
Kucing merah Kalimantan (Pardofelisbadia atau Catopmabadia) merupakan salah satu spesies kucing liar paling langka dan misterius di dunia. Spesies endemik Pulau Kalimantan ini sangat sulit ditemui, sehingga setiap kemunculannya menjadi momen penting bagi dunia konservasi.
Baru-baru ini, kucing merah Kalimantan kembali terekam kamera jebak di Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), setelah lebih dari 20 tahun tidak terlihat.
Tubuhnya Lebih Mungil
Kucing merah Kalimantan memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dibandingkan kucing liar lainnya, dengan panjang sekitar 55–67 cm dan berat 3–4 kg.
Bulunya berwarna cokelat kemerahan atau keabu-abuan, dengan corak garis-garis samar di bagian kepala dan bintik-bintik gelap di tubuh.
Ekornya panjang dan lebat, membantu keseimbangannya saat bergerak di pepohonan. Ciri khas lainnya adalah telinga yang bulat dan mata besar yang membantunya berburu di malam hari.
Habitat dan Makanan Kucing Merah
Kucing merah Kalimantan hidup di hutan tropis dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian hingga 900 mdpl. Mereka lebih menyukai kawasan hutan primer yang lebat dan jarang terlihat di daerah terbuka.
Sebagai hewan nokturnal, kucing ini aktif pada malam hari untuk berburu mangsa seperti tikus, burung, reptil, dan serangga. Mereka juga dikenal sebagai pemanjat yang handal, memanfaatkan pepohonan untuk mencari makan dan menghindari predator.
Baca juga Kucing Oyen yang Dikenal Bar-bar, Ternyata Hasil Mutasi Genetik
Muncul Setelah 20 Tahun “Lenyap”
Berdasarkan laporan dari Balai TNKM, kucing merah Kalimantan terakhir kali terekam kamera pada tahun 2003. Sebelumnya, dokumentasi pertama spesies ini diperoleh pada tahun 1957 oleh Pierre Pfeffer.
Artinya, selama dua dekade, keberadaan kucing ini seperti menghilang, hingga akhirnya kamera jebak tim TNKM berhasil menangkapnya kembali pada tahun 2023.
Penemuan ini membuktikan bahwa Taman Nasional Kayan Mentarang masih menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk spesies langka seperti kucing merah Kalimantan. Kawasan konservasi ini memiliki ekosistem yang relatif terjaga, sehingga memungkinkan satwa-satwa endemik bertahan hidup.
Kucing Merah, Spesies yang Dilindungi
Kucing merah Kalimantan termasuk dalam daftar spesies yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan dikategorikan sebagai Endangered (Terancam Punah) oleh IUCN.
Ancaman utama terhadap populasinya adalah perusakan habitat akibat deforestasi, perburuan liar, dan perdagangan satwa ilegal.
Menyadari pentingnya melindungi spesies ini, Balai TNKM kini menyusun strategi konservasi, termasuk pemantauan rutin menggunakan kamera jebak, perlindungan habitat, dan edukasi kepada masyarakat sekitar.
Baca juga Bisa Mengeluarkan Air Mata, Apakah Kucing Menangis saat Sedih?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News