
Masyarakat ke Kepulauan Seribu menghadapi persoalan berupa adanya -anak-anak usia sekolah yang mengalami masalah pada mata, khususnya gangguan refraksi. Untuk itu, PT Astra International Tbk. berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Jakarta menghadirkan solusi berupa pemeriksaan dan pemberian kacamata gratis.
Kegiatan pemeriksaan gangguan refraksi mata bagi siswa sekolah dari Astra dan Perdami diselenggarakan di SMP Negeri 133 Jakarta, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada Rabu (28/5/2025). Siswa yang dari hasil pemeriksaannya diketahui mengalami gangguan refraksi mata nantinya akan mendapatkan bantuan kacamata secara gratis.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemeriksaan gangguan refrakai mata dan pemberian kacamata gratis yang diselenggarakan di 5 wilayah di Jakarta dengan peserta 500 orang siswa. Sebelumnya, program ini pernah berjalan pada 2015 hingga 2017, dan Astra kembali menjalankannya lagi tahun ini.
Bagi masyarakat Kepulauan Seribu, pemeriksaan gangguan refraksi mata dan pemberian kacamata gratis dari Astra dan Perdami menjadi hal penting. Ini dikarenakan ada keterbatasan layanan kesehatan di wilayah, yang berada di tengah Teluk Jakarta tersebut.
“Di wilayah Kepulauan Seribu, layanan spesialis mata tidak ada. Untuk mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis, masyarakat harus menempuh perjalanan laut.” ujar Kepala Seksi P2P Sudinkes Kepulauan Seribu, drg. Wenny Ichwaniah, MARS.
Menempuh perjalanan laut demi memeriksakan mata pun tidak mudah. Masyarakat Kepulauan Seribu harus mengeluarkan ongkos dan waktu yang tidak sedikit, belum lagi cuaca buruk yang bisa sewaktu-waktu terjadi.
Wenny menambahkan, di Kepulauan Seribu sebetulnya telah terdeteksi adanya siswa sekolah yang mengalami masalah penglihatan. Berdasarkan laporan dari Puskesmas yang menjalankan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) terhadap lebih dari 4 ribu siswa, diketahui 6 persen siswa SD, 8 persen siswa SMP, dan 4 persen siswa SMA penglihatannnya bermasalah.
Di samping itu, ada pula persoalan lain. Menurut Ketua PERDAMI Wilayah Jakarta, dr. Julie Dewi Barliana, M.Biomed, SpM(K), masalah penglihatan pada siswa sekolah kerap sulit dideteksi karena tidak adanya keluhan yang disampaikan.
“Anak-anak itu tidak mengeluh. Anak-anak ini tidak pernah bilang kalau (penglihatannya) bermasalah. Tapi kemarin kita mendapatkan bahwa anak-anak itu minusnya lumayan. Mereka tidak mengeluhkan itu dan orang tua tidak menyadarinya juga.” tutur Julie.
Oleh karena itu, Julie berharap agar program pemeriksaan gangguan refraksi mata dan pemberian kacamata gratis bisa terus dilaksanakan untuk ke depannya. Apalagi, masalah penglihatan sangat menentukan kelancaran proses belajar dan prestasi siswa di sekolah.
“Kami berharap ini bukan kegiatan yang berakhir hari ini, tapi bisa terus berkesinambungan dan kita bina kerjasamanya.” kata Julie.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Head of Communications Management System & Partnership Astra, Elmerilia Lonna. “Kami berharap melalui program ini kami bisa membantu menyiapkan generasi emas Indonesia.” ujarnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News