
Sektor pariwisata Indonesia mencetak rekor baru dengan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mencapai 12,66 juta kunjungan sepanjang Januari–November 2024.
Angka ini meningkat 20,17% dibanding periode yang sama pada 2023 dan menjadi capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir, menurut laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS).
Faktor Pendorong Lonjakan Kunjungan Wisatawan
Kenaikan signifikan ini tidak terjadi begitu saja. Berbagai strategi pemasaran dan kebijakan pemerintah berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.
Sebagaimana dikatakan Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Ni Made Ayu Marthini, Kemenpar telah menjalankan berbagai inisiatif pemasaran, termasuk:
- Partisipasi dalam ajang internasional, seperti World Travel Market (WTM) London 2024 dan promosi di Kanada, Australia, Tiongkok, serta negara-negara Asia Tenggara.
- Kolaborasi pemasaran digital melalui kampanye Wonderful Indonesia, familiarization trip, serta promosi cross-border tourism di Batam dan Bintan.
- Kerja sama dengan industri dan mitra co-branding, termasuk Di Indonesia Aja Travel Fair dan promosi wisata desa.
Wisatawan Nusantara Juga Meningkat Tajam
Tidak hanya wisatawan mancanegara, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) juga melonjak.
Dari Januari hingga November 2024, pergerakan wisnus mencapai 920 juta perjalanan, meningkat 22,81% dibanding tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pariwisata domestik tetap menjadi pendorong utama sektor pariwisata nasional.
Program pemasaran yang ditujukan untuk wisatawan domestik melibatkan berbagai inisiatif, seperti Beti Dewi (Bedah Ekosistem Desa Wisata), Senandung Dewi (Festival Desa Wisata), serta paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara).
Prospek Pariwisata Indonesia di 2025
Dengan pencapaian positif ini, Kemenpar optimistis bahwa sektor pariwisata akan terus berkembang pada 2025. Strategi pemasaran akan difokuskan pada tren wisata baru, seperti:
- Wisata ke destinasi tersembunyi (off-the-beaten-track tourism)
- Wisata pengalaman (experiential tourism)
- Wisata gastronomi dan luxury tourism
“Kami akan terus beradaptasi dengan tren wisata 2025 untuk memaksimalkan pertumbuhan sektor ini,” ujar Made.
Dengan pendekatan yang lebih inovatif dan kolaboratif, Indonesia diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan mempertahankan momentum positif di tahun-tahun mendatang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News