
Tahukah Kawan bagaimana cerita dari asal usul seekor nyamuk bisa berdengung? Di daerah Gunung Kidul terdapat sebuah cerita rakyat yang menceritakan tentang asal usul dengung pada seekor nyamuk.
Bagaimana kisah dari cerita rakyat tersebut? Simak cerita lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Asal Usul Nyamuk Berdengung
Dikutip dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, pada zaman dahulu sebuah dusun di Gunung Kidul didatangi oleh seekor ratu nyamuk. Ratu nyamuk ini memiliki tubuh yang besar selayaknya seekor kambing.
Tidak hanya itu, ratu nyamuk ini juga memiliki paruh yang runcing dan tajam. Sehari-hari ratu nyamuk ini menghisap manusia dan hewan yang dia temui.
Setiap manusia atau hewan yang dihisap oleh ratu nyamuk akan meninggal begitu saja. Sebab darah yang ada di dalam tubuh mereka akan habis dihisap oleh ratu nyamuk tersebut.
Situasi ini tentu menjadi keresahan bagi masyarakat yang tinggal di desa itu. Mereka merasa terancam dan takut akan menjadi korban ratu nyamuk berikutnya.
Akhirnya masyarakat memutuskan untuk berkumpul dan mencari solusi atas masalah yang tengah mereka hadapi. Kepala dusun kemudian memimpin diskusi yang dilakukan oleh masyarakat.
Dalam diskusi ini, masyarakat mencari cara bagaimana cara mengalahkan ratu nyamuk. Tidak lama kemudian, kepala dusun memberi usul bahwa mereka harus mengambil subang yang ada di tubuh ratu nyamuk.
Subang ini menjadi benda berharga bagi ratu nyamuk. Namun muncul sebuah tantangan tentang bagaimana cara mengambil subang tersebut dari ratu nyamuk.
Salah seorang warga, yakni Mbok Surti kemudian menyampaikan pendapatnya dalam diskusi itu. Mbok Surti berkata bahwa ratu nyamuk sedang bertelur.
Ratu nyamuk tentu akan membutuhkan bantuan untuk mengeluarkan telurnya. Mbok Surti berkata bahwa dia akan membantu ratu nyamuk tersebut dengan syarat akan memberikan subang yang dia miliki.
Masyarakat pun setuju dengan ide Mbok Surti. Akhirnya mereka menjalankan rencana yang sudah disusun dalam diskusi tersebut.
Beberapa hari kemudian, Mbok Surti mendatangi ratu nyamuk yang sedang kesusahan. Ratu nyamuk terlihat kesulitan untuk mengeluarkan telur-telurnya.
Mbok Surti kemudian menawarkan bantuan kepada ratu nyamuk. Namun dirinya meminta syarat seperti yang sudah direncanakan sebelumnya.
Ratu nyamuk pun menyetujui persyaratan tersebut. Akhirnya ratu nyamuk memberikan subangnya kepada Mbok Surti.
Subang tersebut kemudian disimpan oleh Mbok Surti. Tidak lama kemudian, dia mempersiapkan tumpukan jerami agar ratu nyamuk bisa mengeluarkan telurnya.
Ketika persiapan sudah dilakukan, Mbok Surti meminta ratu nyamuk untuk terbang rendah di atas jerami tersebut. Tanpa rasa curiga, ratu nyamuk mengikuti arahan Mbok Surti.
Tiba-tiba Mbok Surti langsung membakar tumpukan jerami tersebut dengan cepat. Asap tebal keluar dari bekas bakaran jerami tersebut.
Asap ini membuat ratu nyamuk jatuh ke tanah dan menggelepar. Pada saat bersamaan, telur ratu nyamuk langsung keluar dan menetas.
Namun ukuran anak ratu nyamuk tidak seperti dirinya. Bahkan tubuh ratu nyamuk perlahan-lahan berubah menjadi kecil.
Ketika sadar, ratu nyamuk beserta anak-anaknya kemudian mengelilingi Mbok Surti. Ratu nyamuk hendak meminta subang yang dia serahkan sebelumnya kepada Mbok Surti.
Namun tidak ada suara yang keluar dari mulut ratu nyamuk. Suara yang keluar hanya berupa dengungan saja.
Asap jerami yang makin tebal membuat ratu nyamuk dan anak-anaknya terbang tinggi. Mereka kemudian meninggalkan dusun tersebut.
Akan tetapi ratu nyamuk bersumpah akan terus mengejar manusia untuk meminta subangnya. Cerita inilah yang kemudian dianggap menjadi asal usul mengapa seekor nyamuk bisa berdengung seperti saat ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News