Posted on Leave a comment

KUBET – Melawat ke Pantai Nambung Lombok, Pantai Indah dengan Air Terjun Asin

images info

Lombok memang tak pernah kehabisan pesona. Pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya ini memiliki banyak destinasi menarik, dari pantai berpasir putih hingga perbukitan hijau yang menawan.

Namun, ada satu destinasi wisata di Lombok yang menawarkan sesuatu yang unik dan berbeda, yaitu Pantai Nambung.

Berbeda dari pantai-pantai lainnya, Pantai Nambung memiliki fenomena alam langka berupa air terjun asin yang terbentuk dari hempasan ombak besar ke tebing karang.

Inilah yang membuat pantai ini semakin menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda di Lombok.

Desa Wisata Lombok, Panduan Lengkap Wisata Budaya, Alam, dan Kuliner Terbaik 2025

Sekilas Mengenai Pantai Nambung

Terletak di Dusun Pengantap, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Pantai Nambung berada di pesisir selatan Pulau Lombok yang langsung berbatasan dengan Samudra Hindia.

Pantai ini masih segaris dengan Pantai Kuta, Pantai Mawun, dan Pantai Selong Belanak di Lombok Tengah, sehingga memiliki karakteristik ombak besar dan garis pantai yang luas.

Meskipun belum sepopuler Pantai Senggigi atau Gili Trawangan, keindahan Pantai Nambung semakin menarik perhatian wisatawan, terutama mereka yang gemar menjelajah destinasi tersembunyi.

Selain panorama laut yang indah, Pantai Nambung juga terkenal sebagai tempat pemancingan yang kaya akan ikan laut besar seperti kakap, tongkol, dan baronang.

Berkunjung ke Sirkuit Mandalika? Inilah 10 Kuliner Khas Lombok yang Wajib Dicicipi!

 

Daya Tarik Pantai Nambung

Lantas, apa saja daya tarik yang bisa Kawan jelajahi bila berkunjung ke sini? Berikut di antaranya:

Air Terjun Asin yang Menakjubkan

Daya tarik utama Pantai Nambung adalah fenomena air terjun asin yang tercipta dari hempasan ombak besar yang menerjang tebing karang.

Saat ombak menghantam tebing setinggi 10 meter, air laut yang terlempar ke atas akan jatuh kembali menyerupai air terjun alami.

Fenomena ini mirip dengan Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu di Lombok Tengah, tetapi dengan keunikan tersendiri karena berasal dari air laut.

Hamparan Pasir Putih yang Memikat

Selain air terjun asin, Pantai Nambung juga memiliki garis pantai yang luas dengan pasir putih lembut. Wisatawan bisa berjalan-jalan santai di tepi pantai, bermain pasir, atau sekadar menikmati deburan ombak sambil bersantai di bawah langit biru.

Perairan Jernih dan Kawasan Budidaya Rumput Laut

Pantai Nambung juga menjadi tempat budidaya rumput laut oleh masyarakat setempat. Wisatawan bisa melihat langsung aktivitas para petani rumput laut, yang menambah kesan khas dan autentik dari pantai ini.

Pemandangan Pegunungan yang Menawan

Salah satu hal yang membuat Pantai Nambung semakin istimewa adalah lanskapnya yang dikelilingi oleh pegunungan hijau. Kombinasi antara pantai berpasir putih, air laut biru, dan perbukitan yang menghijau menciptakan pemandangan yang luar biasa indah.

Mengikuti Denyut Alam di Desa Tetebatu Lombok, Harmoni di Kaki Gunung Rinjani

Akses Menuju Pantai Nambung

Perjalanan menuju Pantai Nambung bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau menyewa transportasi lokal. Jika Kawan GNFI berangkat dari Kota Mataram, perjalanan akan memakan waktu sekitar 2,5 jam. Berikut rutenya:

  1. Dari Mataram, menuju Gerung, lalu ke arah Pelabuhan Lembar.
  2. Di pertigaan Segenter (Lembar), belok kiri menuju wilayah Sekotong.
  3. Setelah sampai di Sekotong Tengah, lanjutkan perjalanan hingga menemukan jalur menuju Teluk Sepi.
  4. Dari Teluk Sepi, lurus ke arah Pasar Buwun Mas dan ikuti jalur sejauh 4 km ke timur hingga mencapai Pantai Nambung.

Selama perjalanan, Kawan GNFI akan disuguhi pemandangan pantai-pantai eksotis serta gugusan Gili seperti Gili Layar, Gili Nanggu, dan Gili Sekotong di kejauhan.

Menelusuri Jejak Tradisi Gerabah Lombok di Desa Banyumulek, Awal Mula dari Karya Rupa yang Mendunia

Fasilitas dan Tips Berkunjung

Fasilitas di Pantai Nambung sudah cukup memadai. Terdapat area parkir, warung makanan, toilet umum, serta beberapa penginapan bagi wisatawan yang ingin bermalam. Namun, karena lokasinya masih tergolong alami dan belum terlalu ramai, sebaiknya Kawan GNFI membawa bekal makanan dan minuman sendiri.

Beberapa tips untuk menikmati Pantai Nambung:

  • Datang antara pukul 08.00-16.00 WITA untuk mendapatkan pemandangan terbaik.
  • Gunakan kendaraan yang prima karena beberapa akses jalan cukup menantang.
  • Bawa pakaian ganti jika ingin bermain air di sekitar air terjun asin.
  • Selalu jaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Pantai Nambung adalah destinasi yang tepat bagi Kawan GNFI yang ingin menikmati keindahan alam dengan sentuhan unik. Fenomena air terjun asin yang jarang ditemui di tempat lain menjadi daya tarik utama yang sayang untuk dilewatkan. 

Ditambah lagi dengan suasana pantai yang masih alami dan pemandangan pegunungan yang memukau, tempat ini layak masuk dalam daftar perjalanan saat berkunjung ke Lombok.

Jadi, kapan Kawan berencana mengunjungi Pantai Nambung?

Singgah Sejenak di Desa Sukarara, Desa Perempuan Penenun Penjaga Warisan Budaya di Lombok Tengah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – 3 Jenis Rujak Buah yang Ada di Indonesia, Apa Saja Perbedaannya?

images info

Rujak buah, awan tentu sudah tidak asing lagi dengan salah satu makanan tradisional khas Indonesia bukan? Makanan tradisional yang satu ini bisa Kawan jumpai hampir di setiap daerah yang ada di Indonesia.

Tahukah Kawan bahwa rujak menjadi salah satu makanan tradisional yang sudah eksis sejak ribuan tahun silam? Dilansir dari laman RRI, keberadaan rujak di Indonesia diketahui sudah ada sejak awal abad ke-10, tepatnya pada 901 Masehi.

Hal ini diketahui dari Prasasti Taji Jawa Kuno yang diyakini berasal dari zaman Kerajaan Mataram di Jawa Tengah. Penyebutan makanan tradisional ini dalam prasasti tersebut dituliskan dengan nama “rurujak”.

Biasanya rujak buah menjadi salah satu makanan yang digunakan sebagai kudapan dalam mengisi waktu luang. Campuran buah-buahan segar dan bumbu tambahan dalam rujak membuat makanan tradisional ini banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.

Meskipun terlihat sama, sebenarnya terdapat beberapa jenis rujak buah yang bisa Kawan jumpai dan nikmati. Masing-masing jenis rujak buah tersebut memiliki perbedaannya tersendiri antara satu sama lain.

Lantas apa saja jenis rujak buah yang bisa Kawan temui di Indonesia? Dinukil dari buku Murdijati Gardjito, Eni Harmayani, dan Umar Santoso yang berjudul Makanan Tradisional Indonesia: Makanan Tradisional Populer: Menu Sepiring Lengkap dan Makanan Berbasis Buah-buahan, berikut 3 jenis rujak yang berbahan dasar buah-buahan segar di Indonesia, yakni.

1. Rujak Kecap

Rujak kecap merupakan jenis pertama dari makanan tradisional yang satu ini. Kawan bisa menjumpai rujak kecap di daerah Demak, Jawa Tengah.

Keunikan dari rujak kecap terletak pada bumbu yang digunakan dalam makanan tersebut. Bumbu dalam rujak kecap dibuat dengan memadukan petis asin dan sambal lotis.

Bumbu dalam rujak kecap dibuat cair. Nantinya bumbu ini akan dicampurkan bersama buah-buahan segar lainnya, seperti mangga atau kedondong yang diiris dengan tipis.

2. Rujak Manis

Jenis kedua dari rujak buah yang bisa Kawan temui di Indonesia adalah rujak manis. Jenis ini merupakan rujak yang paling umum dijumpai di berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Biasanya rujak manis disajikan bersama makanan tradisional lainnya, yakni lotis. Namun terdapat sedikit perbedaan antara kedua jenis makanan tradisional ini.

Buah-buahan dalam lotis biasanya akan dipotong-potong. Di sisi lain, buah pada rujak manis akan disajikan dengan cara diparut.

Seiring berkembangnya waktu, makanan tradisional yang satu ini juga mengalami perkembangan. Terdapat beberapa jenis kuliner yang mencampurkan rujak manis dengan makanan lainnya.

Salah satu contohnya adalah ketika ada rujak manis juga disajikan dengan es putar. Inovasi makanan ini juga dikenal dengan sebutan rujak es krim.

3. Rujak Sambel Asem

Rujak sambel asem merupakan jenis rujak buah terakhir yang bisa Kawan jumpai di Indonesia. Rujak ini merupakan salah satu kuliner khas yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat.

Bumbu dalam rujak sambel asem biasanya menggunakan tambahan asam jawa yang banyak. Hal ini pula yang menimbulkan rasa asem bercampur pedas dalam makanan tradisional tersebut.

Berbeda dengan rujak buah lainnya, rujak sambel asem biasanya juga menggunakan tambahan sayuran di dalamnya. Beberapa jenis tambahan lain yang bisa Kawan jumpai dalam makanan tradisional ini adalah mentimun, taoge, dan lainnya.

Itulah tiga jenis rujak buah yang bisa Kawan jumpai di Indonesia. Apakah Kawan tertarik untuk mencoba makanan tradisional yang satu ini?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Penjualan Eceran Diperkirakan Tetap Tumbuh, Masyarakat Masih Optimis Berbelanja?

images info

 

Penjualan eceran di Indonesia diperkirakan tetap tumbuh pada Januari 2025, meskipun mengalami perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2025 diperkirakan mencapai 211,3, atau tumbuh 0,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, pertumbuhan ini terutama didorong oleh meningkatnya permintaan pada kelompok barang budaya dan rekreasi serta peralatan informasi dan komunikasi.

Sementara itu, kelompok suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, serta makanan, minuman, dan tembakau juga masih mencatat pertumbuhan, meskipun lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya.

“Penjualan eceran tetap tumbuh, terutama karena peningkatan di sektor budaya, rekreasi, serta peralatan informasi dan komunikasi. Namun, beberapa sektor lain mengalami perlambatan pasca-libur akhir tahun,” ujar Ramdan dalam keterangan resmi.

Bebas dari Dolar! Indonesia-China Sepakat Tetap Pakai Mata Uang Lokal untuk Transaksi

Kinerja Penjualan Eceran di Awal 2025

Secara bulanan, penjualan eceran pada Januari 2025 diperkirakan mengalami kontraksi 4,8% (month-to-month/mtm) setelah sebelumnya tumbuh 5,9% mtm pada Desember 2024.

Penurunan ini merupakan efek normalisasi permintaan setelah perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang biasanya memicu lonjakan belanja masyarakat.

Namun, jika melihat data Desember 2024, IPR tercatat sebesar 222,0, tumbuh 1,8% yoy, lebih tinggi dibandingkan November 2024 yang hanya tumbuh 0,9% yoy. Peningkatan ini didorong oleh kelompok suku cadang dan aksesori serta barang budaya dan rekreasi.

“Permintaan masyarakat meningkat signifikan selama musim liburan, terutama pada barang elektronik dan rekreasi. Ini menjadi faktor utama pertumbuhan penjualan di akhir tahun,” jelas Ramdan.

Selain itu, secara bulanan (mtm), Desember 2024 mencatat pertumbuhan 5,9%, lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi 0,4% mtm.

Seluruh kelompok komoditas tercatat tumbuh positif, dengan peralatan informasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi, diikuti oleh suku cadang dan aksesori serta barang budaya dan rekreasi.

Mantap! Keripik Tempe Indonesia Makin Dicari di Pasar Internasional

Prospek Penjualan Eceran ke Depan

Meskipun terjadi perlambatan di awal tahun, prospek penjualan eceran di Indonesia tetap positif. Sejumlah faktor yang dapat mendorong pertumbuhan ke depan antara lain:

  1. Meningkatnya daya beli masyarakat, terutama seiring dengan kebijakan ekonomi yang mendukung konsumsi domestik.
  2. Transformasi digital dalam perdagangan ritel, yang mempermudah akses konsumen terhadap berbagai produk.
  3. Momentum Ramadan dan Lebaran, yang biasanya mendorong lonjakan konsumsi pada kuartal pertama dan kedua.

Dengan tren positif ini, sektor ritel diharapkan tetap tumbuh stabil sepanjang 2025, meskipun akan ada fluktuasi musiman.

Cadangan Devisa Indonesia Meningkat, Pertanda Positif untuk Ekonomi Nasional?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Kisah Kutukan Marga Han, Keturunannya tak Berani Datang ke Lasem

images info

Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah terkenal dengan julukannya sebagai Tiongkok Kecil. Hal ini karena daerah Lasem jadi tempat persinggahan pertama orang Tionghoa saat datang ke Jawa.

Karena itu daerah yang berada di Pantai Utara Pulau Jawa dipenuhi bangunan-bangunan Tionghoa. Selain itu terdapat sebutan kisah kutukan yang melekat kepada masyarakat Tionghoa di Lasem.

Kutukan ini berisi sumpah untuk keturunan Han yang berani tinggal di Lasem akan mengalami kesialan. Bagi laki-laki akan bangkrut bila berbisnis, yang perempuan tak akan punya keturunan.

Ini Dia The Little Tiongkok Gerbang Penghubung Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur

Begitu masifnya, karena kutukan itu sampai-sampai marga Han tidak akan melintasi Lasem, baik jalur darat maupun jalur udara. Kisah ini sendiri terkait dengan sosok Han Siong Kong, seorang saudagar kayak yang ada di Lasem.

“Han Siong Kong itu dateng dari Tian Bao (Fujian) terus sampai ke Lasem sekitar 1700-an. Dia sebagai generasi pertama yang turun di sini (Lasem), hidup di sini. Terus menikah, punya lima anak. Dia kaya sukses dengan usaha dagangnya,” tutur

Agni Malagina, staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) yang dimuat Detik.

Anaknya penjudi

Diceritakan sosok Han adalah pribadi pekerja keras, suka membantu orang di sekitarnya, dan tak suka menghamburkan kekayaannya. Namun sifat ini tak diikuti oleh kedua anak lelakinya, Han Te Su dan Han Te Ngo, yang suka berjudi.

Karena kebiasaan judi anak-anak ini membuat keluarga Han jatuh miskin. Di tengah kebangkrutannya tersebut, kesehatan Han Du Chu juga berangsur turun hingga membuatnya meninggal dunia.

Saking bangkrutnya Han, sekadar menggelar prosesi pemakaman pun tidak mampu. Karena orang-orang mengingat kebaikan Han saat hidup, akhirnya mereka memberi sumbangan untuk pemakaman.

Tetapi anak-anaknya yang sudah candu dengan judi, malah mengambil uang sumbangan tersebut. Setelah sekian hari jenazah Han tidak dikuburkan, suatu hari kedua anaknya berniat mengubur Han dengan dibungkus apa adanya.

Saat perjalanan mengantar jenazah ke lokasi pemakaman, tiba-tiba langit diselimuti awam hitam. Saat hujan turun, rombongan pengantar jenazah malah meninggalkan jenazah Han.

Tebar Menyebar, Membaca Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem di Pameran Memetri 2024

Ketika mereka kembali lagi, jenazah Han sudah menjadi gundukan tanah dan jenazah Han pun sudah tidak ada. Entah siapa yang telah memakamkan Han.

Di tengah kebingungan rombongan dan kedua anak Han, tiba-tiba muncul suara yang bersumber dari dalam gundukan kuburan tersebut yang mengatakan sebuah kutukan. Hingga membuat keturunan Han tak berani datang ke Lasem.

Menyebar ke setiap daerah

Agni menyebut setelah peristiwa itu, anak-anak keturunan Han pergi meninggalkan Lasem. Hal ini karena percaya dengan adanya kutukan tersebut.

Tetapi Agni menyebut ada beberapa keturunan Han yang masih tinggal dia sekitar Lasem. Sehingga masih bisa ditemui hingga sekarang.

Sejarah Kerajaan Lasem, Bagian dari Kerajaan Majapahit yang Makmur saat Dipimpin Seorang Perempuan

“Keturunan Han dipercaya meninggalkan Lasem. Tetapi Han Tjoe Kong dan Han Kien Kong, dua anak lelaki tertua Han Siong Kong, menetap di Lasem. Sementara Han Bwee Kong ke Surabaya, menjadi Kapitan Cina,” tutur Agni.

“Anak Han satunya lagi yang bernama Han Tjien Kong beragama Islam, memiliki nama Soero Pernollo dan menetap di Besuki. Demikian pula Han Hien Kong yang turut bermukim di Besuki,” sambung Agni.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Legenda Putri Pinang Gading dari Bangka Belitung yang Berhasil Mengalahkan Burung Ganas

images info

Legenda Putri Pinang Gading adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Bangka Belitung. Legenda ini mengisahkan seorang gadis sakti yang mampu mengalahkan seekor burung ganas yang meresahkan warga.

Bagaimana kisah lengkap dari legenda Putri Pinang Gading tersebut?

Legenda Putri Pinang Gading

Dilansir dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, dikisahkan pada zaman dahulu terdapat pasangan suami istri yang tinggal di sebuah desa di Bangka Belitung. Pasangan suami istri ini bernama Pak Indra dan Bu Tumina.

Pasangan suami istri ini tinggal di sebuah rumah kecil. Sehari-hari Pak Indra bekerja menanam padi di ladang serta menangkap ikan di laut untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Meskipun sudah menikah dalam kurun waktu lama, Pak Indra dan Bu Tumina masih belum dikaruniai seorang anak. Walaupun demikian, mereka tetap menjalani hidup dengan bahagia bersama.

Pada suatu hari Pak Indra pergi ke laut untuk menangkap ikan seperti biasa. Ketika hendak pulang, dirinya tersandung sepotong bambu yang tidak tau muncul dari mana.

Pak Indra kemudian mengambil bambu tersebut dan membuangnya ke laut. Setelah itu Pak Indra kembali melanjutkan perjalanannya pulang.

Namun tidak jauh melangkah dari sana, Pak Indra kembali tersandung sepotong bambu. Ketika dia lihat kembali, ternyata bambu tersebut masih sama dengan yang dibuang sebelumnya.

Akhirnya Pak Indra memutuskan untuk mengambil dan membawa bambu tersebut pulang. Sesampainya di rumah, Pak Indra meletakkan bambu tersebut di dalam rumahnya.

Setelah membersihkan badan, Pak Indra beserta Bu Tumina duduk santai di depan rumah. Ketika sedang asik berbincang, ternyata terdengar sebuah ledakan besar dari dalam rumah.

Ledakan tersebut berasal dari bambu yang dibawa Pak Indra sebelumnya. Setelah melihat bambu tersebut, Pak Indra justru menemukan seorang bayi perempuan yang muncul dari dalamnya.

Pak Indra dan Bu Tumina merasa senang melihat hal tersebut. Akhirnya mereka mendapatkan seorang anak yang selama ini diidam-idamkan.

Pasangan suami istri ini kemudian memutuskan untuk merawat anak perempuan tersebut. Anak perempuan ini kemudian diberi nama Putri Pinang Gading.

Tahun demi tahun kemudian berlalu. Putri Pinang Gading tumbuh menjadi seorang gadis yang baik hati.

Tidak hanya itu, Putri Pinang Gading juga memiliki kemampuan yang mumpuni. Tidak jarang dirinya sering membantu masyarakat yang merasa kesulitan.

Pada suatu hari, Kampung Kelekak Remban yang berada di sebelah desa Putri Pinang Gading sedang mengalami sebuah bencana. Kampung tersebut diserang seekor burung ganas yang bernama burung Gerude.

Burung ini sering kali memangsa orang-orang yang dia lihat. Hal ini membuat masyarakat Kampung Kelekak Remban menjadi ketakutan untuk keluar rumah.

Mendengar kabar ini, Putri Pinang Gading memutuskan untuk membantu mereka. Dirinya kemudian meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke Kampung Kelekak Remban.

Pak Indra dan Bu Tumina dengan berat hari mengizinkan keberangkatan putrinya tersebut. Berbekal anak panah yang sudah dibubuhi racun, Putri Pinang Gading berangkat menuju kampung tersebut.

Sesampainya di sana, Putri Pinang Gading bersembunyi di sebuah pohon besar. Dirinya mengamati gerak gerik burung Gerude dengan seksama.

Ketika burung tersebut lengah, Putri Pinang Gading langsung menembakkan anak panahnya. Serangan Putri Pinang Gading berhasil mengenai badan burung Geruda dan membuatnya mati seketika.

Akhirnya masyarakat Kampung Kelekak Remban berhasil terbebas dari bencana yang mereka alami. Masyarakat Kampung Kelekak Remban kemudian berterima kasih kepada Putri Pinang Gading atas bantuan yang dia berikan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Fakta Unik Erdogan, Sahabat Prabowo yang Pernah Jadi Pemain Sepak Bola di Turki

images info

Turki dan Indonesia memiliki hubungan persahabatan yang sangat erat. Jalinan kisah dua negara ini bahkan sudah mulai terikat sejak abad ke-16. Saat itu, Kesultanan Aceh pernah meminta bantuan Kekaisaran Ottoman untuk melawan agresi Portugis.

Di sisi lain, Turki juga merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Hubungan diplomatik Indonesia-Turki mulai terjalin resmi pada 1950.

Turki dan Indonesia bekerja sama di sejumlah forum internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), G-20, D-8, hingga MIKTA. Turki juga merupakan salah satu mitra ASEAN.

Persahabatan dua negara ini semakin menghangat dari tahun ke tahun. Meskipun era kepemimpinan Indonesia terus berganti, tetapi hubungan baik dengan Turki tetap terjalin abadi.

Prabowo bahkan menyebut jika Presiden Turki, Erdogan, sebagai sahabat dan saudaranya. Keduanya juga tampak begitu akrab dalam berbagai momen pertemuan.

Fakta Unik Erdogan

Persahabatan Erdogan dengan beberapa tokoh penting di Indonesia terjadi sejak awal masa jabatannya menjadi presiden. Bahkan, hubungannya dengan Indonesia sudah bermula saat ia masih menjadi Perdana Menteri Turki.

Ia juga sukses meneken berbagai kerja sama yang mengantarkan kedua negara menjadi semakin dekat. Indonesia dan Turki juga saling membantu saat masing-masing dilanda masalah atau bencana.

Pada 11-12 Februari 2025 lalu, Erdogan mengunjungi Indonesia sebagai salah satu agenda internasionalnya. Kedatangannya di Indonesia itu disambut meriah.

Serba-serbi Kunjungan Erdogan di Indonesia: Teken 12 Perjanjian hingga Prabowo Dapat Mobil Listrik

Kawan GNFI, Erdogan merupakan salah satu tokoh yang disegani di dunia. Berikut fakta unik Erdogan yang berhasil dirangkum oleh GNFI mengutip dari berbagai sumber:

1. Ubah Hagia Sophia Kembali Menjadi Masjid

Hagia Sophia merupakan sebuah bangunan bersejarah di Turki. Didirikan pada abad ke-6 Masehi, Hagia Sophia awalnya merupakan sebuah gereja Kristen yang dibangun di bawah arahan Kaisar Bizantium Justinian I.

Bangunan megah ini berkali-kali mengalami reformasi fungsi. Selain menjadi gereja, Hagia Sophia sempat menjadi masjid, museum, dan kembali lagi menjadi masjid sampai saat ini.

Dilansir dari Britannica, setelah penaklukan Konstantinopel di tahun 1453, Mehmed II merenovasi Hagia Sophia menjadi masjid. Namun, pada 1934, Kemal Ataturk yang saat itu menjadi Presiden Turki, mulai mengubah Turki menjadi lebih sekuler. Akibatnya, Hagia Sophia dijadikan museum pada 1935.

Puluhan tahun berlalu, akhirnya pada 2020, Presiden Erdogan membuat keputusan berani nan kontroversial untuk mengubah kembali Hagia Sophia menjadi masjid. Hingga saat ini, Masjid Hagia Sophia menjadi salah satu bangunan termegah dan cantik di dunia.

2. Total Jabatannya di Pemerintahan Turki Sudah Lebih dari 20 Tahun

Karier politik Erdogan di negaranya sangat panjang. Jauh sebelum menjadi presiden, ia sempat menjadi Wali Kota Istanbul tahun 1994. Saat itu, Erdogan membuktikan keterampilan politiknya yang luar biasa dan sukses menyelesaikan banyak masalah kronis di Istanbul.

Setelah melalui banyak lika-liku, ia diangkat sebagai Perdana Menteri Turki pada Maret 2003. Ia membuat banyak reformasi yang penting hanya dalam waktu singkat.

Singkat cerita, Erdogan akhirnya menjadi presiden pada tahun 2014 sampai saat ini. Erdogan akan menjabat sebagai Presiden Turki hingga tahun 2028. Jika ditotal, karier politiknya di pemerintahan Turki sudah berjalan lebih dari 20 tahun.

3. Sempat Mendekam di Penjara

Meskipun tampak mulus, tetapi perjalanan hidup Erdogan nyatanya tak sebaik itu. Ia pernah dijatuhi penjara akibat membaca sebuah puisi. Hal ini terjadi pada 12 Desember 1997.

Dikutip dari worldleaders.columbia.edu yang dikelola Columbia University, saat itu Erdogan membacakan sebuah modifikasi puisi yang ditulis Ziya Gokalp dengan tajuk Soldier’s Prayer. Buku itu merupakan terbitan sebuah perusahaan negara dan direkomendasikan kepada para guru oleh Kementerian Pendidikan.

Erdogan dianggap menghasut untuk melakukan kekerasan dan kebencian agama atau ras. Akibatnya, ia dicopot sebagai Wali Kota Istanbul dan harus mendekam di penjara selama beberapa bulan.

4. Pernah Bermain Sepak Bola

Melalui dailysabah, Erdogan disebut merupakan mantan pemain sepak bola. Masa mudanya pernah didedikasikan dengan bergabung dengan berbagai klub di Turki, seperti Erokspor, Camialtı, dan İETT Spor.

Menariknya, ia pernah menyabet lima gelar dalam tujuh tahun saat bermain dengan İETT Spor. Dengan fisiknya yang mumpuni, Erdogan mengklaim ia dapat bermain di posisi mana saja.

Namun, kariernya di sepak bola tidak lama. Ia berhenti pada 1980 karena adanya cekcok dengan manajemen baru İETT. Selain itu, Erdogan juga semakin sibuk dengan aktivitasnya di dunia politik.

Unik, Ternyata Ada Kampung Indonesia yang Dibangun di Turki

5. Pernah Kunjungi Indonesia Pasca Tsunami Aceh 2004

Erdogan pernah mengunjungi Banda Aceh pasca dilanda tsunami hebat. Saat itu, ia masih menjabat sebagai Perdana Menteri.

Ia berkunjung langsung ke Indonesia pada 6-7 Februari 2005. Dari kunjungannya tersebut, Erdogan memberikan bantuan kemanusiaan untuk Indonesia senilai lebih dari US$75 miliar. Tidak hanya itu, Indonesia juga menerima berbagai bantuan, mulai dari pembangunan sekolah hingga masjid dari Turki.

Itu tadi fakta unik tentang Erdogan. Setelah kunjungannya di Indonesia, ia mengaku siap untuk mempererat hubungan bilateral dua negara di masa depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – 5 Spot Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi: Dari Legendaris hingga Kekinian

images info

Jika berbicara tentang Bogor, yang terlintas di benak banyak orang biasanya adalah udara sejuk, pemandangan hijau yang menyegarkan, dan tentunya kuliner yang menggugah selera!

Kota hujan ini memang tak hanya kaya akan destinasi wisata alamnya, tetapi juga dikenal sebagai surga bagi para pecinta kuliner. Dari jajanan kaki lima yang legendaris hingga kafe kekinian dengan suasana estetik, semuanya bisa Kawan GNFI temukan di Bogor.

Bagi Kawan yang berencana kulineran di Bogor, ada banyak lokasi yang bisa dikunjungi. Mulai dari kawasan kuliner legendaris yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu hingga tempat makan hits yang sering berseliweran di media sosial.

Wisata Jati Ombo Bogor: Serunya Rekreasi Keluarga di Tengah Hutan Jati!

Rekomendasi Spot Wisata Kuliner di Bogor

Nah, supaya Kawan GNFI tidak bingung memilih, berikut rekomendasi lima spot kuliner terbaik di Bogor yang patut masuk dalam daftar perjalanan kuliner Kawan GNFI!

1. Jalan Suryakencana – Surga Kuliner Legendaris

Jalan Suryakencana merupakan salah satu kawasan kuliner tertua di Bogor. Terletak di area Pecinan, jalan sepanjang satu kilometer ini dipenuhi oleh pedagang makanan kaki lima hingga restoran yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu.

Berbagai makanan khas Bogor dapat ditemukan di sini, seperti soto mie Bogor yang gurih dengan perpaduan mi kuning, irisan risol, dan kuah kaldu yang segar. Lalu, ada juga laksa Bogor, hidangan berkuah santan dengan taburan oncom yang memberikan cita rasa khas.

