Posted on Leave a comment

KUBET – Indonesia–Prancis Perkuat Kolaborasi Perdagangan, Arah Positif untuk Ekonomi Hijau dan Digital?

Indonesia–Prancis Perkuat Kolaborasi Perdagangan, Arah Positif untuk Ekonomi Hijau dan Digital?

images info

 

Indonesia dan Prancis terus memperkuat kemitraan strategis di sektor perdagangan dan investasi.

Dalam pertemuan bilateral yang digelar pada Rabu (28/5) di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri serta Digital Prancis, Eric Lombard, membahas arah kerja sama ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tengah dinamika global.

Potensi Investasi dan Sektor Strategis

Menko Airlangga menyoroti pentingnya mengakselerasi kerja sama strategis dalam proyek energi bersih, khususnya energi panas bumi (geothermal). Dalam forum tersebut, ia juga mengenalkan DANANTARA, lembaga dana investasi nasional yang dirancang untuk memperkuat ekosistem hilirisasi dan pengembangan kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia telah membentuk DANANTARA sebagai lembaga dana investasi Indonesia yang juga akan berperan penting dalam membangun hilirisasi dan ekosistem kendaraan listrik secara menyeluruh,” ungkap Airlangga.

Saat ini, Prancis menempati posisi penting sebagai mitra investasi Indonesia dengan nilai realisasi investasi tahun 2023 mencapai USD 302,8 juta. Investasi tersebut tersebar di sektor-sektor prioritas nasional seperti konstruksi, industri mesin dan elektronik, pariwisata, properti, dan makanan.

Perusahaan-perusahaan asal Prancis seperti Eramet, Danone, L’Oréal, dan Michelin telah beroperasi dan berkontribusi dalam berbagai proyek pengembangan, dari industri manufaktur hingga keberlanjutan pangan dan gaya hidup.

Total perdagangan Indonesia–Prancis sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai USD 2,4 miliar.

Meski tren lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan positif, Indonesia masih mencatatkan defisit perdagangan sebesar USD 532 juta terhadap Prancis. Ini menjadi catatan penting dalam merumuskan arah kerja sama yang lebih berimbang ke depannya.

 

Dukungan untuk Perjanjian IEU CEPA dan Aksesi OECD

Kedua menteri juga membahas perkembangan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) yang ditargetkan selesai tahun ini. Airlangga menyampaikan harapan agar Prancis dapat menjadi pendukung aktif dalam menyelesaikan perundingan tersebut, serta mendorong proses aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

“Kami mengharapkan dukungan penuh dari Prancis terhadap percepatan penyelesaian Perundingan IEU CEPA serta proses aksesi Indonesia ke OECD,” ujarnya.

Menanggapi itu, Menteri Eric Lombard menyatakan akan membawa aspirasi tersebut kepada Presiden Emmanuel Macron, menandakan potensi dukungan lebih luas dari pemerintah Prancis terhadap langkah strategis Indonesia.

Meskipun tantangan neraca perdagangan masih perlu diatasi, arah kerja sama Indonesia–Prancis menunjukkan optimisme. Sebagai ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa, peran Prancis dalam mendukung posisi Indonesia di kawasan maupun global menjadi penting.

Kolaborasi ini bukan hanya menciptakan peluang bisnis jangka pendek, tetapi juga membangun daya saing jangka panjang dalam menghadapi ekonomi hijau, transformasi digital, dan ketahanan rantai pasok.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *