
Bakso Malang telah menjadi destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi bagi para wisatawan saat di Malang, selain wisata alam dan apel sebagai buah tangan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo, dkk., (2024) menunjukkan, bakso Malang berhasil menarik para wisatawan untuk kembali membeli saat bertandang ke Kota Apel ini.
Ketertarikan ini juga didukung oleh beragam wisata yang ditawarkan Malang sehingga menjadi pendongkrak utama datangnya para pelancong dari dalam maupun luar negeri. Wisata gastronomi turut menempati jajaran peringkat destinasi yang tidak boleh dilewatkan, karena makanan sering dianggap sebagai motivasi utama perjalanan.
Potensi ini—alam dan tren wisata kuliner—dapat dijadikan sebagai peluang untuk mengembangkan wisata gastronomi, khususnya bakso Malang, yang dipadukan dengan pengalaman perjalanan yang memuaskan dan berkesan.
Aneka Varian Bakso di Indonesia dan Ciri Khasnya
Apalagi, bersumber dari penelitian yang sama, sebanyak 72,4% responden merasa wajib membeli bakso Malang saat ke kota tersebut. Penelitian dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora ini mengambil 109 responden dari beragam usia dan daerah.
Hanggraito (2021) dalam penelitiannya di Journal of Tourism, Culinary, and Entrepreneurship (JTCE), bahkan mengungkapkan bahwa bakso Malang bukan hanya menjadi destinasi sampingan, melainkan menjadi motif berwisata di Kota Malang.
Perbedaan Bakso Malang dengan Bakso Kebanyakan
Ketenaran bakso Malang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas. Bakso yang juga dikenal sebagai bakwan kawi ini, memiliki isian yang cukup unik dan berbeda dengan bakso kebanyakan.
Deretan Fakta Menarik Bakso, Dari soal Daging Babi hingga Bentuk yang Tak Selalu Bulat
Bakso dari Malang menonjol dan menarik perhatian wisatawan karena variasinya yang beragam. Dalam semangkuk bakso Malang, biasanya berisi bakso halus dan kasar, pangsit, siomay goreng, mi kuning, tahu putih isi, tahu goreng isi, bihun, dan masih banyak lagi.
Menurut data Warisan Budaya Tak Benda milik Kemendikbudristek, bakso Malang memiliki ciri khas berupa adanya pangsit dan taburan daun bawang di kuahnya. Taburan daun bawang inilah yang membuat aroma bakso Malang semakin harum.
Selain itu, kuah bakso Malang disebut lebih berlemak. Hal ini disebabkan oleh proses pemasakan kuah bakso yang direbus bersama dengan tulang dan jeroan. Cara memasak seperti ini dinilai dapat membuat kuah bakso Malang terasa lebih gurih.
Di balik Kesuksesan Bakso Kota Cak Man, Berawal dari Gerobak Keliling
Perbaiki Jalan dari Hasil Jual Bakso Malang
Bakso Malang bukan sekadar bakso biasa. Selain dari bakso itu sendiri, bakso Malang secara tidak langsung telah menghadirkan seseorang yang dengan suka rela memperbaiki jalan dari uang hasil jualan.
Dia adalah Fery, penjual bakso asal Dusun Segelan Sidomulyo, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Ia mengeluarkan uang hingga Rp10 miliar untuk membangun jalan di desa tempat tinggalnya pada 2024 lalu.
Sukri, salah seorang warga yang juga menjadi kepala pembangunan jalan ini mengungkapkan bahwa pembangunan jalan di Dusun Segelan Sidomulyo telah mencapai 5 tahap hingga tahun 2024. Jalan desa sepanjang sekitar 1,5 kilometer itu kini sudah dicor.
Viral Juragan Bakso dari Malang Perbaiki Jalan Desa Pakai Uang Pribadi, Habiskan Rp10 Miliar
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News