Posted on Leave a comment

KUBET – Fadli Zon: Teater Imam Al-Bukhari dan Soekarno, Jembatan Hubungan Indonesia dan Uzbekistan

Fadli Zon: Teater Imam Al-Bukhari dan Soekarno, Jembatan Hubungan Indonesia dan Uzbekistan

images info

Menteri Budaya RI Fadli Zon menegaskan pendekatan kebudayaan berperan penting dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Uzbekistan. Hal ini diperlihatkan dalam pertunjukan teater Imam Al-Bukhari dan Soekarno yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (15/4).

Fadli menyatakan hubungan budaya dan historis yang kuat dan mengakar pada semangat saling menghormati, keterbukaan terhadap nilai-nilai luhur, dan komitmen terhadap pelestarian warisan intelektual Islam, termasuk Imam Al-Bukhari. Hal ini tercermin saat kunjungan Bung Karno untuk berziarah ke Uzbekistan.

gambar

“Kunjungan historik Bung Karno pada bulan September tahun 1956 memang sebuah kunjungan yang luar biasa. Mudah mudahan konektivitas sekarang ini bisa menjadikan hubungan antara dua negara, khususnya juga budaya dan sejarah,” jelasnya.

Jembatan sejarah

Pertunjukan teater ‘Imam Al-Bukhari dan Soekarno’ merupakan simbol nyata dari kolaborasi tersebut. Pertunjukan teater ‘Imam Al-Bukhari dan Soekarno’ mengisahkan pertemuan simbolik dua tokoh besar dari dua bangsa yang berbeda namun memiliki nilai-nilai perjuangan dan keilmuan yang selaras.

Diprakarsai dan diproduksi oleh Yayasan Bumi Purnati dan Teater Katakkurgan dari Uzbekistan, pertunjukan ini tidak hanya menarasikan kedekatan historis, tetapi juga memperkuat jalinan kebudayaan melalui media seni.

Dirinya mengaku terkesan dengan pertunjukan yang ditampilkan oleh para seniman Indonesia dan Uzbekistan itu.

Ia berharap ke depannya budaya dan sejarah bisa menjadi bagian dari upaya RI untuk menggali hubungan yang lebih jauh ke depan dengan Uzbekistan.

“Terima kasih kepada seluruh hadirin dan terutama adalah para pelaku budaya kita yang telah memuntaskan dengan luar biasa,” kata Fadli.

Presiden ke-5 RI sekaligus putri dari Soekarno Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa pertunjukan ini tidak hanya sebuah kesenian namun juga jembatan sejarah. Menurutnya, ini adalah bentuk nyata dari persahabatan yang lahir dari penghormatan.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mewujudkan karya ini, kepada Ahmad Fauzi dan Valikhon Umarov, kalian telah menulis sejarah dengan tinta seni dan jiwa. Kepada para pemain, kru dan penyelenggara kalian harus yakin bukan hanya mengangkat kisah masa lalu, tapi juga nanamkan benih harapan untuk masa depan,” kata Megawati.

Awal hubungan baik

Sedangkan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Oybek Eshonov menyampaikan jika kunjungan Presiden pertama RI Soekarno ke Uzbekistan menjadi awal hubungan erat kedua bangsa.

Presiden Soekarno adalah pemimpin asing pertama yang melakukan ziarah ke makam Imam Bukhari, sebuah tindakan yang memperkuat kedudukan beliau di hati rakyat Uzbekistan.

“Kunjungan itu menurutnya menjadi pondasi kokoh bagi persahabatan antara negara, yang itu terus dilanjutkan hingga hari ini,” paparnya.

Pertunjukan teater kerja sama kedua negara ini juga turut dihadiri oleh Gubernur DK Jakarta Pramono Anung, beserta Wagub Rano Karno, serta tokoh lainnya Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekanoputra, Ganjar Pranowo, Deddy Sitorus, Djarot Saiful Hidayat, Andika Perkasa hingga Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Bonnie Triyana.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *