
Legenda I Karake Lette merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah Sulawesi Barat. Legenda ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang memiliki cacat di kakinya.
Meskipun memiliki kekurangan, pemuda ini tetap mampu melindungi kerajaannya. Lantas bagaimana kisah lengkap dari legenda I Karake Lette tersebut?
Legenda I Karake Lette
Dinukil dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, dikisahkan pada zaman dahulu berdiri sebuah kerajaan yang ada di daerah Mandar. Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Balanipa.
Pada suatu waktu, kerajaan ini didatangi oleh pasukan Kerajaan Gowa. Kedatangan pasukan Kerajaan Gowa ini hendak menguasai wilayah Kerajaan Balanipa tersebut.
Mengetahui hal ini, seluruh pasukan Balanipa kemudian berangkat menuju Teluk Mandar. Mereka berniat menghadang pasukan Kerajaan Gowa yang hendak menguasai wilayah mereka.
Pertempuran sengit antara kedua pasukan ini akhirnya tidak terelakkan. Peperangan akhirnya pecah di Teluk Mandar tersebut.
Namun pasukan Balanipa ternyata kewalahan menghadapi serangan dari Kerajaan Gowa. Hal ini membuat panglima perang Kerajaan Balanipa menarik mundur pasukannya sementara.
Hal yang sama juga dilakukan oleh panglima perang Kerajaan Gowa. Akhirnya pertempuran antara kedua kerajaan ini berhenti untuk sementara waktu.
Di barak Kerajaan Balanipa, panglima perang tengah panik dalam mempersiapkan strategi baru. Sebab serangan dari Kerajaan Gowa cukup sulit untuk mereka hadapi langsung.
Sesaat kemudian, muncul pemuda yang cacat kakinya menghadap ke hadapan sang raja. Pemuda ini mengenalkan diri dengan nama I Karake Lette.
Dirinya meminta izin agar bisa diturunkan ke medan perang. I Karake Lette berkata bahwa dia bisa memberikan kemenangan bagi Kerajaan Balanipa.
Sang raja akhirnya menyetujui permintaan I Karake Lette. Dirinya kemudian ikut berperang melawan pasukan Kerajaan Gowa.
I Karake Lette kemudian diam-diam menaiki kapal yang dinaiki raja Kerajaan Gowa. Sesampainya di atas kapal, dia langsung memberikan tantangan kepada Raja Gowa untuk bertarung dengan dirinya.
Tantangan yang diberikan oleh I Karake Lette adalah menebas jeruk nipis yang dilemparkan. Siapa saja berhasil menebas jeruk nipis tersebut akan keluar sebagai pemenang.
Nantinya pemenang dari tantangan ini akan berkuasa atas Kerajaan Balanipa. Raja Gowa pun menyetujui tantangan dari I Karake Lette tersebut.
I Karake Lette kemudian melemparkan jeruk nipis ke arah sang raja. Namun sang raja tidak berhasil menebas satu pun jeruk nipis tersebut.
Raja Gowa kemudian bergantian melempar jeruk nipis ke arah I Karake Lette. Dalam waktu singkat, I Karake Lette berhasil menebas jeruk nipis tersebut dengan mudah.
Sang raja kemudian tidak terima dengan kekalahannya. Dirinya kemudian menyerang I Karake Lette.
Berkat kesaktian yang dia miliki, I Karake Lette berhasil mengelak dengan mudah. Bahkan dirinya berhasil menancapkan keris ke perut Raja Gowa hingga menemui ajalnya.
Akhirnya I Karake Lette berhasil memukul mundur pasukan Kerajaan Gowa. Raja Balanipa pun senang dan hendak memberikan imbalan kepada I Karake Lette.
Namun I Karake Lette hanya meminta diantarkan ke puncak sebuah bukit yang ada di sana. Sesampainya di atas bukit, I Karake Lette kemudian berteriak dengan lantang dan mengucapkan rasa syukur atas apa yang sudah dia lakukan.
Raja Balanipa kemudian memutuskan untuk memberikan hadiah berupa tanah kepada I Karake Lette berdasarkan teriakannya. Sejauh mana orang bisa mendengarkan teriakan I Karake Lette, maka sejauh itu pula tanah yang akan dihadiahkan sang raja kepada dirinya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News