Posted on Leave a comment

KUBET – Jemaah Haji Indonesia Disebut Jadi Panutan di Dunia, Apa Sebabnya?

Jemaah Haji Indonesia Disebut Jadi Panutan di Dunia, Apa Sebabnya?

images info

Tiap tahunnya, puluhan hingga ratusan ribu jemaah asal Indonesia diberangkatkan menuju tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Menariknya, meskipun jumlahnya sangat banyak—disebut bahwa seperlima jemaah haji di dunia berasal dari Indonesia—tingkat pelanggarannya justru yang paling rendah.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar. Ia mengklaim bahwa jemaah haji Indonesia menjadi panutan bagi jemaah-jemaah negara lain karena dianggap paling tertib.

gambar

“Setiap tahun kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi, seperlima jamaah haji di dunia adalah dari Indonesia, terbesar di dunia, tetapi tingkat pelanggaran yang paling sedikit dari jamaah haji adalah Indonesia,” ungkapnya melalui ANTARA.

Saat berkesempatan untuk berkeliling di penjara-penjara Arab Saudi sebagai kelompok ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), ia mengaku tidak menemukan warga Indonesia yang melakukan tindak kriminal di sana.

“Jadi, suatu waktu kami keliling, saya cari orang Indonesia di penjara-penjara di Arab Saudi, saya tidak temukan orang Indonesia, padahal warga negara asing yang paling padat di Makkah adalah dari Indonesia, tetapi yang paling sedikit masuk penjara adalah orang Indonesia, berarti tingkat pelanggaran pidana, pelanggaran sosial di sana itu, Indonesia paling kecil,” imbuhnya.

Indonesia Dapat 221 Ribu Kuota Haji Tahun Depan, Intip Jadwal Pelaksanaannya

Nasaruddin: Banyak Negara Ingin Belajar Pengelolaan Haji di Indonesia

Berkat ketertiban jemaah Indonesia saat menjalankan ibadah rukun Islam ke-5 itu, berbagai negara mengaku ingin belajar tentang pengelolaan haji di Indonesia, termasuk negara-negara di Afrika.

Nasaruddin menjelaskan, banyak negara yang ingin mengetahui bagaimana sistem pengelolaan haji Indonesia hingga seluruh jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan khusyu dan tertib. Menurutnya, hal ini dikarenakan adanya budaya Indonesia yang berbeda dengan negara-negara lain.

“Mereka datang ke Indonesia dan belajar bagaimana pengelolaan ibadah haji, kok bisa tertib seperti itu, saya kira ini adalah kesadaran universal, karena budaya Indonesia ini adalah budaya maritim yang berbeda dengan budaya continental (kepulauan), budaya continental negara daratan itu stratifikasi dan struktur sosialnya bertingkat-tingkat,” ucapnya.

Uniknya, ternyata pengelolaan haji dan sikap para jemaah yang tertib ini juga diapresiasi oleh para petugas Arab Saudi. Disebut jika umumnya jemaah Indonesia sudah memahami peraturan, sehingga tidak perlu bayak diatur oleh petugas, utamanya di area imigrasi.

Di sisi lain, Indonesia memang dikenal memiliki jemaah haji yang disiplin, patuh, dan murah senyum. Ciri khas ini sudah melekat dan menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk jemaah asal negara lain.

Nasaruddin juga meminta seluruh jemaah untuk tetap beribadah haji tanpa embel-embel apapun dan terus mengiktui perkembangan dari Badan Penyelenggara Haji (BPH) untuk merawat kemabruran haji.

Rekomendasi Oleh-Oleh Haji dan Umroh

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *