
Publik mengenal Elkan Baggott sebagai pemain yang memberi nuansa Indonesia di Ipswich Town. Ternyata, ada lagi satu pemain keturunan Indonesia di sana. Dia adalah Massimo Luongo.
Massimo Luongo adalah pesepak bola asal Australia yang pada musim 2024-2025 ini membela Ipswich Town. Massimo Luongo juga merupakan orang keturunan Indonesia, tepatnya dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Massimo Luongo berasal dari Sydney, dilahirkan di sana pada 25 September 1992, ia kemudian menghabiskan sebagian besar karier sepakbolanya di Inggris bersama sejumlah klub hingga akhirnya bergabung dengan Ipswich Town pada
Ternyata, Massimo Luongo juga merupakan bagian dari keluarga bangsawan di NTB. Kakek dari ibunya adalah Sultan Bima dan Dompu yang punya wilayah kekuasaan di Pulau Sumbawa. Sementara itu, ayahnya berdarah Italia.
“Kakek saya adalah Sultan, jadi dulu ada kerajaan sebelum pemerintah mengambil alih Indonesia.” ujar Luongo dalam wawancaranya dengan News Ltd yang dipublikasikan Yahoo News Singapora pada 2015 lalu.
Saat itu, Massino Luongo mengaku belum pernah ke Indonesia meski punya ikatan emosional dengan negeri ini. Tidak diketahui apakah ia kemudian sempat berkunjung ke Indonesia setelah wawancara dengan News Ltd. yang jelas, ia belum pernah mengunjungi Indonesia untuk memperkuat skuad Timnas Australia.
Indonesia dan Australia saling berhadapan dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (10/9/2024). Sayangnya, Luongo tidak ikut dipanggil ke tim oleh pelatih Graham Arnold.
Luongo memang sudah lebih dari satu tahun tak memperkuat Australia. Terakhir kali ia berkesempatan ikut serta dalam tim nasional Negeri Kangguru adalah pada Selasa (23/11/2025) saat menghadapi Palestina.
Bagi Massimo Luongo, bisa jadi musim 2023-2024 adalah yang paling berkesan. Sebab, ia membawa Ipswich Town promosi ke kasta teratas Liga Inggris.
Saat itu, Ipswich Town memastikan tiket promosi pada Sabtu (4/5/2024) setelah mengalahkan Huddersfield Town 2-0 pada laga pekan terakhir divisi Championship. Hasil itu membuat Ipswich mengakhiri musim di urutan kedua dengan torehan 96 poin, satu poin di bawah Leicester City.
Kini, Luongo dan Ipswich Town tengah berjuang di Liga Primer Inggris. Klub berlambang kuda itu tengah berada di zona degradasi, tepatnya posisi ke-18 dengan koleksi 17 poin dari 27 laga.
Kisah Sirilus Siko: Tak Kenal Lelah Latihan Sambil Jadi Kurir JNE demi Timnas Amputasi Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News