Posted on Leave a comment

KUBET – Legenda Asal Usul Kampung Paummisang di Sulawesi Barat, Kisah Seorang Kakek yang Dermawan

Legenda Asal Usul Kampung Paummisang di Sulawesi Barat, Kisah Seorang Kakek yang Dermawan

images info

Di Sulawesi Barat terdapat sebuah legenda dan cerita rakyat yang menceritakan tentang asal usul nama Kampung Paummisang. Menurut ceritanya, nama kampung ini diambil dari seorang kakek yang dikenal dengan kebaikan serta kedermawanannya.

Sang kakek diketahui suka membagikan berbagai macam hasil kebunnya kepada masyarakat sekitar. Hal ini membuat masyarakat yang ada di sana segan dan senang dengan kebaikan sang kakek.

Lantas bagaimana kisah lengkap dari legenda asal usul nama Kampung Paummisang tersebut?

Legenda Asal Usul Kampung Paummisang

Dilansir dari buku Wahyu Setyorini dan Tim Wong Indonesia Nulis yang berjudul 78 Legenda Ternama Indonesia, pada zaman dahulu di daerah Sulawesi Barat terdapat seorang kakek yang hidup seorang diri. Kakek ini tinggal di rumah yang jauh dari pemukiman penduduk.

Sehari-hari sang kakek merawat kebun yang ada di dekat rumahnya. Berbagai macam tanaman dia tanam di kebun yang dimiliki tersebut.

Hasil panen kebun sang kakek juga melimpah ruah. Sang kakek kemudian sangat suka membagikan hasil panennya kepada masyarakat sekitar yang ada di sana.

Dia memperbolehkan setiap orang untuk mengambil hasil kebunnya. Bahkan masyarakat sekitar tidak perlu meminta izin terlebih dahulu kepada dirinya jika ingin mengambil hasil kebun tersebut.

Hal ini membuat masyarakat sekitar menjadi segan dengan sang kakek. Masyarakat pun menghormati sang kakek yang sangat dermawan tersebut.

Kakek ini juga memiliki kebiasaan unik. Dirinya sangat suka menghisap tebu langsung dari batang tebunya yang sudah dikupas.

Setelah menghisap tebu, sang kakek menumpuk sisa batang tersebut di rumahnya. Hal ini membuat masyarakat sekitar memberikan nama “Kanne Paummisang” kepada dirinya yang berarti kakek yang menumpuk ampas tebu.

Pada suatu hari, Nenek Golla tengah melintas di kebun Kakek Kanne Paummisang. Nenek Golla merupakan teman masa kecil sang kakek dulunya.

Nenek Golla tertarik dengan jagung yang tumbuh di kebun tersebut. Dirinya kemudian berniat untuk mengambil jagung itu.

Namun sang nenek ragu untuk mengambilnya secara langsung. Sebab dia tidak melihat keberadaan Kakek Kanne Paummisang di sana.

Di tengah kebingungannya, Nenek Golla tiba-tiba mendengar suara dari belakang. Ternyata Kakek Kanne Paummisang sudah berdiri di belakangnya.

Nenek Golla kemudian menyampaikan maksudnya kepada sang kakek. Kakek Kanne Paummisang kemudian berkata bahwa sang nenek bebas mengambil jagung yang ada di kebunnya tanpa perlu meminta izin terlebih dahulu.

Setelah mendapatkan izin, Nenek Golla langsung mengambil jagung yang sudah dia lihat sebelumnya. Sejak saat itu hubungan antara Nenek Golla dan Kakek Kanne Paummisang makin akrab antara satu sama lain.

Pada suatu hari, Nenek Golla berniat mengantarkan makanan kepada Kakek Kanne Paummisang. Setelah sampai di rumah, Nenek Golla langsung memanggil sang kakek.

Namun Kakek Kanne Paummisang tidak menyahut dan keluar dari rumah. Nenek Golla yang penasaran langsung membuka pintu rumah tersebut.

Ternyata pintu rumah Kakek Kanne Paummisang tidak terkunci. Akan tetapi, Nenek Golla langsung terkejut ketika memasuki rumah.

Ternyata Kakek Kanne Paummisang sudah tergeletak di samping sisa ampas tebu yang sering dia makan. Ternyata sang kakek sudah tiada pada saat itu.

Nenek Golla langsung memanggil masyarakat sekitar setelah melihat hal tersebut. Masyarakat sekitar kemudian bergotong royong dan memakamkan sang kakek di tengah kebun yang dia miliki.

Masyarakat sekitar dan Nenek Golla merasa terpukul dengan kepergian Kakek Kanne Paummisang. Sebab sang kakek sangat disegani serta disenangi masyarakat akibat kebaikan dan kedermawanannya.

Untuk mengenang kebaikan sang kakek, masyarakat sekitar kemudian menamai daerah tersebut dengan nama Kampung Paummisang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *