Posted on Leave a comment

KUBET – Fadli Zon: Teater Imam Al-Bukhari dan Soekarno, Jembatan Hubungan Indonesia dan Uzbekistan

Fadli Zon: Teater Imam Al-Bukhari dan Soekarno, Jembatan Hubungan Indonesia dan Uzbekistan

images info

Menteri Budaya RI Fadli Zon menegaskan pendekatan kebudayaan berperan penting dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Uzbekistan. Hal ini diperlihatkan dalam pertunjukan teater Imam Al-Bukhari dan Soekarno yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (15/4).

Fadli menyatakan hubungan budaya dan historis yang kuat dan mengakar pada semangat saling menghormati, keterbukaan terhadap nilai-nilai luhur, dan komitmen terhadap pelestarian warisan intelektual Islam, termasuk Imam Al-Bukhari. Hal ini tercermin saat kunjungan Bung Karno untuk berziarah ke Uzbekistan.

gambar

“Kunjungan historik Bung Karno pada bulan September tahun 1956 memang sebuah kunjungan yang luar biasa. Mudah mudahan konektivitas sekarang ini bisa menjadikan hubungan antara dua negara, khususnya juga budaya dan sejarah,” jelasnya.

Jembatan sejarah

Pertunjukan teater ‘Imam Al-Bukhari dan Soekarno’ merupakan simbol nyata dari kolaborasi tersebut. Pertunjukan teater ‘Imam Al-Bukhari dan Soekarno’ mengisahkan pertemuan simbolik dua tokoh besar dari dua bangsa yang berbeda namun memiliki nilai-nilai perjuangan dan keilmuan yang selaras.

Diprakarsai dan diproduksi oleh Yayasan Bumi Purnati dan Teater Katakkurgan dari Uzbekistan, pertunjukan ini tidak hanya menarasikan kedekatan historis, tetapi juga memperkuat jalinan kebudayaan melalui media seni.

Dirinya mengaku terkesan dengan pertunjukan yang ditampilkan oleh para seniman Indonesia dan Uzbekistan itu.

Ia berharap ke depannya budaya dan sejarah bisa menjadi bagian dari upaya RI untuk menggali hubungan yang lebih jauh ke depan dengan Uzbekistan.

“Terima kasih kepada seluruh hadirin dan terutama adalah para pelaku budaya kita yang telah memuntaskan dengan luar biasa,” kata Fadli.

Presiden ke-5 RI sekaligus putri dari Soekarno Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa pertunjukan ini tidak hanya sebuah kesenian namun juga jembatan sejarah. Menurutnya, ini adalah bentuk nyata dari persahabatan yang lahir dari penghormatan.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mewujudkan karya ini, kepada Ahmad Fauzi dan Valikhon Umarov, kalian telah menulis sejarah dengan tinta seni dan jiwa. Kepada para pemain, kru dan penyelenggara kalian harus yakin bukan hanya mengangkat kisah masa lalu, tapi juga nanamkan benih harapan untuk masa depan,” kata Megawati.

Awal hubungan baik

Sedangkan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Oybek Eshonov menyampaikan jika kunjungan Presiden pertama RI Soekarno ke Uzbekistan menjadi awal hubungan erat kedua bangsa.

Presiden Soekarno adalah pemimpin asing pertama yang melakukan ziarah ke makam Imam Bukhari, sebuah tindakan yang memperkuat kedudukan beliau di hati rakyat Uzbekistan.

“Kunjungan itu menurutnya menjadi pondasi kokoh bagi persahabatan antara negara, yang itu terus dilanjutkan hingga hari ini,” paparnya.

Pertunjukan teater kerja sama kedua negara ini juga turut dihadiri oleh Gubernur DK Jakarta Pramono Anung, beserta Wagub Rano Karno, serta tokoh lainnya Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekanoputra, Ganjar Pranowo, Deddy Sitorus, Djarot Saiful Hidayat, Andika Perkasa hingga Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Bonnie Triyana.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Presiden Prabowo Berencana Terima Pengungsi dari Gaza, Pakar UGM Beberkan Pro dan Kontranya

Presiden Prabowo Berencana Terima Pengungsi dari Gaza, Pakar UGM Beberkan Pro dan Kontranya

images info

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengemukakan rencana untuk menerima seribu pengungsi dari Gaza, Palestina, sebagai bentuk solidaritas terhadap korban konflik berkepanjangan dengan Israel.

Wacana ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat, mulai dari dukungan hingga penolakan. Sebagian pihak menganggap langkah ini sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan, sementara yang lain khawatir hal ini justru dapat melemahkan perjuangan politik rakyat Palestina.  

gambar

Antara Solusi dan Tantangan

Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Bidang Geopolitik Timur Tengah, Prof. Dr. Siti Mutiah Setiawati, MA, memberikan pandangannya terkait rencana ini. 

Menurutnya, menerima pengungsi dari zona perang tidak bertentangan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia, selama tidak mengganggu stabilitas keamanan dan kepentingan nasional.  

Namun, ia menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan alternatif lain, seperti meningkatkan kontribusi ke UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine in the Near East). 

“Indonesia bisa lebih mengoptimalkan bantuan melalui UNRWA, yang selama ini telah berperan aktif menangani pengungsi Palestina,” ujarnya.  

Selain itu, Siti Mutiah menilai bahwa Mesir dan Yordania seharusnya menjadi prioritas dalam penempatan pengungsi Gaza, mengingat kedekatan geografis, budaya, dan bahasa.

“Secara teknis, akan lebih mudah jika pengungsi ditempatkan di negara-negara terdekat,” tambahnya.  

Peran Indonesia dalam Konflik Palestina

Indonesia selama ini telah aktif memberikan bantuan kepada Palestina, baik secara ekonomi maupun politik. Diplomasi Indonesia di forum internasional, termasuk kerja sama dengan negara-negara Arab, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kemerdekaan Palestina.  

“Bagi negara-negara Arab, isu Palestina adalah masalah bersama. Prinsip ini harus terus diingatkan—gangguan terhadap satu negara Arab adalah ancaman bagi seluruh kawasan,” tegas Siti Mutiah.  

Meski demikian, ia mengapresiasi niat baik pemerintah Indonesia untuk membantu pengungsi Gaza, yang hampir 95% rumahnya hancur akibat perang.

Namun, ia mengingatkan bahwa aspek geopolitik dan teknis harus diperhatikan, termasuk jarak dan transportasi, tempat penampungan, serta peran UNRWA dalam proses evakuasi.

Baca juga Kenapa Indonesia dan PBB Mendukung Two-State Solution atas Palestina-Israel?

Dampak Positif dan Negatif Penerimaan Pengungsi  

Dampak Positif

  • Meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional sebagai negara yang pro-kemanusiaan
  • Memperkuat diplomasi dengan negara-negara Timur Tengah dan organisasi internasional
  • Solidaritas global terhadap konflik Palestina semakin menguat

Dampak Negatif

  • Biaya besar yang harus dikeluarkan untuk transportasi, akomodasi, dan pemulihan pengungsi
  • Potensi gesekan sosial dan budaya jika penempatan pengungsi dekat dengan pemukiman warga lokal
  • Kondisi fisik dan mental pengungsi yang rentan membutuhkan penanganan khusus

“Data mengenai usia, gender, kondisi kesehatan, dan latar belakang pengungsi harus dipersiapkan dengan matang untuk menghindari masalah di kemudian hari,” pungkas Siti Mutiah.  

Perlu Kebijakan yang Matang

Rencana penerimaan pengungsi Gaza oleh Indonesia adalah langkah mulia, tetapi membutuhkan perencanaan strategis yang cermat.

Pemerintah perlu mempertimbangkan alternatif bantuan lain, seperti peningkatan dukungan ke UNRWA atau negara-negara tetangga Palestina.  

Di sisi lain, jika kebijakan ini dijalankan, koordinasi dengan lembaga internasional dan persiapan teknis harus dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keberhasilannya.

Baca juga Respons Isu Suriah dan Palestina, Indonesia Sodorkan 3 Langkah Penting, Ini Intinya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Ketika Bukittinggi dan Seremban Menjadi Kota Kembar pada 1986

Ketika Bukittinggi dan Seremban Menjadi Kota Kembar pada 1986

images info

Tahukah Kawan bahwa pada 1986 silam pernah terjadi sebuah kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Malaysia yang mewujudkan sebuah kota kembar di dua daerah tersebut? Kerja sama ini menginisiasi munculnya Bukittinggi dan Seremban menjadi dua kota kembar pada waktu itu.

Kerja sama ini sedikit banyak tercipta akibat kesamaan latar belakang budaya antara kedua daerah tersebut. Sebab Bukittinggi yang berada di daerah Sumatra Barat dan Seremban yang ada di Negeri Sembilan, Malaysia memiliki nuansa budaya Minangkabau yang sangat kental.

gambar

Lantas bagaimana kisah terciptanya kerja sama yang membuat Bukittinggi dan Seremban menjadi kota kembar pada waktu itu? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Bukittinggi, Salah Satu Kota dengan Sejarah Panjang

Sebelum memahami bentuk kerja sama antara kedua daerah ini, Kawan mesti mengetahui terlebih dahulu informasi terkait Bukittinggi dan Seremban. Seperti yang Kawan ketahui, Bukittinggi menjadi salah satu kota besar yang ada di Provinsi Sumatra Barat.

Kota yang identik dengan Jam Gadang ini menjadi salah satu daerah dengan riwayat panjang dalam sejarah Indonesia. Sebab Bukittinggi menjadi salah satu tempat yang cukup penting di Indonesia, bahkan sejak sebelum periode kemerdekaan.

Pada masa kolonial Belanda, di kota ini didirikan salah satu benteng yang bernama Fort de Kock. Tidak hanya itu, Kota Bukittinggi juga dijuluki sebagai Parijs van Sumatra pada waktu itu.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Bukittinggi kemudian ditunjuk sebagai ibu kota Provinsi Sumatra pada waktu itu. Bahkan saat Pemerintahan Daerah Republik Indonesia atau PDRI 1948, Buktiinggi ditunjuk sebagai ibu kota negara pada periode waktu tersebut.

Seremban, Ibu Kota Negeri Sembilan Malaysia

Di sisi lain, Seremban menjadi salah satu kota utama yang ada di Malaysia. Secara geografis, Seremban memiliki jarak lebih kurang 68 km dari ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur.

Hal ini membuat Seremban menjadi salah satu area metropolitan dari Kuala Lumpur Raya. Lokasi strategis dari Seremban tidak hanya dekat dengan Kuala Lumpur saja.

Kota ini diketahui juga berdekatan dengan pusat administrasi federal Malaysia Putrajaya. Jarak antara kedua daerah ini berkisar 46 km.

Selain itu, Seremban juga berdekatan dengan bandara utama di Malaysia, yakni Bandara Internasional Kuala Lumpur atau KLIA. Kota ini memiliki jarak 46 km dari bandara tersebut.

Secara administratif, Seremban menjadi ibu kota dari negara bagian Malaysia. Tidak hanya itu, Seremban juga menjadi kota terbesar yang ada di negara bagian tersebut. 

Kota Kembar Bukittinggi dan Seremban

Dilansir dari artikel “Bukit Tinggi dan Seremban Diisytihar ‘Kota Kembar’ yang terbit di surat kabar Berita Harian edisi 6 Januari 1987, kerja sama untuk mewujudkan Bukittinggi dan Seremban menjadi kota kembar ini terjadi pada Desember 1986. Hal ini berdasarkan pada penandatangan naskah kerja sama oleh Wali Kota Bukttinggi, Drs. H. B. Burhanuddin dan Yang Dipertuankan Majlis Perbandaran Seremban, Datok Mohd Isa bin Datuk H. Abdul Samad.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan di Bukittinggi pada 6 Desember 1986. Adanya kerja sama antara kedua daerah ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan persahabatan antara Bukittinggi dan Seremban.

Apalagi kedua daerah ini memiliki latar belakang kebudayaan yang sama. Tidak hanya itu, kedua daerah tersebut memiliki riwayat hubungan persaudaraan yang panjang di masa lalu.

Baik Bukittinggi maupun Seremban memiliki masyarakat yang kental akan budaya Minangkabau. Dulunya Negeri Sembilan menjadi salah satu tujuan rantau bagi masyarakat Minang.

Hal inilah yang membuat hubungan antara kedua daerah ini menjadi lekat berkat latar belakang kebudayaan tersebut. Oleh sebab itu, dengan adanya kerja sama kota kembar antara Bukittinggi dan Seremban ini, diharapkan hubungan antara kedua daerah ini makin erat pada waktu itu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Bandara Soekarno-Hatta Jadi yang Terbaik di Asia, Apa Rahasianya?

Bandara Soekarno-Hatta Jadi yang Terbaik di Asia, Apa Rahasianya?

images info

Bandara Soekarno-Hatta kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Pada ajang bergengsi World Airports Awards 2025 yang digelar Skytrax di Spanyol, bandara terbesar di Indonesia ini berhasil meraih predikat Best Airport Staff in Asia 2025.

gambar

Penghargaan ini menempatkan Soekarno-Hatta sejajar dengan sembilan bandara lain yang dinilai memiliki pelayanan staf terbaik di kawasan Asia.

Namun, apa rahasia di balik pencapaian ini?

 

Transformasi Berbasis Pelanggan

Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), Faik Fahmi, kunci utama keberhasilan ini adalah transformasi besar-besaran yang dilakukan perseroan, khususnya pada pilar People.

Perubahan orientasi kerja dari semula berfokus pada operasional menjadi berbasis pelanggan (customer oriented) menjadi titik balik penting.

“Staf bandara berperan sangat penting sebagai ujung tombak pelayanan di lini terdepan. Kami berterima kasih kepada seluruh staf Bandara Soekarno-Hatta yang telah memberikan pelayanan terbaik, dan predikat Best Airport Staff in Asia 2025 pantas mereka sandang,” ujar Faik.

 

Siapa Saja yang Terlibat?

Staf pelayanan Bandara Soekarno-Hatta terdiri dari berbagai elemen penting. Di antaranya adalah petugas customer service, aviation security, baggage handling officer, buggy car assistance, special needs assistance, serta Terminal Operation Control (TOC).

Tak hanya dari internal InJourney, pelayanan juga diperkuat oleh petugas dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), termasuk staf konter check-in maskapai, petugas imigrasi, staf tenant komersial seperti F&B dan ritel, hingga petugas transportasi publik seperti sopir taksi.

Seluruh personel ini memiliki peran strategis dalam membangun pengalaman positif bagi setiap pengguna jasa bandara.

 

Menghadirkan Inovasi Layanan

Seiring transformasi pada pilar People, Bandara Soekarno-Hatta juga memperkenalkan sejumlah inovasi pelayanan.

Salah satunya adalah pembentukan unit Airport Customer Services yang bertugas memastikan informasi, penanganan keluhan, dan solusi pelayanan (service recovery) dapat diberikan secara cepat dan tepat.

Unit ini juga menjalankan program Voice of Customer, yang menghimpun masukan langsung dari penumpang untuk mengembangkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata pengguna.

 

Lebih dari Sekadar Ramah

Ciri khas keramahan Indonesia turut diangkat melalui standar layanan Indonesian Hospitality yang diterapkan di seluruh bandara InJourney. Pendekatan ini mengedepankan nilai-nilai budaya Indonesia seperti kesopanan, kepedulian, kerja sama, hingga integritas.

Untuk memperjelas standar ini, diterapkan pedoman HEART yang terdiri dari lima prinsip: Hospitable, Empathetic, Authentic, Responsible, dan Trustworthy.

Seluruh staf bandara tanpa terkecuali wajib mengikuti pelatihan untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai HEART dalam tugas sehari-hari.

Faik Fahmi menekankan pentingnya pemahaman proses bisnis agar staf mampu memberikan pelayanan yang profesional dan bisa dipercaya oleh pelanggan.

 

Sentuhan Teknologi dan Visual Baru

Guna mendukung efisiensi, InJourney Airports juga memperkuat aspek teknologi.

Beberapa teknologi yang telah diimplementasikan di Bandara Soekarno-Hatta antara lain Automated Tray Returned System (ATRS) untuk mendukung keamanan penerbangan serta self check-in dan self baggage drop untuk mempercepat proses check-in penumpang.

Tak hanya teknologi, visual pelayanan juga diperbarui. Seragam baru bagi petugas customer service, aviation security, dan baggage handling officer diluncurkan dengan dominasi warna merah marun yang memberi kesan hangat, bersahabat, dan profesional di mata penumpang.

 

Menuju Standar Kelas Dunia

Dengan semua transformasi yang dijalankan, Bandara Soekarno-Hatta menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada manusia yang menjalankannya.

Penghargaan Best Airport Staff in Asia 2025 menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis pelanggan, inovasi berkelanjutan, dan nilai-nilai lokal bisa menjadi kekuatan besar dalam membangun pelayanan kelas dunia.

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Helatan Pertunjukan Seni Budaya Minangkabau di Negeri Sembilan pada 1968, Dihadiri Ribuan Penonton

Helatan Pertunjukan Seni Budaya Minangkabau di Negeri Sembilan pada 1968, Dihadiri Ribuan Penonton

images info

Minangkabau merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia, khususnya di daerah Sumatra Barat. Namun tahukah Kawan bahwa keberadaan masyarakat Minangkabau tidak hanya ada di daerah ini saja?

Kebiasaan merantau yang ada di tengah masyarakat Minangkabau membuat mereka juga menempati wilayah lainnya. Bahkan tempat tujuan merantau bagi masyarakat Minangkabau tidak hanya terbatas di dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara.

gambar

Salah satu daerah yang juga kental dengan budaya Minangkabau adalah Negeri Sembilan, Malaysia. Konon menurut riwayat dulunya banyak orang-orang Minangkabau yang menjadikan daerah tersebut sebagai tujuan untuk merantau dari negeri asal.

Hal ini membuat koneksi antara kedua wilayah tersebut bisa terjalin. Tidak jarang pertunjukan kebudayaan juga sering digelar di daerah tersebut.

Salah satunya bisa Kawan lihat pada pertunjukan seni budaya Minangkabau yang digelar di Negeri Sembilan pada 1968 silam. Pada saat itu, rombongan dari Sumatra Barat menggelar pertunjukan di hadapan ribuan penonton yang ada di Negeri Sembilan.

Lantas bagaimana cerita dibalik helatan pertunjukan seni budaya Minangkabau yang digelar di Negeri Sembilan pada 1968 tersebut?

Undangan Langsung Kerajaan Negeri Sembilan

Dilansir dari artikel “Seni Minangkabau Di-sambut dengan Tepokan Gemuroh” yang terbit di surat kabar Berita Harian edisi 6 November 1968, pada 1968 terdapat rombongan dari daerah Sumatra Barat yang mengadakan pertunjukkan seni budaya di daerah Negeri Sembilan, Malaysia. Rombongan yang bernama “Muhibah Kesenian Minangkabau” ini menampilkan pertunjukkan yang bertajuk “Semalam Di-Tanah Minang”.

Terdapat 60 artis yang ikut serta dalam rombongan ini. Dari semua penampil tersebut, 22 orang di antaranya merupakan mahasiswa dari Universitas Andalas yang ada di Padang, Sumatra Barat.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Padang yang menjabat pada waktu itu, yakni Kolonel TNI (Purn.) Drs. H. Akhirul Yahya Datuk Batuah. Berbagai pertunjukkan ditampilkan dalam kunjungan tersebut.

Dihadiri Ribuan Penonton

Kedatangan rombongan dari Sumatra Barat ini merupakan undangan langsung dari pemerintah Kerajaan Negeri Sembilan. Selain itu, pertunjukkan ini juga digelar sebagai bentuk kerja sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia di sana.

Pertunjukan kebudayaan yang ditampilkan oleh Muhibah Kesenian Minangkabau ini ternyata berhasil menarik minat masyarakat Negeri Sembilan pada waktu itu. Bahkan pertunjukkan ini diketahui ditonton langsung oleh ribuan orang yang hadir pada waktu itu.

Masih dari surat kabar yang sama, diketahui pertunjukkan ini dihadiri oleh seribu orang yang langsung hadir di sana. Sebagian besar penonton yang hadir memang penikmat kesenian Minangkabau yang ada di daerah tersebut.

Menampilkan Berbagai Macam Pertunjukan

Berbagai macam pertunjukkan kesenian ditampilkan dalam helatan kebudayaan ini. Tercatat rombongan Muhibah Kesenian Minangkabau menampilkan lima tarian daerah pada pertunjukkan tersebut.

Adapun tarian daerah yang ditampilkan pada acara ini adalah tari indang, tari ragam andalas, tari rambun payong, dan tari piring. Selain itu, belasan lagu khas Minangkabau juga ditampilkan untuk memeriahkan acara tersebut.

Ajang Mempererat Tali Persaudaraan

Menteri Besar Negeri Sembilan yang menjabat pada waktu itu, Dato’ Abdul Samad bin Idris menyebutkan bahwa adanya pertunjukkan kebudayaan ini menjadi wujud memperkuat tali persaudaraan antara masyarakat Minangkabau yang ada di sana. Sebab kebanyakan masyarakat yang ada di Negeri Sembilan berasal dari suku bangsa Minangkabau.

Hal senada juga disampaikan oleh Akhirul Yahya yang menjadi ketua rombongan dari daerah Sumatra Barat. Wali Kota Padang pada waktu itu menjelaskan bahwa hubungan persaudaraan antara masyarakat Minangkabau di kedua daerah tersebut masih kental dan erat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Diinisiasi oleh Raja Solo, Kampung Ini Telah Lahirkan Seniman Hebat Sejak Abad ke 19

Diinisiasi oleh Raja Solo, Kampung Ini Telah Lahirkan Seniman Hebat Sejak Abad ke 19

images info

Kampung Kemlayan yang berada di daerah Surakarta terkenal sebagai tempat tinggal para seniman. Bila diperhatikan secara seksama Jejak sejarah kesenian di Kemlayan, masih banyak betebaran. 

Dimuat dari Detik, Ketua Solo Societeit Dani Saptoni mengatakan Kemlayan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Laya yang yang berarti musik atau irama yang dihasilkan dari dalam. Karena itulah, kampung ini dulu merupakan tempat tinggal para seniman keraton.

gambar

Dijelaskan oleh Dani, Kemlayan dikenal sebagai tanah kelahiran Sardono W Kusumo yang merupakan maestro tari kontemporer, dan Mlayawidada serta S Ngaliman yang dikenal sebagai maestro karawitan.

“Kampung itu memang dulunya tempat abdi dalem, seniman keraton, terutama yang karawitan. Makanya namanya mlaya, artinya irama yang indah,” ujar Dani.

Diisi banyak kegiatan seni

Dani mengungkapkan dari lorong-lorong sempit di Kampung Kemlayan terlahir gending-gending Jawa dan notasi-notasi musik. Bahkan karya itu masih digunakan oleh seniman karawitan hingga kini.

“Jadi Keraton Solo itu kan menempatkan abdi dalemnya sesuai dengan fungsinya, kalau untuk seniman ya di Kemlayan ini,” jelas Deni.

Dikatakan oleh Dani, pada zaman dulu banyak kegiatan-kegiatan seni yang dilakukan di Kampung Kemlayan. Masyarakatnya gemar mempelajari kesenian mulai dari wayang, karawitan, hingga tari-tarian, karena pengaruh lingkungannya. 

Grebeg Sekaten yang sudah ada sejak abad XV pun menjadi panggung bergengsi para seniman di Kemlayan. Karena itu, penduduk sudah terikat dengan kebudayaan sejak lahir.

“Jadi penduduknya itu kalau nggak tahu kesenian itu ya minder di sana,” sambung Dani.

Lahirkan banyak seniman

Diungkapkan oleh Dani, Kemlayan pada awalnya hanya lapangan atau tanah kosong yang luas untuk permakaman. Kemudian tercatat menjadi kampung seniman sejak era Pakubuwana IV.

“Ada satu situs peninggalan Pakubuwana IV berupa langgar, tapi sekarang kebetulan lokasi langgarnya itu sekarang sudah jadi rumah,” tutur Deni.

Mengutip laman resmi Solotourismpromotionboard.org, kampung ini juga menjadi tempat lahir tokoh seniman legendaris dari Kota Bengawan, seperti Hardiman Sindhuatmaja, S Ngalima, Yosopradangga, Sutidjah Tedjapangrawit, KRT Warsonodiningrat, dan Mlayawidada.

Keenam tokoh tersebut disegani dan berpengaruh di Kemlayan. K.R.T Warsodiningrat selain mengarang Serat Wedhapradangga juga menjadi petindih, yakni jabatan selevel kepala daerah yag memimpin suatu kelompok petugas di lingkungan istana.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Penerimaan Pajak Indonesia Rendah, Ini Solusi Nyata yang Bisa Diterapkan!

Penerimaan Pajak Indonesia Rendah, Ini Solusi Nyata yang Bisa Diterapkan!

images info

Penerimaan pajak adalah fondasi utama keuangan negara. Lewat pajak, pemerintah membiayai pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan berbagai layanan publik lainnya.

Namun, laporan terbaru Bank Dunia menunjukkan bahwa kinerja penerimaan pajak Indonesia masih memprihatinkan. Rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sekitar 9 persen, jauh di bawah ambang batas minimal internasional yang direkomendasikan sebesar 15 persen.

gambar

Rasio yang rendah ini menunjukkan lemahnya kemandirian fiskal Indonesia. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka ketergantungan terhadap utang bisa meningkat.

Meski rasio utang Indonesia saat ini masih tergolong aman di angka 39,6 persen menurut Fitch Ratings, ketidakseimbangan antara utang dan penerimaan dapat memicu risiko fiskal ke depan.

 

Akar Masalah: Ketidakpatuhan dan Sistem yang Kurang Efektif

Menurut Dosen FEB UGM, Dr. Rijadh Djatu Winardi, rendahnya penerimaan pajak terutama disebabkan oleh ketidakpatuhan pajak dan lemahnya administrasi.

Ia menyebutkan bahwa Indonesia kehilangan potensi penerimaan hingga Rp546 triliun setiap tahun. Kesenjangan terbesar terjadi pada Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) Badan.

“Penyebabnya karena ketidakpatuhan wajib pajak, administrasi pajak yang kurang efektif, serta sektor informal,” ujarnya sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis UGM.

Dr. Rijadh menambahkan bahwa kesenjangan kepatuhan PPN Indonesia tercatat mencapai 43,9 persen dari total kewajiban pajak, atau setara dengan 2,6 persen dari PDB.

Masalah yang sama juga terjadi pada PPh Badan. Potensi pendapatan dari sektor ini yang hilang mencapai sekitar Rp160 triliun per tahun, atau 1,1 persen dari PDB. Ketidakpatuhan dan lemahnya sistem pelaporan perpajakan menjadi penyebab utamanya.

 

UMKM dan Ekonomi Bawah Tanah Belum Tersentuh Optimal

Permasalahan lain datang dari pengaturan pajak bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ambang batas omzet sebesar Rp4,8 miliar menjadikan banyak pelaku usaha kecil hanya dikenakan PPh Final sebesar 0,5 persen dan dibebaskan dari kewajiban memungut PPN. Hal ini menyebabkan kontribusi sektor UMKM terhadap total penerimaan pajak menjadi relatif kecil.

Lebih jauh, ekonomi bawah tanah atau ‘underground economy’ juga jadi tantangan serius. Dr. Rijadh mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, sekitar 47 persen aktivitas ekonomi Indonesia tidak tercakup dalam basis perpajakan.

“Pengumpulan pajak hanya dilakukan pada 53 persen basis pajak. Selain itu, banyak insentif pajak dan dampak COVID-19 turut memperburuk penerimaan pajak,” jelasnya.

 

Membangun Sistem Pajak yang Efisien: Belajar dari Georgia

Untuk membenahi situasi ini, Indonesia bisa belajar dari keberhasilan negara Georgia. Negara tersebut berhasil meningkatkan rasio pajaknya dari 12 persen menjadi 25 persen terhadap PDB pada 2008, bahkan saat mereka menurunkan tarif pajak.

Kuncinya terletak pada reformasi menyeluruh, mulai dari sistem perpajakan yang disederhanakan, pengurangan pengecualian, penguatan transparansi, hingga peningkatan kapasitas teknologi dan SDM perpajakan.

Dr. Rijadh menekankan pentingnya komitmen politik dalam menjalankan reformasi tersebut.

“Negara seperti Georgia berhasil karena memiliki mandat yang jelas, visi yang terdefinisi, serta keberanian untuk menegakkan hukum dan menata ulang sistem perpajakan mereka,” ujarnya.

 

Solusi Nyata yang Bisa Diterapkan Indonesia

Ada beberapa solusi konkret yang bisa dilakukan pemerintah. Pertama adalah memetakan dan menarik aktivitas ekonomi bawah tanah ke dalam sistem pajak. Hal ini memerlukan data yang kuat, kerja sama antarinstansi, serta pemanfaatan teknologi digital.

Kedua, memperluas basis pajak menjadi keharusan. Pemerintah harus mendorong formalisasi sektor informal dan memperbaiki sistem pendataan ekonomi masyarakat.

“Kegiatan ekonomi informal dan bawah tanah perlu dipetakan dengan lebih presisi. Selama ini kegiatan tersebut sulit dipantau dan tidak tersentuh pajak,” tambah Dr. Rijadh.

Ketiga, peningkatan kepatuhan bisa dilakukan melalui perbaikan administrasi, edukasi publik, dan penegakan hukum yang lebih konsisten. Sistem pembayaran yang lebih mudah, layanan berbasis digital, serta sanksi tegas terhadap pelanggaran perpajakan dapat membangun kepercayaan masyarakat.

Keempat, pemerintah perlu mempertimbangkan penerapan pajak baru seperti pajak kekayaan, pajak produksi batu bara, serta windfall tax. Ketiganya dinilai mampu mengisi celah penerimaan yang selama ini tidak tergarap.

“Tentunya semua alternatif ini memerlukan kajian mendalam, kecermatan kebijakan, dan political will,” pungkasnya.

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Indonesia Disebut Bakal Hadapi Musim Kemarau yang Lebih Pendek di 2025, Ini Sebabnya

Indonesia Disebut Bakal Hadapi Musim Kemarau yang Lebih Pendek di 2025, Ini Sebabnya

images info

Indonesia diprediksi bakal menghadapi musim kemarau yang lebih pendek di tahun 2025. Awal musim kemarau tahun ini sudah mulai terjadi di bulan April dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

Berdasarkan pantauan dam analisis dinamika iklim global dan regional yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang telah dilakukan hingga pertengahan April 2025, awal musim kemarau tidak akan terjadi secara bersamaan dan berlangsung lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia.

gambar

BMKG menyebut, di bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat di bulan Mei dan Juni seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua.

Fenomena iklim global, seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) tengah berada di fase netral. Artinya, tidak ada gangguan iklim besar di Samudra Pasifik maupun Hindia hingga semester II tahun 2025.

Akan tetapi, suhu muka laut di Indonesia cenderung lebih hangat dari normal dan diperkirakan akan berlangsung hingga September. Hal ini dapat memengaruhi cuaca lokal di Indonesia.

Prediksi BMKG menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau yang pendek berada di 298 zona musim atau sekitar 43 persen wilayah Indonesia.

Wilayah tersebut meliputi sebagian besar Sumatra, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi, NTT, NTB, Maluku Utara, dan sebagian kecil wilayah Papua.

Penyebab dari pendeknya musim kemarau di beberapa wilayah ini disebabkan karena awal musim kemarau yang dimulai mundur, sehingga durasinya lebih pendek. BMKG memproyeksikan puncak kemarau akan terjadi di bulan Juni hingga Agustus 2025.

Prediksi Musim Kemarau 2025 di Indonesia, Apa yang Harus Dipersiapkan?

Beberapa Daerah Akan Mengalami Kemarau Panjang dan Normal

Meskipun sebagian besar daerah disebut akan mengalami musim kemarau yang pendek, tetapi BMKG memprediksi jika sebanyak 26 persen wilayah mengalami musim kemarau yang lebih panjang.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, melalui keterangan resminya menjelaskan, wilayah yang mengalami musim kemarau lebih panjang tersebut berada di sebagian wilayah Sumatra dan Kalimantan.

“Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” terang Dwikorita.

Di sisi lain, ia juga menjelaskan sifat musim kemarau 2025, yakni sekitar 60 persen wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal, 26 persen wilayah dengan kemarau lebih basah dari normal, dan 14 persen lainnya lebih kering dari biasanya.

Wilayah-wilayah, seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan akan mengalami puncak kekeringan di bulan Agustus.

Tanaman Palawija yang Banyak Dibudidayakan Petani di Musim Kemarau

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Menyegarkan Jiwa di Air Terjun Jumog Putri, Surga Tersembunyi di Karanganyar

Menyegarkan Jiwa di Air Terjun Jumog Putri, Surga Tersembunyi di Karanganyar

images info

Air Terjun Jumog Putri, yang terletak di kaki Gunung Lawu, adalah salah satu destinasi alam yang menyajikan pemandangan memukau di Kabupaten Karanganyar.

Dikenal dengan keindahan air terjunnya yang mempesona, tempat ini semakin populer sebagai pilihan wisata alam yang menawarkan suasana tenang dan menyegarkan.

gambar

Air terjun ini tidak hanya memikat dengan keindahan alamnya, tetapi juga keunikan suasana yang masih sangat alami, memberikan pengalaman yang berbeda dari destinasi wisata lainnya.

Karanganyar, Bumi Intanpari: Pesona Alam, Sejarah, dan Ekonomi yang Menginspirasi

Sekilas Mengenai Air Terjun Jumog Putri

Air Terjun Jumog Putri berlokasi di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.

Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan memiliki karakteristik aliran air yang cukup deras, menciptakan suara gemuruh yang menenangkan.

Tempat ini dikelilingi oleh pepohonan rindang dan udara segar pegunungan, sehingga jadi tempat yang cocok untuk destinasi liburan Kawan selanjutnya!

Rekomendasi Wisata Air yang Sejuk di Karanganyar, Wajib Dicoba!

Daya Tarik Air Terjun Jumog Putri

Pegunjung di Air Terjun Jumog Putri | Sugiyanto Gigig (Google Maps)

info gambar

Air Terjun Jumog Putri memiliki berbagai daya tarik yang menjadikannya pilihan tepat bagi para wisatawan yang mencari ketenangan di tengah alam. Berikut beberapa daya tarik utama yang dimiliki tempat ini:

1. Keindahan Alam yang Masih Asri

Keindahan alam di sekitar air terjun begitu memikat. Hutan tropis yang mengelilingi kawasan ini masih sangat asri, dengan udara yang sejuk dan segar.

Suasana yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, menjadikannya tempat yang tepat untuk melarikan diri sejenak dan bersantai.

2. Air Terjun yang Menawan

Air terjun dengan tinggi sekitar 30 meter ini memiliki aliran air yang cukup deras. Saat air terjun menyentuh dasar, cipratan airnya menciptakan kabut tipis yang menambah kesan menyejukkan.

Desa Kemuning, Destinasi Wisata Karanganyar yang Indah

3. Akses yang Relatif Mudah

Meskipun terletak di kawasan pegunungan, akses menuju air terjun ini cukup mudah.

Kawan GNFI bisa menggunakan kendaraan pribadi hingga kawasan parkir, dan melanjutkan perjalanan sekitar 500 meter dengan berjalan kaki. Jalur yang terawat dan papan petunjuk arah yang jelas memudahkan wisatawan untuk sampai ke lokasi.

4. Suasana Tenang dan Jauh dari Keramaian

Jika Kawan GNFI ingin menikmati ketenangan alam yang lebih, ini adalah tempat yang tepat untuk menghindari keramaian dan menikmati kedamaian.

5. Spot Foto yang Menarik

Keindahan alam di sekitar air terjun sangat cocok untuk sesi foto. Kawan GNFI bisa mengambil gambar dengan latar belakang air terjun yang menjulang tinggi atau berpose di area sekitar yang dikelilingi oleh pepohonan rindang.

Candi Cetho, Peninggalan Kerajaan Majapahit di Karanganyar

Akses Menuju Air Terjun Jumog Putri

Berikut adalah pilihan akses untuk Kawan yang hendak berkunjung ke Air Terjun Jumog Putri:

  1. Kendaraan Pribadi: Dari pusat Kota Karanganyar, arahkan ke Tawangmangu, lalu menuju Desa Berjo. Setelah parkir, lanjutkan perjalanan sekitar 500 meter dengan berjalan kaki.
  2. Angkutan Umum: Naik bus dari Terminal Karanganyar menuju Tawangmangu, lalu lanjutkan dengan ojek atau kendaraan sewa menuju Desa Berjo.
Rekomendasi Wisata Hidden Gem di Jenawi, Karanganyar

Tips Berkunjung ke Air Terjun Jumog Putri

Selain itu, Kawan juga bisa mempertimbangkan beberapa tips ini bila hendak berkunjung ke Air Terjun Jumog Putri:

  1. Siapkan Fisik: Medan sedikit berbatu dan licin, jadi pastikan tubuh dalam keadaan fit dan siap berjalan.
  2. Kenakan Pakaian dan Sepatu yang Nyaman: Gunakan sepatu trekking atau sandal gunung untuk kenyamanan perjalanan.
  3. Bawa Perbekalan: Bawa air minum dan camilan, karena fasilitas di sekitar terbatas.
  4. Waktu Terbaik Berkunjung: Datanglah di pagi hari untuk menikmati suasana yang lebih tenang.
  5. Jaga Kebersihan Alam: Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dengan membawa kembali sampah yang dibawa.
Banyak Warga yang Berendam, Sumur Api Purba di Karanganyar Ini Dipercaya Bisa Sembuhkan Penyakit

Ayo Berkunjung ke Air Terjun Jumog Putri!

Air Terjun Jumog Putri adalah destinasi yang menawarkan kedamaian alam, jauh dari keramaian dan hiruk-pikuk kota. Tempat ini pun menjadi pilihan yang tepat bagi Kawan GNFI yang ingin menikmati pesona alam Jawa Tengah.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati suasana segar dan menyejukkan di sekitar air terjun yang mempesona ini ya!

Pertapaan Pringgondani di Tawangmangu Karanganyar yang Diyakini sebagai Petilasan Eyang Panembahan Koconegoro

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Kebun Raya Cibodas 173 Tahun Menjaga Warisan Biodiversitas Indonesia

Kebun Raya Cibodas 173 Tahun Menjaga Warisan Biodiversitas Indonesia

images info

Di tengah gemerlap modernisasi, Kebun Raya Cibodas tetap tegak sebagai benteng terakhir pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Memasuki usia ke-173 tahun, kebun raya yang berlokasi di lereng Gunung Gede Pangrango ini tak hanya menjadi pusat konservasi tumbuhan langka, tetapi juga destinasi wisata alam yang memukau.

gambar

Dikelola di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kebun Raya Cibodas telah mengoleksi ribuan spesies tanaman dari dalam dan luar negeri, menjadikannya salah satu pusat keanekaragaman hayati terpenting di Asia Tenggara.  

Koleksi Langka yang Terancam Punah

Hingga kini, Kebun Raya Cibodas menjadi rumah bagi 2.386 jenis tumbuhan dari 209 suku berbeda, dengan total 12.516 spesimen.

Yang mengkhawatirkan, sebagian dari koleksi ini masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai spesies yang terancam punah.

Setidaknya ada 14 jenis berstatus Critically Endangered (Kritis), 52 Endangered (Terancam), dan 47 Vulnerable (Rentan). Salah satunya adalah Pinus merkusii, pohon asli Indonesia yang kini semakin sulit ditemui di alam liar.  

Menyambut ulang tahunnya yang ke-173, Kebun Raya Cibodas melakukan penanaman tiga spesimen Pinus merkusii sebagai bentuk komitmen pelestarian. 

Pemilihan Pinus merkusii bukan tanpa alasan. Selain untuk memperkaya koleksi, ini adalah upaya nyata menyelamatkan tumbuhan endemik yang sesuai dengan habitat alaminya,” jelas Agus Suhatman, Kurator Hayati Kebun Raya Cibodas.

Saat ini, kebun raya ini telah memiliki 29 spesimen pinus dari 15 jenis berbeda.  

Baca juga Ada Rumah Kaca Taman Begonia di Kebun Raya Bogor, Jadi Ruang Edukasi Keragaman Hayati RI

Pusat Edukasi dan Konservasi

Kebun Raya Cibodas bukan hanya tentang keindahan alamnya yang memesona, melainkan juga perannya sebagai pusat penelitian, pendidikan, dan wisata lingkungan. 

“Kami tidak hanya menjaga tumbuhan, tetapi juga menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati,” ungkap Siti Atikah Ar Rosidah, Ketua Tim Kebun Raya Cibodas.  

Selain menjadi laboratorium hidup bagi peneliti, kebun raya ini juga menawarkan pengalaman wisata yang unik. Dari hamparan bunga sakura yang mekar di ketinggian hingga taman lumut yang sejuk, setiap sudutnya menyuguhkan pesona alam yang sulit dilupakan.  

Kolaborasi untuk Masa Depan Hijau

Dalam perayaan HUT-nya, Kebun Raya Cibodas menggandeng berbagai pihak, termasuk PT Mitra Natura Raya (MNR), untuk menggelar serangkaian kegiatan edukasi dan konservasi.

“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami terhadap lingkungan dan masyarakat. Kami ingin menciptakan dampak nyata, baik melalui program kesehatan, pendidikan, maupun pelestarian alam,” tegas Marga Anggrianto, Direktur Operasional PT MNR.  

Di usia yang semakin matang, Kebun Raya Cibodas terus membuktikan dedikasinya sebagai penjaga keanekaragaman hayati Indonesia.

“Semoga di tahun-tahun mendatang, kebun raya ini tetap menjadi kebanggaan bangsa dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” harap Atikah.  

Dengan langkah-langkah nyata seperti ini, Kebun Raya Cibodas tidak hanya merayakan usia, tetapi juga warisan hijau yang akan terus hidup untuk anak cucu kita.

Baca juga Berkunjung ke Kebun Raya Bogor, Dubes China Kagumi Biodiversitas Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News