

Tidak Hanya Sekadar Pameran Buku Saja

Pameran ini tidak hanya menampilkan bazar buku saja. Terdapat rangkaian acara lainnya yang juga diselenggarakan dalam momentum ini.

Misalnya dalam pameran ini turut ditayangkan pemutaran film-film keluaran Malaysia. Selain itu juga digelar ceramah serta diskusi lainnya dalam helatan pameran buku tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Ice House Sportindo, Arena Olahraga Es Bertaraf Internasional Pertama di Indonesia

Ice House Sportindo, Arena Olahraga Es Bertaraf Internasional Pertama di Indonesia

images info

Indonesia akan punya arena olahraga es kelas dunia bernama Ice House Sportindo. Seperti apa?

Ice House Sportindo adalah sarana olahraga es yang berada di kawasan BSD City, Tangerang. Nantinya, Ice House Sportindo bakal jadi Ice Ring Airdome pertama di Asia Tenggara dengan sekaligus arena olahraga es berstandar internasional pertama di Indonesia.

Hadirnya Ice House Sportindo tentu jadi kabar gembira bagi para penggemar olahraga es di Tanah Air. Hanya saja, publik masih perlu bersabar untuk bisa menikmati fasilitasnya berhubung Ice House Sportindo saat ini masih dalam proses pembangunan. Acara groundbreaking-nya sendiri baru saja dilaksanakan pada Kamis (24/4/2024) lalu dan pembangunannya direncanakan rampung pada Desember mendatang

Kendati Indonesia adalah negara tropis dengan cuaca relatif panas, olahraga es nyatanya punya tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Sebelum dibangunnya Ice House Sportindo pun beberapa pusat perbelanjaan sudah menyediakan arena olahraga es dengan ukuran yang lebih kecil, lengkap dengan alat-alat ice skating yang bisa disewa siapapun.

Bisa dibilang, adanya Ice House Sportindo bakal membawa olahraga es di Indonesia naik level. Sebab, menurut Direktur Timnas Hoki Es Indonesia, Jonathan Sudharta,  Ice House Sportindo hadir bukan  hanya sebagai arena untuk olahraga es, tapi sebagai ekosistem baru yang inklusif dan berkelanjutan bagi  semua cabang olahraga musim dingin, mulai dari ice hockey, figure skating, hingga short track speed skating

“Ini adalah fasilitas yang kami persembahkan untuk atlet profesional, pelajar, hingga masyarakat umum yang ingin mencoba dan mencintai olahraga musim dingin. Dengan teknologi Airdome yang efisien dan adaptif terhadap iklim tropis, kami percaya Ice House Sportindo akan menjadi katalis penting dalam mengembangkan bakat, membangun komunitas, dan membawa Indonesia ke panggung olahraga es dunia,” kata Jonathan.

Ice House Sportindo dibangun dengan teknologi canggih bernama Airdome, yakni struktur bangunan bertekanan udara yang dilapisi membran khusus dan memiliki sistem pendinginan internal. Keunggulannya pun banyak, mulai dari efisiensi energi, waktu pembangunan yang cepat, juga fleksibilitas penggunaan.

Berbagai fasilitas di Ice House Sportindo dipastikan sesuai dengan standar teknis dan regulasi dari International Ice Hockey Federation (IIHF) yang mencakup ukuran arena, material es dengan sistem pendinginnya, pencahayaan, ruang ganti tim, ruang ofisial, hingga infrastruktur pendukung seperti tribun dan sistem keamanan.

Dengan Ice House Sportindo, Indonesia menyusul negara-negara lain dalam mengembangkan olahraga es meski tidak ada musim dingin. Untuk diketahui, negara seperti Uni Emirat Arab dan Thailand bahkan telah memiliki liga hoki es sendiri. Ini sekaligus membuka peluang baru di industri olahraga, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Ke depannya, bukan tak mungkin pula Indonesia bisa jadi tuan rumah ajang olahraga es internasional. Kawan siap menikmati serunya olahraga es di Ice House Sportindo?

Gampang Stres? Coba Rutin Jalan Kaki 30 Menit

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Tiongkok Diproyeksi Geser AS 10 Tahun ke Depan, Indonesia Bakal “Condong” ke Mana?

Tiongkok Diproyeksi Geser AS 10 Tahun ke Depan, Indonesia Bakal “Condong” ke Mana?

images info

Melalui situs World Economics, dari metrik Paritas Daya Beli (PPP), Tiongkok merupakan negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dengan 54 persen PDB yang lebih besar dibanding Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan jika Tiongkok memiliki kekuatan ekonomi yang besar dalam hal daya beli dalam negeri.

Tidak hanya itu, dekade terakhir, Tiongkok telah berkontribusi sebesar 31,1 persen pada pertumbuhan global. Amerika Serikat sendiri dituliskan berkontribusi sebesar 9,2 persen. PDB Tiongkok turut diproyeksi akan terus tumbuh lebih cepat dalam jangka menengah dibandingkan Amerika Serikat.

Menariknya, dalam sebuah tulisan yang dibuat oleh Roland Rajah dan Ahmed Albayrak di situs Lowy Institute—lembaga pemikir independen asal Australia—sekitar 70 persen perekonomian dunia, atau kurang lebih 145 negara, melakukan perdagangan lebih banyak dengan Tiongkok dibandingkan Amerika Serikat.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan RI mencatatkan bahwa Tiongkok dan Amerika Serikat merupakan dua mitra dagang utama Indonesia. Tiongkok juga tercatat menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama satu dekade terakhir dalam hal nilai total perdagangan, ekspor, dan impor.

Melihat prediksi tersebut, siapa yang “lebih dibutuhkan” untuk mejadi penopang kekuatan ekonomi makro Indonesia di antara Tiongkok dan Amerika Serikat?

Prof. Faris Al-Fadhat, S.IP., M.A., Ph.D., Pakar Ekonomi-Politik Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menerangkan jika ekonomi perdagangan Indonesia masih akan tetap bergantung pada Tiongkok dan Amerika Serikat, meskipun Tiongkok diperkirakan akan menjadi kekuatan dagang teratas di dunia 10 tahun ke depan.

Tiongkok, Calon “Pemimpin” Dagang Dunia

Menurut Faris, kebijakan tarif yang tengah diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ke berbagai negara di dunia ini merupakan upaya untuk menghalau pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

“AS belum siap memberikan posisi teratas bagi Cina. Kebijakan tarif ini adalah sebagai upaya untuk memperlambat perekonomian Cina. Dengan menarik kembali negara-negara yang mesra dengan Cina untuk balik ke gerbong AS melalui kebijakan tarif tadi,” jelas Guru Besar Ekonomi Politik Internasional UMY ini.

Saat ini, Negeri Paman Sam merupakan sponsor terbesar untuk IMF, World Bank, dan WTO. Sebaliknya, Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir juga giat membangun kekuatan ekonomi melalui proyek mega infrastrukturnya, seperti Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan Belt Road Initiative (BRI).

Pertumbuhan signifikan yang dialami Tiongkok bahkan diprediksi banyak ekonom dunia akan menggeser Amerika Serikat menjadi negara adidaya ekonomi di tahun 2035. Faris pun menyatakan pernyataan serupa.

“Itu pasti (Cina akan menggeser AS). Pertanyaan, kapan itu akan terjadi? Prediksinya 10 tahun ke depan,” imbuhnya.

Tiongkok dan AS Tetap Dibutuhkan Indonesia

Indonesia disebut harus menggandeng investor dari luar secara masif. Hal ini perlu dilakukan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai angka enam persen.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia akan mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen di periode 2025-2029. Menjawab mimpi ini, Faris menyatakan perlunya tambahan investasi dari luar, utamanya Amerika Serikat dan Tiongkok.

“Pertumbuhan ekonomi terakhir Indonesia di angka 5,1 persen. 2 persennya didukung dari ekonomi domestik. Jika ingin menyentuh pertumbuhan di angka 6 persen, maka kita membutuhkan setidaknya 4,6 persen dari total GDP untuk menaikkan 1 persen pertumbuhan ekonomi. Artinya, kita tidak bisa menambah investasi dari domestik, kita harus mengundang dari luar, utamanya dari AS dan Cina,” sebut Faris.

Faris menilai pentingnya dua negara itu sebagai penopang ekonomi makro Indonesia. Melihat posisi Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Indonesia dan Amerika Serikat sebagai investor terbesar Indonesia, ia menyatakan keduanya tetap penting dan dibutuhkan oleh Indonesia.

“Kita masih bergantung kepada AS dan juga Cina. Cina adalah negara mitra dagang terbesar bagi Indonesia, dengan 118 Miliar USD. Sementara AS merupakan investor terbesar bagi Indonesia secara kumulatif mulai dari perusahaan yang sudah hadir sejak 70 tahun yang lalu hingga sekarang. Berdagang dengan Cina adalah nomor 1, investasi dari AS juga nomor 1,” pungkasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Potret Makam Pasutri Crazy Rich Belanda di Kota Batu, Dikelilingi Perbukitan Indah

Potret Makam Pasutri Crazy Rich Belanda di Kota Batu, Dikelilingi Perbukitan Indah

images info

Makam warga Belanda di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menarik perhatian sejumlah pengunjung. Makam ini menyimpan sejarah mengenai sosok crazy rich di Kota Malang bernama Graff Jan Dinger.

Pria yang dikenal dengan nama Tuan Dinger ini Lahir di Amsterdam Belanda tahun 1853. Dirinya kemudian datang ke Hindia Belanda dan menjadi pengusaha sukses di perkebunan.

Dia mendirikan pabrik pengolahan kina di Bumiaji Kota Batu. Gedung-gedung untuk pabrik dan gudang, mesin pengolahan Kina, Kincir raksasa pernah berdiri disini, tetapi semua telah berganti fungsi menjadi perumahan rakyat.

Jan Dinger meninggal di daerah Tulungrejo pada 2 Maret 1917. Dirinya bersikukuh ingin dimakamkan di lahan pertanian miliknya yang sekarang masuk wilayah Kota Batu. 

Hal yang sama dilakukan kepada istrinya, Elisabeth Malvine Ernestine van Polanen Petel yang meninggal pada 7 Maret 1938. Wanita ini kemudian dimakamkan di bangunan yang sama.

“Dinger ini dulu adalah tuan tanah, hampir seluruh tanah yang ada di sini milik dia. Namun sayangnya tidak ada data berapa luas tanah yang dia miliki saat itu,” ungkap Deny Omboh, pria yang merawat dan menjaga makam tersebut.

Pemakaman mewah

Pada tahun 1957, kerabat atau ahli waris Jan Dinger memindahkan jenazah Dinger dan istrinya ke makam di Belanda. Sejak saat itu, bangunan di tengah perkebunan Kota Batu tersebut sudah tidak difungsikan sebagaimana tujuan awal pembangunannya.

“Mungkin dulu dirawat dan dipercantik oleh istrinya, karena ada rentan waktu cukup lama sekitar 21 tahun, sebelum istrinya meninggal. Kemudian dirawat anaknya sebelum kedua jenazah tersebut dikirim ke Belanda,” ucap pria berusia 62 tahun itu.

Tetapi bila diperhatikan bangunan ini masih cukup mewah. Pemakaman ini didesain cukup indah di mana di bagian bawah bangunan utama terdapat kolam yang mengelilinginya, walau saat ini sudah kering.

Pemakaman ini dihiasi marmer yang sangat indah yang didatangkan langsung dari Eropa. Makam Dinger saat ini sudah berubah fungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pemakaman penduduk sekitar (Penduso) dan bangunan utama terkesan kumuh dan berjamur.

Maklum bangunan makam itu terlihat klasik dan kokoh. Pintu beserta engselnya masih menggunakan yang asli. Makam ini terlihat cukup mewah jika dibandingkan dengan makam-makan pada umumnya. 

Sebab desain arsitektur bergaya Eropa sangat khas. Selain itu bangunan ini berdiri kokoh dan berada di tengah-tengah area perkebunan milik warga.

Jadi cagar budaya

Saat ini, bangunan yang telah berusia ratusan tahun itu sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Saat ini Pemkot Batu telah memasang pagar di sekeliling bangunan itu. 

“Pembangunannya sebelum pandemi, sekitar tahun 2019. Mulai dipasangi pagar, lampu, jalan masuk sudah dipasangi paving block. Tapi sejak pandemi pengerjaan terhenti,” katanya.

Pria yang sudah merawat bangunan ini sejak tahun 1973 berharap, pemerintah bisa memberikan perhatian lebih terhadap bangunan bersejarah ini. Deni sangat yakin, bangunan tua ini berpotensi menambah jumlah destinasi wisata di Kota Batu.

Hal itu terbukti saat wartawan koran ini berada di makam tersebut. Dua orang pemuda asal Kabupaten Malang turut mampir dan mengabadikan moment di area makam. 

“Biasanya kalau lewat pagarnya terkunci, tadi kebetulan lewat sini dan terbuka jadi mampir mau lihat-lihat,” ujar pria mengenakan sweter hijau tersebut.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Cerita Banjir yang Terjang Bandung di Tahun 1945, Desas-desus Sabotase Pasukan Sekutu

Cerita Banjir yang Terjang Bandung di Tahun 1945, Desas-desus Sabotase Pasukan Sekutu

images info

Pada bulan November 1945, hujan tak berhenti mengguyur Kota Bandung. Puncaknya pada tanggal 25 November 1945, banjir besar menenggelamkan kawasan Lengkong, Sasakgantung, Banceuy, dan Balubur.

Hal ini membuat panik masyarakat sekitar karena bencana itu merupakan yang pertama kalinya. Air bah itu menghanyutkan rumah hingga ratusan korban jiwa.

“Lalu lintas mengalami kemacetan, karena jalan-jalan penuh kotoran, dan pohon-pohon tumbang terbawa air bah,” tulis RJ Rusady W dalam bukunya, Tiada Berita Dari Bandung Timur 1945-1947..

Hal ini begitu memberatkan warga Bandung, karena bencana ini hadir di tengah revolusi kemerdekaan. Para pejuang melakukan penyerangan ke markas sekutu di bagian Bandung Utara, Hotel Preanger dan Hotel Savoy Homan di selatan sehari sebelum banjir.

Karena itu, ada yang menduga peristiwa banjir ini merupakan sabotase dari pasukan Sekutu. Pasalnya hal ini baru terjadi pertama kali di daerah Bandung.

“Tapi dipikir-pikir oleh kami, masa sih hujan gerimis bisa membuat Cikapundung meluap? Terlebih peristiwa seperti itu seingat saya baru terjadi pertama kali di Bandung,” ungkap Itjeu Suhartina, warga sekitar yang lahir tahun 1925.

Menyelamatkan warga

Karman Somawidjaja dalam bukunya Saya Pilih Mengungsi mengungkapkan kala itu jalanan Bandung begitu mengerikan. Eks petugas Palang Merah Indonesia (PMI) itu menyebutkan di wilayah jalan Pungkur dan Buah Batu, gelimpangan mayat hampir terlihat pada setiap sudut.

“Kami lalu mengumpulkannya di Klinik Pasundan…” kenang Karman.

John R.W. Smail dalam buku Bandung Awal Revolusi 1945-1946 mengungkapkan banjir itu menghancurkan sekira 500 rumah dan menelan korban jiwa lebih dari 200 orang. Kondisi itu membuat kelompok pejuang melakukan aktivits penyelamatan.

Tetapi, pasukan Gurkha/Sekutu memperkeruh suasana dengan menembaki mereka yang sedang melakukan penyelamatan. Asikin Racman, mantan anggota laskar Hizboellah Bandung mengenang adanya satu kompi pasukan Inggris yang datang ke perkampungan rakyat di pinggir Sungai Cikapundung lalu melakukan penembakan

“Tanpa belas kasihan, mereka menembaki rakyat yang tengah kami tolong hingga beberapa meregang nyawa dan sebagian lain dalam kondisi panik berlarian kesana-kemari…” kenang mantan tersebut.

Investigasi

Karena insiden banjir ini, membuat pejuang Bandung begitu marah. Mereka lalu melakukan penyelidikan atas kejadian banjir yang menimpa kawasan Cikapundung ini.

Para pemuda teringat dengan taktik Waterlinie Belanda menghadapi Jerman dalam Perang Dunia II, yakni menenggelamkan daerah mereka untuk merintangi dan menghambat gerak maju tentara Jerman.

“Rupanya, ini mereka lakukan juga untuk menghadapi dan memperlemah serangan-serangan para pemuda pejuang kita yang bagi mereka tiada henti-hentinya,” kata Rusady.

Hal ini juga diperkuat dengan kesaksian Mohamad Rivai dalam buku “Tanpa Pamrih Kupertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945”. Rivai mencatat kesaksian sejumlah warga Bandung saat itu terkait peristiwa tersebut.

“Saat menjelang malam pas akan terjadinya banjir, para saksi melihat lima orang berpenampilan mirip pejuang mendatangi viaduct dan menutup pintu-pintu air Sungai Cikapundung lalu mereka menghilang secara cepat.”

Walau begitu sumber dari Belanda menganggap banjir ini merupakan kejadian alam biasa. Bahkan ada yang menuduh ini merupakan sabotase dari pasukan pejuang republik.

“Menurut keterangan yang kami lansir dari para pengungsi, itu merupakan akibat dari sabotase yang dilakukan para ekstrimis…”

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Menyegarkan Pikiran di Bukit Kayoe Putih, Wisata Alam Asri di Ketinggian Mojokerto

Menyegarkan Pikiran di Bukit Kayoe Putih, Wisata Alam Asri di Ketinggian Mojokerto

images info

Di Mojokerto, Jawa Timur, udara sejuk perbukitan berpadu harmonis dengan hijaunya hutan kayu putih yang membentang.

Di sinilah Bukit Kayoe Putih hadir, menawarkan pengalaman wisata yang tak hanya menyejukkan hati, tetapi juga memberi edukasi tentang kekayaan alam lokal. Dengan perpaduan alam, edukasi, dan fasilitas kekinian, tempat ini cocok jadi destinasi healing bareng keluarga maupun sahabat.

Yuk, Kawan GNFI, kita bahas lebih dalam tentang Bukit Kayoe Putih, dari sejarah dan daya tariknya, hingga rute menuju lokasi dan tips berkunjung agar pengalaman Kawan makin berkesan!

Ini Oleh-Oleh Khas Mojokerto yang Wajib Dibeli

Sekilas Mengenai Bukit Kayoe Putih

Bukit Kayoe Putih merupakan destinasi wisata yang dikelola oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Mojokerto.

Kawasan ini dulunya adalah hutan produksi kayu putih milik Perhutani yang telah ada sejak zaman kolonial. Hingga kini, daun-daun pohon kayu putih di sini masih dimanfaatkan untuk disuling menjadi minyak kayu putih berkualitas tinggi.

Dengan luas sekitar 2,5 hektar, tidak seluruh area dibuka untuk wisata. Namun, sebagian kawasan telah dikembangkan menjadi tempat wisata alam sekaligus eduwisata yang menyenangkan. Kawan GNFI bisa melihat langsung ribuan pohon kayu putih sekaligus menikmati fasilitas wisata yang modern dan instagramable.

Urutan 6 Kota Terkecil di Jawa Timur, Kota Mojokerto Peringkat 1

Daya Tarik Bukit Kayoe Putih

Suasana di Wisata Bukit Kayoe Putih | Skerta Indonesia (Google Maps)

info gambar

Sebelum berkunjung, penting buat tahu apa saja daya tarik Bukit Kayoe Putih. Tenang, Kawan GNFI, kami sudah merangkumnya untuk Kawan:

1. Panorama Alam Tiga Gunung

Dari puncak bukit, pengunjung disuguhi pemandangan menawan tiga gunung sekaligus: Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan Gunung Penanggungan.

Pemandangan ini makin sempurna dengan hamparan hutan hijau dan udara sejuk yang menyegarkan.

2. Spot Foto Menarik

Ada banyak spot menarik seperti taman bunga yang tertata rapi, gardu pandang, jembatan gantung, hingga ikon tulisan “Bukit Kayoe Putih” yang menyala saat malam. Pencinta fotografi tentu wajib berkunjung!

Mengulik Keelokan Air Terjun Dlundung di Mojokerto

3. Kafe Kekinian di Atas Bukit

Di atas bukit tersedia kafe berkonsep modern dengan pilihan tempat duduk bean bag dan lesehan rumput sintetis. Menunya pun beragam, dari camilan ringan hingga makanan berat dan minuman kekinian seperti kopi, teh, dan jus.

4. Kolam Renang dan Kebun Buah

Selain bersantai, Kawan GNFI juga bisa berenang atau memetik buah seperti stroberi dan jeruk langsung dari kebunnya. Aktivitas ini cocok untuk keluarga, terutama yang membawa anak-anak.

5. Suasana Syahdu nan Romantis Saat Kabut Turun

Di musim hujan, kabut tipis sering menyelimuti kawasan ini. Alih-alih mengganggu, kabut justru menambah kesan misterius yang memikat, sehingga memberikan kesan bernuansa romantis.

Mt. Lorokan, Gunung dengan Spot Sunrise Epik dan Air Terjun di Pacet Mojokerto

Akses Menuju Bukit Kayoe Putih

Bukit Kayoe Putih terletak di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 25 km dari pusat Kota Mojokerto dan dapat ditempuh sekitar 1 jam dengan kendaraan pribadi.

  • Dari Kota Mojokerto, arahkan kendaraan menuju Kecamatan Jetis melalui Jalan Raya Mojokerto–Jombang.
  • Ikuti petunjuk arah menuju Perhutani Jetis, lalu lanjutkan ke area Bukit Kayoe Putih.

Akses jalannya cukup baik meskipun berkelok dan menanjak. Untuk Kawan GNFI yang tak membawa kendaraan pribadi, tersedia pula jasa ojek dan angkutan umum yang bisa dimanfaatkan.

Daftar 9 Rekomendasi Kuliner Mojokerto yang Siap Memanjakan Lidah!

Tips Berkunjung ke Bukit Kayoe Putih

Agar pengalaman wisata Kawan GNFI makin seru, simak dulu beberapa tips berikut:

  • Datang di Pagi atau Sore Hari: Waktu terbaik berkunjung adalah pagi saat udara masih segar, atau sore hari untuk menikmati matahari terbenam di balik bukit.
  • Gunakan Alas Kaki Nyaman: Karena areanya cukup luas dan menanjak, pastikan memakai sepatu atau sandal yang nyaman untuk berjalan.
  • Siapkan Kamera dan Outfit Terbaik: Spot foto di sini banyak banget! Pastikan kamera atau smartphone siap, dan pilih outfit kece buat foto-foto.
  • Bawa Uang Tunai Secukupnya: Beberapa warung atau fasilitas belum mendukung pembayaran non-tunai.
  • Jaga Kebersihan dan Hormati Alam: Jangan membuang sampah sembarangan. Ikuti aturan yang berlaku demi menjaga keasrian tempat ini.
Griya Kuliner Bunderan Pacet, Tempat Berburu Makanan Enak dan Murah di Mojokerto

Ayo Berkunjung ke Wisata Bukit Kayoe Putih!

Bukit Kayoe Putih bukan sekadar tempat wisata biasa. Di sinilah Kawan GNFI bisa bersantai, belajar, dan menikmati keindahan alam yang autentik. Dengan tiket masuk yang ramah di kantong (sekitar Rp10.000 per orang), tempat ini cocok jadi pilihan wisata akhir pekan bersama orang tersayang.

Jadi, sudah siap merencanakan perjalanan ke Bukit Kayoe Putih? Ayo ajak keluarga atau sahabatmu untuk merasakan pengalaman tak terlupakan di tengah hijaunya hutan dan segarnya udara pegunungan Mojokerto!

Kenali Candi dari Kotanya Majapahit Mojokerto!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Ini Dia Gerina, Gerakan Indonesia Menanam yang Libatkan Masyarakat untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Ini Dia Gerina, Gerakan Indonesia Menanam yang Libatkan Masyarakat untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

images info

Gerina atau Gerakan Indonesia Menanam adalah sebuah gerakan kolaboratif yang dibuat untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan.

Gerina dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan dan memastikan swasembada pangan. Tidak hanya itu, melalui Gerina, diharapkan ketahanan pangan nasional dapat semakin kuat, sehingga Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan lokalnya.

gambar

Gerina diluncurkan secara resmi oleh Presiden Prabowo di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu, 23 April 2025. Gerakan ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut mendukung komitmen Indonesia menjadi negara yang mandiri.

Menariknya, berbagai tokoh masyarakat turut bahu membahu untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional terpenuhi, salah satunya adalah Ustaz Adi Hidayat. Prabowo menyebut, inovasi, improvisasi, riset, dan teknologi yang dilakukan tokoh-tokoh tersebut dapat membantu membawa Indonesia menjadi negara yang berhasil.

Dijelaskan oleh Ustaz Adi melalui akun YouTube miliknya, tim melakukan riset hingga ke beberapa negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Mesir, untuk menyusun naskah akademik dan teknologi pertanian yang lebih berkelanjutan.

Gerina seakan menjadi setitik harapan baru untuk merespons kekhawatiran atas ancaman krisis pangan global dan mendukung cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

Burung Hantu Ternyata Bisa Bantu Implementasi IPHA, Kenapa?

Gerina, Program yang Siap Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Gerina adalah sebuah gerakan kolaboratif yang dibuat untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan.

info gambar

Melalui keterangan resminya, Gerina disebut dapat membantu memperkuat ketahanan nasional. Terdapat dua program penanaman tanaman pangan yang dikembangkan, yakni Si Opung dan Si Cepot.

Si Opung atau akronim dari solusi olah padi terapung adalah metode yang memanfaatkan kolam air untuk menanam padi. Bagi mereka yang tidak punya tanaman darat, tetapi memiliki kolam atau ingin membuat kolam, dapat memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam.

Ustaz Adi menjelaskan, biaya program Si Opung ini terjangkau. Masyarakat pun dapat mengolah lahan kolam tersebut untuk menanam padi dan memanennya kemudian.

“Jadi yang tidak punya tanaman darat, dia punya kolam atau dia ingin bikin di samping rumahnya, itu bisa dirakitkan dengan biaya yang jangkau, kemudian bisa diolah dan bisa panen,” terangnya.

Di sisi lain, Si Cepot atau solusi cepat panen via pot merupakan program menanam cepat panen melalui pot. Sebelumnya, riset telah dilakukan untuk memastikan penanaman via pot benar-benar dapat digunakan untuk menanam tanaman sawah.

Tidak hanya itu, media pot ini juga bisa dimanfaatkan untuk menanam bahan pangan lain, seperti cabai dan kentang. Pot khusus dirancang berdasarkan gramasi dan efisiensi untuk mendukung panen.

“Dari tanaman sawah, kita riset dengan pot. Potnya kemudian kita riset bentuknya, gramasinya, volumenya. Dan kalau kita bisa susun satu keluarga, bisa simulasi 5 orang, kebutuhan makannya x sekian, itu dengan tanam pot itu 3x musim, dia bisa sampai nabung 100-300 ribu dibandingkan beli secara biasa,” papar Ustaz Adi.

Ketahanan Pangan Nasional Terancam Akibat Naiknya Suhu Bumi, Begini Solusinya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Legenda Asal Usul Burung Cenderawasih dari Papua Barat, Jelmaan Pemuda yang Baik Hati

Legenda Asal Usul Burung Cenderawasih dari Papua Barat, Jelmaan Pemuda yang Baik Hati

images info

Tahukah Kawan bagaimana cerita dari legenda asal usul burung cenderawasih? Di Papua Barat ternyata terdapat sebuah cerita rakyat yang menceritakan tentang asal usul burung khas tanah Papua tersebut.

Lantas bagaimana kisah dari legenda asal usul burung cenderawasih?

gambar

Legenda Asal Usul Burung Cenderawasih

Dikutip dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, dikisahkan pada zaman dahulu hiduplah seorang perempuan tua di daerah Pegunungan Bumberi, Fakfak. Perempuan tua ini hidup sebatang kara bersama anjing betinanya.

Pada suatu hari, perempuan tua ini pergi masuk ke dalam hutan. Dirinya berniat untuk mencari makanan untuk dia konsumsi pada hari itu.

Di tengah perjalanan, dia melihat sebuah pohon buah merah. Pohon ini sejenis pandan khas yang berasal dari tanah Papua.

Pohon buah merah tersebut terlihat berbuah dengan rimbunnya. Perempuan tua tersebut kemudian langsung mengambil dan memakan buah yang ada di pohon tersebut.

Tidak lama setelah memakan buah dari pohon tersebut, perut perempuan tua ini tiba-tiba membesar. Dirinya kemudian langsung pulang ke rumah akibat situasi tersebut.

Sesampainya di rumah, perempuan tua ini ternyata melahirkan seorang anak laki. Perempuan tersebut kemudian memberi nama anak laki-lakinya tersebut Kweiya.

Sejak saat itu, perempuan tua ini hidup bersama anak laki-lakinya. Seiring berjalannya waktu, Kweiya tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah.

Pada suatu hari, ibu Kweiya tengah membakar daun pohon yang berjatuhan di sekitar rumahnya. Di sisi lain, Kweiya menjaga pembakaran yang dibakar oleh ibunya tersebut.

Tidak jauh dari sana, ternyata ada seorang pria tua yang melihat kepulan asap itu. Dirinya kemudian mengikuti arah dari mana asal asap tersebut berasal.

Sampailah pria tua ini di pembakaran yang dijaga oleh Kwiya. Di sana dia kemudian bercengkrama dengan Kweiya.

Tidak hanya itu, pria tua ini juga memberikan kapak besi miliknya kepada Kweiya. Melihat hal ini, Kweiya kemudian mengajak pria tua tersebut untuk menemui sang ibu di rumah.

Sesampainya di rumah, Kweiya mengenalkan pria tua ini kepada ibunya. Dirinya kemudian meminta sang ibu untuk menerima pria tua tersebut dan menikahinya.

Sang ibu kemudian memenuhi permintaan anak laki-lakinya tersebut. Sang ibu kemudian menikah dengan pria tua yang ditemuinya itu.

Beberapa tahun kemudian, sang ibu mendapatkan tiga orang anak dari pernikahan yang dia lakukan. Tiga anaknya ini terdiri dari dua orang laki-laki dan satu orang perempuan.

Kweiya merasa senang karena mendapatkan saudara baru. Dia menganggap ketiga saudaranya tersebut selayaknya adik kandungnya sendiri.

Akan tetapi perlakuan Kweiya tidak sama dengan dua anak laki-laki sang ibu. Mereka merasa iri dengan semua hal yang dimiliki oleh Kweiya.

Pada suatu hari, kedua adik laki-lakinya ini menyusun rencana untuk mengeroyok Kweiya. Rencana ini kemudian mereka lakukan ketika kedua orang tuanya sedang bekerja di kebun.

Kedua adik laki-laki Kweiya langsung mengeroyok dirinya. Namun Kweiya tidak membalas perlakuan kedua adiknya tersebut.

Hal ini ternyata dilihat oleh adik perempuannya. Ketika sore hari, sang ibu memanggil nama Kweiya karena tidak menemukannya di rumah.

Anak perempuannya kemudian menceritakan apa yang dia lihat kepada sang ibu. Mendengarkan cerita tersebut, sang ibu merasa sedih karena kehilangan putra kesayangannya.

Sang ibu kemudian terus memanggil nama Kweiya. Tidak lama kemudian, datang seekor burung yang memiliki burung yang indah dan berwarna-warni.

Burung ini kemudian diyakini sebagai jelmaan Kweiya. Kelak burung tersebut kemudian diyakini sebagai asal usul cenderawasih yang ada di Papua.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Menelusuri Kampung Mati di Tengah Kota Semarang, Rumah Megah dan Mewah tak Berpenghuni

Menelusuri Kampung Mati di Tengah Kota Semarang, Rumah Megah dan Mewah tak Berpenghuni

images info

Kabar mengenai “kampung mati” di Kelurahan Cepoko, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) sempat menghebohkan dunia maya. Hal ini karena kampung ini sudah ditinggalkan oleh penghuninya dan hanya menyisakan beberapa keluarga.

Dimuat dari Kompas, Kampung Mati ini dulu dikenal dengan nama Perumahan Dua Belas. Karena jumlah rumah yang dibangun di tempat tersebut berjumlah dua belas.

gambar

Perumahan ini dibangun pada tahun 1980-an yang diperuntukkan untuk masyarakat kelas menengah atas. Tetapi saat itu, kondisi Kelurahan Cepoko masih sepi sehingga membuat kawasan tersebut tak aman.

Karena itu, banyak terjadi perampokan yang membuat penghuni rumah pindah. Sejak tahun 2000-an, kampung ini pun mulai ditinggalkan penghuninya.

“Dulu, awalnya itu hanya 2-3 rumah, terus nambah-nambah. Tapi karena di sini dulu sepi, ada garong masuk rumah. Minta-minta uang, terus yang punya rumah takut,” jelas Musanusi, pekerja yang ikut membangun rumah tersebut dimuat dari Kompas.

Dibeli pengusaha

Karena telah ditinggalkan oleh penghuninya, seorang pengusaha asli Desa Cepoko bernama Sumardani memutuskan untuk membeli beberapa rumah. Dia mengatakan saat ini sudah membeli tujuh dari 12 rumah di perumahan tersebut.

“Tadinya ada 12 rumah dan sudah pada saya beli 7 rumah,” ujarnya.

Berbeda dengan pengakuan Musanusi, Sumardani menyebut para penghuni yang meninggalkan perumahan ini karena menjadi korban Tragedi Mina. Para penghuni ini telah menjual rumahnya untuk keperluan berangkat haji.

“Beberapa rumah itu sempat dijual untuk biaya haji, namun malah menjadi korban Tragedi Mina.”

“Hingga tahun 2000-an rumah itu mangkrak, kemudian saya beli,” tandasnya.

Tempat konten horor

Dilihat dari Kompas, banyak bangunan rumah sudah terbengkalai. Beberapa rumah juga sudah tertutup dengan rumput ilalang dan atapnya banyak yang roboh.

Karena itulah, beberapa konten kreator memanfaatkannya sebagai tempat syuting horor. Namun hal ini ternyata tanpa seizin masyarakat di perumahan tersebut.

“Terganggu dengan adanya konten-konten horor itu. Apalagi buatnya tanpa ijin,” jelas Nailil.

Dia mengatakan banyak informasi yang diposting di media sosial tidak sesuai fakta. Hal ini yang membuatnya risih dengan konten horor tersebut.

“Pada buat konten katanya horor, padahal saya di sini biasa saja. Tak ada kesan horor,” kata dia menceritakan.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Terpukau dengan Indahnya Danau Rana, Harmoni Tersembunyi di Jantung Pulau Buru

Terpukau dengan Indahnya Danau Rana, Harmoni Tersembunyi di Jantung Pulau Buru

images info

Di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, terdapat sebuah danau luas yang tak hanya memikat dari segi lanskap, tapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya yang hidup hingga kini. Namanya Danau Rana, danau alami terbesar di Maluku yang terletak di Kecamatan Air Buaya, sekitar 63 kilometer dari Namlea.

Danau ini tak hanya jadi tempat pelesiran, tapi juga pusat spiritual dan identitas budaya masyarakat adat Pulau Buru, terutama Suku Rana. Panorama alamnya yang masih sangat asri dan nilai sakral yang dijaga turun-temurun membuat Danau Rana punya daya tarik tersendiri yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

gambar

Bagi Kawan GNFI yang mencari destinasi dengan perpaduan antara keindahan, ketenangan, dan kearifan lokal, Danau Rana adalah jawaban yang tepat.

Legenda Tanifal dari Pulau Buru Maluku yang Menjadi Tempat Bersemayam 2 Burung Elang Raksasa

Sekilas Mengenai Danau Rana

Danau Rana membentang sepanjang 43 kilometer dan berada di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Udaranya sejuk, suasananya tenang, dan lingkungannya masih sangat terjaga.

Sejak ditetapkan sebagai destinasi wisata melalui Peraturan Bupati Buru Nomor 27 Tahun 2017, kawasan ini mulai dikenal sebagai primadona ekowisata yang menyimpan potensi luar biasa. Tapi jauh sebelum itu, masyarakat adat sudah lebih dulu menjaga dan menghormati danau ini sebagai tempat suci yang penuh makna.

Menjelajahi Keindahan Desa Tifu di Pulau Buru, Nirwana Terpencil di Timur Indonesia

Daya Tarik Danau Rana

Suasana di Danau Rana | Alfred Tomihisa (Google Maps)

info gambar

Danau Rana bukan hanya indah dipandang, tapi juga menawarkan beragam pengalaman menarik. Berikut beberapa daya tarik yang tak boleh Kawan lewatkan:

1. Lanskap Alam yang Mempesona

Dikelilingi hutan tropis lebat dan perbukitan hijau, Danau Rana menyuguhkan panorama alam yang sungguh memanjakan mata. Permukaan airnya yang jernih dan tenang sering kali dipenuhi bunga teratai yang bermekaran.

2. Ragam Aktivitas Wisata

Kawan bisa berenang, naik perahu mengelilingi danau, trekking ke perbukitan, atau sekadar duduk di tepi danau menikmati suasana damai. Tempat ini cocok untuk penyembuhan diri dari rutinitas yang melelahkan.

Tanaman Hotong, Panganan Lokal Simbol Jati Diri Masyarakat Pulau Buru

3. Habitat Satwa Liar dan Burung Endemik

Lingkungan sekitar danau merupakan habitat alami bagi berbagai jenis burung dan satwa liar khas Maluku, menjadikannya surga bagi para pecinta alam dan fotografer satwa.

4. Kekayaan Budaya Suku Rana

Masyarakat adat setempat percaya bahwa leluhur mereka mendiami kawasan danau dan gunung-gunung di sekitarnya. Karena itu, mereka menjaga Danau Rana dengan nilai-nilai spiritual dan pantangan adat yang masih dijalankan hingga kini.

Rampaknya Lembah Waeapo yang Jadi Saksi Kerja Keras Eks Tapol Pulau Buru

Akses Menuju Danau Rana

Terdapat dua jalur utama untuk mencapai Danau Rana:

  • Rute Barat melalui Desa Wamlana (Air Buaya)
    Dari Namlea, perjalanan dilanjutkan dengan mobil sekitar 1,5 jam menuju Desa Wamlana, lalu menggunakan kendaraan perusahaan hingga titik akhir, dan dilanjutkan trekking menuju danau.

  • Rute Selatan melalui Desa Tifu (Leksula)
    Rute ini lebih panjang: naik speedboat sekitar 5 jam ke Desa Tifu, lalu naik truk ke Desa Waelo dan trekking sekitar 6 jam hingga sampai ke lokasi danau.

  • Pulau Buru: Dulu Hutan Belantara, Kini Menjadi Surga

    Tips Berkunjung ke Danau Rana

    Agar perjalananmu aman dan nyaman, simak beberapa tips berikut:

    • Siapkan stamina dan logistik: Medan cukup menantang. Bawa bekal yang cukup, pakaian outdoor, dan obat-obatan pribadi.

    • Gunakan jasa pemandu lokal: Mereka memahami medan dan adat setempat.

    • Hormati budaya dan lingkungan: Jaga perilaku, ikuti aturan adat, dan jangan tinggalkan sampah.

    • Datang pada musim kemarau: Akses lebih mudah dan cuaca lebih bersahabat untuk trekking.

    7 Daya Tarik Pantai Hunimua Liang Maluku, Pantai Terindah Indonesia Menurut UNDP!

    Ayo Berkunjung ke Danau Rana!

    Danau Rana menyajikan pengalaman wisata yang tak sekadar indah secara visual, tapi juga kaya makna secara spiritual dan budaya. Meski untuk mencapainya butuh perjuangan, suasana tenang dan energi alam yang kuat akan membuat semua lelah itu terasa sepadan.

    Jadi, kalau Kawan GNFI ingin mencari petualangan yang menyentuh alam sekaligus jiwa, Danau Rana di Pulau Buru siap menyambut dengan segala keagungannya.

    Bubur Sagu Ubi, Makanan Tradisional yang Patut Dicoba Ketika Datang ke Maluku

    Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News