
Ikan torani (Exocoetidae) atau yang dikenal sebagai flying fish, adalah ikan laut yang memiliki bentuk dan kemampuan “terbang” yang unik.
Secara morfologi, ikan torani memiliki tubuh ramping dengan panjang sekitar 15–30 cm. Sirip dada yang besar dan kuat berfungsi seperti sayap, memungkinkannya meluncur di udara.
Warna tubuh ikan torani bervariasi, mulai dari biru kehijauan di bagian atas hingga perak di bagian bawah. Warna-warna ini membantunya berkamuflase dari predator.
Bagaimana Cara Ikan Torani “Terbang”?
Kemampuan “terbang” ikan torani sebenarnya adalah bentuk adaptasi untuk menghindari pemangsa.
Faktanya, ikan torani tidak benar-benar terbang seperti burung, melainkan meluncur di udara setelah melompat dengan kecepatan tinggi dari air.
Menurut penelitian Journal ofExperimental Biology (2010), ikan torani dapat mencapai jarak luncur hingga 200 meter dengan kecepatan 60 km/jam.
Ikan torani menggunakan sirip dada yang dikembangkan lebar dan ekor yang kuat untuk mendorong diri keluar dari air sebelum meluncur.
Baca juga Ikan Tempalak Mirah, Si Cantik Endemik Bangka Belitung yang Terancam Punah
Apa Makanan Ikan Torani?
Ikan torani adalah omnivora yang memakan plankton, larva ikan kecil, dan organisme laut mikroskopis lainnya.
Studi dari MarineBiology (2013) menunjukkan bahwa makanan utama ikan torani adalah kelompok copepoda dan fitoplankton.
Pola makan tersebut membuat ikan torani berperan penting dalam rantai makanan laut, baik sebagai pemangsa plankton maupun mangsa bagi ikan besar seperti tuna dan marlin.
Persebaran Ikan Torani di Indonesia
Di Indonesia, ikan torani dapat ditemukan di perairan laut tropis, terutama di sekitar Sulawesi, Maluku, dan Laut Jawa.
Ikan toranj lebih sering ditemukan di zona epipelagik di kedalaman 0–200 meter yang hangat dan kaya nutrisi.
Beberapa daerah seperti Bitung (Sulawesi Utara) dan Kepulauan Kei (Maluku) menjadi lokasi penangkapan utama ikan torani untuk kebutuhan konsumsi dan ekspor.
Harga Ikan Torani di Pasaran
Ikan torani memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, terutama dalam bentuk olahan seperti ikan asap atau ikan kering.
Harga di pasar lokal bervariasi, mulai dari Rp 30.000–Rp 50.000 per kilogram untuk ikan segar, sedangkan produk olahan bisa mencapai Rp 100.000 per kg (Data KKP, 2022).
Permintaan ekspor ke Jepang dan Taiwan juga meningkat karena daging ikan torani yang gurih dan rendah lemak.
Baca juga Viral di TikTok, Ikan Remora Punya Alat Pengisap yang Bentuknya Mirip Jejak Sepatu
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News