
Pemerintah Jepang melalui skema OSA atau Official Security Assistance akan memberikan bantuan peralatan pertahanan untuk beberapa negara berkembang. Salah satu negara yang masuk dalam daftar itu adalah Indonesia.
Pemberian bantuan peralatan pertahanan ini menjadi salah satu cara untuk menjaga jalur pelayaran yang aman di kawasan Indo-Pasifik. Ditambah lagi dengan postur militer Tiongkok di kawasan Pasifik yang semakin kuat dan modern.
Diwartakan dari ANTARA, delapan negara yang akan menerima bantuan lewat skema OSA ini adalah Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Tonga. Jepang berencana untuk memberikan pesawat nirawak (drone) buatan lokal yang dapat digunakan dalam misi bantuan bencana alam dan pegawasan maritime di negara-negara yang menerima bantuan.
Di tahun fiskal sebelumnya, Indonesia juga masuk daftar negara penerima bantuan OSA bersama dengan Bangladesh, Djibouti, Fiji, Malaysia, Mongolia, dan Filipina. Tahun 2025, Negeri Sakura menggelontorkan anggaran OSA sebesar 8,1 miliar yen—setara Rp910,7 miliar. Jumlah ini naik drastis dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Jejak Kebijakan Ekonomi Jepang di Jakarta: Pelajaran dari Masa Lalu
Lebih Dekat dengan OSA
Menukil dari Kementerian Luar Negeri Jepang, OSA diluncurkan secara resmi pada April 2023 silam. Dituliskan bahwa program ini ditujukan untuk mendukung angkatan bersenjata dan organisasi terkait dengan negara-negara yang memiliki pandangan serupa—like-minded countries. Skema ini bertujuan untuk memperdalam kerja sama keamanan antarnegara.
OSA berbeda dengan OSA (Official Development Assistance) yang berfokus pada pembangunan ekonomi dan sosial di negara berkembang. Sebagai informasi, Indonesia juga menerima bantuan ODA dari pemerintah Jepang yang dimulai sejak tahun 1954 lalu.
Melalui OSA, Jepang memberikan peralatan dan perlengkapan bagi angkatan bersenjata negara mitra untuk memperkuat kemampuan keamanan dan daya tangkal mereka demi perdamaian dan keamanan internasional. OSA juga telah disetujui oleh kabinet Jepang dan masuk dalam Strategi Keamanan Nasional Jepang pada 16 Desember 2022.
Lebih lanjut, proyek OSA tidak hanya terbatas pada pemberian alat-alat penunjang pertahanan saja. Terdapat beberapa kerja sama yang dilakukan, mulai dari kegiatan untuk menjamin perdamaian, stabilitas, dan keamanan berdasarkan hukum (pengawasan wilayah udara dan perairan, kontra-terorisme, anti-pembajakan), kegiatan kemanusiaan (tanggap bencana, perawatan medis, distribusi bantuan, dan sebagainya), serta operasi kerja sama perdamaian internasional atau peacekeeping operations.
Dalam pelaksanaannya pun, OSA memiliki berbagai ketentuan ketat untuk menjamin pelaksanaannya agar tepat dan sesuai sasaran, termasuk salah satunya adalah evaluasi dan pemantauan program. Kegiatan OSA juga sesuai dengan tujuan dan prinsip piagam PBB.
Penerima OSA adalah negara berkembang yang dipilih berdasarkan evaluasi demokrasi, supremasi hukum, HAM, dan situasi keamanan kawasan. OSA juga hanya fokus untuk menciptakan kawasan yang damai dan stabil.
Bantuan-bantuan yang diberikan Jepang untuk Indonesia ini tentu semakin memupuk tali persahabatan yang sudah dijalin sejak lama. Keduanya juga telah menjadi mitra terbaik selama beberapa dekade.
Iyus, Orang Indonesia Sekaligus Orang Asing Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Kabar Baik Indonesia
Good News From Indonesia
Makin Tahu Indonesia
bantuan OSA Jepang ke Indonesia
Official Security Assistance Jepang
OSA
OSA Jepang
bantuan OSA
OSA adalah
official security assistance
bantuan militer jepang ke indonesia
Jepang kirim drone ke Indonesia
kerja sama pertahanan Indonesia Jepang
bantuan militer Jepang 2025
keamanan Indo-Pasifik
Jepang Indonesia alat pertahanan