Posted on Leave a comment

KUBET – Mengintip Ongkos Naik Haji pada Masa Orde Baru, Pernah Hanya Puluhan Ribu Rupiah Saja

Mengintip Ongkos Naik Haji pada Masa Orde Baru, Pernah Hanya Puluhan Ribu Rupiah Saja

images info

Haji merupakan salah satu ibadah yang dijalankan oleh umat Muslim yang ada di seluruh dunia. Ketika musim haji tiba, jamaah Muslim dari berbagai negara akan berbondong-bondong menuju Makkah untuk menjalankan ibadah tersebut.

Meskipun menjadi salah satu dari Rukun Islam, ibadah haji tidak serta merta diwajibkan bagi setiap umat Muslim. Hanya umat Muslim yang mampu saja yang diwajibkan untuk menunaikan ibadah tahunan tersebut.

Salah satu hal yang memengaruhi seorang Muslim, khususnya yang berada di Indonesia untuk bisa menjalankan ibadah haji adalah ketersediaan biaya. Sebab dibutuhkan biaya dengan besaran tertentu agar seorang Muslim bisa mendaftar dan berangkat ke tanah suci ketika musim haji tiba.

Pada tahun ini saja, ongkos naik haji yang perlu dikeluarkan oleh seorang jamaah yang ingin menunaikan ibadah ini berkisar di angka Rp50 juta hingga Rp60 juta. Harga ini juga bisa berubah-ubah sesuai dengan kebijakan dari BPIH nantinya.

Pernahkah terpikir oleh Kawan berapa biaya yang dibutuhkan untuk bisa menunaikan ibadah haji di masa lalu? Tentunya biaya yang dibutuhkan tidak sebesar seperti saat ini.

Misalnya saja bisa Kawan lihat pada Masa Orde Baru. Pada awal masa pemerintahan Soeharto sebagai Presiden Kedua Indonesia ini, biaya haji bahkan pernah hanya menyentuh puluhan ribu Rupiah saja per jamaahnya.

Lantas seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk bisa menunaikan ibadah haji pada Masa Orde Baru? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.

Ongkos Naik Haji pada Masa Orde Baru

Dikutip dari artikel Kaksim, “Berhaji pada Masa Orde Baru di Sumatera Barat 1966-1998” yang terbit di Jurnal Pelangi, pengelolaan ibadah haji pada Masa Orde Baru sudah mulai dikelola secara penuh oleh pemerintah Indonesia. Sebelumnya, pengelolaan ibadah haji diselenggarakan oleh pihak swasta, setidaknya hingga 1969.

Hal ini membuat ongkos naik haji bagi jamaah pada waktu itu juga diatur oleh pemerintah. Pada waktu itu, biaya yang diperlukan untuk keberangkatan haji disesuaikan dengan alat transportasi yang digunakan ke tanah suci.

Pada awalnya, kapal laut menjadi kendaraan utama yang digunakan untuk keberangkatan jamaah menuju Makkah. Namun seiring berjalannya waktu, pesawat juga digunakan sebagai alat transportasi pada waktu itu.

Salah satu contohnya bisa dilihat dari keberangkatan haji di daerah Sumatra Barat. Sejak awal kemerdekaan hingga 1952, jamaah haji yang berangkat ke tanah suci sepenuhnya menggunakan kapal laut.

Setelah itu pada periode 1953 hingga 1977, terjadi penambahan angkutan transportasi yang juga menggunakan pesawat untuk mengantarkan jamaah ke tanah suci. Pada 1978 dan seterusnya barulah pengangkutan jamaah sepenuhnya menggunakan pesawat terbang saja.

Ketika masih menggunakan kapal laut, ongkos yang perlu dikeluarkan jamaah hanya berjumlah puluhan ribu saja. Misalnya pada 1966, biaya yang dikeluarkan untuk menunaikan ibadah haji hanya sebesar Rp27.500 dengan kapal laut.

Harga yang lebih tinggi diterapkan bagi keberangkatan yang menggunakan pesawat terbang. Bagi jamaah yang menggunakan pesawat, ongkos yang dikeluarkan untuk naik haji sebesar Rp110.000 pada tahun yang sama.

Nantinya biaya haji ini terus meningkat seiring berjalannya waktu. Pada Masa Orde Baru dari 1966 hingga 1998, tercatat terjadi kenaikan ongkos naik haji sebanyak 28 kali.

Kenaikan ini juga dipengaruhi dengan moda transportasi yang digunakan. Biaya haji yang pada awalnya hanya sebesar puluhan ribu Rupiah saja kemudian terus meningkat hingga jutaan Rupiah hingga di akhir periode masa pemerintahan Orde Baru.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Kemnaker Resmi Hapus Pembatasan Usia Kerja dan Diskriminasi Lainnya, Ini Isi Aturannya

Kemnaker Resmi Hapus Pembatasan Usia Kerja dan Diskriminasi Lainnya, Ini Isi Aturannya

images info

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia cukup rumit. Selain gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tengah naik, kurangnya lowongan kerja dan diskriminasi atas pembatasan usia kerja menjadi faktor lain yang menyebkan tingginya angka pengangguran di Indonesia.

Demi mengatasi hal ini, Kementerian Ketenagakerjaan RI menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/6/HK.04/V/2025 tentang Larangan Diskriminasi dalam Proses Rekrutmen Tenaga Kerja. Dikeluarkannya edaran ini bertujuan untuk mewujudkan prinsip nondiskriminatif dalam proses rekrutmen tenaga kerja.

Dalam SE tersebut, tertulis bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Oleh karenanya, para pemberi kerja dilarang melakukan diskriminasi atas dasar apa pun dalam proses rekrutmen tenaga kerja.

Namun, terkait pembatasan usiam terdapat persyaratan khusus yang menjadi pengecualian. Hal ini tertulis dalam poin ke-3, di mana persyaratan usia dalam proses rekrutmen hanya dapat dilakukan jika terdapat kepentingan khusus, di antaranya:

  • Untuk pekerjaan atau jabatan yang memiliki sifat atau karakteristik yang secara nyata memengaruhi kemampuan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan dan/atau,
  • Tidak boleh berdampak pada hilangnya atau berkurangnya kesempatan dalam memperoleh pekerjaan.

Larangan diskriminasi dan ketentuan batas usia ini juga berlaku sama pada tenaga kerja penyandang disabilitas. Selain persoalan pembatasan usia, SE tersebut juga melarang adanya diskriminasi dalam bentuk lain, seperti berpenampilan menarik, warna kulit, suku, dan sebagainya.

Baca juga: Memberantas Akar Masalah Kemiskinan di Indonesia, Ini Solusi yang Diberikan Pakar UNAIR

Mewujudkan Ekosistem Dunia Kerja yang Adil dan Inklusif

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, menerangkan jika dunia kerja harus menjadi ruang yang adil, inklusif, tanpa diskriminasi, dan dapat memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara Indonesia.

“SE ini diterbitkan untuk mempertegas komitmen pemerintah terkait prinsip nondiskriminatif, agar proses rekrutmen tenaga kerja dilakukan secara objektif dan adil,” terangnya melalui ANTARA.

Selain itu, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menerangkan jika Undang-Undang Dasar 1945 juga menjamin hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang laik, sehingga SE tersebut diharapkan dapat menghapuskan adanya diskriminasi dalam dunia bekerja. Alih-alih memberikan syarat dan aturan demikian, menurutnya, proses rekrutmen tenaga kerja harus lebih disesuaikan dengan kompetensi pekerja.

“Harus tanpa diskriminasi dan sesuai dengan kompetensi pekerja,” tegasnya.

Di sisi lain, Dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si., memaparkan bahwa ia setuju dengan kebijakan untuk menghapus batasan usia sebagai syarat dalam lowongan pekerjaan.

“Fleksibilitas ini penting karena banyak orang kehilangan pekerjaan. Pemerintah harus mendorong penciptaan lapangan kerja sekaligus memberi akses lebih luas kepada masyarakat dari berbagai kelompok usia untuk bekerja secara layak,” ujarnya dalam keterangan resmi UGM.

Hempri menilai, fleksibilitas dalam rekrutmen sangat penting, mengingat kondisi ekonomi yang tidak menentu. Ditambah lagi, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) juga sedang melanda berbagai sektor industri di Indonesia.

Baca juga: Ekspor Tenaga Kerja Bisa Tekan Pengangguran Berpendidikan, Begini Kata Pakar UGM

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Karakteristik Anak di Era Digital Menurut Psikolog: Bebas dan Kritis

Karakteristik Anak di Era Digital Menurut Psikolog: Bebas dan Kritis

images info

Anak-anak masa kini tumbuh dalam dunia yang sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Dengan akses yang sangat mudah ke internet dan teknologi digital, mereka mengembangkan karakteristik unik yang membawa dampak positif sekaligus tantangan serius bagi orang tua.

Sani Budiantini Hermawan, Psikolog dan Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, dalam acara Bootcamp Gerakan 100 Komunitas Tanpa Gadget modul ajar 1, mengungkap empat karakteristik utama anak di era digital.

Stafsus Komdigi: Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak Perlu Sinergi Pemerintah dan Komunitas

Tumbuh dengan Akses ke Internet dan Teknologi  Digital

Anak-anak kini lahir sebagai “digital native”. Mereka terbiasa dengan gadget sejak dini, mampu mengoperasikan perangkat digital bahkan sebelum lancar membaca.

“Anak sangat tajam visualisasinya pada gadget,” jelas Sani.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa anak adalah peniru ulung. Oleh karena itu, sangat mungkin terbentuk karakteristik baru dari kombinasi karakteristik alami anak dan karakteristik yang terbentuk dari kebiasaan anak yang sudah akrab dengan teknologi digital.

Contoh kecilnya, ketika anak melihat sekilas ke arah layar yang menampilkan password gadget, mereka dengan mudah mengingat dan meniru cara orang tua membuka password tersebut.

Standardisasi di Media Sosial yang Menghantui Anak Bisa Rusak Potensi dan Membunuh Karakter

Terampil Memanfaatkan Teknologi 

Berkat intensitas penggunaan teknologi, anak-anak masa kini bisa menguasai kemampuan teknis dalam ber-internet dan menggunakan teknologi dengan cepat.

Kemampuan teknis anak bahkan sering kali melebihi orang tua. Mereka cepat belajar aplikasi baru, mengedit video, atau bermain game kompleks.

Namun, meskipun anak lebih piawai menggunakan teknologi, orang tua tetap perlu mengawasi dan menemani karena kepiawaian ini tidak selalu diimbangi kebijaksanaan dalam penggunaannya, salah satunya dalam penggunaan media sosial.

Kapan Anak Boleh Dikenalkan Gadget? Psikolog Beberkan Aturan dan Dampaknya

Sebab, tanpa adanya pengawasan, anak berpotensi mengeluarkan komentar yang bisa saja rasis atau mengandung pelecehan seksual di era kebebasan ini.

“Anak zaman sekarang bebas berpendapat dan berkomentar. Ini pentingnya pengawasan orang tua. Sekarang anak tinggal buka (internet), tinggal ketik, langsung bisa berkomentar,” ungkap Sani.

Oleh karena itu, peran orang tua tetap krusial dalam menyertai pertumbuhan anak dalam memanfaatkan teknologi.

Tes Calistung untuk Masuk SD Dihapus, Pakar: Baik untuk Perkembangan Kognitif Anak

Memiliki Pemikiran Kritis dan Terbuka 

Internet menghubungkan dunia. Akses informasi tak terbatas yang disediakan internet membuat pola pikir anak lebih kritis. Pemikiran kritis tentu merupakan kelebihan yang akan membantu anak menangkap pelajaran di sekolah dengan baik.  

Namun, perlu menjadi catatan bagi orang tua bahwa anak-anak yang sudah memiliki pemikiran kritis  tidak mudah menerima perkataan tanpa bukti.

“Ketika berargumen, orang tua harus menyertai data jelas. Tanpa pembuktian, anak tidak akan menerima,” tegas Sani.

PP Tunas, Regulasi Pemerintah dalam Mengatur Ruang Digital yang Aman bagi Anak

Overexposed dan Rentan terhadap Tekanan 

Karakteristik anak di era teknologi tidak sepenuhnya positif, ada juga sisi negatifnya. Paparan berlebihan terhadap media sosial menciptakan generasi yang terobsesi pada standar orang lain.

“Mereka menjadi people pleaser, overthinking, bahkan bisa sampai self-harm ketika merasa tidak memenuhi ekspektasi sosial,” ungkap Sani.

Orang tua harus lebih pandai dan memiliki strategi agar bisa mendampingi anak dalam pemanfaatan teknologi agar terbentuk karakteristik positif pada anak dan menekan kemungkinan munculnya karakteristik negatif.

Integrasi Kebijakan Pusat dan Daerah: Kunci Pendidikan Berkelanjutan yang Berpihak pada Anak

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Mengenal Dunia Satwa Lebih Dekat di Lembang Park & Zoo, Tempat Wisata Edukatif untuk Keluarga

Mengenal Dunia Satwa Lebih Dekat di Lembang Park & Zoo, Tempat Wisata Edukatif untuk Keluarga

images info

Terletak di Jalan Kolonel Masturi No. 171, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Lembang Park & Zoo berdiri di atas lahan seluas 25 hektare.

Saat rutinitas mulai terasa melelahkan, liburan ke alam terbuka bisa jadi pilihan yang menyegarkan. Apalagi jika bisa sekalian mengajak keluarga dan anak-anak untuk belajar hal baru di luar kelas. Nah, bagi Kawan GNFI yang sedang mencari destinasi ramah keluarga di kawasan Bandung, Lembang Park & Zoo layak masuk dalam daftar utama.

Bukan sekadar kebun binatang, tempat ini menawarkan suasana sejuk khas Lembang, desain area bertema Eropa, berbagai aktivitas interaktif, hingga fasilitas modern yang cocok untuk segala usia. Jadi, bukan cuma anak-anak yang bisa bersenang-senang, orang dewasa pun akan menemukan banyak hal menarik di sini.

Menyusuri Hutan Mycelia Cikole Lembang, Ketika Pesona Alam dan Teknologi Berpadu Menciptakan Keajaiban

Sekilas Tentang Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo adalah salah satu destinasi wisata keluarga di Lembang yang menyenangkan dan edukatif. Tempat ini mengusung konsep kebun binatang dengan sentuhan desain ala Bavaria.

Di kebun binatang ini, Kawan bisa menemukan beragam satwa mulai dari ikan, reptil, burung, hingga mamalia. Beberapa hewan yang sering jadi favorit pengunjung adalah harimau, singa putih, jerapah, zebra, beruang, dan kanguru. Selain melihat, Kawan juga bisa berinteraksi langsung dengan beberapa hewan, sehingga liburan makin seru dan berkesan.

Lembang Park & Zoo memang menjadi pilihan tepat untuk Kawan yang ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga sambil mengenalkan anak-anak pada dunia satwa.

Kisah Kampung Sunda Kristen di Lembang, Hidup Penuh Rukun dan Toleransi

Daya Tarik Utama Lembang Park & Zoo

Area Big Bird Aviary di Lembang Park & Zoo | Dok. Lembang Park & Zoo
Area Big Bird Aviary di Lembang Park & Zoo | Dok. Lembang Park & Zoo

Ada banyak alasan mengapa Lembang Park & Zoo menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan di kawasan Bandung. Berikut beberapa hal menarik yang bisa Kawan GNFI temukan:

Pertunjukan Satwa yang Edukatif dan Menghibur

Pertunjukan satwa jadi salah satu favorit pengunjung di Lembang Park & Zoo. Di sini, Kawan bisa menyaksikan aksi burung elang terbang cepat dalam Bird of Prey Show, atau melihat kecerdasan gajah dalam pertunjukan Elephant Kind Sumatra.

Selain seru, atraksi ini juga mengedukasi soal satwa dan konservasinya. Biasanya digelar saat akhir pekan dan hari libur nasional.

Berinteraksi Langsung dengan Satwa

Salah satu pengalaman yang paling berkesan di sini adalah feeding time. Kawan bisa memberi makan langsung pada satwa seperti domba Merino, pelikan, ikan koi, bahkan gajah dan harimau. Biayanya beragam, dari Rp5.000 hingga Rp100.000 tergantung hewannya. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga bisa menumbuhkan rasa peduli terhadap satwa.

Grafika Cikole, Destinasi Wisata Alam di Lembang yang Cocok Dikunjungi Keluarga

Zona Edukasi dan Aktivitas Anak

Untuk Kawan yang datang bersama anak, ada sesi edukatif yang menarik yaitu Meet & Educate About Animals. Anak-anak bisa melihat satwa dari dekat, belajar tentang habitatnya, dan mendengar langsung penjelasan dari petugas. Edukasinya ringan, interaktif, dan menyenangkan untuk usia dini.

Kafe Kucing dan Wahana Bermain

Setelah puas menjelajahi area satwa, Kawan bisa beristirahat di Neo Cat Café. Di kafe ini, Kawan bisa duduk santai sambil ditemani kucing-kucing jinak yang menggemaskan.

Sementara itu, anak-anak bisa mencoba berbagai wahana seperti Yoyo Car, Motor Disco, Basket Ball, dan kolam air anak di Water Kiddy Zone yang penuh warna. Tempat ini dirancang ramah anak dan cocok untuk keluarga.

Masa Kecil di Lembang dan Orchid Forest

Akses Menuju Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo berlokasi tak jauh dari pusat Kota Bandung dan bisa dijangkau dalam waktu sekitar 45–60 menit menggunakan kendaraan pribadi. Jika tidak membawa kendaraan sendiri, opsi transportasi daring seperti Gojek atau Grab juga cukup mudah ditemukan di Bandung.

Rute menuju lokasi cukup bersahabat dan sudah dilengkapi dengan papan penunjuk arah. Untuk Kawan GNFI yang datang dari luar kota, banyak pilihan penginapan yang tersedia di sekitar area Lembang, mulai dari homestay, villa, hingga hotel.

Sesar Lembang dan Legenda Sangkuriang

Tips Berkunjung ke Lembang Park & Zoo

Supaya kunjungan Kawan berjalan lancar dan menyenangkan, berikut beberapa tips yang bisa Kawan pertimbangkan:

  • Datang lebih awal, terutama di akhir pekan, agar bisa menjelajahi seluruh area tanpa terburu-buru.
  • Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman, karena sebagian besar aktivitas dilakukan di ruang terbuka.
  • Periksa jadwal atraksi seperti feeding time dan pertunjukan satwa, yang bisa berubah tergantung cuaca atau kondisi hewan.
  • Bawa payung atau jas hujan ringan, terutama saat musim hujan.
The Lodge Maribaya Lembang: Harga Tiket Masuk (HTM), Wahana, dan Jam Buka

Jam Buka & Harga Tiket Masuk Lembang Park & Zoo

Area Rabbit House di Lembang Park & Zoo | Dok. Lembang Park & Zoo
Area Rabbit House di Lembang Park & Zoo | Dok. Lembang Park & Zoo

Berdasarkan informasi terbaru, Lembang Park & Zoo tetap buka setiap hari sepanjang tahun, termasuk hari libur nasional.

Jam operasional:

  • Senin – Jumat: 09.00 – 16.30 WIB
  • Sabtu – Minggu: 08.00 – 17.30 WIB

Harga tiket masuk:

  • Weekday: Rp65.000/orang
  • Weekend & hari libur: Rp85.000/orang
  • Anak di bawah tinggi 80 cm: Gratis
  • Rombongan (min. 50 orang): Diskon 10%

Tiket sudah mencakup akses ke kebun binatang, taman bermain, dan berbagai area. Wahana tambahan seperti Pony Ride, Big Bird Aviary, atau Cat Café dikenai biaya terpisah.

Wisata Alam Dusun Bambu Lembang, Sejarah, Aktivitas dan Tiket Masuk

Ayo Berkunjung ke Lembang Park Zoo!

Buat Kawan GNFI yang ingin mengisi akhir pekan atau libur panjang dengan aktivitas seru bersama keluarga, Lembang Park & Zoo menghadirkan kombinasi antara hiburan, edukasi, dan alam terbuka. Anak-anak bisa bermain sekaligus belajar tentang berbagai jenis satwa secara langsung, sementara orang tua dapat bersantai di area yang nyaman dan tertata rapi.

Ayo rencanakan liburan Kawan ke Lembang Park & Zoo!

Bendungan Situ Lembang: Berdiri Sejak 1912, Direhab Rp43 Miliar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Astra Berpartisipasi dalam Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka, Bawa Produk UMKM dari Desa Sejahtera

Astra Berpartisipasi dalam Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka, Bawa Produk UMKM dari Desa Sejahtera

images info

Dalam momen bersejarah World Expo 2025 Osaka, Astra kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan promosi budaya Indonesia melalui kontribusi dalam Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka.

Mengusung tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future” yang merepresentasikan komitmen Indonesia dalam mewujudkan visi sebagai bangsa bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan.

Dalam hal ini, Astra juga turut berpartisipasi aktif pada berbagai program yang dihadirkan
dalam Paviliun Indonesia selama World Expo 2025 berlangsung. Adapun program yang
dihadirkan di Paviliun Indonesia yaitu National Day Indonesia, Business Forum, 1-on-1
Meeting, Rolling Exhibition serta Cultural Performance.

Hadir dalam penyelenggaraan National Day Indonesia di Paviliun Indonesia pada Selasa
(27/5) yaitu Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan RI
Pratikno, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Wakil Kepala Bappenas
Febrian Alphyanto Ruddyard, Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Selvie
Ananda, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, Direktur Astra Gita
Tiffani Boer serta Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto.

“Expo ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah, tapi juga menjadi momentum untuk
mempercepat transisi hijau, mendorong ekonomi kreatif, dan berinvestasi pada masa depan seperti yang kita cita-citakan bersama. Expo 2025 Osaka sebagai wahana untuk mendorong kerja sama internasional berlandaskan pada prinsip People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership. Kami membuka ruang kolaborasi di bidang energi bersih, infrastruktur berkelanjutan, transformasi digital, dan pariwisata yang semuanya menjadi pilar penting dalam transformasi ekonomi hijau Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,”ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Pratikno.

Bangga bisa mendukung 

Astra di World Expo 2025/Astra

info gambar

Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto mengaku bangga bisa mendukung dan jadi bagian dari Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka. Baginya kehadiran dalam acara ini bisa memperkenalkan kekayaan Indonesia di mata dunia.

“Diharapkan dapat menjadi momentum strategis untuk memperlihatkan kekayaan
budaya dan inovasi bangsa Indonesia kepada dunia, sekaligus menjadi wadah interaksi dan komunikasi bagi perwakilan Indonesia dan pengunjung Paviliun Indonesia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman internasional terhadap budaya, tradisi, dan nilai- nilai khas Indonesia,” ujarnya.

Partisipasi aktif Astra dalam rangkaian kegiatan World Expo 2025 Osaka di Paviliun Indonesia salah satunya dilaksanakan melalui Yayasan Astra yang berfokus pada pembinaan UMKM yaitu Yayasan Dharma Bhakti Astra serta Yayasan Astra yang berfokus pada pendidikan yaitu Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim. 

Kedua Yayasan tersebut merupakan dua dari sembilan Yayasan di bawah naungan Astra. Produk Desa Sejahtera Astra serta produk UMKM Yayasan Astra-Yayasan Dharma Bhakti Astra, berupa kerajinan anyaman tas, kayu, kulit, kendang djembe, kain tenun, batik eco-print dan kopi turut dipamerkan. 

Sementara Yayasan Astra-Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim menampilkan pertunjukan kreasi nusantara oleh guru dan siswa binaan berupa kolaborasi musik tradisional, komunitas pembatik cilik serta tari kreasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Potret Kesehatan di Kepulauan Seribu: Anak Sekolah Rentan Masalah Mata, Kolaborasi Astra-Perdami Hadirkan Solusi

Potret Kesehatan di Kepulauan Seribu: Anak Sekolah Rentan Masalah Mata, Kolaborasi Astra-Perdami Hadirkan Solusi

images info

Masyarakat ke Kepulauan Seribu menghadapi persoalan berupa adanya -anak-anak usia sekolah yang mengalami  masalah pada mata, khususnya gangguan refraksi. Untuk itu, PT Astra International Tbk. berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Jakarta menghadirkan solusi berupa pemeriksaan dan pemberian kacamata gratis.

Kegiatan pemeriksaan gangguan refraksi mata bagi siswa sekolah dari Astra dan Perdami diselenggarakan di SMP Negeri 133 Jakarta, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada Rabu (28/5/2025). Siswa yang dari hasil pemeriksaannya diketahui mengalami gangguan refraksi mata nantinya akan mendapatkan bantuan kacamata secara gratis.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemeriksaan gangguan refrakai mata dan pemberian kacamata gratis yang diselenggarakan di 5 wilayah di Jakarta dengan peserta 500 orang siswa. Sebelumnya, program ini pernah berjalan pada 2015 hingga 2017, dan Astra kembali menjalankannya lagi tahun ini.

Bagi masyarakat Kepulauan Seribu, pemeriksaan gangguan refraksi mata dan pemberian kacamata gratis dari Astra dan Perdami menjadi hal penting. Ini dikarenakan ada keterbatasan layanan kesehatan di wilayah, yang berada di tengah Teluk Jakarta tersebut.

“Di wilayah Kepulauan Seribu, layanan spesialis mata tidak ada. Untuk mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis, masyarakat harus menempuh perjalanan laut.” ujar Kepala Seksi P2P Sudinkes Kepulauan Seribu, drg. Wenny Ichwaniah, MARS.

Kegiatan pemeriksaan gangguan refraksi mata bagi siswa sekolah di SMP Negeri 133 Jakarta, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada Rabu (28/5/2025).

Menempuh perjalanan laut demi memeriksakan mata pun tidak mudah. Masyarakat Kepulauan Seribu harus mengeluarkan ongkos dan waktu yang tidak sedikit, belum lagi cuaca buruk yang bisa sewaktu-waktu terjadi.

Wenny menambahkan, di Kepulauan Seribu sebetulnya telah terdeteksi adanya siswa sekolah yang mengalami masalah penglihatan. Berdasarkan laporan dari Puskesmas yang menjalankan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) terhadap lebih dari 4 ribu siswa, diketahui 6 persen siswa SD, 8 persen siswa SMP, dan 4 persen siswa SMA penglihatannnya bermasalah.

Di samping itu, ada pula persoalan lain. Menurut Ketua PERDAMI Wilayah Jakarta, dr. Julie Dewi Barliana, M.Biomed, SpM(K), masalah penglihatan pada siswa sekolah kerap sulit dideteksi karena tidak adanya keluhan yang disampaikan. 

“Anak-anak itu tidak mengeluh. Anak-anak ini tidak pernah bilang kalau (penglihatannya) bermasalah. Tapi kemarin kita mendapatkan bahwa anak-anak itu minusnya lumayan. Mereka tidak mengeluhkan itu dan orang tua tidak menyadarinya juga.” tutur Julie.

Oleh karena itu, Julie berharap agar program pemeriksaan gangguan refraksi mata dan pemberian kacamata gratis bisa terus dilaksanakan untuk ke depannya. Apalagi, masalah penglihatan sangat menentukan kelancaran proses belajar dan prestasi siswa di sekolah.

“Kami berharap ini bukan kegiatan yang berakhir hari ini, tapi bisa terus berkesinambungan dan kita bina kerjasamanya.” kata Julie.

Harapan serupa juga disampaikan oleh Head of Communications Management System & Partnership Astra, Elmerilia Lonna. “Kami berharap melalui program ini kami bisa membantu menyiapkan generasi emas Indonesia.” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – PP Tunas, Regulasi Pemerintah dalam Mengatur Ruang Digital yang Aman bagi Anak

PP Tunas, Regulasi Pemerintah dalam Mengatur Ruang Digital yang Aman bagi Anak

images info

Di era digital yang semakin hari perkembangannya semakin di luar jangkauan, anak-anak rentan terpapar berbagai risiko online, mulai dari konten negatif hingga eksploitasi data pribadi.

Untuk melindungi generasi muda, pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas) telah menetapkan sejumlah aturan yang mengklasifikasikan tingkat risiko platform digital berdasarkan potensi bahayanya bagi anak. 

“Kebijakan ini ditujukan untuk melindungi 80 juta anak,” ujar Ibu Aida Rezalina, staf khusus Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam Bootcamp Gerakan 100 Komunitas Tanpa Gadget.

Stafsus Komdigi: Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak Perlu Sinergi Pemerintah dan Komunitas

Pengaturan Akses Anak di Platform Digital 

Dalam praktiknya, PP Tunas mengatur batasan usia dalam penggunaan platform digital ke dalam tiga kategori.  

Anak di bawah 13 tahun hanya boleh mengakses platform berisiko rendah yang khusus dirancang untuk anak.  Anak di bawah 13 tahun masih dalam tahap perkembangan kritis di mana mereka belum memiliki kemampuan untuk sepenuhnya memahami risiko online, misalnya konten negatif, predator, atau manipulasi data.

Selain PP Tunas, regulasi seperti COPPA (Children’s Online Privacy Protection Act) di Amerika Serikat melarang platform umum mengumpulkan data anak di bawah 13 tahun tanpa izin orang tua. Platform anak biasanya mematuhi standar privasi yang lebih ketat.

Kapan Anak Boleh Dikenalkan Gadget? Psikolog Beberkan Aturan dan Dampaknya

Usia 13-14 tahun boleh menggunakan platform berisiko rendah dengan persetujuan orang tua.  Pada usia ini, anak mulai mengeksplorasi identitas digital tetapi belum memiliki kematangan penuh untuk menilai risiko. Orang tua diharapkan bisa membimbing anak tentang penggunaan yang sehat, termasuk memahami jejak digital dan batasan berbagi informasi.

Sementara itu, usia 16-18 tahun diizinkan memiliki akun di berbagai platform asalkan mendapat persetujuan orang tua.  Remaja usia 16 tahun ke atas umumnya lebih mampu memahami konsekuensi online, tetapi persetujuan orang tua tetap penting untuk platform berisiko tinggi, misalnya aplikasi kencan.

Di sisi lain, remaja membutuhkan akses ke platform seperti YouTube untuk belajar. Persetujuan orang tua tetap dibutuhkan untuk memastikan mereka menggunakan platform tersebut secara bertanggung jawab.

Standardisasi di Media Sosial yang Menghantui Anak Bisa Rusak Potensi dan Membunuh Karakter

Batasan 18 tahun menjadi batasan karena Undang-Undang Perlindungan Anak berlaku hingga usia tersebut. 

“Kami tahu bahwa karena ini peraturan, tidak mudah dipahami oleh masyarakat tentunya,” tutur Aida.

Pemerintah memainkan peran krusial dalam menciptakan ekosistem digital yang aman bagi anak. Akan tetapi, kolaborasi dengan komunitas, sekolah, dan orang tua tetap diperlukan untuk memastikan perlindungan maksimal di ruang digital. Dengan regulasi yang jelas dan kesadaran masyarakat, kita bisa membentuk generasi yang cerdas dan terlindungi di dunia maya.

Oleh karenanya, dibutuhkan peran komunitas seperti Kampung Lali Gadget untuk bersinergi mewujudkan tujuan yang ingin dicapai bersama. Regulasi PP Tunas ini sejalan dengan misi Kampung Lali Gadget, yang mengedukasi orang tua dan anak tentang penggunaan gawai secara bijak.

Diharapkan, orang tua dapat lebih mudah memilih platform yang aman bagi anak, sekaligus mendorong penerapan digital parenting yang lebih terarah. 

Gadget di Tangan Anak adalah Tanggung Jawab Penuh Orang Tua

Kriteria Penilaian Risiko Platform Digital 

Challenge saat ini banyak sekali, tapi yang mau saya highlight adalah bahwa PP ini tuh sebenarnya mengatur platformnya,” jelas Aida.

PP Tunas mengidentifikasi aspek-aspek risiko Produk, Layanan, dan Fitur (PLF)  yang dapat membahayakan anak.

Kontak dengan orang asing merupakan salah satu risiko PLF yang berbahaya. Penggunaan media sosial menimbulkan konsekuensi anak bergaul dengan pihak yang tidak dikenal.  Anak-anak rentan menjadi target predator online, penipuan, atau perundungan (cyberbullying). Interaksi dengan orang asing dapat mengarah pada eksploitasi seksual, penculikan, atau manipulasi psikologis.

Hidup di Dunia Sejatinya Hanya Bermain: Jadi, Ayo Main di Luar Rumah!

Eksploitasi anak sebagai konsumen merupakan risiko lain yang menghantui anak di media sosial.  Banyak platform memanfaatkan anak melalui iklan agresif, pembelian dalam aplikasi (in-app purchases), atau konten komersial yang mendorong konsumerisme berlebihan.

Anak-anak belum memiliki kematangan kognitif untuk memahami strategi pemasaran ini sehingga regulasi seperti PP Tunas sangat dibutuhkan agar risiko ini tidak semakin mengancam.

Selain dua risiko tersebut, kebocoran data pribadi berupa ancaman keamanan identitas digital anak.  Anak sering kali tidak menyadari risiko membagikan informasi pribadi seperti nama, alamat, atau foto. Kebocoran data dapat mengakibatkan pencurian identitas, cyberstalking, atau penyalahgunaan informasi oleh pihak tak bertanggung jawab.

Paparan konten berbahaya, seperti pornografi, kekerasan, atau konten yang mengancam keselamatan juga menjadi perhatian yang diatur PP Tunas.  Konten dewasa atau kekerasan dapat memengaruhi perkembangan emosional dan moral anak. Paparan berulang dapat menormalisasi perilaku agresif atau merusak persepsi anak tentang hubungan sehat.

Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget oleh GNFI X KLG, Pertemukan Komunitas Demi Anak Indonesia

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Inovasi Booster Katrili, Kolaborasi PGE dengan UGM olah Panas Bumi untuk Pangan Negeri

Inovasi Booster Katrili, Kolaborasi PGE dengan UGM olah Panas Bumi untuk Pangan Negeri

images info

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengolah silika, salah satu produk sampingan panas bumi menjadi booster Katrili. Hal ini merupakan inovasi lokal yang dapat menjadi harapan bagi pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Karena terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki sekitar 40% potensi panas bumi dunia, menjadikannya negara dengan cadangan panas bumi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Selama ini, panas bumi hanya dikenal sebagai sumber energi listrik bersih.

Tetapi panas bumi juga dapat menghasilkan produk sampingan yang menyimpan potensi besar untuk menghidupi sektor lain, yakni pertanian. Karena itulah PGE berkomitmen menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di sekitar wilayah operasinya.

“Di Lahendong, di mana banyak warga menggantungkan hidup dari pertanian, kami melihat peluang untuk mengoptimalkan potensi panas bumi menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Hal ini yang mendasari kolaborasi kami dengan UGM dalam mengembangkan pemanfaatan silika, produk sampingan panas bumi, menjadi booster Katrili.” ungkap General Manager PGE Area Lahendong Novi Purwono.

Kolaborasi Sejak Lama

Kerja sama antara PGE dan UGM telah terjalin sejak lama, bahkan sebelum PGE resmi berdiri dan masih bernama Pertamina Divisi Geothermal. Inovasi booster Katrili sendiri dimulai secara tidak sengaja saat pandemi Covid-19 tahun 2020 silam. Pada waktu itu, Ahli Panas Bumi Departemen Teknik Geologi UGM Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D., IPM berkunjung Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE dan mengambil sampel hasil produksi panas bumi untuk diuji di laboratorium.

“Setelah saya analisis, ternyata kandungannya sangat banyak. Yang utama tentu saja silika, tetapi ada juga banyak mineral lainnya. Bahkan, sifatnya mirip dengan abu vulkanik. Kemudian saya berpikir, kenapa tidak kita jadikan pupuk saja?” kata Pri Utami.

Ia kemudian menghubungi rekannya dari Fakultas Farmasi UGM, Dr.rer.nat. Ronny Martien, yang merupakan ahli nanoteknologi, untuk membantu mengubah wujud silika dari serbuk putih menjadi booster yang bermanfaat bagi tanaman.

Setelah melalui riset mendalam dan berhasil mengembangkan booster Katrili, UGM dan PGE mulai menjalin komunikasi dengan para petani melalui pendekatan partisipatif dan sukarela. PGE juga turut memberikan pembinaan kepada para petani.

“Booster Katrili adalah hal baru bagi para petani, karena cara kerjanya berbeda dari booster, pupuk, atau pestisida yang biasa mereka gunakan. Oleh karena itu, dibutuhkan proses transfer pengetahuan dan keterampilan agar penggunaannya tepat dan efektif. Seperti halnya obat, jika tidak digunakan dengan benar, fungsinya bisa tidak tepat, ” ungkap Ahli Teknik konservasi Tanah dan Air Fakultas Teknologi Pertanian UGM Dr. Ngadisih.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Cerita Haiza, Penyanyi Dangdut Malaysia yang Merekam Album Kelima di Bandung pada 1999

Cerita Haiza, Penyanyi Dangdut Malaysia yang Merekam Album Kelima di Bandung pada 1999

images info

Dangdut merupakan salah satu genre musik yang berasal dari Indonesia. Namun genre musik ini tidak hanya diminati di dalam negeri saja, tetapi juga di kancah mancanegara.

Salah satu contohnya bisa Kawan lihat dari Haiza, penyanyi asal Malaysia yang mengusung genre dangdut sebagai aliran musiknya. Tidak hanya itu, Haiza berhasil menciptakan deretan album di sepanjang kariernya sebagai seorang penyanyi.

Bahkan salah satu dari album Haiza pernah direkam secara langsung di Indonesia, tepatnya Bandung pada 1999 lalu. Bagaimana cerita Haiza bisa merekam album musiknya hingga ke Bandung pada waktu itu?

Mengenal Haiza

Rohaizah Nordin atau yang lebih dikenal dengan nama Haiza merupakan seorang penyanyi yang berasal dari Malaysia. Penyanyi kelahiran Johor, 2 Februari 1980 ini menjadi salah satu musisi asal Malaysia yang mengusung genre dangdut sebagai aliran musiknya.

Haiza memulai karier bermusiknya sejak dini. Bahkan saat Haiza belum genap berusia 20 tahun, dirinya sudah berhasil menelurkan lima album sepanjang karier bermusiknya.

Salah satu lagu yang turut melambungkan nama Haiza adalah Dag Dig Dug yang rilis pada 1995 silam. Lagu ini nantinya juga masuk dalam album perdana Haiza, Dag Dig Dug…Mana Tahan yang juga rilis di tahun yang sama.

Selain menjadi seorang penyanyi, Haiza juga dikenal sebagai aktris dan penyiar radio. Dirinya masih terus aktif berkarier di dunia hiburan Malaysia hingga saat ini.

Rekam Album Kelima di Bandung

Salah satu cerita unik terjadi ketika Haiza tengah melakukan produksi album kelimanya, yakni Akustika (2000). Ternyata proses pengerjaan album kelima Haiza ini dikerjakan di Bandung pada akhir 1999.

Dilansir dari artikel “Haiza Rakam Album Dangdut Kelima di Bandung” yang terbit di surat kabar Berita Harian edisi 20 Desember 1999, Haiza yang waktu itu masih berusia 19 tahun memilih Bandung sebagai tempat produksi album musik kelimanya. Sebenarnya tidak ada alasan khusus mengapa Haiza memilih Bandung sebagai tempat rekaman.

Dirinya hanya ingin belajar secara langsung dari para ahli musik yang ada di tanah air. Selain itu, Haiza beranggapan Indonesia, khususnya Indonesia menjadi tempat yang tepat bagi dirinya untuk memproduksi album kelima.

Sebab genre dangdut yang menjadi aliran musik yang digelutinya juga berasal dari Indonesia. Dengan melakukan produksi musik langsung ke Indonesia, Haiza beranggapan akan meningkatkan mutu dari album kelimanya tersebut.

Selain itu, banyak juga penyanyi dangdut Indonesia yang melakukan proses produksi musik di studio rekaman yang ada di Bandung. OIeh sebab itu, Haiza merasa Bandung menjadi tempat yang tepat untuk dia memproduksi musik di sana.

Haiza diketahui menghabiskan waktu seminggu penuh di Bandung dalam proses rekaman ini. Dalam jangka waktu tersebut, Haiza berhasil merekam 9 dari 10 lagu yang terdapat dalam album kelimanya tersebut.

Sementara itu, satu lagu lainnya direkam secara langsung di Kuala Lumpur. Haiza menyampaikan kesan yang mendalam dalam kunjungannya ke Bandung pada waktu itu.

Meskipun momen ini menjadi kali pertama Haiza ke Bandung, penyanyi Malaysia tersebut merasa bisa menyesuaikan dengan baik. “Saya berada di Bandung selama seminggu. Memang seronok di sana dan saya telah menimba pengalaman baru bekerja dengan orang-orang Indonesia,” jelas Haiza seperti yang dikutip dari surat kabar Berita Harian.

“Seminggu begitu singkat, tetapi saya dapat tumpukan perhatian sepenuhnya di bilik rekaman. Tidak rugi rasanya berada di sana,” tambahnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Akhir Manis Kevin Diks di FC Copenhagen: Juara Sebelum Hijrah ke Kompetisi Top Dunia

Akhir Manis Kevin Diks di FC Copenhagen: Juara Sebelum Hijrah ke Kompetisi Top Dunia

images info

Kevin Diks menorehkan akhir manis dari kebersamaannya dengan FC Copenhagen. Sebelum pergi pada akhir musim 2024-2025, ia terlebih dulu membawa klubnya menjadi juara.

Kevin Diks yang juga merupakan pemain naturalisasi Timnas Indonesia membawa FC Copenhagen juara Liga Super Denmark 2024-2025. Bersama Diks, klub ibu kota Denmark itu duduk di posisi kedua babak reguler di bawah Midtjylland dan posisi pertama babak championship.

Dalam laga terakhir FC Copenhagen yang mempertemukan mereka dengan Nordsjaelland di Stadion Parken, Kopenhagen, Minggu (25/5/2025), Diks turut serta membawa klubnya menang telak 3-0. Tak hanya itu, pemain kelahiran Belanda keturunan Maluku itu juga menyumbang satu gol.

Gol Diks tercipta lewat eksekusi penalti pada menit ke-59. Bermula dari pelanggaran Lucas Hogsberg terhadap Victor Froholdt di area terlarang saat FC Copenhagen sedang unggul 2-0, Diks yang dipercaya menjadi algojo sukses menuntaskan tugasnya sekaligus membuat klubnya mengunci gelar juara.

Itulah akhir manis kebersamaan Diks bersama FC Copenhagen. Pada musim 2025-2026 mendatang, Diks akan hijrah ke klub Bundesliga Jerman, Borussia Mönchengladbach.

Kevin Diks bersama FC Copenhagen

Mengenal Persika Karanganyar, Klub Daerah yang Menang Laga Pembuka babak 8 Besar Liga 4

Deretan Gelar Kevin Diks bersama FC Copenhagen

Sebenarnya ini bukan gelar juara pertama yang disumbangkan Diks untuk FC Copenhagen. Sebelumnya, ia juga sudah dua kali meraih juara liga bersama klub tersebut, tepatnya pada musim 2021-2022 dan 2022-2023, plus gelar Piala Denmark 2022-2023.

Diks telah bergabung dengan FC Copenhagen sejak 2021. Saat itu, ia didatangkan dari Fiorentina. Saat masih di klub Italia itu, Diks terbilang sangat minim kesempatan bermain hingga kemudian dipinjamkan ke Vitesse, Feyenoord, Empoli, dan AGF. Setelah hijrah ke FC Copenhagen, barulah ia mendapatkan cukup banyak jam terbang.

Kini, Diks bersiap meninggalkan FC Copenhagen sehubungan dengan tidak adanya perpanjangan kontrak. 

“Borussia Mönchengladbach telah memberi saya kesempatan yang tidak bisa saya tolak, baik itu dalam hal tantangan olahraga maupun keuangan,” ujar Diks seperti dilansir laman resmi FC Copenhagen.

Menariknya lagi, juara liga bisa jadi bukan satu-satunya hadiah Diks bagi FC Copenhagen di akhir kebersamaan mereka. Sebab, FC Copenhagen masih akan melakoni laga final Piala Denmark melawan Silkeborg pada Kamis (29/5/2025) mendatang. Jika menang, maka FC Copenhagen otomatis bakal meraih gelar ganda alias double winner musim ini.

Menerka Modifikasi Taktik Tim Garuda

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News