Posted on Leave a comment

KUBET – Mengenal To Lam, Sang Sekjen PKV nan Antikorupsi yang Baru Berkunjung ke Indonesia

Mengenal To Lam, Sang Sekjen PKV nan Antikorupsi yang Baru Berkunjung ke Indonesia

images info

To Lam, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam (PKV), merampungkan kunjungan kenegaraan perdananya di Indonesia, Selasa (11/3/2025), setelah tiga hari. Kedatangannya ke tanah air juga menjadi salah satu agenda untuk memperingati 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam.

Lelaki kelahiran 10 Juli 1957 tersebut pernah menjabat sebagai Presiden Vietnam dari Agustus-Oktober 2024. Pada Agustus 2024, ia terpilih sebagai Sekjen PKV Vietnam.

Berasal dari keluarga aktivis revolusioner, To Lam sudah menggeluti dunia politik dan kemanan sejak lama. Ia diterima menjadi anggota PKV pada 22 Agustus 1981 dan resmi menjadi anggota partai tepat setahun setelahnya.

Ia merupakan jebolan Sekolah Kepolisian Pusat dan Akademi Keamanan Rakyat Vietnam. Kariernya banyak dihabiskan di bidang keamanan.

To Lam disebut sebagai pejabat Vietnam yang sangat getol memerangi korupsi. Ia memainkan peran vital dalam kampanye antikorupsi mendiang Sekjen PKV terdahulu, Nguyen Phu Trong.

Ia pernah memimpin polisi negaranya dalam mengungkap hingga mendakwa kasus-kasus korupsi dan pelanggaran berat tingkat nasional. To Lam juga terungkap telah menangani berbagai ‘skandal’ besar yang terjadi di Vietnam.

Melansir dari Deutsche Welle (DW), sebuah media internasional asal Jerman, dengan pengalamannya yang panjang di kepolisian, To Lam berambisi untuk mempercepat pemberantasan korupsi di negaranya.

“(Saya) akan terus mempercepat pemberantasan korupsi. Siapa pun orangnya,” tegasnya.

Kariernya di Vietnam bisa dibilang cukup mentereng. Ia pernah menduduki jabatan-jabatan strategis, seperti Wakil Majelis Nasional masa jabatan ke-14 dan ke-15, Wakil Menteri Keamanan Publik (2010-2016), dan Menteri Keamanan Publik (2016-2024), sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Presiden Vietnam dan Sekjen PKV.

Industri Kabel Indonesia Unjuk Gigi di Vietnam, Potensi Tembus Pasar Global Semakin Terbuka Lebar

To Lam dipromosikan menjadi seorang Jenderal pada Januari 2019. Melalui vietnamplus.vn, disebut bahwa ia sukses menggondol berbagai jenis pernghargaan, baik lokal maupun internasional.

Di bidang akademik, To Lam juga cukup moncer. Oktober 2015, ia pernah dianugerahi gelar akademik Profesor di bidang Ilmu Keamanan.

Kawan GNFI, jabatan To Lam sebagai Sekjen PKV dalam praktiknya merupakan posisi tertinggi di politik Vietnam. Sejak 1969, Sekjen secara umum dianggap sebagai pemimpin tertinggi Vietnam.

Kedatangan To Lam Buka Banyak Peluang Kerja Sama Dua Negara

To Lam disebut sebagai pejabat Vietnam yang sangat getol memerangi korupsi. Ia memainkan peran vital dalam kampanye antikorupsi.

info gambar

Kedatangan pejabat Republik Sosialis Vietnam ke Indonesia itu disambut meriah. Hadir bersama sang istri, To Lam disuguhi penyambutan yang ramai riuh oleh pasukan jajar dan para pelajar sekolah dasar (SD), Senin (10/3/2025).

Lagu kebangsaan Vietnam dan dentuman meriam sebanyak 21 kali juga terdengar. Presiden Prabowo pun menyambut hangat kehadiran pemimpin negara sahabat Indonesia ini di Istana Medeka.

Dua tokoh penting ini melakukan pembicaraan kenegaraan. Mereka juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan keamanan.

Vietnam dan Indonesia mencapai kesepakatan untuk melakukan pengembangan industri pertahanan, latihan militer bersama, dan patroli bersama. Keduanya juga menegaskan dukungannya terhadap stabilitas dan perdamaian kawasan.

Tidak hanya itu, di bidang ekonomi, Indonesia dan Vietnam memproyeksikan target transaksi senilai US$18 miliar dolar pada tahun 2028. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dua negara.

Di sisi lain, Indonesia yang juga menjadi mitra ASEAN pertama Vietnam dalam membuka jalinan diplomatik di kawasan, menyambut investasi negara tersebut di bidang otomotif, pertanian, hingga ketahanan pangan.

Prabowo turut optimis dalam mendukung visi misi Vietnam yang sama-sama ingin menjadi negara maju pada tahun 2045, tepat 100 pasca dua negara ini merdeka. Ia juga mengapresiasi hubungan Indonesia dan Vietnam yang dilandasi nilai-nilai yang sama.

“Jadi, dengan nilai yang sama, sejarah yang sama, juga kita punya tujuan dan visi yang sama. Kita ingin menjadi negara maju pada tahun 2045, 100 tahun kita merdeka,” ungkap Prabowo dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Mobil Setir Kiri Buatan Indonesia Tembus Pasar Vietnam, Produksi Kendaraan dalam Negeri Makin Mantap!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *