Posted on Leave a comment

KUBET – Legenda Putri Pinang Gading dari Bangka Belitung yang Berhasil Mengalahkan Burung Ganas

images info

Legenda Putri Pinang Gading adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Bangka Belitung. Legenda ini mengisahkan seorang gadis sakti yang mampu mengalahkan seekor burung ganas yang meresahkan warga.

Bagaimana kisah lengkap dari legenda Putri Pinang Gading tersebut?

Legenda Putri Pinang Gading

Dilansir dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, dikisahkan pada zaman dahulu terdapat pasangan suami istri yang tinggal di sebuah desa di Bangka Belitung. Pasangan suami istri ini bernama Pak Indra dan Bu Tumina.

Pasangan suami istri ini tinggal di sebuah rumah kecil. Sehari-hari Pak Indra bekerja menanam padi di ladang serta menangkap ikan di laut untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Meskipun sudah menikah dalam kurun waktu lama, Pak Indra dan Bu Tumina masih belum dikaruniai seorang anak. Walaupun demikian, mereka tetap menjalani hidup dengan bahagia bersama.

Pada suatu hari Pak Indra pergi ke laut untuk menangkap ikan seperti biasa. Ketika hendak pulang, dirinya tersandung sepotong bambu yang tidak tau muncul dari mana.

Pak Indra kemudian mengambil bambu tersebut dan membuangnya ke laut. Setelah itu Pak Indra kembali melanjutkan perjalanannya pulang.

Namun tidak jauh melangkah dari sana, Pak Indra kembali tersandung sepotong bambu. Ketika dia lihat kembali, ternyata bambu tersebut masih sama dengan yang dibuang sebelumnya.

Akhirnya Pak Indra memutuskan untuk mengambil dan membawa bambu tersebut pulang. Sesampainya di rumah, Pak Indra meletakkan bambu tersebut di dalam rumahnya.

Setelah membersihkan badan, Pak Indra beserta Bu Tumina duduk santai di depan rumah. Ketika sedang asik berbincang, ternyata terdengar sebuah ledakan besar dari dalam rumah.

Ledakan tersebut berasal dari bambu yang dibawa Pak Indra sebelumnya. Setelah melihat bambu tersebut, Pak Indra justru menemukan seorang bayi perempuan yang muncul dari dalamnya.

Pak Indra dan Bu Tumina merasa senang melihat hal tersebut. Akhirnya mereka mendapatkan seorang anak yang selama ini diidam-idamkan.

Pasangan suami istri ini kemudian memutuskan untuk merawat anak perempuan tersebut. Anak perempuan ini kemudian diberi nama Putri Pinang Gading.

Tahun demi tahun kemudian berlalu. Putri Pinang Gading tumbuh menjadi seorang gadis yang baik hati.

Tidak hanya itu, Putri Pinang Gading juga memiliki kemampuan yang mumpuni. Tidak jarang dirinya sering membantu masyarakat yang merasa kesulitan.

Pada suatu hari, Kampung Kelekak Remban yang berada di sebelah desa Putri Pinang Gading sedang mengalami sebuah bencana. Kampung tersebut diserang seekor burung ganas yang bernama burung Gerude.

Burung ini sering kali memangsa orang-orang yang dia lihat. Hal ini membuat masyarakat Kampung Kelekak Remban menjadi ketakutan untuk keluar rumah.

Mendengar kabar ini, Putri Pinang Gading memutuskan untuk membantu mereka. Dirinya kemudian meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke Kampung Kelekak Remban.

Pak Indra dan Bu Tumina dengan berat hari mengizinkan keberangkatan putrinya tersebut. Berbekal anak panah yang sudah dibubuhi racun, Putri Pinang Gading berangkat menuju kampung tersebut.

Sesampainya di sana, Putri Pinang Gading bersembunyi di sebuah pohon besar. Dirinya mengamati gerak gerik burung Gerude dengan seksama.

Ketika burung tersebut lengah, Putri Pinang Gading langsung menembakkan anak panahnya. Serangan Putri Pinang Gading berhasil mengenai badan burung Geruda dan membuatnya mati seketika.

Akhirnya masyarakat Kampung Kelekak Remban berhasil terbebas dari bencana yang mereka alami. Masyarakat Kampung Kelekak Remban kemudian berterima kasih kepada Putri Pinang Gading atas bantuan yang dia berikan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *