Posted on Leave a comment

KUBET – Tapai Uli, Jajanan Tradisional Khas Betawi yang Disajikan saat Momen Lebaran Idulfitri

Tapai Uli, Jajanan Tradisional Khas Betawi yang Disajikan saat Momen Lebaran Idulfitri

images info

Tapai uli merupakan salah satu jajanan tradisional khas Betawi yang bisa Kawan jumpai pada saat momen Lebaran Idulfitri.

Pada saat momen hari raya bagi umat Muslim tersebut, tapai uli sering menjadi hidangan yang dibawa serta disajikan ketika berkunjung ke rumah keluarga saat bersilaturahmi. Hal ini membuat jajanan tradisional ini menjadi salah satu bagian yang erat dalam kebiasaan Masyarakat Betawi ketika menyambut momen Lebaran Idulfitri tersebut.

Meskipun demikian seiring berjalannya waktu, keberadaan tapai uli mungkin sudah tidak sebanyak dulunya lagi. Namun bukan berarti keberadaan jajanan ini bisa dilewatkan begitu saja, khususnya ketika momen Lebaran Idulfitri yang akan datang beberapa hari lagi.

Bagi Kawan yang penasaran dengan cita rasa jajanan ini, tidak perlu khawatir. Sebab Kawan bisa mencoba membuat jajanan tradisional khas Betawi tersebut di rumah masing-masing.

Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait tapai uli khas Betawi? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Tapai Uli, Hidangan Khas Lebaran Idulfitri Masyarakat Betawi

Pada saat momen Lebaran Idulfitri, setiap masyarakat biasanya akan saling berkunjung ke rumah sanak saudara untuk saling bersilaturahmi. Bagi masyarakat Betawi, kunjungan ke rumah saudara ini tidak datang hanya dengan tangan kosong saja.

Masyarakat Betawi biasanya membawa hidangan yang nantinya akan dinikmati bersama-sama saat bersilaturahmi. Salah satu hidangan yang identik dengan momen ini adalah tapai uli.

Makanan yang terbuat dari bahan dasar ketan hitam, ketan putih, ragi, dan kelapa ini memiliki cita rasa manis dan asam. Belum tentu di setiap waktu Kawan bisa menjumpai jajanan tradisional khas Betawi yang satu ini.

Sarat akan Nilai

Keberadaan tapai uli bagi masyarakat Betawi lebih dari sekadar jajanan saja. Jajanan tradisional ini juga sarat akan nilai yang dipercaya oleh masyarakat.

Dilansir dari laman Seni & Budaya Betawi, tapai uli menjadi simbol keharmonisan. Hal ini berdasarkan pada proses pembuatan tapai uli yang membutuhkan kerja sama antara satu sama lain.

Selain itu, tekstur tapai uli yang lengket juga menjadi simbol kedekatan antara satu sama lain.

Cara Membuat

Nah, bagi Kawan yang ingin membuat tapai uli, bisa mempersiapkan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Dilansir dari laman Fimela, beberapa bahan yang perlu Kawan persiapkan terlebih dahulu sebelum membuat jajanan ini adalah.

Bahan Uli:

a. 500 gr beras ketan putih.

b. 600 ml santan kelapa.

c. 2 lembar daun pandan.

d. 1 sendok makan garam.

e. Setengah kelapa setengah tua yang diparut memanjang.

Bahan Tape:

a. 500 gr beras ketan hitam.

b. 300 ml air panas.

c. Satu setengah gram butir ragi

d. Gula pasir sesuai selera masing-masing

Setelah semua bahan tersedia, Kawan bisa memulai untuk membuat jajanan tradisional ini. Adapun langkah-langkah membuat tape uli adalah.

Cara Membuat Uli:

a. Masak beras ketan, santan kelapa, garam dan daun pandan. Angkat setelah air menyusut.

b. Campurkan parutan dengan adonan dan kukus hingga matang.

c. Setelah itu tumbuk adonan hingga kalis.

d. Ambil adonan dan letakkan di atas daun pisang. Setelah itu gulung hingga berbentuk silinder.

e. Setelah dingin, potong uli sesuai selera dan sajikan.

Cara Membuat Tape:

a. Rendam beras ketan hitam selama dua malam. Setelah itu cuci bersih dan tiriskan.

b. Kukus beras ketan hingga matang. Setelah itu biarkan dingin terlebih dahulu.

c. Setelah itu, pindahkan ketan hitam ke wadang. Kemudian tuang air panas dan diamkan hingga meresap ke dalam ketan hitam.

d. Setelah ketan hitam mengembang, kukus selama 30 menit. Kemudian dinginkan ketan hitam di atas daun pisang.

e. Taburkan ragi ke ketan hitam dan aduk rata dengan menggunakan centong plastik. Setelah itu pindahkan ketan hitam ke wadah yang bisa ditutup rapat. Diamkan selama 3 hari untuk fermentasi.

f. Setelah tiga hari, tape ketan hitam sudah bisa dikonsumsi. Kawan juga bisa menambahkan gula sebelum menaburkan ragi untuk menambah cita rasa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *