
Sarang tawon angkut-angkut (Eumenescoarctatus) sering dianggap sebagai hama di rumah-rumah karena membentuk gumpalan tanah yang mengganggu.
Namun, penelitian terbaru mengungkap potensi mengejutkan dari sarang ini sebagai bahan penyembuh luka.
Ivone Wulandari Budiharto, peneliti dari IPB University, menemukan bahwa sarang tawon ini mengandung senyawa antimikroba yang dapat mempercepat penyembuhan luka.
Riset ini terinspirasi dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama menggunakan sarang tawon angkut-angkut untuk mengobati luka, terutama bekas khitan.
Secara tradisional, sarang tawon dicairkan dengan sedikit air, lalu dioleskan pada luka. Dalam waktu 7 hingga 13 hari, luka tersebut mengering tanpa infeksi. Temuan inilah yang mendorong Ivone untuk meneliti lebih lanjut kandungan aktif dalam sarang tersebut.
Sejak Lama jadi Obat Tradisional
Dalam penelitiannya, Ivone menggunakan mencit (tikus kecil) dengan luka sayat sebagai model percobaan. Hasilnya menunjukkan bahwa aplikasi sarang tawon mempercepat penutupan luka, mengindikasikan adanya aktivitas antimikroba yang kuat.
“Temuan ini membuka peluang pengembangan sarang tawon sebagai bahan dasar gel antiseptik untuk luka sayat dan luka bakar,” ujar Ivone.
Meski demikian, ia menekankan perlunya penelitian lebih mendalam untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif yang bertanggung jawab atas efek penyembuhan tersebut.
Selain itu, perlu juga dikaji apakah ada mikroba simbion dari tawon itu sendiri yang turut berperan dalam proses penyembuhan.
Baca juga Pantas Disebut Pahlawan, 35% Produksi Pangan Global Bergantung pada Lebah
Perlu Riset Lebih Lanjut
Pengumpulan sampel sarang tawon bukanlah hal yang mudah. Selain risiko sengatan, sarang yang terbuat dari tanah mudah rusak karena faktor lingkungan.
“Kami harus ekstra hati-hati dalam mengambil sampel agar komposisi alaminya tidak berubah,” jelas Ivone.
Selain itu, penelitian lanjutan diperlukan untuk menguji efektivitas antimikroba sarang ini terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Uji keamanan juga menjadi langkah penting sebelum sarang tawon dapat digunakan secara luas dalam dunia medis.
Mengenal Tawon Angkut-Angkut
Tawon angkut-angkut dikenal sebagai serangga soliter yang tidak hidup dalam koloni besar. Meski tidak agresif, tawon ini dapat menyengat jika merasa terancam, dengan efek nyeri dan bengkak.
Aktivitas utamanya adalah membangun sarang dari campuran tanah dan air liurnya, yang kini ternyata menyimpan potensi besar di bidang kesehatan.
Penelitian ini tidak hanya mengonfirmasi kebenaran di balik pengobatan tradisional, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan obat luka alami yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
Ke depannya, sarang tawon angkut-angkut mungkin akan menjadi salah satu solusi inovatif dalam perawatan luka.
Baca juga Lalat vs Lebah, Siapa yang Paling Tangguh Menghadapi Perubahan Iklim?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News