Posted on Leave a comment

KUBET – Eskalasi Konflik Iran-Israel Kian Memanas, RI Ingatkan Hal Ini

Eskalasi Konflik Iran-Israel Kian Memanas, RI Ingatkan Hal Ini

images info

Eskalasi konflik antara Iran dan Israel masih meradang beberapa waktu belakangan. Serangkaian serangan saling balas masih diluncurkan dua negara.

Konflik ini bermula saat Israel meluncurkan serangan mendadak ke Iran pada 13 Juni 2025 yang merusak sejumlah bangunan. Serangan ini juga menargetkan infrastruktur penting Iran lainnya, seperti depo gas utama dan kilang minyak di Teheran. Tak hanya itu, ratusan warga juga dikabarkan meninggal dunia.

Merespons hal ini, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengingatkan agar Israel tidak menyerang instalasi nuklir di Iran. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat.

Roy menyebut, ancaman serangan pada instalasi nuklir Iran dapat mengancam keselamatan penduduk sipil, termasuk warga negara Indonesia (WNI), yang berpotensi menimbulkan bencana kemanusiaan yang lebih luas.

Serangan terhadap instalasi nuklir juga akan membahayakan rezim pengaturan non-proliferasi senjata nuklir yang dijunjung tinggi oleh dunia. Penyerangan instalasi nuklir sangat berdampak terhadap populasi dan lingkungan.

Di sisi lain, Iran menyatakan bahwa program nuklir yang mereka rancang tidak memiliki dimensi militer. Sebagai informasi, Iran adalah salah satu negara yang ikut meratifikasi Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), bersama dengan ratusan negara lainnya, termasuk Indonesia.

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengungkap bahwa Israel telah menyebabkan kerusakan di fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Isfahan. Gardu listrik dan infrastruktur daya juga dihancurkan.

Meskipun demikian, terdapat satu fasilitas nuklir yang belum mengalami kerusakan, yakni Fordow. Fordow disebut merupakan lokasi yang sangat sensitif dan bagian paling pentingnya berada di bawah tanah—jauh tersembunyi di area pegunungan.

Peran Diplomasi Indonesia dalam Menyikapi Ketegangan Israel-Iran

Serukan Gencatan Senjata dan Minta Israel Hormati Kedaulatan Iran

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengeluarkan Pernyataan Bersama (Joint Statement) dengan sejumlah anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dalam pernyataan tersebut, Indonesia, Aljazair, Bahrain, Brunei Darussalam, Chad, Komoro, Djibouti, Mesir, Gambia, Irak, Yordania, Kuwait, Libya, Mauritania, Malaysia, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Turki, Oman, dan Uni Emirat Arab meminta adanya gencatan senjata antara Iran-Israel.

Dalam joint statement yang dikeluarkan oleh Pemerintah Mesir, negara-negara tersebut juga meminta Israel untuk menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara, prinsip bertetangga baik, dan penyelesaian damai atas sengketa. Hal ini mengacu pada serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran pada 13 Juni 2025 yang melanggar hukum internasional.

Selain itu, penting untuk membentuk kawasan bebas senjata nuklir dan pemusnah massal di Timur Tengah. 22 negara ini sepakat mendorong perlunya seluruh negara di Timur Tengah untuk bergabung dengan NPT. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik juga diminta untuk segera melakukan negosiasi yang dianggap sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai kesepakatan bersama.

“Pendekatan militer tidak akan pernah menghasilkan solusi yang langgeng atas krisis yang sedang berlangsung,” demikian bunyi penggalan joint statement tersebut.

Sementara itu, para pemimpin Group of Seven (G7) menyatakan bahwa mereka “lebih membela” Israel dibandingkan Iran. Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, dalam keterangannya menyebut bahwa ini hanya akan memperburuk situasi.

“Kita sama sekali tidak mengharapkan situasi ini, justru akan memperburuk situasi. Kita tidak tahu kalau sudah begini nanti berhentinya di mana. Begitu ada perang yang dimulai, kita tidak tahu kapan dan bagaimana berhentinya,” tegas Sugiono dalam keterangan resminya.

Sugiono juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk memberikan kontribusinya dalam mewujudkan perdamaian, utamanya melalui jalur diplomasi.

Alasan Serangan Iran ke Israel: Apakah Hanya Balas Dendam?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *