
Lautan adalah ekosistem yang sangat kompleks, di mana setiap organisme memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.
Salah satu kontributor yang mengejutkan adalah paus—hewan terbesar di Bumi—yang ternyata memberikan manfaat besar bagi laut melalui air kencingnya.
Studi terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan, termasuk Joe Roman, Andrew J. Abraham, dan Jeremy J. Kiszka, mengungkapkan bahwa urine paus mengandung nutrisi penting yang mendukung produktivitas ekosistem laut.
Paus sebagai “Insinyur Ekosistem”
Paus dikenal sebagai hewan yang bermigrasi jauh, menyelam dalam, dan memiliki pola makan yang besar, terutama spesies seperti paus biru dan paus bungkuk yang memakan krill dan plankton.
Namun, yang sering diabaikan adalah peran mereka dalam mendistribusikan nutrisi ke seluruh lautan. Ketika paus buang air kecil, mereka melepaskan sejumlah besar nitrogen, fosfor, dan zat besi—unsur-unsur yang menjadi fondasi bagi rantai makanan laut.
Nutrisi Penting dalam Urine Paus
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Mental Floss dan jurnal ilmiah terkait, urine paus mengandung:
- Nitrogen (dalam bentuk urea) – Zat ini merangsang pertumbuhan fitoplankton, organisme mikroskopis yang menjadi dasar jaring makanan laut. Fitoplankton juga menyerap karbondioksida, membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
- Fosfor – Nutrisi ini penting untuk pertumbuhan alga dan tanaman laut, yang menjadi makanan bagi banyak hewan laut kecil.
- Zat Besi – Di beberapa wilayah laut, zat besi merupakan nutrisi langka yang membatasi pertumbuhan plankton. Urine paus membantu mengatasi defisiensi ini.
Dalam sehari, seekor paus dapat menghasilkan ratusan liter urine, dan secara kolektif, populasi paus melepaskan nutrisi dalam jumlah besar ke lautan.
Baca juga Mengapa Paus Makan Plastik di Lautan? Begini Penjelasan Ilmiahnya
Dampak Positif pada Rantai Makanan Laut
Nutrisi dari urine paus tidak hanya bermanfaat bagi plankton, tetapi juga mendukung seluruh ekosistem:
– Fitoplankton berkembang → Krill dan ikan kecil memakannya → Ikan besar, burung laut, dan paus sendiri mendapat makanan.
– Siklus ini menciptakan produktivitas biologis yang tinggi, terutama di wilayah yang miskin nutrisi.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa sebelum perburuan paus masif pada abad ke-20, lautan mungkin memiliki produktivitas yang lebih tinggi karena populasi paus yang lebih banyak. Pemulihan populasi paus saat ini bisa membantu memulihkan keseimbangan ekosistem laut.
Baca juga Jantungnya Sebesar Mobil, Paus Kolosal jadi Ikan Terberat di Lautan
Referensi:
Roman, J. (2021). “Why Whale Pee is Good for the Ocean”. Mental Floss
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News