Posted on Leave a comment

KUBET – Mahasiswa UI Temukan Fosil yang Diperkirakan Tulang Rusuk Stegodon di Situs Patiayam

Mahasiswa UI Temukan Fosil yang Diperkirakan Tulang Rusuk Stegodon di Situs Patiayam

images info

Situs Patiayam Kudus, Jawa Tengah dipilih menjadi lokasi praktik kegiatan ekskavasi mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Proses ekskavasi ini membuahkan hasil dengan ditemukannya fragmen tulang yang diduga kuat merupakan bagian dari rusuk Stegodon, gajah purba yang telah punah.

Dimuat dari Radar Kudus, Awalul Arifin, mahasiswa semester IV Program Studi Arkeologi Universitas Indonesia (UI) menjelaskan penemuan terjadi pada Jumat (20/6) sekitar pukul 09.00.

Ketika itu Awalul dan tim melakukan pengupasan dinding tanah di galian kotak C6. Awalnya hanya terlihat ujung dari benda keras yang mencurigakan.

”Saya tidak langsung percaya saat pertama melihatnya. Tapi di ujungnya ada semacam serat. Setelah digali lebih dalam, terlihat bentuk yang lebih besar,” ungkap Awalul.

Dosen UI Andri serta Jamin dari Museum Patiayam yang turut mengawasi kegiatan ekskavasi lalu melakukan identifikasi awal. Keduanya memperkirakan bahwa temuan tersebut, merupakan bagian dari tulang rusuk Stegodon.

Penemuan menarik

Menurut R. Cecep Eka Permana, dosen Arkeologi UI mengatakan penemuan ini tergolong menarik meskipun bukan yang pertama selama kegiatan berlangsung. Hal yang menarik adalah tulang ini, ditemukan dalam posisi in situ, yakni masih berada di lapisan aslinya dan bukan hasil perpindahan akibat faktor manusia.

”Temuan pagi ini (kemarin pagi, Red) sebenarnya seperti hari-hari sebelumnya, fragmen kecil. Tapi menarik karena kali ini, ditemukan bagian tulang rusuk yang cukup besar dan masih berada dalam konteks aslinya,” jelas Cecep.

Dia menjelaskan kondisi temuan di bawah lapisan batuan mengindikasikan bahwa tulang tersebut bukan hasil transformasi atau pemindahan, melainkan bagian dari endapan alami yang masih utuh. Dia menyatakan temuan tulang rusuk ini, perlu dianalisis lebih lanjut untuk memastikan jenis dan usianya.

Karena ekskavasi menjadi bagian dari kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL) mahasiswa Arkeologi UI yang dijadwalkan berakhir pada 22 Juni, maka seluruh proses saat ini difokuskan pada pembersihan area, pendokumentasian temuan, dan penutupan kembali kotak gali.

”Semua temuan akan dicatat, digambar, difoto, dan dideskripsikan secara detail sebelum lokasi dikembalikan seperti semula,” ujar Cecep.

Bagian dari KKN

Sebanyak 71 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menjalani Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan melakukan praktik ekskavasi di lokasi Situs Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Puluhan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI tersebut mulai diterjunkan ke lokasi Situs Patiayam sejak 11 Juni 2025.

Dia mengatakan selama ini mahasiswa memiliki mata kuliah wajib, sedangkan KKL ini bagian dari praktik lapangan. Sehingga diharapkan mahasiswa sudah menerapkan teori dan metode yang didapatkan sebelumnya dipraktikkan di situs sesungguhnya.

”Penelitian langsung di situs purbakala seperti ini, sangat jarang dilakukan oleh mahasiswa. Karena itu, kami berupaya menjadikannya sebagai pengalaman belajar yang ideal. Dari penentuan lokasi hingga penemuan benda-benda bersejarah,” katanya.

Di balik keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini, sosok Lestari Moerdijat atau yang akrab disapa Rerie yang merupakan wakil ketua MPR RI memainkan peran penting sebagai sponsor dan fasilitator utama. Kegiatan ini, merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) yang didukung Rerie, Center for Prehistory and Archaeology Studies (CPAS), serta PR ALMBB BRIN (Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan Badan Riset dan Inovasi Nasional).

“Kebetulan Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI, juga dari program studi arkeologi, sehingga mendukung sekali kegiatan yang kami lakukan ini,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Peneliti IPB Rekam Kemunculan Kembali Kucing Merah dan Musang Air yang Super Langka

Peneliti IPB Rekam Kemunculan Kembali Kucing Merah dan Musang Air yang Super Langka

images info

Peneliti dari IPB University baru-baru ini mencatat kemunculan dua satwa langka yang sebelumnya sempat menghilang selama bertahun-tahun. Selain kucing merah Kalimantan (Catopuma badia), tim juga berhasil merekam otter civet atau musang air.

Satwa terakhir ini sebelumnya hanya terekam melalui foto pada 2009 di hutan rawa gambut Sebangau dan pada 2023 di Bentang Alam Rungan–Kahayan. Temuan ini memberikan secercah harapan bagi upaya konservasi satwa langka di Indonesia.  

Otter Civet: Spesies Karnivora yang Terancam Punah

Otter civet merupakan mamalia karnivora yang tergolong langka. International Union for Conservation of Nature (IUCN) bahkan menetapkannya sebagai spesies yang terancam punah. Kemunculannya kembali setelah bertahun-tahun menghilang menjadi kabar gembira bagi dunia konservasi.  

Dr. Dede Aulia Rahman, dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) IPB University, menjelaskan bahwa keberhasilan pendeteksian ini tidak lepas dari kemajuan teknologi. Penggunaan camera trap dan drone mempermudah pemantauan satwa yang sebelumnya sulit dilakukan secara manual.  

Peran Teknologi dalam Pemantauan Satwa Langka

Menurut Dr. Dede, teknologi telah membuka peluang baru dalam penelitian biodiversitas. “Dahulu, kegiatan monitoring sangat terbatas. Bisa jadi, spesies seperti kucing merah Kalimantan dan otter civet sebenarnya ada, tetapi tidak terpantau karena morfologi mereka yang tersamarkan di habitatnya serta sifatnya yang pemalu dan sensitif terhadap manusia,” ujarnya.  

Selain teknologi, faktor lain yang memungkinkan kemunculan kembali satwa langka ini adalah perilaku spesies yang sulit dipahami, distribusi tidak merata, kepadatan populasi rendah, serta kurangnya kegiatan inventarisasi biodiversitas secara rutin.  

Baca juga Koridor Satwa, Solusi  BRIN Jaga Kelestarian Orangutan Tapanuli

Variasi Warna pada Kucing Merah Kalimantan

Kucing merah Kalimantan merupakan kucing liar endemik yang sangat langka. Jejak terakhirnya terdokumentasi pada 2022 di Kalimantan Tengah. Namun, penelitian kolaboratif antara Dr. Dede, University of British Columbia, dan Borneo Orangutan Survival Foundation menemukan fakta menarik.  

“Kami menemukan variasi warna baru pada kucing merah Kalimantan, yaitu abu-abu dan hitam, berbeda dari warna merah yang selama ini dikenal,” ungkap Dr. Dede. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Cat News dan sedang dalam proses publikasi di jurnal internasional bereputasi lainnya.  

Spesies Langka Lain yang Pernah Muncul Kembali

Selain otter civet, beberapa satwa langka lainnya juga pernah terekam kembali setelah lama menghilang. Salah satunya adalah kelinci belang Sumatera (Nesolagus netscheri), yang pertama kali terdeteksi kembali pada 1972 melalui camera trap, kemudian terdokumentasi lagi pada 1998 dan periode 2008–2010.  

Kemunculan kembali satwa-satwa ini menunjukkan bahwa upaya konservasi dan pemantauan yang intensif dapat memberikan hasil positif. Namun, tantangan terbesar tetap ada pada pelestarian habitat alaminya.  

Pentingnya Peran Semua Pihak dalam Konservasi

Dr. Dede menekankan bahwa konservasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau peneliti, tetapi juga seluruh masyarakat. “Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kelestarian satwa liar asli Indonesia,” tegasnya.  

Ia juga menyoroti bahwa upaya terbaik untuk melindungi satwa langka adalah dengan menjaga habitat alaminya. “Mencegah kerusakan habitat adalah langkah utama. Selain itu, konservasi ex-situ seperti penangkaran juga diperlukan, seperti yang dilakukan untuk menyelamatkan badak Sumatera,” tutupnya.  

Temuan terbaru ini menjadi pengingat bahwa alam masih menyimpan banyak misteri. Dengan teknologi dan komitmen bersama, satwa-satwa langka masih memiliki harapan untuk bertahan dan lestari di habitat aslinya.

Baca juga 20 Tahun ‘Lenyap’, Kucing Merah Kalimantan Muncul Lagi di Taman Nasional Kayan Mentarang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Helatan Jakarta Fair 1992, Kali Pertama Digelar di Kemayoran

Helatan Jakarta Fair 1992, Kali Pertama Digelar di Kemayoran

images info

Jakarta sudah menginjak usia yang ke-498 tahun pada 22 Juni lalu. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, helatan Jakarta Fair Kemayoran kembali digelar dalam rangka menyambut hari ulang tahun tersebut.

Pada tahun ini, helatan Jakarta Fair Kemayoran sudah berlangsung sejak 19 Juni 2025 hingga 13 Juli 2025. Terdapat berbagai macam pagelaran serta hiburan lain yang bisa Kawan temui dalam helatan ini.

Meskipun pada saat ini sudah digelar di daerah Kemayoran, pada awalnya helatan Jakarta Fair tersebut tidak diselenggarakan di sana. Bahkan penamaan helatan tersebut tidak sama persis dengan Jakarta Fair Kemayoran yang bisa Kawan jumpai pada saat ini.

1992 menjadi tahun penting dalam penyelenggaraan helatan tersebut. Sebab pada tahun inilah gelaran Jakarta Fair pertama kali diselenggarakan di Kemayoran.

Tidak hanya itu, pihak penyelenggara helatan tahunan ini juga mulai berbeda dengan sebelumnya sejak saat itu. Lantas bagaimana cerita helatan Jakarta Fair pada 1992 yang akhirnya diselenggarakan di Kemayoran dan bertahan hingga saat ini?

Cikal Bakar Jakarta Fair

Keberadaan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta sudah berlangsung sejak lama. Bahkan acara yang menjadi inspirasi dari helatan ini sudah ada sejak sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 1945.

Dikutip dari laman Jakarta Smart City, acara Pasar Gambir yang sudah ada sejak akhir abad ke-18 menjadi inspirasi dari diadakannya Jakarta Fair. Sejak zaman dahulu, Gambir dikenal sebagai kawasan pusat Jakarta.

Pasar Gambir merupakan sebuah gelaran pasar malam yang diadakan di daerah tersebut. Bahkan gelaran ini diketahui sebagai pasar malam terbesar yang ada di wilayah Hindia Belanda pada waktu itu.

Penyelenggaraan Pasar Gambir pada waktu itu digelar selama sekali setahun. Pada awalnya, penyelenggaraan helatan ini bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Belanda pada waktu itu, Wilhelmina yang jatuh pada 31 Agustus 1898.

Pasar Gambir ini kemudian diadakan selama satu pekan penuh di antara Agustus dan September. Gelaran Pasar Gambir kemudian dihentikan pada 1942 saat masa pendudukan Jepang.

Dari Monas ke Kemayoran

Setelah Indonesia merdeka, ide akan adanya pasar malam yang digelar dalam skala luas di Jakarta kembali muncul. Periode 1960-an, Ali Sadikin yang pada waktu itu menjadi Gubernur Jakarta memunculkan ide agar ada penggabungan pasar malam yang ada di Jakarta menjadi satu festival.

Ide inilah yang kemudian terealisasi dengan diselenggarakannya Djakarta Fair pada 1968 di kawasan Monas. Sejak saat itu, helatan Djakarta Fair diselenggarakan menjadi acara tahunan dalam rangka menyambut hari ulang tahun Jakarta.

Menjadi Jakarta Fair Kemayoran

Helatan Djakarta Fair di Monas berlangsung cukup lama, mulai dari 1968 hingga 1991. Pada periode ini, gelaran Djakarta Fair secara langsung dikelola oleh Pemerintah Daerah Jakarta pada waktu itu.

Memasuki 1992, pengelolaan Djakarta Fair tidak lagi dipegang oleh Pemerintah Daerah. Pengelolaan Djkarta Fair kemudian diserahkan pada Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta.

Tidak hanya pengelola, lokasi serta nama dari helatan ini juga berubah sejak saat itu. Djakarta Fair yang digelar di Monas selama 23 tahun pada akhirnya dipindahkan ke Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran.

Sejak saat itu, helatan ini diselenggarakan di atas lahan 44 hektare yang sebelumnya menjadi bekas bandara. Perpindahan ini kemudian membuat helatan ini dikenal sebagai Jakarta Fair Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta.

Pemindahan ini juga menjadi era baru dari helatan Jakarta Fair. Dikutip dari artikel “Games for the Masses” yang terbit di surat kabar Berita Harian edisi 18 Juli 1991, pemindahan ini menjadi tanda Jakarta Fair terlepas dari bayang-bayang Pasar Gambir yang digelar di masa lampau. Sebab Pasar Gambir dulunya diselenggarakan di satu tempat yang sama setiap tahunnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Bukan Hanya Jadi Cagar Budaya Nasional, Potensi Situs Patiayam Layak Ditetapkan sebagai Warisan Dunia

Bukan Hanya Jadi Cagar Budaya Nasional, Potensi Situs Patiayam Layak Ditetapkan sebagai Warisan Dunia

images info

Situs Purbakala Patiayam adalah situs purba di Pegunungan Patiayam, Dukuh Kancilan, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Sekitar 1.500 fosil ditemukan di Patiayam dan kini disimpan di rumah-rumah penduduk.

Situs Patiayam yang merupakan bagian dari Gunung Muria dengan luas mencapai 2.902,2 hektare ini merupakan salah satu situs terlengkap. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya manusia purba (Homo erectus), fauna vertebrata dan fauna invertabrata.

Ada juga alat-alat batu manusia dari hasil budaya manusia purba yang ditemukan dalam satu aeri pelapisan tanah yang tidak terputus sejak minimal satu juta tahun yang lalu. Karena itu, Situs Patiayam dianggap layak menjadi warisan dunia atau world heritage UNESCO.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam sambutannya. Dia menegaskan bahwa Situs Patiayam saat ini sedang berproses untuk mendapat status Cagar Budaya Nasional.

“Dari sisi ilmiah, tak diragukan Situs Patiayam sudah terbukti paripurna dengan temuan fosil dan artefaknya. Ini tinggal masalah administrasi untuk mendapat status cagar budaya nasional,” kata alumnus Arkeologi UI itu yang dimuat dari Medcom.

Telah memenuhi syarat

Pengajar Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Andri Purnomo mengatakan ada sejumlah persyaratan untuk mendapat predikat warisan dunia. Hal ini sesuai dengan konvensi World Heritage Center Unesco.

“Sesuai konvensi World Heritage Center Unesco situs Patiayam harus memiliki kredibilitas, pengembangan kapasitas, komunikasi, komunitas, dan konservasi,” kata Andri.

Dia menjelaskan Situs Patiayam relatif telah memenuhi kelima syarat untuk menjadi warisan dunia. Temuan fosil dan artefak oleh ilmuwan kredibel merupakan bukti kredibilitas Patiayam. 

Pengembangan kapasitas dilakukan antara lain melalui kuliah kerja lapangan mahasiswa. Arkeologi FIB UI yang sedang berlangsung 10 sampai 22 Juni 2025. 

Dalam hal komunikasi, media massa sudah ramai memberitakannya sehingga Patiayam lebih dikenal serupa Situs Sangiran atau Trinil. Terkait  komunitas, masyarakat Desa Terban memiliki kepedulian akan kelestarian Situs Patiayam. Saat ini tengah dilakukan coating atau pelapisan temuan fosil elephas untuk tujuan konservasi. 

Pemerintah turun

Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Usman Kansong menyatakan adanya upaya serius menjadikan Situs Patiayam sebagai Cagar Budaya Nasional dan bahkan Warisan Dunia. Hal ini disampaikan, dalam kunjungan kerja bersama Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Selasa (17/6).

Usman menyatakan diskusi dan dialog yang berlangsung antara Dirjen, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, hingga Kepala Desa Terban, menjadi langkah penting untuk merumuskan kebutuhan masyarakat lokal terkait pengembangan Situs Patiayam.

Salah satu tujuan utama kunjungan ini adalah mengajak pihak kementerian melihat langsung potensi kawasan, serta menentukan dukungan yang bisa diberikan dari pemerintah pusat.

“Dari sisi ilmiah, status warisan nasional tidak perlu diperdebatkan lagi. Tinggal proses administratif yang saat ini sedang kami urus bersama, agar bisa menjadi Cagar Budaya Nasional,” ungkap Usman Kansong.

Dia menyatakan potensi Patiayam justru bisa menjadi warisan dunia mengingat keunikannya. Dirjen Kebudayaan, yang turut meninjau langsung situs, juga menyoroti pentingnya menghidupkan ruang-ruang terbuka di sekitar museum melalui kegiatan seperti festival dan event budaya agar semakin menarik perhatian publik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Mengenal Pulau Enggano, Pulau Viral di Bengkulu yang Sempat Terisolasi

Mengenal Pulau Enggano, Pulau Viral di Bengkulu yang Sempat Terisolasi

images info

Pulau Enggano, salah satu pulau terluar Indonesia di Samudera Hindia, saat ini menghadapi tantangan besar akibat isolasi berkepanjangan.

Lebih dari empat bulan terakhir, sekitar 4.000 penduduknya hidup dalam keterputusan dari dunia luar karena pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu.

Kondisi ini menyebabkan distribusi barang terhambat, hasil pertanian membusuk, dan perekonomian lokal nyaris lumpuh total.

Menyikapi keadaan darurat ini, Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempercepat pembangunan di Pulau Enggano, memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat.  

Dimana Letak Pulau Enggano?

Terletak sekitar 100 kilometer di sebelah barat daya Kota Bengkulu, Pulau Enggano merupakan bagian dari Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Pulau seluas 40.000 hektare ini dikelilingi perairan Samudera Hindia yang dikenal memiliki ombak besar dan arus kuat.

Topografi pulau ini terdiri dari hutan tropis yang lebat, garis pantai berpasir putih, dan perbukitan. Namun, lokasinya yang terpencil dan minimnya infrastruktur transportasi membuat pulau ini sangat rentan terhadap isolasi, terutama ketika akses laut terganggu.  

Kehidupan Masyarakat Pulau Enggano

Pulau Enggano dihuni oleh sekitar 4.000 jiwa yang terdiri dari Suku Enggano sebagai penduduk asli serta pendatang dari Bengkulu dan daerah lain di Sumatera. Mayoritas masyarakat menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perikanan.

Komoditas utama seperti kelapa, cengkeh, dan kakao menjadi tulang punggung perekonomian pulau ini. Namun, akibat terputusnya jalur distribusi, banyak hasil panen terpaksa dibiarkan membusuk di kebun. Selain itu, sektor pariwisata yang sebenarnya menjanjikan belum berkembang optimal karena keterbatasan infrastruktur dan promosi.  

Baca juga Legenda Asal Usul Pulau Madura, Kisah Tunjung Sekar yang Diusir dari Istana

Kekayaan Flora dan Fauna

Pulau Enggano menyimpan keanekaragaman hayati yang unik dan bernilai tinggi. Kawasan hutan tropisnya menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan endemik, termasuk Kayu Enggano (Dysoxylum engganense) yang menjadi ciri khas pulau ini. 

Berbagai jenis anggrek langka juga dapat ditemukan di sini, salah satunya Dendrobium engganoense yang hanya tumbuh di pulau ini.  

Di sisi fauna, Pulau Enggano memiliki beberapa spesies unik yang menjadi daya tarik bagi peneliti dan pencinta alam. Burung Enggano (Pycnonotus leucogrammicus) merupakan salah satu spesies endemik yang keberadaannya semakin langka.

Selain itu, pulau ini juga menjadi habitat bagi kera ekor panjang (Macaca fascicularis) dan lokasi pendaratan penyu hijau (Chelonia mydas) yang rutin datang ke pesisir untuk bertelur. Sayangnya, ancaman perburuan liar dan alih fungsi hutan mulai mengancam kelestarian satwa-satwa ini.  

Perlu Pembangunan Agar Tak Terisolasi

Pengeluaran Inpres oleh Presiden Prabowo untuk percepatan pembangunan Pulau Enggano menjadi angin segar bagi masyarakat setempat. Langkah pertama yang dinantikan adalah pengerukan alur pelabuhan untuk mengatasi masalah pendangkalan yang selama ini menjadi penyebab utama isolasi.

Pengembangan ekowisata menjadi salah satu fokus penting mengingat potensi alam Pulau Enggano yang masih sangat alami. Dengan perencanaan yang matang, pulau ini bisa menjadi destinasi wisata unggulan yang menyajikan keindahan alam sekaligus melestarikan kekayaan hayatinya.

Baca juga Mengenal berbagai Pulau di Raja Ampat, dari Keindahan Alamnya hingga Potensinya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Lebih Dekat dengan 3 Reaktor Nuklir Indonesia yang Sudah Ada Sejak 1970-an

Lebih Dekat dengan 3 Reaktor Nuklir Indonesia yang Sudah Ada Sejak 1970-an

images info

Saat mendengar kata “nuklir”, apa yang terbesit dalam benak Kawan GNFI? Apakah bom, radiasi, atau pembangkit listrik raksasa?

Nuklir memang identik dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemusnah massal dan bencana radiasinya. Namun, sebenarnya teknologi nuklir juga memiliki “sisi” lain yang lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia—mulai dari dunia kesehatan, riset, hingga industri—dengan pemanfaatan reaktor nuklir. Indonesia sendiri sudah memiliki dan mengoperasikan tiga reaktor nuklir sejak puluhan tahun lalu.

Lalu, apakah reaktor nuklir sama dengan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)?

Tidak. Reaktor nuklir berbeda dengan PLTN. Melansir dari Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat, reaktor nuklir adalah mesin yang menampung dan mengendalikan reaksi berantai nuklir dengan melepas panas pada laju yang terkendali.

Sementara itu, PLTN menggunakan panas yang dihasilkan reaktor nuklir untuk mengubah air menjadi uap dan bertujuan menggerakkan generator turbin yang menghasilkan listrik. Sederhananya, reaktor nuklir merupakan bagian atau “kompor” dari PLTN, dan PLTN merupakan “dapur” yang akan menghasilkan listrik dari reaktor nuklir tersebut.

Namun, perlu dicatat jika reaktor nuklir yang ada di Indonesia berfungsi sebagai tempat riset ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, reaktor nuklir di tanah air juga diperuntukkan untuk membantu bidang kesehatan, pertanian, dan lainnya. Sejauh ini, Indonesia juga masih belum memiliki PLTN.

Rusia Ajak Indonesia Kembangkan Nuklir Damai Bersama, Apa Maksudnya?

3 Reaktor Nuklir di Indonesia

Indonesia memiliki tiga reaktor nuklir yang tersebar di tiga tempat, yakni Bandung, Yogyakarta, dan Serpong. Ketiganya berfungsi sebagai sarana riset, pendidikan, dan pelatihan untuk keperluan nuklir damai.

Berikut adalah profil singkat masing-masing reaktor:

  • Reaktor TRIGA 2000, Bandung
Reaktor TRIGA 2000 di Bandung, reaktor riset pertama Indonesia untuk pendidikan dan riset nuklir

info gambar

Menukil dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Reaktor TRIGA adalah reaktor riset nuklir (non-daya) pertama di Indonesia yang berdiri sejak 1965. Nama awal reaktor ini adalah Reaktor TRIGA Mark II.

TRIGA merupakan akronim dari Training, Research, and Isotope production by General Atomics. Reaktor TRIGA juga disebut sebagai “era pembuka” Indonesia menuju teknologi nuklir.

Uniknya, reaktor TRIGA sudah pernah mengalami beberapa kali perubahan tingkat daya. Daya awalnya saat beroperasi adalah 250 kW. Lalu, pada 5 Desember 1971, dayanya dinaikkan menjadi 1.000 kW (1 MW). Jumlah tersebut kembali dinaikkan menjadi 2.000 kW (2 MW), dan kemudian namanya resmi berganti menjadi Reaktor TRIGA 2000.

Meskipun sudah tua, reaktor riset ini masih berfungsi dan laik digunakan sebagai tempat riset, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan produksi isotop.

  • Reaktor Kartini, Yogyakarta
Reaktor Kartini di Yogyakarta, reaktor nuklir karya teknisi Indonesia untuk pendidikan dan praktikum

info gambar

Reaktor Kartini sudah beroperasi sejak 1979. Menariknya, nama “Kartini” merupakan akronim dari Karya Teknisi Indonesia—di mana reaktor ini merupakan karya asli putra-putri terbaik bangsa kala itu.

Universitas Gadjah Mada—kampus yang memiliki jurusan Teknik Nuklir pertama di Indonesia—menjadikan Reaktor Nuklir Kartini sebagai laboratorium. Reaktor ini memang banyak dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan, utamanya praktikum bagi perguruan tinggi di Indonesia.

Reaktor Kartini memiliki kapasitas daya yang jauh lebih kecil dibandingkan TRIGA 2000. BRIN menyebut bahwa reaktor ini beroperasi pada daya 100 kW.

  • Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy (RSG-GAS), Serpong
Reaktor G.A Siwabessy di Serpong, reaktor nuklir terbesar di Indonesia untuk riset dan produksi radioisotop

info gambar

Reaktor G.A Siwabessy mulai beroperasi sejak 1987 dengan daya termal 30 megawatt. Reaktor ini merupakan reaktor riset terbesar di ASEAN. Sama seperti dua reaktor lainnya, RSG-GAS juga dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan dan pendidikan.

Tak hanya itu, reaktor serba guna ini turut dipakai untuk produksi radioisotop medis dan industri, iradiasi bahan, penelitian neutron, hingga pewarnaan batu topas (gemstone). Radioisotop yang diproduksi di sini juga telah diaplikasikan di sektor-sektor vital, mulai dari medis, industri, dan lingkungan.

Kawan GNFI, penyematan nama “G.A Siwabessy” merupakan bentuk penghormatan kepada Bapak Atom Indonesia, Gerrit Agustinus Siwabessy. Ia merupakan ilmuwan dan politikus yang pernah menjabat sebagai Menteri Badan Tenaga Atom Nasional (1964) dan Menteri Kesehatan RI (1966-1978).

Apa Itu Reaktor Nuklir Kecil atau Small Modular Reactor (SMR) dan Manfaatnya

Masa Depan Nuklir Indonesia

Indonesia memiliki potensi energi nuklir yang besar. Bahkan, Indonesia juga mempunyai potensi uranium lebih dari 24 ribu ton di Kalimantan.

Demi mewujudkan era nuklir damai, Indonesia bekerja sama dengan negara-negara yang telah mengembangkan teknologi serupa untuk mendukung proyek energi bersih ini. Targetnya, pada 2032, PLTN di Indonesia dapat segera beroperasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Kebal Virus dan Kanker, Kelelawar Punya Sistem Imun yang Ajaib

Kebal Virus dan Kanker, Kelelawar Punya Sistem Imun yang Ajaib

images info

Kelelawar sering dianggap sebagai inang bagi berbagai virus mematikan, seperti Ebola, SARS, dan bahkan COVID-19.

Namun, yang mengejutkan, meskipun membawa virus-virus berbahaya, kelelawar sendiri jarang sekali sakit. Fenomena ini telah menarik perhatian para ilmuwan selama bertahun-tahun. Bagaimana tubuh kelelawar mampu mengolah

virus tanpa menimbulkan penyakit? Riset terbaru mulai mengungkap rahasia di balik kekebalan unik ini.  

Mekanisme Pertahanan Unik Kelelawar terhadap Virus

Dr. Thomas Zwaka dari Icahn School of Medicine (2023) melakukan penelitian mendalam tentang sistem imun kelelawar.

Hasilnya menunjukkan bahwa kelelawar memiliki kemampuan luar biasa untuk “mengendalikan” virus alih-alih membasminya sepenuhnya.

Sistem imun mereka tidak bereaksi berlebihan seperti pada manusia, sehingga menghindari peradangan berbahaya yang sering kali menjadi penyebab kematian.  

Salah satu temuan kunci Zwaka adalah bahwa sel-sel kelelawar memiliki mekanisme khusus untuk memperlambat replikasi virus.

Alih-alih memicu respons imun yang ganas, tubuh kelelawar menciptakan lingkungan yang tidak ideal bagi virus untuk berkembang pesat.

Dengan demikian, virus tetap ada tetapi tidak menyebabkan kerusakan signifikan. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa kelelawar bisa menjadi inang bagi banyak patogen tanpa jatuh sakit.  

Baca juga Kelelawar, Hewan Antagonis yang Punya Banyak Jasa Ekologis bagi Manusia 

Kelelawar dan Kekebalan terhadap Kanker

Selain kebal terhadap virus, kelelawar juga memiliki pertahanan alami terhadap kanker. Sebuah penelitian dari University of Rochester menemukan bahwa gen kelelawar memiliki mekanisme perbaikan DNA yang sangat efisien. 

Gen-gen tertentu pada kelelawar, seperti P53, yang dikenal sebagai “penjaga genom,” bekerja lebih aktif dibandingkan pada mamalia lain.  

Kemampuan ini membuat sel-sel kelelawar lebih tahan terhadap mutasi genetik yang dapat memicu kanker.

Selain itu, metabolisme mereka yang unik—termasuk kemampuan terbang yang membutuhkan energi besar—memicu produksi molekul antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan.  

Hewan Lain yang Jarang Sakit

Selain kelelawar, beberapa hewan lain juga dikenal memiliki ketahanan luar biasa terhadap penyakit:  

  1. Hiu – Jarang terkena infeksi berkat sistem imun yang kuat dan senyawa antimikroba dalam kulit mereka.  
  2. Tardigrada (Beruang Air) – Dapat bertahan dalam kondisi ekstrem, termasuk radiasi tinggi dan ruang hampa udara, berkat protein pelindung khusus.  
  3. Naked Mole Rat (Tikus Tanah Telanjang) – Tahan terhadap kanker dan memiliki umur panjang yang tidak biasa untuk ukuran mamalia kecil.  
  4. Buaya – Memiliki sistem imun yang sangat kuat, sehingga luka mereka jarang terinfeksi meski hidup di lingkungan penuh bakteri.  
Baca juga Punya Manfaat Besar, Kotoran Kelelawar dari Indonesia Laris di Luar Negeri

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Mengenal OSA, Skema Bantuan Keamanan Jepang yang Kirim Alat Pertahanan ke Indonesia

Mengenal OSA, Skema Bantuan Keamanan Jepang yang Kirim Alat Pertahanan ke Indonesia

images info

Pemerintah Jepang melalui skema OSA atau Official Security Assistance akan memberikan bantuan peralatan pertahanan untuk beberapa negara berkembang. Salah satu negara yang masuk dalam daftar itu adalah Indonesia.

Pemberian bantuan peralatan pertahanan ini menjadi salah satu cara untuk menjaga jalur pelayaran yang aman di kawasan Indo-Pasifik. Ditambah lagi dengan postur militer Tiongkok di kawasan Pasifik yang semakin kuat dan modern.

Diwartakan dari ANTARA, delapan negara yang akan menerima bantuan lewat skema OSA ini adalah Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Tonga. Jepang berencana untuk memberikan pesawat nirawak (drone) buatan lokal yang dapat digunakan dalam misi bantuan bencana alam dan pegawasan maritime di negara-negara yang menerima bantuan.

Di tahun fiskal sebelumnya, Indonesia juga masuk daftar negara penerima bantuan OSA bersama dengan Bangladesh, Djibouti, Fiji, Malaysia, Mongolia, dan Filipina. Tahun 2025, Negeri Sakura menggelontorkan anggaran OSA sebesar 8,1 miliar yen—setara Rp910,7 miliar. Jumlah ini naik drastis dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Jejak Kebijakan Ekonomi Jepang di Jakarta: Pelajaran dari Masa Lalu

Lebih Dekat dengan OSA

Menukil dari Kementerian Luar Negeri Jepang, OSA diluncurkan secara resmi pada April 2023 silam. Dituliskan bahwa program ini ditujukan untuk mendukung angkatan bersenjata dan organisasi terkait dengan negara-negara yang memiliki pandangan serupa—like-minded countries. Skema ini bertujuan untuk memperdalam kerja sama keamanan antarnegara.

OSA berbeda dengan OSA (Official Development Assistance) yang berfokus pada pembangunan ekonomi dan sosial di negara berkembang. Sebagai informasi, Indonesia juga menerima bantuan ODA dari pemerintah Jepang yang dimulai sejak tahun 1954 lalu.

Melalui OSA, Jepang memberikan peralatan dan perlengkapan bagi angkatan bersenjata negara mitra untuk memperkuat kemampuan keamanan dan daya tangkal mereka demi perdamaian dan keamanan internasional. OSA juga telah disetujui oleh kabinet Jepang dan masuk dalam Strategi Keamanan Nasional Jepang pada 16 Desember 2022.

Lebih lanjut, proyek OSA tidak hanya terbatas pada pemberian alat-alat penunjang pertahanan saja. Terdapat beberapa kerja sama yang dilakukan, mulai dari kegiatan untuk menjamin perdamaian, stabilitas, dan keamanan berdasarkan hukum (pengawasan wilayah udara dan perairan, kontra-terorisme, anti-pembajakan), kegiatan kemanusiaan (tanggap bencana, perawatan medis, distribusi bantuan, dan sebagainya), serta operasi kerja sama perdamaian internasional atau peacekeeping operations.

Dalam pelaksanaannya pun, OSA memiliki berbagai ketentuan ketat untuk menjamin pelaksanaannya agar tepat dan sesuai sasaran, termasuk salah satunya adalah evaluasi dan pemantauan program. Kegiatan OSA juga sesuai dengan tujuan dan prinsip piagam PBB.

Penerima OSA adalah negara berkembang yang dipilih berdasarkan evaluasi demokrasi, supremasi hukum, HAM, dan situasi keamanan kawasan. OSA juga hanya fokus untuk menciptakan kawasan yang damai dan stabil.

Bantuan-bantuan yang diberikan Jepang untuk Indonesia ini tentu semakin memupuk tali persahabatan yang sudah dijalin sejak lama. Keduanya juga telah menjadi mitra terbaik selama beberapa dekade.

Iyus, Orang Indonesia Sekaligus Orang Asing Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Sudah Kedelapan Kali, Astra Kembali Raih Penghargaan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025

Sudah Kedelapan Kali, Astra Kembali Raih Penghargaan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025

images info

Astra bersama perusahaan Grup Astra pada hari Jumat (20/6) meraih penghargaan dari perhelatan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025. Ini adalah kali kedelapan Astra mendapatkan penghargaan dari HR Asia.

Penghargaan ini dianggap merupakan bentuk apresiasi untuk perusahaan-perusahaan di Asia yang menerapkan praktik-praktik SDM terbaik, tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi, dan budaya tempat kerja yang unggul.

Dalam pelaksanaan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025, Astra meraih tiga penghargaan yaitu penghargaan utama HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025, penghargaan kategori HR Asia Sustainable Workplace Awards 2025 dan HR Asia Tech Empowerement Awards 2025. Adapun perusahaan Grup Astra yang turut mendapatkan penghargaan pada ajang ini adalah Toyota Astra Motor, FIFGROUP, Astra Credit Companies, Surya Artha Nusantara Finance, United Tractors, Pamapersada Nusantara, Kalimantan Prima Persada, serta Komatsu Remanufacturing Asia.

Penghargaan HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2025 diperoleh dari rangkaian seleksi yang melibatkan 2,5 juta responden, 20.000 perusahaan di Asia yang 25% di antaranya merupakan perusahaan yang mendapatkan rekognisi dari Fortune Global 500 Companies.

“Astra memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, dan menanamkan pola pikir keberlanjutan di seluruh aktivitas bisnis. Untuk itu Astra melalui Astra 2030 Sustainability Aspirations memiliki Flagship Initiatives Astra for Everyone untuk berfokus terhadap menciptakan tempat kerja yang beragam dan inklusif, aman, nyaman, memiliki work-life balance yang sehat, serta mampu mengembangkan insan Astra yang kompeten sesuai dengan filosofi Astra yakni Catur Dharma,” ujar Chief of Corporate Human Capital Development Astra Aloysius Budi Santoso.

Astra 2030 Sustainability Aspirations

Astra 2030 Sustainability Aspirations adalah pemandu perjalanan transisi Grup Astra yang mengintegrasikan sustainability di dalam Astra Triple-P Strategy, yaitu Portfolio Roadmap, People Roadmap, dan Public Contribution Roadmap.

Melalui People Roadmap, Astra menerapkan Mandatory Key Action (MKA) dan mengedepankan komitmen terhadap “People First, Safety by All for All,” yang berfokus pada penguatan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta menanamkan budaya keselamatan di seluruh lini bisnis Astra.

Pengembangan talenta juga menjadi prioritas utama dalam strategi keberlanjutan Astra. Astra memastikan bahwa pertumbuhan bisnis sejalan dengan pertumbuhan sumber daya manusia.

Astra Sustainability Academy menjadi wadah bagi pengembangan kompetensi, membekali insan Astra dengan pemahaman mendalam tentang prinsip ESG serta keterampilan teknis yang relevan untuk mendukung transisi ke bisnis yang lebih berkelanjutan.

Komitmen Astra terhadap keberagaman dan inklusi tercermin dalam berbagai inisiatif yang mendorong kesetaraan peluang dan lingkungan kerja yang suportif. Salah satu contohnya adalah Astra Women Leaders Development Program, yang dirancang untuk mempromosikan kepemimpinan perempuan, memperkuat peran perempuan dalam pengambilan keputusan strategis, serta membangun budaya dan organisasi yang inklusif, inovatif, dan adaptif.

Komitmen Astra dalam membudayakan keberlanjutan dalam perusahaan Grup Astra untuk hari ini dan masa depan Indonesia, sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Memadukan AI dan Filosofi Saling Bantu Saat Bencana, Peta Bencana Luncurkan Platform Peta Gotong Royong

Memadukan AI dan Filosofi Saling Bantu Saat Bencana, Peta Bencana Luncurkan Platform Peta Gotong Royong

images info

PetaBencana.id meluncurkan Peta Gotong Royong, platform baru dengan dukungan AI yang dirancang untuk mendukung penyaluran bantuan bencana antar-warga, memberdayakan aksi di tingkat lokal, dan memenuhi kebutuhan di saat kritis dalam respons kemanusiaan.

Dibangun di atas fondasi tepercaya PetaBencana.id, Peta Gotong Royong memperluas komitmen selama satu dekade untuk memperkuat ketahanan masyarakat melalui teknologi yang terbuka dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

Inisiatif ini hadir di tengah tantangan besar dalam dunia sains iklim global, di mana proses penyusunan Laporan Penilaian Ketujuh (AR7) oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengalami penundaan signifikan. Keterlambatan ini menimbulkan kekhawatiran atas ketersediaan data iklim yang tepat waktu, yang dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan kebijakan secara responsif dan berbasis bukti.

“Masyarakat harus diperlengkapi sumberdaya yang tepat untuk bertindak ketika bencana terjadi,” kata Nashin Mahtani, Direktur Yayasan Peta Bencana.

“Peta Gotong Royong dibangun di atas tradisi gotong royong yang kuat di kawasan ini dengan menyediakan perangkat digital yang sesuai dengan tantangan abad ke-21.”

Pentingnya gotong royong

Selama bencana, platform media sosial sering kali menjadi pusat penting untuk koordinasi dan berbagi informasi. Tetapi banyaknya unggahan dapat dengan cepat menjadi sangat banyak, sehingga sulit untuk memverifikasi kebutuhan, memprioritaskan tanggapan, dan memastikan bahwa bantuan menjangkau mereka yang paling membutuhkannya.

Peta Gotong Royong menanggapi tantangan ini dengan menyediakan platform gratis dan terbuka tempat siapapun dapat melaporkan kebutuhan mendesak, menawarkan bantuan, dan mendapatkan bantuan secara langsung — semuanya menggunakan alat yang sudah dikenal seperti WhatsApp dan media sosial lain seperti Telegram dan Facebook Messenger.

Platform ini dirancang untuk memanfaatkan kekuatan media sosial—tempat sebagian besar koordinasi respons bencana telah terjadi dan menyalurkannya ke dalam sistem yang terorganisasi, terstruktur, dan dapat ditindaklanjuti yang dapat digunakan oleh masyarakat dan relawan.

“Pada saat krisis, masyarakat adalah penanggap pertama. Masyarakat perlu mengaktualisasikan semangat gotong-royong melalui dukungan, penggunaan juga lewat PetaBencana.id, tak lain untuk Indonesia bisa lebih tangguh menghadapi bencana,” kata Bambang Surya Putra, Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bambang menyatakan ancaman risiko di Indonesia sewaktu-waktu bisa terjadi, karena itu dengan adanya data bersama menjadi sumbangsih dan bentuk gotong royong yang unik. Ini merupakan ladang pahala baru melalui Peta Gotong Royong.

“Mengapa disebut Gotong Royong? Karena tidak ada pemimpinnya, karena kita semua setara dan bekerja bersama untuk mengatasi masalah yang kita hadapi di lingkungan kita. Peluncuran ini menjadi momen penting untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan melalui Peta Gotong Royong dari PetaBencana.id,” paparnya.

Pentingnya kolaborasi

Senada dengan pernyataan di atas, Indra Kurniawan, Kepala Departemen Manajemen Bencana PMI Bogor 2015–2017 sekaligus penyintas Gempa Sukabumi 2022, menekankan pentingnya kolaborasi dan informasi di lapangan. Baginya yang sering turun ke lokasi bencana, informasi cepat dan akurat sangat penting.

Baginya aplikasi ini bisa menjadi jembatan untuk warga, relawan, komunitas, sampai pemerintah supaya saling tahu, saling bantu, dan bergerak bersama.

Lebih lanjut, Indra menyoroti bagaimana Peta Gotong Royong memperkuat upaya tersebut dengan pendekatan berbasis komunitas. Sehingga kebutuhan aplikasi itu sangatlah mendesak.

“Peta Gotong Royong dari PetaBencana.id merupakan perangkat penting yang membantu mengidentifikasi kebutuhan mendesak dan memberdayakan masyarakat setempat, yang selalu menjadi penanggap pertama di saat krisis. Dengan mendukung koordinasi dan saling melengkapi dalam upaya kemanusiaan, platform ini mewujudkan komitmen kemanusiaan inti untuk tanggap bencana yang efektif dan dipimpin secara lokal.” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News