
Fahrul Nurkolis, S.Si, lulusan Prodi Biologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memegang hak paten senyawa antikanker dan antidiabetes. Hak paten ini berikan setelah dirinya berhasil meneliti senyawa bioaktif dari bahan alam, yakni tumbuhan Echinacea purpurea, anggur laut, dan bawang dayak, sebagai obat antidiabetes.
“Perlindungan Paten Sederhana diberikan untuk invensi produk peptida Pudjialanine rudyline dari tanaman anggur laut sebagai obat diabetes,” kata Fahrul, dikutip dari Tempo.
Hak paten atas senyawa antikanker dan antidiabetes ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia pada 24 November 2024 lalu.
Hak paten tersebut berlaku selama 10 tahun. Artinya, Fahrul Nurkolis menjadi pemegang hak paten atas senyawa antikanker dan antidiabetes sampai pada 2034 nanti.
Pilihan Olahan Daun Kelor untuk Kesehatan: Bisa Jadi Minuman Saat Sahur dan Buka Puasa
Penemuan Bersumber dari Kekayaan Alam Sekitar
Kesadaran Fahrul Nurkolis atas keanekaragaman Indonesia membawanya terus semangat melakukan berbagai riset hingga mendapatkan hak paten. Sebagai mahasiswa Biologi, ia sangat paham bahwa ribuan spesies tumbuhan yang ada di Indonesia, sangat berpotensi menjadi sumber obat alami.
Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan terdahulu untuk membuktikan tumbuhan di Indonesia mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai anti-inflamasi, antimikroba, antidiabetes, dan antikanker. Dalam hal ini, Fahrul Nurkolis bersama dengan timnya mengangkat tanaman anggur laut yang memiliki senyawa antikanker.
Senyawa antikanker didapat dari anggur laut yang mudah ditemui di kawasan pesisir Indonesia. Tanaman tersebut bekerja mencegah kanker dengan cara menghambat proliferasi sel kanker, menginduksi apoptosis, atau menghambat jalur sinyal kanker.
Ide Olahan Tofu, Bisa Buat Cake dan Tart
Tidak hanya itu, Nurkolis dan tim juga meneliti bawang dayak. Tanaman yang juga dikenal sebagai bawang sabrang atau bawang lemba ini telah lama dikenal dengan manfaatnya yang dapat menangani darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, hingga stroke.
Bawang yang tumbuh di Kalimantan ini mengandung eleutherol, eleutherinoside A, eleuthoside B yang berperan dalam mengontrol kadar gula darah.
Meski telah mendapatkan hak paten, usaha Fahrul Nurkolis tidak berhenti di sini. Ia mengatakan bahwa jalannya masih panjang. Dirinya berencana akan melakukan hilirisasi dan bermitra dengan industri farmasi.
“Itu butuh waktu beberapa tahun ke depan. Proses validasi dan uji klinis yang panjang sebelum produk bisa dikomersialkan adalah tantangan tersendiri,” imbuhnya.
Unik, Ramuan Penghilang Bau Sampah Justru Terbuat dari Campuran Limbah Sampah
Tantangan Riset di Indonesia
Fahrul Nurkolis mengaku bahwa melakukan riset di Indonesia tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi, jika hasil riset akan dikembangkan lebih lanjut untuk komersialisasi. Perlu adanya dukungan dari segi infrastruktur, regulasi, hingga pendanaan.
“Banyak penelitian hebat yang dilakukan oleh ilmuwan Indonesia, tetapi hanya sedikit yang benar-benar bisa masuk ke industri dan digunakan oleh masyarakat,” jelas laki-laki yang tercatat sebagai lulusan terbaik dan tercepat di Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi 2023/2024 UIN Suka ini.
Oleh karena itu, Fahrul Nurkolis bertekad untuk melakukan hilirasasi dari risetnya itu.
Ke Mana Arah Larinya Riset-Riset di Indonesia?
Telah aktif di berbagai forum: Nordic Nutrition Conference di Finlandia, Asian Congress of Nutrition di Cina, dan International Conference on Nutrition and Growth di Portugal, hingga menjadi Vice President di Medical Research Center of Indonesia (MRCI), Fahrul Nurkolis akan lebih banyak mengenalkan keunggulan sumber daya alam di Indonesia lewat hasil risetnya. Harapannya, riset-riset dari Indonesia bisa mendapat perhatian lebih luas hingga diakui dunia.
“Indonesia memiliki segalanya, sumber daya alam yang kaya dan ilmuwan berbakat. Jika kita bisa mengatasi kendala dalam hilirisasi riset, Indonesia bisa menjadi pemimpin global dalam industri farmasi berbasis bahan alam,” tutur dia, sebagaimana dikutip dari laman resmi UIN Suka.
Kembali Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, KH Anwar Musaddad adalah Pendiri Dua UIN di Pulau Jawa
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News