Posted on Leave a comment

KUBET – Mengenal Pisang Liar Indonesia, Bentuk Asli Pisang Sebelum Dibudidayakan

Mengenal Pisang Liar Indonesia, Bentuk Asli Pisang Sebelum Dibudidayakan

images info

Pisang liar merupakan bentuk primitif dari pisang budidaya yang kita kenal saat ini. Di Indonesia, keberadaan pisang liar memiliki arti penting baik secara ekologis maupun genetik. 

Jenis-jenis pisang liar seperti Musaacuminata dan Musabalbisiana menjadi subjek penelitian menarik karena menjadi nenek moyang berbagai kultivar pisang modern.

Taksonomi dan Klasifikasi Pisang Liar

Secara taksonomi, menurut Häkkinen (2013), pisang liar termasuk dalam famili Musaceae. Genus Musa sendiri terbagi menjadi beberapa seksi, dimana Musaacuminata dan Musabalbisiana termasuk dalam seksi Eumusa.

Kedua spesies ini dikenal sebagai donor gen utama pada pisang budidaya. Hibrida alami antara kedua spesies ini menghasilkan berbagai varietas pisang yang kita konsumsi sehari-hari.

Pisang liar memiliki karakteristik morfologi yang khas. Batang semunya lebih ramping dengan warna yang cenderung kemerahan. Daunnya lebih sempit dibanding pisang budidaya dengan tulang daun yang menonjol. 

Bunganya memiliki warna yang lebih intens, biasanya ungu tua atau merah keunguan. Buahnya relatif kecil dengan banyak biji keras, sangat berbeda dengan pisang budidaya yang partenokarpi dan tidak berbiji.

Persebaran Pisang Liar di Indonesia

Di Indonesia, pisang liar tersebar luas di berbagai ekosistem hutan tropis. Menurut studi Nasution (1991), Musa acuminata banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa, sementara Musabalbisiana lebih dominan di Kalimantan dan Sulawesi. 

Beberapa varietas endemik juga ditemukan di Papua. Persebarannya umumnya terkonsentrasi di daerah dengan kelembaban tinggi dan dekat sumber air, mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1800 mdpl.

Baca juga Mengenal Pisang Kirana Mas Lumajang yang Manisnya Mendunia

Potensi dan Pemanfaatan Pisang Liar

Meskipun tidak dikonsumsi langsung seperti pisang budidaya, pisang liar memiliki beberapa potensi pemanfaatan. Beberapa komunitas lokal mengolahnya dengan cara khusus seperti perebusan atau fermentasi.

Yang lebih penting, pisang liar menyimpan keragaman genetik yang berharga, terutama sifat ketahanan terhadap penyakit dan stres lingkungan. Para pemulia tanaman memanfaatkannya untuk pengembangan varietas pisang yang lebih unggul.

Terancam Alih Fungsi Hutan

Keberadaan pisang liar di alam semakin terancam oleh alih fungsi hutan dan ekspansi perkebunan. Beberapa populasi alaminya sudah sulit ditemukan.

Upaya konservasi ex-situ melalui kebun koleksi dan bank gen perlu ditingkatkan untuk menjaga keragaman genetiknya. Perlindungan habitat alaminya juga menjadi hal yang krusial.

Selain itu, penelitian lebih lanjut dan upaya konservasi yang serius diperlukan untuk memastikan kelestariannya bagi generasi mendatang.

Baca juga Peneliti BRIN Sulap Pelepah Pisang Jadi Food Container yang Ramah Lingkungan

Referensi

  1. Häkkinen, M. (2013). Reappraisal of sectional taxonomy in Musa (Musaceae). Taxon, 62(4), 809-813.  
  2. Häkkinen, M., & Väre, H. (2008). Taxonomic history and identity of Musa dasycarpa, M. velutina and M. assamica (Musaceae) in Southeast Asia. Journal of Systematics and Evolution, 46(2), 230-235.  
  3. Nasution, R. E. (1991). A Taxonomic Study of the Species Musa acuminata Colla in Sumatra. Universitas Andalas.  

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *