
Terumbu karang, rumah bagi seperempat kehidupan laut, sedang terancam.
Tahukah Kawan, salah satu penyebabnya? Tabir surya berbahan kimia.
Penelitian dari Euronews menyebutkan bahwa bahan seperti oxybenzone dan octinoxate meracuni karang, memicu pemutihan, dan merusak ekosistem laut.
Di tengah krisis ini, muncul sosok seperti Iwin Insani, founder Iwani, brand skincare lokal asal NTB yang berkomitmen menciptakan sunscreen ramah lingkungan.
Mengenal Rahayu Oktaviani, Wanita Hebat Konservasionis Primata Owa Jawa
Kepedulian dan Aksi Nyata yang Penuh Tantangan
Awalnya, Iwin terinspirasi oleh larangan penggunaan sunscreen berbahaya di Hawaii. “Haruskah kita menunggu terumbu karang kita hancur dulu baru bertindak?” ujarnya dalam wawancara bersama Natgeo Indonesia.
Dengan latar belakang kecintaannya pada laut, ia memutuskan menciptakan sunscreen berbahan alami, seperti minyak kelapa (mengandung SPF alami 5), minyak zaitun, lilin lebah, dan mentega tengkawang.
Proses risetnya tak mudah, butuh 6 bulan dan biaya puluhan juta untuk uji klinis sebelum produknya lolos BPOM.
Perjalanan Iwani penuh tantangan. Mengutip Lombok Post, awalnya, Iwin menjual produknya tanpa izin karena kesulitan biaya produksi.
Aeshnina Azzahra, Polisi Sampah Muda yang Surati Pemimpin Dunia
Saat pertama kali launching, pelaksanaannya tidak berjalan sesuai rencana karena terjadi gempa Lombok. Alih-alih menyerah, ia membagikan 300 sunscreen gratis kepada warga yang tertahan di Gili Trawangan.
Hasilnya? Tak ada keluhan iritasi atau kulit terbakar. Hal ini membuktikan keamanan produknya.
Kendala lain muncul saat ia kesulitan memenuhi syarat BPOM. Sempat ditawari kerja sama dengan pabrik di Jawa dengan biaya enam ratus lima puluh juta rupiah, ia memilih membangun produksi mandiri di Lombok.
Kini, Iwani mampu memproduksi 1.000 – 4.000 sunscreen per hari, bahkan mengekspor ke luar negeri dengan omzet ratusan juta rupiah.
Cerita Animator yang Tumbuh Bersama Jumbo
Solusi Tanpa Kompromi untuk Laut
Bagi Iwin, Iwani bukan sekadar usaha. Prinsip ”Profit, People, Planet” dijalankannya dengan baik.
Implementasi prinsip tersebut dapat dilihat dari tindakan pemberdayaan 370 petani lokal sebagai penyuplai bahan baku, konservasi terumbu karang, penanaman mangrove, hingga donasi kesehatan dan pendidikan.
“Tahun lalu kita memberikan 10 ribu bibit serai yang hasil dari penanaman serai itu kita beli, yang itu kita pakai untuk produksi.” tambahnya.
Budidaya Maggot Jadi Jalan Endang Rohjiani Dapatkan Dana untuk Konservasi Sungai
Produk sunscreen Iwani bebas bahan kimia oxybenzone dan octinoxate yang berbahaya bagi biota laut.
Untuk menghindari penggunaan bahan kimia berbahaya dalam sunscreen yang ia dikembangkan, Iwin Insani menggunakan bahan baku lokal yang berasal dari Lombok, Sumbawa, Sulawesi, dan Kalimantan.
Cerita Iwani membuktikan bahwa bisnis bisa sejalan dengan pelestarian alam.
“Fun in the sun walaupun kita keluar outdoor senang-senang, diving, surfing, tetap kita pakai skincare yang ramah bagi lingkungan. Jadi, nggak hanya memproteksi diri sendiri, tapi kita juga memproteksi lingkungan,” ujar Iwin.
Dengan memilih produk ramah terumbu karang, kita turut menjaga ekosistem laut untuk generasi mendatang.
Sosok Sudarmi, Perempuan Gigih yang Pimpin Pengelolaan Hutan Jati di Gunungkidul
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News