Posted on Leave a comment

KUBET – Burgo, Makanan Khas Palembang yang Jadi Salah Satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Burgo, Makanan Khas Palembang yang Jadi Salah Satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

images info

Apakah Kawan pernah mencicipi makanan tradisional yang berasal dari daerah Palembang, Sumatra Selatan, yakni Burgo? Jika Kawan sedang berlibur dan berkunjung di Palembang, maka makanan tradisional yang satu ini patut untuk dicoba.

Bicara soal makanan khas Palembang, mungkin yang terlintas di benak Kawan adalah pempek. Padahal burgo juga menjadi salah satu makanan khas yang sudah ada sejak lama di daerah tersebut.

Apalagi burgo menjadi salah satu makanan khas yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait kuliner tradisional yang satu ini? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Sekilas tentang Burgo

Dilansir dari artikel Aldo Kevinanda, Regita Dita Rifani, dan Desy Misnawati, “Makna Filosofis Kuliner Burgo Khas Palembang” yang terbit di Jurnal Pendidikan Tambusai, burgo merupakan salah satu kuliner khas Palembang yang terbuat dari bahan dasar tepung beras dan tepung sagu. Adonan ini nantinya akan digulung dan dipotong ke dalam ukuran yang lebih kecil.

Nantinya adonan burgo tersebut akan disiram dengan kuah santan berwarna putih. Kuah yang digunakan untuk makanan tradisional ini menggunakan santan kelapa dan ikan sebagai bahan utamanya.

Selain itu, kuah tersebut juga ditambahkan dengan berbagai macam rempah lainnya, seperti bawang putih, ketumbar, lengkuas, dan lainnya. Secara umum, makanan tradisional khas Palembang ini memiliki cita rasa yang gurih dan lebih nikmat ketika dikonsumsi dalam kondisi hangat.

Menurut riwayatnya, burgo sudah ada dan berkembang di tengah masyarakat sejak lama. Bahkan makanan tradisional ini diketahui sudah ada di daerah tersebut sejak 200 tahun lalu.

Bahkan bisa jadi burgo sudah ada di tengah masyarakat lebih lama dari itu. Sebab keberadaan beras di daerah Palembang diketahui sudah ada sekitar abad ke-17.

Sarat dengan Nilai Filosofis

Di Palembang, burgo menjadi salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Meskipun demikian, burgo biasanya tidak dijadikan sebagai makanan utama.

Kawan bisa menjumpai makanan tradisional ini di beberapa warung yang ada di Palembang. Biasanya burgo juga disajikan bersama makanan tradisional khas Palembang lainnya, seperti lakso, laksan, dan celimpungan.

Meskipun menjadi salah satu makanan khas yang ada di Palembang, burgo sebenarnya tidak terbatas hanya sebagai kuliner saja. Makanan tradisional ini juga memiliki nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.

Masih dari artikel yang sama, nilai filosofis yang terkandung dari burgo bisa dilihat dari proses pembuatan hingga penyajiannya. Misalnya, proses pembuatan burgo yang memakan waktu lama mengajarkan nilai-nilai kesabaran serta keuletan bagi setiap orang yang membuatnya.

Selain itu, proses pencampuran burgo yang terdiri dari adonan dan kuah bisa dilambangkan sebagai wujud persatuan. Oleh sebab itu, banyak nilai filosofis yang bisa dimaknai dari makanan tradisional yang satu ini.

Salah Satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Keberadaan burgo yang lebih dari sekadar makanan saja membuat kuliner yang satu ini diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Pada 2021 lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menetapkan makanan khas Palembang tersebut sebagai Warisan Budaya Tak Benda asal Sumatra Selatan dengan nomor pendaftaran 202101401.

Hal ini makin menunjukkan bahwa burgo menjadi salah satu makanan yang tidak hanya nikmat ketika dikonsumsi, tetapi juga memiliki nilai filosofis yang mendalam. Jadi apakah Kawan tertarik untuk mencoba burgo ketika berkunjung ke daerah Palembang, Sumatra Selatan?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *