Posted on Leave a comment

KUBET – 6 Makanan Tradisional Khas Raja Ampat Papua Barat, dari Olahan Sagu hingga Hasil Laut

6 Makanan Tradisional Khas Raja Ampat Papua Barat, dari Olahan Sagu hingga Hasil Laut

images info

Apakah Kawan sudah pernah mencoba makanan tradisional khas dari Raja Ampat, Papua Barat? Selain dikenal dengan keindahan alamnya, Raja Ampat juga memiliki sederet makanan tradisional yang patut Kawan coba ketika berkunjung ke daerah tersebut.

Makanan tradisional yang ada di Raja Ampat ini memanfaatkan hasil alam yang tersedia sebagai bahan dasar pembuatannya. Tidak heran, banyak makanan tradisional yang berasal dari daerah ini menggunakan olahan sagu dalam proses pembuatannya.

Tidak hanya itu, makanan khas Raja Ampat juga ada yang memanfaatkan hasil laut yang ada di sana. Hal ini tentu memperkaya khazanah kuliner tradisional yang bisa Kawan jumpai di daerah tersebut.

Dilansir dari laman Kompas dan RRI, berikut 6 makanan tradisional yang patut Kawan cicipi ketika berkunjung ke daerah Raja Ampat, Papua Barat, yakni.

1. Papeda

Papeda merupakan salah satu makanan umum yang bisa Kawan jumpai di tanah Papua. Hal ini juga berlaku ketika Kawan berkunjung ke daerah Raja Ampat.

Makanan tradisional ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar sagu. Nantinya papeda biasanya akan dinikmati bersama makanan pendamping lainnya, seperti kuah asam manis dan sejenisnya.

2. Gani Nu

Makanan tradisional khas Raja Ampat berikutnya yang patut Kawan coba adalah gani nu. Kuliner yang satu ini merupakan salah satu makanan ringan yang berbahan dasar sagu.

Dalam proses pembuatannya, sagu yang digunakan untuk bahan dasar gani nu akan dicetak menggunakan cetakan khusus. Nantinya makanan tradisional ini akan dimasak dengan cara dibakar dalam jangka waktu tertentu.

Secara umum, gani nu memiliki cita rasa yang manis. Bagi masyarakat Raja Ampat, gani nu sering menjadi cemilan ketika meminum teh maupun kopi.

3. Habo Kon

Kuliner khas Raja Ampat berikutnya yang tidak boleh terlewat adalah habo kon. Sama seperti dua makanan sebelumnya, habo kon juga menggunakan sagu sebagai bahan dasar pembuatannya.

Selain sagu, habo kon juga menggunakan bia kodok sebagai bahan dasar pembuatannya. Bia kodok merupakan sejenis kerang yang hidup di sekitar tanaman bakau.

Kawan akan mendapatkan cita rasa asin dan gurih ketika menyantap makanan tradisional yang satu ini.

4. Baha-Baha

Baha-baha menjadi makanan tradisional berikutnya yang bisa Kawan coba ketika berkunjung ke daerah Raja Ampat. Makanan ini secara khusus dibuat oleh masyarakat yang berasal dari daerah Kampung Lopintol, Distrik Teluk Mayalibit.

Makanan tradisional ini juga menggunakan sagu sebagai bahan dasar pembuatannya. Sagu yang digunakan untuk baha-baha adalah sagu basah.

Dalam proses pembuatannya, sagu yang digunakan untuk membuat baha-baha dicampur dengan kelapa parut. Secara umum, makanan tradisional khas Raja Ampat ini memiliki cita rasa yang cenderung manis.

5. Cacing Laut

Makanan tradisional Raja Ampat tidak hanya menggunakan sagu sebagai bahan dasar pembuatannya. Makanan khas daerah ini ada juga yang menggunakan hasil laut yang tersedia di sana.

Salah satu kuliner khas Raja Ampat yang memanfaatkan hasil laut di sana adalah cacing laut. Sama seperti namanya, makanan tradisional ini memanfaatkan cacing laut sebagai bahan dasar pembuatannya.

Biasanya masyarakat Raja Ampat mencari cacing laut dengan bantuan alat maupun tangan kosong. Nantinya cacing laut ini akan dimasak dengan cara dibakar sebelum dikonsumsi.

6. Udang Selingkuh

Udang selingkuh menjadi salah satu makanan khas Raja Ampat yang juga patut untuk Kawan coba. Sama seperti cacing laut, makanan tradisional ini juga menggunakan hasil laut sebagai bahan dasar pembuatannya, yakni udang.

Pemberian nama “Udang selingkuh” sendiri didasari pada proses pencarian bahan utamanya. Sering kali udang yang digunakan untuk membuat makanan tradisional ini bersembunyi di balik lubang karang.

Tidak sembarangan orang bisa menemukan udang yang digunakan untuk makanan tradisional ini. Hanya nelayan setempat yang sudah memiliki pengalaman yang biasanya dengan mudah menemukan udang tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *