
- Ir. Soekarno diketahui pernah melakukan lawatan kenegaraan ke Amerika Serikat pada 1956.
- Dalam lawatan ini, Soekarno juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Abraham Lincoln.
Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pernah melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat pada 1956. Lawatan ini juga menjadi kali pertama Soekarno melakukan kunjungan ke Amerika Serikat sebagai kepala negara Indonesia.
Kunjungan Soekarno ke Negeri Paman Sam pada waktu itu sendiri terjadi atas undangan langsung dari Presiden Amerika Serikat saat periode tersebut, yakni Eisenhower. Lebih kurang Soekarno melakukan kunjungan selama dua minggu di sana.
Dalam lawatannya ini, Soekarno mengunjungi beberapa daerah yang ada di Amerika Serikat. Selain itu, Bapak Proklamator Indonesia itu juga melakukan beberapa rangkaian kegiatan selama melakukan kunjungan di Amerika Serikat.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Soekarno di sana adalah berkunjung dan berziarah ke makam Abraham Lincoln. Ziarah ini terjadi ketika Soekarno melakukan lawatan ke Springfield, Illinois dalam rangkaian kunjungan kenegaraan di Amerika Serikat.
Lantas bagaimana kisah terkait kunjungan Soekarno ke makam Presiden Amerika Serikat ke-16 tersebut? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Kunjungan Soekarno ke Springfield pada 1956
Kunjungan Soekarno ke Springfield, Illinois terjadi setelah sang presiden melakukan lawatan di beberapa daerah lain yang ada di Amerika Serikat. Dilansir dari artikel “Soekarno legt krans op graf van Lincoln” yang terbit di surat kabar Provinciale Overijsselsche en Zwolsche courant edisi 25 Mei 1956, Soekarno tiba di Springfield setelah menyelesaikan rangkaian lawatan di beberapa daerah lainnya, seperti New York dan Philadelphia.
Dilihat dari artikel “President Soekarno bezocht tombe van Abraham Lincoln, Benoemd tot er&luitenant van politiemacht vak Springfield” yang terbit di surat kabar Java-bode edisi 28 Mei 1956, kunjungan Soekarno ke Springfield, Illinois terjadi pada Sabtu, 26 Mei 1956. Rombongan Soekarno datang dengan pesawat militer khusus dari Philadelphia pada pukul 18.00 waktu setempat.
Kedatangan Soekarno di bandara Springfield disambut oleh beberapa pejabat daerah setempat. Salah satu pejabat yang turut menyambut kedatangan presiden pertama Indonesia tersebut adalah Gubernur William G. Stratton.
Selepas dari bandara, rombongan Soekarno beserta Gubernur William G. Stratton langsung bertolak menuju Pemakaman Oak Ridge. Pemakaman ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Presiden Amerika Serikat ke-16, yakni Abraham Lincoln.
Datang untuk Berziarah, Bukan Sebagai Turis
Sesampainya di Pemakaman Oak Ridge, rombongan Soekarno langsung disambut oleh barisan kehormatan dari Angkatan Darat Amerika Serikat dengan penghormatan senjata. Soekarno bersama Gubernur William G. Stratton langsung menuju makam Abraham Lincoln.
Setelah mengisi buku tamu, Soekarno langsung menuju makam Presiden Amerika Serikat ke-16 tersebut. Terlihat juga Soekarno memanjatkan doa di hadapan makam Abraham Lincoln.
Soekarno juga berkesempatan memberikan konferensi pers singkat dalam kunjungannya ke makam Abraham Lincoln. Dalam konferensi pers tersebut, Soekarno menegaskan bahwa kedatangannya kali ini bukanlah sebagai seorang turis.
Akan tetapi Soekarno datang sebagai peziarah yang berziarah ke makam salah seorang tokoh besar dunia. “Lincoln adalah salah satu tokoh yang telah menginspirasi saya dalam pekerjaan dan perjuangan saya. Saya telah memohon kepada Tuhan dari semua manusia agar memberikan Abraham Lincoln salah satu tempat terbaik di surga,” jelas Soekarno, seperti yang dikutip dari surat kabar Dagblad voor Noord-Limburg edisi 29 Mei 1956.
Gubernur William G. Stratton juga turut memberikan pernyataan dalam konferensi pers tersebut. William G. Stratton memberikan pujian kepada Soekarno dan menyandingkan Bapak Proklamator tersebut sebagai “Abraham Lincoln” dari Indonesia.
“Kami menganggap Anda, Soekarno, sebagai ‘Lincoln dari Indonesia’. Itu adalah pujian terbaik yang bisa saya berikan kepada Anda,” tutur Gubernur William G. Stratton, dinukil dari surat kabar De Volkskrant edisi 28 Mei 1956.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News