Jika ingin mencoba sesuatu yang lebih ringan, jangan lewatkan bir kotjok, minuman tradisional berbahan dasar rempah yang menyegarkan. Sementara itu, bagi penggemar makanan manis, asinan Bogor bisa menjadi pilihan tepat dengan kombinasi buah dan sayur yang segar serta kuah asam pedas yang menggugah selera.

Sebaiknya datang ke Jalan Suryakencana mulai pagi hingga sore hari, karena mayoritas pedagang mulai tutup setelah pukul 20.00 WIB.

2. Jalan Raya Bangbarung – Kawasan Kuliner Modern dan Tradisional

Jika ingin menemukan beragam pilihan kuliner dalam satu tempat, Jalan Raya Bangbarung adalah destinasi yang tepat. Kawasan ini dipenuhi dengan deretan kios makanan, mulai dari yang tradisional hingga kekinian.

Bagi pencinta makanan manis, cobalah sop durian, sajian berbahan dasar daging durian yang disajikan dengan susu dan es serut. Sementara itu, bagi yang ingin makanan berat, ayam kalasan dengan bumbu khasnya bisa menjadi pilihan.

Di sepanjang jalan ini juga terdapat berbagai kedai bakso yang terkenal kelezatannya. Salah satunya adalah Bakso Gulung, yang unik karena bentuknya menyerupai gulungan dengan isian daging yang melimpah.

Berbeda dengan Jalan Suryakencana yang didominasi street food, kebanyakan tempat makan di Jalan Raya Bangbarung berupa kios atau ruko, sehingga cocok bagi yang ingin menikmati suasana kulineran yang lebih nyaman.

3. Kawasan Air Mancur – Surganya Kuliner Malam di Bogor

Bagi yang suka berburu kuliner malam, kawasan Air Mancur adalah tempat yang wajib dikunjungi. Berlokasi di pertemuan Jalan Sudirman dan Jalan Ahmad Yani, kawasan ini menjadi pusat kuliner yang hidup mulai sore hingga dini hari.

Berbagai makanan jalanan tersedia di sini, seperti soto kuning Bogor, yang terkenal dengan kuah santannya yang gurih serta potongan daging yang empuk. Ada juga nasi goreng rempah, yang kaya bumbu dan dimasak dengan cara tradisional di atas wajan besar.

Jika ingin sesuatu yang lebih ringan, coba wedang jahe atau bandrek, minuman hangat khas yang cocok dinikmati di udara malam yang sejuk. Jangan lupa juga untuk mencicipi Martabak Air Mancur, salah satu martabak legendaris di Bogor yang terkenal sejak puluhan tahun lalu.

Dengan suasana yang ramai dan pilihan makanan yang beragam, kawasan Air Mancur menjadi tempat yang pas untuk menghabiskan malam di Bogor.

Pesona Telaga Saat Puncak Bogor yang Magis dan Eksotis di dekat Jakarta

4. Jalan Pandu Raya – Tempat Nongkrong Kekinian dengan Kuliner Beragam

Jalan Pandu Raya merupakan tempat yang cocok bagi pecinta kafe dan makanan kekinian. Kawasan ini dipenuhi dengan berbagai tempat makan yang menawarkan suasana cozy dan Instagrammable.

Salah satu makanan yang wajib dicoba di sini adalah surabi durian, yang terkenal dengan teksturnya yang lembut dan aroma durian yang khas. Selain itu, ada juga Bakso PMI, bakso legendaris dengan cita rasa autentik yang selalu ramai dikunjungi.

Bagi pencinta kopi, banyak kafe di sepanjang jalan ini yang menawarkan berbagai varian kopi spesial. Salah satu yang menarik adalah kopi pandan, yang memiliki aroma khas dan rasa yang unik.

Dengan berbagai pilihan kuliner dan tempat nongkrong yang nyaman, Jalan Pandu Raya menjadi destinasi favorit bagi anak muda dan keluarga yang ingin menikmati suasana santai sambil menikmati makanan lezat.

5. Jalan Veteran (Merdeka) – Kuliner Kaki Lima yang Tak Pernah Sepi

Jalan Veteran, yang lebih dikenal dengan kawasan Merdeka Bogor, adalah tempat yang tepat untuk mencari makanan kaki lima dengan harga terjangkau. Saat malam tiba, deretan ruko yang ada di sepanjang jalan ini berubah menjadi pusat kuliner yang dipenuhi gerobak dan tenda makanan.

Salah satu makanan khas yang wajib dicoba di sini adalah doclang, sajian tradisional khas Bogor yang terdiri dari potongan lontong, kentang, tahu, dan disiram bumbu kacang yang gurih. Selain itu, ada juga cakwe, bubur ayam, sate, hingga pempek, yang semuanya disajikan dengan cita rasa otentik.

Tak hanya buka sampai larut malam, beberapa pedagang di kawasan ini bahkan tetap berjualan hingga pagi hari, sehingga cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati kuliner malam di Bogor tanpa takut kehabisan pilihan.

Bogor memang memiliki segudang pilihan kuliner yang menarik, mulai dari makanan tradisional yang sudah melegenda hingga kuliner modern yang sedang hits. Baik pagi, siang, maupun malam, selalu ada tempat yang bisa dikunjungi untuk menikmati makanan lezat di kota ini.

Jika ingin menikmati kuliner khas dengan nuansa legendaris, Jalan Suryakencana adalah pilihan terbaik. Untuk yang ingin suasana lebih modern, Jalan Raya Bangbarung dan Pandu Raya menawarkan berbagai pilihan makanan kekinian. 

Sementara itu, bagi pemburu kuliner malam, kawasan Air Mancur dan Jalan Veteran adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan.

Jadi, sudah siap menjelajahi kelezatan kuliner di Bogor? Pastikan Kawan datang dengan perut kosong dan semangat mencoba berbagai hidangan lezat di kota hujan ini!

Kebun Raya Bogor, Rekreasi Edukatif Sekaligus Membersihkan Paru-Paru

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Kisah Pabrik Belerang di Wanaraja, Pabrik Tertua di Garut yang Kini Jadi Tempat Uji Nyali

images info

Kabupaten Garut pernah memiliki pabrik belerang yang cukup besar. Pabrik yang berdiri di daerah Wanaraja ini pada masa jayanya diklaim terbesar kedua di wilayah Garut setelah pabrik tenun.

Dilihat dari akun YouTube Adrasa, pabrik ini dibangun sekitar tahun 1930. Pendirian pabrik itu berawal dari penjelajahan warga Belanda ke kawasan Gunung Talagabodas.

Absolut Garut: Jelajah Sejarah, Alam, Tradisi, dan Kuliner Lokal

Ternyata gunung tersebut mengandung banyak belerang dah berpotensi untuk dikelola. Karena itulah, Pemerintah Belanda mendirikan pabrik belerang tidak jauh dari Gunung Talagabodas untuk memproduksi bahan kebutuhan industri.

Pada masa itu, belerang menjadi komoditi yang sangat berharga digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti kosmetik, pupuk kimia bahkan vulkanik sederhana. Wajar saja jika saat itu Belanda rela membuat pabrik sebesar ini di Wanaraja.

Pabrik luas

Karena lokasi pabrik dan sumber sumber belerang yang cukup jauh, pengusaha pabrik kemudian membentangkan pipa besar sepanjang 13 kilometer. Pipa ini dari Gunung Talagabodas, sampai lokasi pabrik di Wanaraja untuk mengalirkan bahan baku utama belerang. 

Posisi pipa sendiri adalah menggantung, dengan ditopang tiang-tiang batu dengan panjang serupa pipa. Selain dari Gunung Talagabodas, pabrik ini juga mengolah belerang dari daerah lain seperti Gunung Papandayan dan Gunung Patuha Kawah Putih.

Piazza Firenze Datangkan Artisan Gucci Hermes Sentra Kulit Garut Siap Mendunia!

Pada masa beroperasi, pabrik ini cukup luas bahkan menjadi yang terbesar di Garut setelah Pabrik Tenun Garut yang sekarang sudah tidak ada. Tetapi seiring berjalan nya waktu, terjadi penurunan kualitas di Talaga Bodas.

Pabrik juga sempat berpindah tangan dan beralih fungsi menjadi pabrik pengolahan keramik. Sebelumnya pabrik ini juga dialihfungsikan oleh PT Agro Jabar untuk mengembangkan beberapa jenis keamanan dan kebun di sini.

Tempat swafoto 

Saat ini pabrik belerang tersebut terbengkalai dan meninggalkan sisa bangunan pabrik yang sangat besar . Bangunan yang tidak terurus ini meninggalkan kesan yang menyeramkan. 

Warga sekitar mengaku sering melihat penampakan noni noni Belanda pabrik ini. Karena itulah, beberapa stasiun TV menayangkan acara Uji Nyali di pabrik ini tapi perlahan orang-orang mulai melupakan dan pabrik ini pun semakin terbengkalai. 

Leuweung Sancang, Hutan Angker yang Kaya Flora dan Fauna Langka di Pedalaman Garut

Walau terkenal dengan nuansa mistis, eksotis bangunan pabrik ternyata dimanfaatkan oleh masyarakat. Saat ini banyak warga yang menjadikan bekas bangunan pabrik sebagai lokasi untuk berswafoto. 

Rangka bangunan tua, berpadu dengan ilalang dan cahaya matahari mampu memberikan visual foto yang estetik. Walau demikian mengunjungi lokasi tersebut harus berhati-hati lantaran berada di tengah tumbuhan liar.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Pantun Jadi Warisan Takbenda UNESCO, BRIN Usulkan Hari Pantun Nasional

images info

Tradisi Pantun telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 20 Desember 2020 sebagai memory of the world.

Hal tersebut disampaikan Sastri Sunarti, Kepala Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan (PR MLTL) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (10/02).

Salah satu upaya melestarikan warisan budaya ini, BRIN melalui Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (OR Arbastra) bekerja sama dengan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL)  menyelenggarakan seminar international “Pantun Nusantara: Strategi Kultural Merawat Warisan Budaya di Era Digital” yang berlangsung Senin – Selasa, 10-11 Februari 2025 di Kampus BRIN Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. 

Kepala OR Arbastra BRIN, Herry Jogaswara menambahkan dengan pengakuan UNESCO terhadap pantun sebagai warisan budaya tak benda, maka ia berharap agar setiap tanggal penetapan tersebut diperingati sebagai hari pantun nasional. 

“Seperti kita ketahui bahwa pantun di Indonesia penyebarannya sangat luas. Seperti suku Melayu di Sumatera, di Kalimantan ada di Kutai, di Sulawesi pada masyarakat Manado dan Gorontalo, juga di Jawa termasuk Betawi, Sunda yang memang menjadi milik dari berbagai suku atau etnis yang ada di Indonesia,” beber Herry. 

Mukhlis Paeni selaku Ketua Dewan Pembina ATL menjelaskan, pantun adalah sebuah instrumen penting sebagai pranata budaya, yang mengantar generasi pelanjut untuk menjadi manusia yang maju dan berkepribadian dalam berkebudayaan.

“Sangat diharapkan, agar generasi muda tidak hanya menjadi manusia berilmu dan tangguh, tetapi menjadi manusia yang berkepribadian santun dan memiliki budi bahasa yang baik,” harapnya.

Mukhlis lalu menerangkan fungsi utamanya sebagai penjaga marwah dan jati diri bangsa, seperti yang diharapkan oleh pendiri bangsa. Di mana, trilogi syarat untuk menjadi bangsa Indonesia yang maju adalah harus berdaulat di bidang politik berdikari, di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

Dalam seremoni pembukaan kegiatan juga diluncurkan Buku “Merayakan Pantun Asia Tenggara: Tradisi Lisan, Ritual, dan Pengetahuan Alam Semesta” dan “Metodologi Kajian Sastra Lisan” terbitan Yayasan Obor Indonesia. Seminar menghadirkan sejumlah 30 pemakalah dari berbagai negara yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, dan Belanda. Kegiatan ini juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 1993 – 1998, Wardiman Djojonegoro dan juga sang maestro penyair Indonesia, Taufik Ismail.

Baca juga Pantun Minangkabau: Warisan Sastra yang Tak Lekang oleh Waktu

Melestarikan tradisi pantun

Dalam pidato kuncinya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menghimbau agar tradisi lisan termasuk pantun terus dipromosikan. Tidak hanya soal cagar budayanya, tetapi juga warisan budaya yang merupakan wujud utama. 

Fadli berpandangan, pantun hidup dalam tradisi yang panjang dan bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Menurutnya pantun merupakan sebagai salah satu bentuk karya sastra tradisional yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, di mana Indonesia dihuni masyarakat yang multikultural. 

“Pantun tak hanya menjadi sarana hiburan yang menghubungkan perbedaan, namun juga memperkuat persatuan dan memperkaya identitas nasional,” harapnya. 

Terkait itu, Fadli menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan RI bertugas memajukan budaya nasional dan berkomitmen untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina kehidupan kebudayaan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik.

Hal tersebut tercantum dalam UUD 1945 Pasal 32 ayat 1, sebagaimana ia sebutkan, bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai – nilai budayanya. 

Artinya, lanjut Fadli, memang ada kewajiban negara di dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia dan kontribusinya bagi peradaban dunia. Ia juga berpendapat, kebudayaan daerah juga harus dilindungi, dilestarikan, dan dipromosikan sebagai bagian dari identitas bangsa dan kebudayaan nasional. Jadi, fungsinya, laksana menjadi payung yang menyatukan keragaman budaya daerah di bawah satu identitas bersama Indonesia.

Baca juga Kegunaan Pantun sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Bas-basan Sepur, Permainan Tradisional dari Yogyakarta yang Mengasah Kemampuan Berpikir

images info

Apakah Kawan pernah mengetahui salah satu permainan tradisional yang berasal dari daerah Yogyakarta, yakni bas-basan sepur? Apakah Kawan pernah mencoba memainkan permainan tradisional yang satu ini sebelumnya?

Bas-basan sepur merupakan salah satu permainan tradisional yang bersifat kompetitif. Sebab terdapat dua orang pemain yang akan saling adu strategi untuk memenangkan permainan.

Oleh sebab itu, permainan bas-basan sepur juga cocok untuk mengasah kemampuan berpikir setiap pemainnya. Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut dari permainan tradisional yang satu ini?

Mengenal Permainan Tradisional Bas-basan Sepur

Dilansir dari buku Permainan Anak-Anak Daerah Istimewa Yogyakarta, penamaan nama permainan ini berasal dari dua kata yang berbeda, yakni “bas-basan” dan “sepur”. Kata “bas-basan” merujuk kepada kata “tebas” yang digunakan dalam proses jual beli padi di sawah.

Ketika petani selesai memanen padi di sawah, biasanya mereka akan menggunakan istilah “ditebaske” untuk menjual hasil panen mereka. Kata “ditebaske” ini memiliki arti sebagai dijual seluruhnya.

Namun jika pembeli hendak membeli padi yang masih belum dipanen oleh petani, maka kata “ditebaske” bisa merujuk kepada proses memanen yang dilakukan petani. Proses inilah yang diyakini menjadi asal usul penamaan nama permainan tradisional tersebut.

Dalam permainan bas-basan sepur, para pemain juga akan seakan-akan “menebas” pihak lawan. Namun dalam permainan ini objek yang ditebas merupakan orang-orangan yang dimiliki oleh lawannya.

Sementara itu, kata “sepur” merujuk kepada cara mengambil orang-orangan lawan yang mesti melalui lingkaran di luar kotak persegi dalam permainan. Cara ini dianggap persis seperti melintasi rel kereta api terlebih dahulu sebelum mencaplok bidak lawan.

Persiapan Permainan

Bas-basan sepur merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang yang saling berhadap-hadapan. Jika diibaratkan, permainan ini mirip seperti catur yang juga dimainkan oleh dua orang yang saling berhadapan.

Sebelum memulai permainan, Kawan mesti membuat arena permainan terlebih dahulu. Adapun bentuk arena permainan bas-basan sepur bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Arena permainan bas-basan sepur | Anonim. 1981/1982. Permainan Anak-Anak Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

info gambar

Arena tersebut bisa dibuat di kertas karton berukuran 60 cm x 60 cm. Selain itu, Kawan juga bisa menggambar arena ini di lantai dengan menggunakan kapur dan sejenisnya.

Alat kedua yang perlu dipersiapkan adalah orang-orangan dari setiap pemainnya. Terdapat 14 bidak yang mesti dipersiapkan oleh setiap pemain.

Bidak yang digunakan ini bisa dari biji sawo, batu, sobekan kertas, dan lainnya. Namun Kawan mesti membedakan bentuk bidak dari setiap pemain.

Misalnya pemain A bisa menggunakan bidak orang-orangan yang berbentuk segitiga. Sementara itu, pemain B bisa menggunakan bidak yang berbentuk persegi.

Aturan dan Cara Bermain

Aturan permainan bas-basan sepur sebenarnya cukup sederhana. Pada awalnya, pemain bisa menyusun bidak mereka masing-masing selayaknya permainan catur.

Kemudian pemain bisa menggerakkan bidak mereka secara bergantian. Bidak ini bisa bergerak satu langkah ke mana saja, baik ke depan, kiri, kanan, dan belakang.

Namun jika Kawan ingin memakan bidak lawan, maka perlu memposisikan orang-orangan di jalur lingkaran terlebih dahulu. Sebab proses menebas atau mencaplok bidak lawan hanya bisa dilakukan jika orang-orangan berada di jalur yang tepat.

Penjelasan terkait cara menebas bidak lawan pada permainan bas-basan sepur bisa Kawan lihat pada gambar berikut ini.

Cara menebas bidak lawan | Anonim. 1981/1982. Permainan Anak-Anak Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

info gambar

Nantinya setiap pemain bisa saling bersaing untuk mencaplok bidak lawan. Pemain yang memiliki sisa bidak di arena permainan nantinya akan dinyatakan sebagai pemenang dalam bas-basan sepur tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News