Posted on Leave a comment

KUBET – Ternyata, Stunting Dapat Dilihat dari Kondisi Kesehatan Gigi pada Anak

images info

Kesehatan gigi pada anak menjadi salah satu faktor yang menyebabkan stunting. Korelasi antarkeduanya cukup kompleks. Hal ini telah diungkapkan para ilmuwan lewat berbagai penelitian.

Salah satunya Abdat (2019) dalam Journal of Syiah Kuala Dentistry Society yang mengungkapkan, karies gigi pada anak secara tidak langsung dapat menyebabkan stunting.

Karies gigi atau gigi berlubang merupakan salah satu kerusakan pada gigi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tersebut kemudian menyebab pembusukan pada gigi.

Sikat Gigi Desinfektan Pertama Buatan Mahasiswa UGM

Karies gigi turut memengaruhi fungsi pengunyahan sehingga membuat anak kesulitan makan. Karies gigi menyebabkan rasa sakit sehingga turut mempengaruhi nafsu makan dan intake gizi pada anak.

Dampaknya, karies gigi secara tidak langsung menimbulkan gangguan pada proses pertumbuhan anak hingga mempengaruhi status gizi anak.

Tidak hanya karies gigi yang menjadi penyebab stunting pada anak. Rupanya, stunting juga dapat menyebabkan karies gigi pada anak.

Nugrawati, dkk., (2023) dalam Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat menjelaskan bahwa stunting akan menyebabkan disfungsi saliva. Seperti yang kita tahu, air liur atau maliva mempunyai fungsi sebagai pembersih, anti pelarut, dan antibakteri rongga mulut.

Dosen Unair Ciptakan Sikat Gigi Anti Radang Gusi

Pada anak yang mengalami stunting, produksi saliva akan lebih sedikit dibandingkan anak-anak normal. Jumlah air liur yang lebih rendah ini berpotensi meningkatkan risiko terbentuknya karies gigi sebab kuantitas saliva tidak dapat membantu membersihkan gigi dan mulut dengan baik.

Selain itu, kadar pH air liur pada anak yang mengalami stunting cenderung lebih asam. Kondisi ini menyebabkan kerusakan gigi lebih cepat karena asam dapat menembus enamel gigi dan menyebabkan karies.

Padahal, air liur normal seharusnya bersifat netral hingga sedikit asam/basa yang berfungsi menetralkan asam yang diproduksi oleh bakteri di mulut. pH normal air liur berkisar antara 6,2 hingga 7,6.

Dari Telinga Panjang Hingga Kerik Gigi, Inilah Ragam Kecantikan dari Berbagai Suku di Indonesia

Jumlah Stunting di Indonesia

Stunting merupakan suatu kondisi keterlambatan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak seimbang pada masa golden period. Disebut stunting jika gangguan pertumbuhan disebabkan oleh asupan gizi dan bukan disebabkan oleh kelainan hormon pertumbuhan atau akibat penyakit tertentu.

Kabar baiknya, prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan yang cukup baik. Pada 2021, prevalensi stunting pada anak di Indonesia mencapai 24,4%. Jumlah tersebut kemudian mengalami penurunan menjadi 21,6% pada 2022.

Dilansir dari Kemkes, Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten, menyumbang penurunan angka stunting yang cukup besar.

Peneliti Ungkap Faktor Ini Jadi Fondasi Penting untuk Mencegah Stunting

Meski demikian, menurut WHO angka tersebut masih tinggi. WHO memberikan batas toleransi stunting pada suatu negara adalah maksimal 20% dari jumlah balita keseluruhan.

Stunting saat ini menjadi proritas masyarakat dunia sebab anak digadang-gadang akan menjadi generasi penerus yang hebat. Prioritas dunia saat ini adalah pencegahan stunting untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif.

Stunting pada anak akan berpengaruh banyak, terutama terkait perkembangan kognitif, kemampuan belajar hingga produktifitasnya di masa dewasa. Oleh karena itu, stunting berisiko besar dalam merusak kualitas pendidikan.

Tidak hanya itu, anak dengan kondisi stunting juga memiliki kecenderungan terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes, tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan obesitas saat beranjak dewasa.

Bapanas Sebut Bahan Ini Bisa Bantu Tekan Stunting Lewat Fortifikasi Pangan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *