
Saat mendengar kata “nuklir”, apa yang terbesit dalam benak Kawan GNFI? Apakah bom, radiasi, atau pembangkit listrik raksasa?
Nuklir memang identik dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemusnah massal dan bencana radiasinya. Namun, sebenarnya teknologi nuklir juga memiliki “sisi” lain yang lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia—mulai dari dunia kesehatan, riset, hingga industri—dengan pemanfaatan reaktor nuklir. Indonesia sendiri sudah memiliki dan mengoperasikan tiga reaktor nuklir sejak puluhan tahun lalu.
Lalu, apakah reaktor nuklir sama dengan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)?
Tidak. Reaktor nuklir berbeda dengan PLTN. Melansir dari Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat, reaktor nuklir adalah mesin yang menampung dan mengendalikan reaksi berantai nuklir dengan melepas panas pada laju yang terkendali.
Sementara itu, PLTN menggunakan panas yang dihasilkan reaktor nuklir untuk mengubah air menjadi uap dan bertujuan menggerakkan generator turbin yang menghasilkan listrik. Sederhananya, reaktor nuklir merupakan bagian atau “kompor” dari PLTN, dan PLTN merupakan “dapur” yang akan menghasilkan listrik dari reaktor nuklir tersebut.
Namun, perlu dicatat jika reaktor nuklir yang ada di Indonesia berfungsi sebagai tempat riset ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, reaktor nuklir di tanah air juga diperuntukkan untuk membantu bidang kesehatan, pertanian, dan lainnya. Sejauh ini, Indonesia juga masih belum memiliki PLTN.
Rusia Ajak Indonesia Kembangkan Nuklir Damai Bersama, Apa Maksudnya?
3 Reaktor Nuklir di Indonesia
Indonesia memiliki tiga reaktor nuklir yang tersebar di tiga tempat, yakni Bandung, Yogyakarta, dan Serpong. Ketiganya berfungsi sebagai sarana riset, pendidikan, dan pelatihan untuk keperluan nuklir damai.
Berikut adalah profil singkat masing-masing reaktor:
- Reaktor TRIGA 2000, Bandung
Menukil dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Reaktor TRIGA adalah reaktor riset nuklir (non-daya) pertama di Indonesia yang berdiri sejak 1965. Nama awal reaktor ini adalah Reaktor TRIGA Mark II.
TRIGA merupakan akronim dari Training, Research, and Isotope production by General Atomics. Reaktor TRIGA juga disebut sebagai “era pembuka” Indonesia menuju teknologi nuklir.
Uniknya, reaktor TRIGA sudah pernah mengalami beberapa kali perubahan tingkat daya. Daya awalnya saat beroperasi adalah 250 kW. Lalu, pada 5 Desember 1971, dayanya dinaikkan menjadi 1.000 kW (1 MW). Jumlah tersebut kembali dinaikkan menjadi 2.000 kW (2 MW), dan kemudian namanya resmi berganti menjadi Reaktor TRIGA 2000.
Meskipun sudah tua, reaktor riset ini masih berfungsi dan laik digunakan sebagai tempat riset, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan produksi isotop.
- Reaktor Kartini, Yogyakarta
Reaktor Kartini sudah beroperasi sejak 1979. Menariknya, nama “Kartini” merupakan akronim dari Karya Teknisi Indonesia—di mana reaktor ini merupakan karya asli putra-putri terbaik bangsa kala itu.
Universitas Gadjah Mada—kampus yang memiliki jurusan Teknik Nuklir pertama di Indonesia—menjadikan Reaktor Nuklir Kartini sebagai laboratorium. Reaktor ini memang banyak dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan, utamanya praktikum bagi perguruan tinggi di Indonesia.
Reaktor Kartini memiliki kapasitas daya yang jauh lebih kecil dibandingkan TRIGA 2000. BRIN menyebut bahwa reaktor ini beroperasi pada daya 100 kW.
- Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy (RSG-GAS), Serpong
Reaktor G.A Siwabessy mulai beroperasi sejak 1987 dengan daya termal 30 megawatt. Reaktor ini merupakan reaktor riset terbesar di ASEAN. Sama seperti dua reaktor lainnya, RSG-GAS juga dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan dan pendidikan.
Tak hanya itu, reaktor serba guna ini turut dipakai untuk produksi radioisotop medis dan industri, iradiasi bahan, penelitian neutron, hingga pewarnaan batu topas (gemstone). Radioisotop yang diproduksi di sini juga telah diaplikasikan di sektor-sektor vital, mulai dari medis, industri, dan lingkungan.
Kawan GNFI, penyematan nama “G.A Siwabessy” merupakan bentuk penghormatan kepada Bapak Atom Indonesia, Gerrit Agustinus Siwabessy. Ia merupakan ilmuwan dan politikus yang pernah menjabat sebagai Menteri Badan Tenaga Atom Nasional (1964) dan Menteri Kesehatan RI (1966-1978).
Apa Itu Reaktor Nuklir Kecil atau Small Modular Reactor (SMR) dan Manfaatnya
Masa Depan Nuklir Indonesia
Indonesia memiliki potensi energi nuklir yang besar. Bahkan, Indonesia juga mempunyai potensi uranium lebih dari 24 ribu ton di Kalimantan.
Demi mewujudkan era nuklir damai, Indonesia bekerja sama dengan negara-negara yang telah mengembangkan teknologi serupa untuk mendukung proyek energi bersih ini. Targetnya, pada 2032, PLTN di Indonesia dapat segera beroperasi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Kabar Baik Indonesia
Good News From Indonesia
Makin Tahu Indonesia
reaktor nuklir Indonesia
reaktor nuklir Bandung
reaktor nuklir Yogyakarta
reaktor nuklir Serpong
RSG GAS
TRIGA 2000
Reaktor Kartini
PLTN di Indonesia
sejarah reaktor nuklir di Indonesia
fungsi reaktor nuklir Indonesia
jumlah reaktor nuklir di Indonesia
pemanfaatan energi nuklir damai
reaktor nuklir untuk riset
PLTN Indonesia 2032
nama reaktor nuklir Indonesia
nuklir damai
perbedaan reaktor nuklir dan pltn
apa saja reaktor nuklir di indonesia
apa perbedaan reaktor nuklir dan pltn