Posted on Leave a comment

KUBET – Indeks Menabung Konsumen Menguat, Pertanda Masyarakat Makin Sadar Menabung?

Indeks Menabung Konsumen Menguat, Pertanda Masyarakat Makin Sadar Menabung?

images info

 

Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada April 2025 mencatatkan penguatan signifikan, naik ke level 83,4 atau meningkat 5,1 poin dibanding bulan sebelumnya.

Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan, terutama dalam hal menyisihkan penghasilan untuk ditabung.

Apakah ini pertanda kesadaran menabung masyarakat Indonesia semakin membaik?

Peningkatan ini juga sejalan dengan dua komponen utama pendukung IMK, yaitu Indeks Waktu Menabung (IWM) dan Indeks Intensitas Menabung (IIM). IWM naik 7,6 poin menjadi 94,6, sedangkan IIM tumbuh 2,7 poin ke level 72,2.

 

Semakin Banyak yang Menabung

Dalam siaran pers LPS, Senin (5/5/2025), Sekretaris LPS Jimmy Ardianto menjelaskan bahwa peningkatan IIM didorong oleh semakin sedikitnya masyarakat yang tidak pernah menabung.

Pada April 2025, hanya 29,3% responden Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) LPS yang mengaku tidak menabung sama sekali, lebih rendah dari bulan sebelumnya (31,9%).

Lebih lanjut, jumlah responden yang menilai bahwa nilai tabungannya lebih kecil dari rencana juga menurun dari 53,7% menjadi 49,1%. Ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat kini lebih mampu memenuhi target tabungan bulanannya.

 

Waktu Menabung Dinilai Semakin Tepat

IWM yang meningkat menjadi 94,6 mengindikasikan bahwa masyarakat semakin yakin bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung. Persentase responden yang setuju dengan pernyataan tersebut naik dari 24,8% menjadi 27,9%.

Bahkan, ekspektasi ke depan pun meningkat: sebanyak 42,3% responden meyakini tiga bulan ke depan adalah waktu ideal untuk menabung, naik dari 38,9% di bulan sebelumnya.

Peningkatan ini menunjukkan bahwa setelah periode pengeluaran tinggi seperti Idulfitri, masyarakat mulai kembali fokus pada kestabilan finansial dan perencanaan jangka menengah.

 

Masyarakat Berpendapatan Rendah Tunjukkan Perubahan Positif

Perubahan pola menabung paling terlihat pada kelompok rumah tangga (RT) berpendapatan rendah. IMK pada kelompok RT berpendapatan di bawah Rp1,5 juta/bulan meningkat 7,2 poin, sementara kelompok pendapatan Rp1,5 juta-Rp3 juta/bulan naik 8,8 poin, tertinggi di antara semua kelompok.

Sementara itu, kelompok RT dengan penghasilan di atas Rp3 juta–Rp7 juta juga mengalami kenaikan IMK sebesar 6,0 poin. Hanya kelompok RT dengan penghasilan lebih dari Rp7 juta/bulan yang mencatatkan penurunan tipis sebesar 1,0 poin, namun tetap berada di atas level 100 yang menunjukkan kondisi menabung masih kuat.

 

Optimisme Konsumen Turut Meningkat

Data LPS juga mencatat Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) meningkat 1,6 poin menjadi 103,1 pada April 2025. Kenaikan ini disebabkan oleh penguatan dua komponen utama: Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) yang naik ke 81,9 dan Indeks Ekspektasi (IE) yang naik ke 118,9.

Peningkatan IKK dipengaruhi sejumlah faktor, seperti penyaluran bantuan sosial (PKH, bantuan pangan, beras 10 kg, dan Program Indonesia Pintar), panen raya padi dan jagung, serta stabilnya harga sembako selama Ramadan dan Idulfitri. Hal ini turut membangun optimisme masyarakat terhadap ekonomi nasional dan regional.

Meningkatnya IMK dan IKK menjadi sinyal positif bahwa masyarakat Indonesia mulai lebih sadar pentingnya menabung dan memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik. Terutama pada kelompok rumah tangga berpendapatan rendah dan menengah, peningkatan ini menunjukkan perbaikan literasi keuangan dan penguatan daya tahan ekonomi keluarga.

Jika tren ini terus berlangsung dan didukung oleh kebijakan ekonomi yang inklusif, bukan tidak mungkin masyarakat Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan finansial di masa depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *