Posted on Leave a comment

KUBET – Cikar, Moda Transportasi Bertenaga Sapi yang Dikendarai oleh Seorang Bajingan

Cikar, Moda Transportasi Bertenaga Sapi yang Dikendarai oleh Seorang Bajingan

images info

Cikar merupakan salah satu moda transportasi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia pada masa lalu. Apakah Kawan pernah melihat serta mencoba menaiki moda transportasi tradisional ini sebelumnya?

Pada saat ini, moda transportasi lebih banyak didominasi oleh kendaraan bermotor. Lain halnya dengan moda transportasi di masa lalu, seperti cikar yang menggunakan hewan sebagai sumber tenaganya.

Namun cikar juga menggunakan hewan yang unik dan berbeda dengan moda transportasi tradisional lainnya. Moda transportasi ini menggunakan sapi sebagai sumber tenaga utama.

Hal ini tentu berbeda dengan moda transportasi lain yang juga menggunakan hewan, seperti delman atau bendi yang menggunakan kuda sebagai sumber tenaga utama. Lantas apa saja keunikan serta pembahasan lebih lanjut terkait moda transportasi tradisional yang satu ini?

Mengenal Moda Transportasi Cikar

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, cikar merupakan salah satu moda transportasi tradisional yang menggunakan sapi sebagai sumber tenaga. Dulunya masyarakat Indonesia banyak memilih moda transportasi ini untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Di Indonesia, moda transportasi ini umumnya digunakan di daerah-daerah yang ada di Pulau Jawa. Namun moda transportasi ini dulunya juga digunakan di beberapa daerah lainnya, seperti Pulau Sumatra dan Lombok.

Secara bentuk, cikar memiliki kemiripan dengan delman atau dokar. Terdapat sebuah kerangka yang nantinya ditarik oleh sapi sebagai sumber tenaga kendaraan ini.

Umumnya kerangka cikar dibuat menggunakan bahan dasar kayu yang kuat dan tahan lama. Biasanya bahan utama pembuatan kerangka cikar beserta rodanya menggunakan kayu jati, kayu bengkirai, dan jenis lainnya.

Nantinya kerangka ini akan ditarik menggunakan dua ekor sapi yang berukuran besar. Selain digunakan sebagai moda transportasi, kendaraan ini dulunya juga sering digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari para petani ketika musim panen tiba.

Dikendarai Seorang Bajingan

Sisi unik dari cikar tidak hanya terdapat pada penggunaan sapi sebagai sumber tenaga. Keunikan lain dari moda transportasi ini juga bisa Kawan temukan dari penyebutan bagi setiap pengendaranya.

Para pengendara cikar memiliki sebutan nama sebagai bajingan. Namun penyebutan “bajingan” ini bukanlah umpatan atau kata-kata yang memiliki makna negatif seperti saat sekarang.

Istilah bajingan ini disematkan bagi setiap pengendara gerobak yang ditarik sapi. Istilah ini umumnya bisa dijumpai di daerah-daerah yang ada di Jawa.

Sudah Jarang Dijumpai

Seiring berjalannya waktu, keberadaan cikar makin sulit untuk dijumpai pada saat ini. Terlebih moda transportasi ini sudah jarang atau bahkan tidak digunakan lagi di beberapa kota besar yang ada di Indonesia.

Meskipun demikian, Kawan masih bisa menjumpai kendaraan ini di beberapa pedesaan yang ada di berbagai daerah. Terkadang masih ada beberapa petani yang tetap menggunakan moda transportasi ini untuk mengangkut hasil panen mereka.

Salah satu contoh daerah yang masih menggunakan moda transportasi ini adalah Tuban. Dilansir dari laman Museum Angkut, beberapa petani yang ada di Desa Wadung, Kabupaten Tuban terkadang masing menggunakan cikar sebagai alat transportasi menuju sawah.

Selain itu, ada juga beberapa helatan atau festival yang turut menampilkan moda transportasi ini. Salah satu contohnya adalah parade cikar yang diadakan dalam menyambut Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1218 pada 2022 silam.

Dilihat dari laman Seputar Kediri, terdapat 18 cikar yang ditampilkan dalam parade ini. Parade cikar yang digelar pada 22 Maret 2022 ini melewati beberapa daerah di Kabupaten Kediri waktu itu, mulai dari Kecamatan Pagu hingga menuju Simpang Lima Gumul.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *