Posted on Leave a comment

KUBET – Gelar Harmoni Zaman untuk Musisi Era 60-an, Menbud: Ajang Apresiasi bagi Legenda Musik

Gelar Harmoni Zaman untuk Musisi Era 60-an, Menbud: Ajang Apresiasi bagi Legenda Musik

images info

Kementerian Kebudayaan (Kembud) mengadakan kegiatan  “Harmoni Zaman” dengan mengundang penyanyi legenda Indonesia di era tahun 1960-an. Pada kegiatan ini para musisi di era tersebut menyanyikan lagu-lagu yang pernah mereka populerkan.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan kegiatan ini menjadi ruang apresiasi kepada para musisi yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

“Sebagai bagian dari upaya kita untuk memberikan penghargaan pada para musisi yang telah mengawal di zaman itu, lini masa ketika itu prestasi-prestasi mereka yang luar biasa untuk Indonesia dan lagu-lagu mereka itu merupakan lagu-lagu yang abadi sepanjang zaman,” kata Fadli dalam sambutannya di acara “Harmoni Zaman 60-an”, di Jakarta, Sabtu.

Dia mengungkapkan era 1960-an adalah zaman yang menantang bagi musisi untuk berkreasi dan berkompetisi. Hal ini karena saat itu belum ada platform digital untuk mempromosikan lagu dan masih mengandalkan radio untuk mengudarakan lagu-lagunya.

“Musisi yang berkiprah di tahun tersebut bisa menjadi simbol semangat zaman yang menyuarakan harapan dan menyatukan keberagaman serta perbedaan,” jelasnya.

Dilakukan secara sederhana

Walau dilakukan secara sederhana, ia mengatakan kegiatan ini diharapkan bisa menciptakan satu ekosistem musik yang menjembatani dari generasi ke generasi agar generasi muda kita bisa mengenal musisi-musisi legendaris sebagai legacy.

Fadli menyebut kegiatan “Harmoni Zaman”, nantinya akan diadakan rutin sebagai bentuk kolaborasi pemerintah bersama dunia usaha dan komunitas untuk mengapresiasi para musisi legendaris yang menjadi jembatan bagi generasi berikutnya.

Dia juga memberikan pelakat dan penghargaan kepada para musisi yang hadir serta dana apresiasi sebagai bentuk perhatian negara bagi kehidupan artis era 60-an.

Apresiasi ini juga sebagai bentuk pentingnya kehadiran Kementerian Kebudayaan yang menganggap legenda-legenda musik Indonesia mulai 1960-1980-an sebagai bagian dari aset kekayaan nasional Indonesia.

Acara “Harmoni Zaman” dihadiri para musisi legendaris era 60-an seperti Ernie Djohan, Titik Hamzah, pasangan penyanyi Titiek Sandhora dan Muchsin Alatas serta Teti Kadi, yang mengajak penonton bernyanyi sambil bernostalgia dengan mendendangkan lagu-lagu populer pada masa mereka.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Wisata Desa BMJ Mojopahit, Liburan Seru Bernuansa Edukasi di Mojokerto

Wisata Desa BMJ Mojopahit, Liburan Seru Bernuansa Edukasi di Mojokerto

images info

Berada di Jalan Sudirman No. 2, Jlaget, Randugenengan, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto, Jawa Timur, Wisata Desa BMJ Mojopahit menjadi magnet baru bagi pelancong keluarga yang mencari suasana liburan yang sarat edukasi dan budaya.

Tempat ini menyuguhkan perpaduan harmonis antara permainan anak, nilai historis, hingga kegiatan edukatif di tengah keasrian desa.

Kawan GNFI yang ingin sejenak melepas penat dari rutinitas kota bisa menjadikan tempat ini sebagai pilihan yang cocok.

Suasananya yang sejuk, fasilitas lengkap untuk semua usia, serta nuansa kebudayaan Majapahit yang kental akan memperkaya pengalaman liburan. Apalagi, harga tiket masuknya ramah di kantong.

Tak hanya cocok untuk rekreasi keluarga, Wisata Desa BMJ Mojopahit juga sering dimanfaatkan untuk kegiatan sekolah, pelatihan, hingga gathering.

Jadi, apapun alasan Kawan datang, tempat ini siap memberi pengalaman yang bermakna!

 

Sekilas Mengenai Wisata Desa BMJ Mojopahit

Tempat wisata ini merupakan wujud nyata dari semangat membangun desa melalui potensi lokal. Sejak dibuka tahun 2002, kawasan ini terus berkembang dengan melibatkan warga sekitar sebagai bagian dari pengelolaan.

Wisata Desa BMJ Mojopahit hadir bukan sekadar tempat hiburan, tapi juga ruang belajar dan ruang hidup yang merepresentasikan semangat kejayaan Majapahit.

Salah satu ikon utamanya adalah Arca Agung Mahapatih Gajah Mada setinggi 17 meter (23 meter dari permukaan tanah) yang menyambut pengunjung di pintu masuk. Patung ini memegang rekor MURI sebagai patung Gajah Mada tertinggi di Indonesia.

 

Daya Tarik Wisata Desa BMJ Mojopahit

Suasana di Wisata Desa BMJ Mojopahit | Dok. zee cell (Google Maps)

info gambar

 

Sebelum Kawan GNFI memutuskan untuk berkunjung, yuk intip beberapa daya tarik yang membuat tempat ini istimewa:

1. Wahana Anak dan Keluarga

Area dolanan anak, kereta mini, mandi bola, hingga wahana air seperti kolam renang anak, remaja, dan dewasa tersedia lengkap. Tidak ketinggalan, ada waterboom kecil dan perahu bebek untuk menambah keseruan.

2. Edukasi Kakao dan Pertanian

Ingin tahu bagaimana cokelat dibuat? Di sini, Kawan bisa melihat langsung pohon kakao, proses panen, hingga produksi cokelat dan sabun herbal di pabrik yang mampu mengolah hingga 2 ton biji kakao per hari. Anak-anak juga bisa belajar menanam padi, jagung, hingga beternak kambing dan sapi.

3. Outbond dan Perkemahan

Fasilitas outbond seperti flying fox, jembatan tali, dan menanam tumbuhan bersama cocok untuk kegiatan sekolah dan komunitas. Ada pula area camping dan homestay bagi yang ingin merasakan suasana malam khas desa.

4. Spot Foto dan Kuliner

Deretan payung warna-warni, gazebo, dan taman menjadikan tempat ini fotogenik. Sambil berfoto, Kawan bisa mencicipi makanan khas desa di warung lokal atau membawa pulang oleh-oleh dari toko souvenir.

5. Situs Sejarah dan Religi Sekitar

Tak jauh dari lokasi, Kawan GNFI bisa sekalian menjelajahi jejak sejarah seperti Candi Brahu, Gapura Wringin Lawang, hingga Petirtaan Jolotundo.

 

Akses Menuju Wisata Desa BMJ Mojopahit

Untuk akses ke sini tidak begitu sulit. Dari Kota Surabaya, perjalanan menuju lokasi bisa ditempuh sekitar 1,5 jam menggunakan mobil melalui Tol Mojokerto–Kertosono, lalu keluar di Gerbang Tol Dlanggu.

Sedangkan dari Malang, perjalanan membutuhkan waktu sekitar 2 jam via Jalan Raya Malang–Mojokerto.

Tentu, Kawan bisa gunakan aplikasi peta digital agar bisa mendapatkan navigasi terbaik menuju “Wisata Desa BMJ Mojopahit” di Desa Randugenengan.

 

Tips Berkunjung ke Wisata Desa BMJ Mojopahit

Sebelum melancong ke sini, simak dulu beberapa tips berikut ini agar kunjungan Kawan makin maksimal:

  • Datang lebih pagi untuk menghindari antrean dan menikmati udara segar.
  • Kenakan pakaian yang nyaman dan siap basah bila ingin berenang atau bermain air.
  • Bawa uang tunai secukupnya, karena transaksi di dalam area masih terbatas pada tunai.
  • Gunakan alas kaki anti licin jika ingin menjelajahi area pertanian atau kolam.
  • Jangan lupa bawa botol minum dan kamera, karena banyak spot foto menarik dan cuaca bisa cukup panas.

 

Ayo Berkunjung ke Wisata Desa BMJ Mojopahit!

Dengan tiket masuk sekitar Rp14.500 untuk dewasa dan Rp12.500 untuk anak-anak, plus bonus cokelat candy dan bebas berenang, Wisata Desa BMJ Mojopahit adalah pilihan sempurna untuk liburan hemat namun berkesan.

Buka setiap hari pukul 08.00 hingga 16.30 WIB, tempat ini menanti Kawan GNFI untuk menjelajahi nilai-nilai budaya, alam, dan edukasi dalam satu perjalanan seru.

Jadi, kapan Kawan mau berkunjung ke sini?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Legenda Asal Usul Pulau Nusa di Kalimantan Tengah yang Berasal dari Seekor Naga

Legenda Asal Usul Pulau Nusa di Kalimantan Tengah yang Berasal dari Seekor Naga

images info

Di Kalimantan Tengah terdapat sebuah legenda yang menceritakan asal usul Pulau Nusa yang berada di aliran Sungai Kahayan. Konon katanya pulau ini tercipta dari bangkai seekor naga di masa lalu.

Simak cerita lengkap terkait legenda asal usul Pulau Nusa ini dalam artikel berikut.

Legenda Asal Usul Pulau Nusa

Dikutip buku Wahyu Setyorini dan Tim Wong Indonesia Nulis yang berjudul 78 Legenda Ternama Indonesia, pada zaman dahulu terdapat sebuah desa yang ada di tepi Sungai Kahayan. Di desa tersebut tinggal seorang pemuda bernama Nusa.

Di sana dia hidup bersama sang istri dan adik iparnya. Sehari-hari Nusa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bercocok tanam di lahan yang dia miliki.

Ketika musim kemarau tiba, Nusa tidak bisa mendapatkan makanan yang cukup dari hasil lahannya. Akhirnya Nusa mengajak adik iparnya untuk pergi berburu binatang ke dalam hutan.

Nusa dan adik iparnya kemudian menyusuri Sungai Kahayan dengan perahu untuk masuk ke dalam hutan. Namun di tengah perjalanan perahu mereka terhalang sebuah pohon besar yang melintang di tengah sungai.

Mereka kemudian mencoba menyingkirkan pohon besar tersebut. Nusa dan adik iparnya menggunakan kapak mereka untuk memotong pohon tersebut.

Akan tetapi proses memotong pohon ini ternyata memakan waktu lama. Tanpa sadar hari sudah makin sore ketika mereka melakukan hal ini.

Nusa kemudian memutuskan untuk masuk hutan seorang diri. Di sisi lain, dia memerintahkan adik iparnya untuk terus menyingkirkan pohon besar itu.

Sesampainya di dalam hutan, Nusa langsung memulai perburuannya. Namun dia masih belum berhasil menemukan satupun ekor hewan yang hendak diburu.

Malahan dia melihat sebutir telur yang berukuran besar. Dirinya kemudian memutuskan untuk mengambil telur tersebut dan kembali pulang.

Sesampainya di rumah, Nusa memberikan telur tersebut kepada istrinya. Dia menyuruh istrinya untuk memasak telur tersebut dan dimakan bersama.

Namun sang istri menolak permintaan Nusa. Sebab telur yang dia berikan memiliki bentuk yang aneh dan besar.

Sang istri khawatir jika mereka akan mendapatkan bahaya ketika memakan telur itu. Adik ipar Nusa pun juga berpikiran sama dengan kakaknya.

Nusa kemudian marah mendengar penjelasan sang istri. Dia kemudian mengindahkan peringatan sang istri dan memakan telur itu seorang diri.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba tubuh Nusa dipenuhi bercak-bercak merah. Lama kelamaan bercak tersebut berubah menjadi sisik.

Tanpa sadar tubuh Nusa pun ikut membesar. Akhirnya dia kemudian berubah menjadi seekor naga.

Nusa menyesal karena tidak mendengarkan peringatan sang istri sebelumnya. Akhirnya Nusa yang berbentuk naga memutuskan untuk meninggalkan keluarganya dan masuk ke dalam Sungai Kahayan.

Di sana Nusa bisa hidup dengan bebas. Dia juga tidak khawatir dengan makanan karena banyak ikan yang ada di sungai tersebut.

Namun kehadiran naga Nusa justru membuat ikan-ikan yang ada di sana kewalahan. Mereka tentu tidak ingin menjadi sumber makanan bagi naga Nusa tersebut.

Akhirnya ikan jelawat dan saluang memiliki sebuah ide untuk menyingkirkan Nusa dari sana. Mereka kemudian menyusun sebuah rencana untuk mewujudkan hal tersebut.

Setelah rencana mereka selesai disusun, ikan jelawat dan saluang kemudian melancarkan aksinya. Pertama-tama, ikan saluang mendatangi Nusa dan berkata ada naga lain yang menantangnya.

Nusa tentu marah dan menerima tantangan dari naga lain tersebut. Nusa kemudian menuju muara Sungai Kahayan untuk menemui naga lainnya tersebut.

Namun naga yang disebut akan menantangnya tidak kunjung datang. Akhirnya Nusa justru tertidur di sana akibat sudah menunggu sekian lama.

Ketika Nusa tertidur, ikan jelawat dan saluang mulai melanjutkan rencana mereka. Ikan-ikan ini kemudian mengarahkan ekor Nusa di hadapannya.

Pada saat terbangun, Nusa melihat ekor naga di hadapannya. Tanpa pikir panjang Nusa langsung menggigit ekornya tersebut hingga putus.

Namun Nusa langsung berteriak kencang ketika melakukan hal itu. Tanpa sadar dia justru menggigit ekornya sendiri hingga putus.

Melihat Nusa kesakitan, ikan jelawat dan saluang mengomando teman-temannya untuk menyerang sang naga. Nusa yang kewalahan kemudian melarikan diri ke arah hilir sungai.

Nusa kemudian jatuh pingsan di tengah pelarian karena tidak mampu bertahan dari kejaran ikan-ikan tersebut. Apalagi dirinya kehilangan banyak darah akibat ekornya yang putus.

Akhirnya Nusa menemui ajalnya di Sungai Kahayan tersebut. Bangkai Nusa perlahan-lahan hanya menyisakan tulang belulang saja yang kemudian ditumbuhi berbagai macam tumbuhan.

Konon dari bangkai naga Nusa inilah muncul sebuah pulau yang ada di aliran Sungai Kahayan. Pulau tersebut kemudian diberi nama sesuai dengan namanya, yakni Pulau Nusa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Indonesia Bersama Penjaga Hutan Dunia Satukan Suara Bela Hak Alam dan Manusia

Indonesia Bersama Penjaga Hutan Dunia Satukan Suara Bela Hak Alam dan Manusia

images info

Perwakilan masyarakat adat dan komunitas lokal dari kawasan hutan tropis terpenting di dunia, termasuk 22 delegasi dari Indonesia, berkumpul dalam Kongres Global Pertama Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal di Brazzaville, Republik Kongo, pada 26-30 Mei 2025.

Acara bersejarah ini diselenggarakan oleh Global Alliance of Territorial Communities (GATC) bersama Rights and Resources Initiative (RRI), mempertemukan penjaga hutan dari Amazon, Kongo, Borneo-Mekong-Asia Tenggara, dan Mesoamerika—wilayah yang menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati dan penyeimbang iklim global.  

Suara Persatuan dari Hutan Tropis Dunia

Juan Carlos Jintiach, Sekretaris Eksekutif GATC, menyatakan bahwa kongres ini merupakan tonggak sejarah bagi persatuan masyarakat adat. “Kami hadir sebagai koalisi hidup, membawa kearifan leluhur dan desakan untuk membela hak alam dan masyarakat kami,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa COP30, konferensi iklim PBB yang akan digelar di Brasil pada November 2025, hanyalah satu titik dalam perjuangan panjang ini.  

Rukka Sombolinggi, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), turut menyampaikan refleksi atas perjuangan komunitas adat di forum internasional.

Ia mengingatkan bahwa meskipun GATC telah berdiri selama sepuluh tahun, masyarakat adat tidak boleh dibebani oleh administrasi yang berlebihan. “Jika itu terjadi, kita justru melemahkan para penjaga bumi,” tegasnya.  

Peran Penting Perempuan Adat dalam Pelestarian Hutan

Kongres diawali dengan workshop interaktif yang menyoroti peran perempuan adat dalam akses pendanaan iklim. Menteri Ekonomi Kehutanan Republik Kongo, Rosalie Matondo, membuka acara dengan menekankan pentingnya sinergi antara perlindungan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan partisipasi aktif masyarakat adat.

“Saya sangat menghargai kepemimpinan perempuan adat yang merawat komunitas, wilayah, dan keluarga demi keberlanjutan bumi,” ujarnya.  

Sebagai bagian dari persiapan kongres, CLARIFI (mekanisme pendanaan RRI) mengumumkan dukungan sebesar 270.000 dolar AS untuk inisiatif perempuan adat di delapan negara Afrika.

