
Lombok kembali mencuri perhatian dunia. Beberapa waktu yang lalu, platform wisata internasional Travel Lemming menobatkan Lombok sebagai destinasi terbaik global tahun ini.
Pengakuan ini bukan hanya sekadar prestasi, tapi bukti nyata bahwa geliat pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menunjukkan tren positif pasca pandemi.
Menurut Taufan Rahmadi, Dewan Pakar Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang juga dikenal sebagai penggerak pariwisata nasional, pencapaian ini menjadi sinyal kuat bahwa Lombok tengah menuju masa keemasan sebagai destinasi unggulan dunia.
“Perlakuan seperti ini amat penting terhadap sebuah destinasi karena menunjukkan pengakuan tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga dunia,” ujarnya.
Kolaborasi Jadi Fondasi Penguatan
Salah satu faktor utama yang membuat perkembangan pariwisata Lombok begitu pesat adalah kuatnya kolaborasi antar pelaku wisata lokal. Taufan menyebutkan, para pelaku wisata di NTB menunjukkan antusiasme luar biasa dalam mempromosikan daerahnya.
“Mereka sangat kompak, saling menguatkan, dan bahkan berpromosi secara mandiri dengan cara mereka masing-masing,” katanya.
Tak hanya itu, kalender event tahunan NTB juga menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kombinasi antara semangat kolektif masyarakat dan dukungan agenda pemerintah inilah yang memperkuat citra Lombok di mata dunia.
Potensi Wisata yang Sangat Beragam
Lombok memiliki kekayaan destinasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari wisata bahari yang eksotis, pengalaman wellness tourism yang menenangkan, wisata religi yang sakral, hingga jejak sejarah yang kental, semuanya tersedia dan bisa dikembangkan lebih jauh.
Taufan menilai, potensi besar ini seharusnya terus dioptimalkan tanpa kehilangan nilai keaslian dan kearifan lokal.
“Lombok punya semua elemen untuk menjadi destinasi kelas dunia, tinggal bagaimana kita meracik dan mengelolanya dengan bijak,” tuturnya.
Tantangan yang Masih Membayangi
Namun, jalan menuju pariwisata kelas dunia tentu bukan tanpa tantangan. Infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah utama, terutama di wilayah yang belum tersentuh pengembangan secara maksimal.
Selain itu, keberadaan Gunung Rinjani dan kondisi geologis NTB yang rawan gempa juga menuntut kesiapan dalam hal mitigasi bencana.
Taufan juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai penopang industri ini.
“Kita sudah punya Poltekpar di NTB, ini langkah bagus. Tinggal bagaimana memastikan lulusan-lulusan itu terserap dan ikut menggerakkan pariwisata dengan standar pelayanan global,” jelasnya.
Lombok Bukan Bali Baru, Tapi Destinasi dengan Karakter Sendiri
Selain itu, Taufan menegaskan Lombok tidak seharusnya diposisikan sebagai “Bali baru.”
Menurutnya, Lombok memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri yang tidak kalah memesona dari Bali.
“Lombok adalah Lombok. Kita tidak perlu membandingkan, karena Lombok punya kekuatan otentik yang berbeda. Pengakuan internasional dari Travel Lemming menunjukkan bahwa dunia melihat Lombok sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai bayangan destinasi lain,” tegasnya.
Pendekatan ini penting untuk menegaskan identitas Lombok sebagai destinasi yang mandiri secara branding, sekaligus memperkuat nilai-nilai lokal yang melekat dalam setiap sudut pulau ini.
Menuju Masa Keemasan
Dengan pengakuan global, kolaborasi lokal yang kuat, serta potensi wisata yang kaya, Lombok saat ini berada di titik strategis untuk melangkah lebih jauh.
Harapan pun tertuju pada keberlanjutan pembangunan, kebijakan pemerintah yang berpihak pada masyarakat lokal, serta komitmen untuk menjaga kearifan budaya yang menjadi identitas pulau ini.
“Semoga Lombok bisa terus berkembang sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang mempertahankan keaslian dan jati dirinya,” pungkas Taufan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Kabar Baik Indonesia
Good News From Indonesia
Makin Tahu Indonesia
Pariwisata Lombok
Wisata Lombok
destinasi wisata indonesia
wisata bahari lombok
budaya Lombok
NTB tourism
wisata indonesia timur
pengembangan pariwisata lokal
wellness tourism lombok
kalender event NTB
kekayaan alam lombok
travel lombok
NTB