
Jakarta ternyata memiliki terminal terbesar di Asia Tenggara. Terminal Terpadu Pulo Gebang, diklaim menjadi terminal terbesar di Indonesia sekaligus ASEAN.
Terletak di Jakarta Timur, luas lahan Terminal Terpadu Pulo Gebang mencapai 12,6 hektare. Melalui Direktorat Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat), terminal ini disebut memiliki fasilitas moncer bak bandara.
Terminal Pulo Gebang memiliki empat lantai. Lantai satu digunakan sebagai area parkir. Kemudian, ada juga taman hijau dan tempat perbelanjaan. Lantai dua dipakai untuk terminal penumpang bus antarkota, dalam kota, dan Transjakarta. Sementara itu, lantai tiga digunakan sebagai area foodcourt dan lantai empat adalah kantor pengelola.
Perbedaan Terminal Penumpang Tipe A, B, dan C, Apa Saja?
Fasilitas Terminal Terpadu Pulo Gebang
Awalnya, terminal ini dibangun untuk menggantikan Terminal Pulo Gadung yang sudah tidak layak dan menghilangkan terminal bayangan di Jakarta yang disebut sebagai salah satu biang penyebab macet. Terminal Terpadu Pulo Gebang sendiri dirancang oleh Paul Tanjung Tan pada 2001 dan mulai dibangun pada 2009. Lalu, terminal ini diresmikan pada 2016.
Beberapa fasilitas umum, seperti eskalator, lift, penggunaan pintu otomatis, hingga adanya kamera pengawas atau CCTV disediakan untuk memberikan kenyamanan penumpang. Selain itu, terminal ini juga memberikan fasilitas lain, seperti ruang laktasi dan penginapan.
Melansir dari ANTARA, penumpang hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp15.000 untuk kamar penginapan. Jika ingin mandi, hanya perlu membayar biaya tambahan sebesar Rp5.000. Dijelaskan jika penumpang dapat menginap dengan durasi maksimal selama 24 jam.
Terdapat delapan kamar khusus laki-laki dan sembilan kamar untuk perempuan. Satu kamar dapat digunakan oleh dua orang dewasa.
Penumpang juga dapat memanfaatkan area khusus untuk mengisi ulang daya ponsel, kantin, SPBG mobile, hingga SPBU. Masjid berkapasitas 700-an jemaah dengan area parkir yang cukup luas turut menambah kenyamanan penumpang.
Fasilitas Penunjang Lain
Menariknya, penumpang juga bisa memanfaatkan layanan tes keseharan gratis di gedung kedatangan Terminal Pulo Gebang lantai dua. Layanan ini beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Di sisi lain, terdapat layanan angkutan malam hari (Amari). Layanan ini merupakan hasil kerja sama dengan Transjakarta. Penumpang dapat menikmati layanan ini mulai pukul 00.00-05.00 WIB, atau saat layanan reguler Transjakarta berakhir.
Terdapat fasilitas lainnya di terminal ini, yaitu loker lost and found atau loker khusus untuk barang tertinggal. Fasilitas ini berada di area pos pelayanan di gedung kedatangan terminal.
Terminal Pulo Gebang merupakan terminal bus tipe A yang menyediakan layanan transportasi bus AKAP (antarkota-antarprovinsi) dan dalam kota. Terminal jenis ini juga melayani kendaraan bermotor umum untuk angkutan lintas batas negara dan/atau angkutan antarkota antarprovinsi.
Beberapa jurusan antarprovinsi yang dapat dilayani oleh terminal terpadu ini adalah jurusan Sumatra, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB. Pembelian tiket juga sudah dapat dilakukan secara daring.
Untuk mendukung inklusivitas, terminal juga dilengkapi dengan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Penumpang juga dapat memanfaatkan layanan lain, mulai dari ATM, park and ride, ruang baca, dan sebagainya. Luar biasanya, terminal ini juga didaulat sebagai salah satu Terminal Percontohan Nusantara.
Demi memprioritaskan pelayanan terbaik bagi pengguna, Terminal Terpadu Pulo Gebang rutin melakukan pengecekan teknis. Berbagai teknisi di berbagai bidang bekerja untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan seluruh fasilitasnya berjalan dengan baik dan lancar setiap harinya.
Mengenal Terminal Bungurasih, Terminal dengan Aktivitas Terpadat di Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News