
Gunung Lawu menjadi salah satu tempat yang dikenal dengan berbagai mitos dan hal-hal berbau mistis lainnya di Indonesia. Dari arah Tawangmangu, Karanganyar terdapat sebuah destinasi yang sering dikunjungi oleh orang-orang yang berkaitan dengan hal ini, yakni Pertapaan Pringgondani.
Seperti namanya, Pertapaan Pringgondani menjadi salah satu destinasi bagi orang-orang yang ingin bertapa. Terdapat beberapa titik dari lokasi ini yang diyakini memiliki aura mistisnya tersendiri.
Tidak hanya itu, Pertapaan Pringgondani juga diyakini sebagai petilasan dari Eyang Panembahan Koconegoro di masa lalu. Lantai bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait lokasi ini serta mitos dan kepercayaan yang berkembang di tengah masyarakat?
Mengenal Pertapaan Pringgondani
Dilansir dari laman Pesona Karanganyar, Pertapaan Pringgondani merupakan salah satu destinasi yang berada di Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Destinasi yang berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut ini sering kali menjadi rujukan bagi wisatawan yang hendak berkunjung, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Penamaan lokasi ini sendiri diambil dari tiga kata berbeda dalam bahasa Jawa, yakni “pring“, “nggon“, dan “dani“. Kata “pring” memiliki arti bambu.
Sementara itu, kata “nggon” memiliki arti tempat. Terakhir, kata “dani” berarti memperbaiki.
Dari ketiga kata asalnya tersebut, Pringgondani bisa didefinisikan sebagai tempat yang digunakan untuk memperbaiki diri. Apalagi lokasi pertapaan ini dulunya diyakini sebagai salah satu petilasan dari Eyang Panembahan Koconegoro.
Dinukil dari laman Badan Otorita Borobudur, daerah Pringgondani dulunya diketahui menjadi salah satu wilayah kekuasaan Prabu Brawijaya V. Raja terakhir dari Kerajaan Majapahit tersebut kemudian menyerahkan daerah ini kepada Eyang Panembahan Koconegoro.
Oleh Eyang Panembahan Koconegoro, lokasi ini kemudian dijadikan tempat pertapaan untuk mencapai kehidupan yang kekal. Pertapaan ini dilakukan dengan cara menancapkan tongkatnya ke tanah di lokasi tersebut dan memohon kepada Sang Pencipta agar dirinya diberikan kehidupan yang kekal.
Mitos dan Kepercayaan Masyarakat
Mitos yang berkembang terkait Pertapaan Pringgondani sebenarnya tidak lepas dari kepercayaan masyarakat terkait lokasi tersebut. Lokasi yang diyakini sebagai petilasan dari Eyang Panembahan Koconegoro membuat tempat ini dipercaya memiliki aura mistisnya tersendiri.
Terdapat beberapa lokasi yang berada di kompleks pertapaan ini. Beberapa lokasi tersebut di antaranya sanggar yang memiliki empat arca, Sendang Gedang, Sendang Temanten, dan Sendang Panguripan.
Umumnya orang-orang yang bertapa ke pertapaan ini bertujuan untuk meminta berbagai hajat terkait keinginan mereka. Misalnya orang-orang yang datang bertapa ke lokasi ini bisa meminta kenaikan jabatan atau permintaan sejenis lainnya.
Dalam momen-momen tertentu, pertapaan ini akan ramai dikunjungi oleh pengunjung. Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon menjadi dua momen yang banyak digunakan oleh pengunjung yang ingin bertapa di lokasi ini.
Pada momen ini, orang-orang yang datang akan melakukan tirakat dan berdoa. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai hajat yang mereka inginkan sebelumnya.
Pernah Dikunjungi oleh Presiden Indonesia
Pengunjung Pertapaan Pringgondani ternyata tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat biasa. Tokoh-tokoh penting dalam skala nasional diketahui juga pernah datang berkunjung ke lokasi ini.
Bahkan beberapa Presiden Indonesia diketahui juga pernah datang ke tempat ini. Masih dari laman Pesona Karanganyar, Presiden Soekarno dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menjadi contoh tokoh nasional yang pernah berkunjung ke lokasi pertapaan ini dulunya.
Kunjungan tokoh nasional ini tentu berpengaruh pada kepopuleran dari lokasi pertapaan tersebut. Tidak heran hingga saat ini masih ada saja orang-orang yang datang ke Pertapaan Pringgondani untuk melakukan tirakat atau ritual sesuai dengan mitos yang berkembang di tengah masyarakat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News