Deborah Sanchez, Direktur CLARIFI, menjelaskan bahwa dana ini akan digunakan untuk pelatihan regenerasi tanah, pengembangan ekonomi lokal, restorasi keanekaragaman hayati, dan advokasi hak wilayah.  

Baca juga Hutan Petungkriyono: Rumah Bagi Satwa Langka Terancam Punah di Pekalongan Jawa Tengah

Mengapa Kongres Ini Penting?

Di tengah krisis iklim dan ancaman keanekaragaman hayati, wilayah yang dikelola masyarakat adat terbukti memiliki tingkat deforestasi lebih rendah.

Namun, pengakuan global belum diiringi perlindungan hukum dan pendanaan yang memadai. Kongres ini menjadi wadah untuk menyusun strategi bersama agar hak, pengetahuan, dan sistem kehidupan masyarakat adat menjadi pusat tata kelola lingkungan global.  

Joseph Itongwa, Koordinator REPALEAC, menegaskan bahwa kebijakan lingkungan harus lebih manusiawi. “Wilayah, budaya, dan suara kami telah lama memperingatkan dunia tentang krisis yang tidak bisa dipulihkan. Kini dunia harus mendengar,” ujarnya.  

Membangun Koalisi Global untuk Keadilan Hutan

Sara Omi Casama, pengacara Emberá dari Panama, menyatakan bahwa membela bumi berdasarkan pengetahuan leluhur adalah bentuk perlawanan. “Kongres ini memperkuat suara perempuan adat dalam tata kelola wilayah yang adil,” katanya.  

Sementara itu, Levi Sucre Romero, perwakilan masyarakat adat Bribri dari Kosta Rika, menekankan bahwa pengetahuan adat memiliki dasar ilmiah. 

“Perubahan iklim tidak bisa disederhanakan. Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk membangun aliansi yang menempatkan kehidupan dan keseimbangan planet sebagai prioritas,” ujarnya.  

Baca juga Kayu Asal Hutan Jawa Ini Paling Dilindungi, Diincar Pembalak Liar untuk Dijual ke AS dan Jepang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Fakta Unik Kunjungan Emmanuel Macron di Indonesia, Teken 21 Kerja Sama hingga Disopiri Prabowo

Fakta Unik Kunjungan Emmanuel Macron di Indonesia, Teken 21 Kerja Sama hingga Disopiri Prabowo

images info

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, melakukan lawatan bilateralnya di Indonesia pada 27-29 Mei 2025. Kunjungannya ke tanah air masuk ke dalam rangkaian lawatan luar negerinya di beberapa negara ASEAN, seperti Vietnam dan Singapura.

Banyak hal menarik yang terjadi selama kunjungan orang nomor satu di Prancis itu di Indonesia. Berikut adalah rangkuman fakta-fakta menarik selama Macron berada di Indonesia yang sudah dirangkum oleh GNFI:

1. Teken 21 kerja sama

Prabowo dan Macron saat melihat penandatanganan MoU | BPMI Setpres

info gambar

Sebanyak 21 kerja sama di berbagai bidnag berhasil diteken Indonesia-Prancis, mulai dari militer-pertahanan, transisi energi, ketahanan pangan, maritim, pariwisata, transportasi, hingga soal makan bergizi gratis (MBG). Keduanya juga sepakat untuk memperkuat kemitraan strategis hingga 2050 atau Joint Vision 2050, tepat saat 100 tahun perayaan hubungan diplomatik Indonesia-Prancis.

2. Nilai MoU kedua negara mencapai US$11 miliar

Nilai MoU Prancis-Indonesia mencapai US$11 miliar | BPMI Setpres

info gambar

Melansir dari ANTARA, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, menyebut bahwa nilai kerja sama yang berhasil disepakati dua negara melalui nota kesepahaman (MoU) mencapai US$11 miliar. Kolaborasi yang dibangun Indonesia-Prancis meliputi kerja sama antarpemerintah (government-to-government/G2G), antarpelaku bisnis (business-to-business/B2B), dan antarkelompok masyarakat (people-to-people).

3. Prabowo jadi “sopir” Macron

Prabowo sopiri Macron | BPMI Setpres

info gambar

Dalam kunjungannya ini, Macron tidak hanya berada di Jakarta. Bersama dengan Prabowo, ia turut melawat ke Yogyakarta pada Kamis (29/5/2025). Keduanya juga sempat menaiki helikopter yang sama.

Menariknya, saat akan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, Prabowo tampak menyopiri Macron dari Lapangan Saptamarga Akmil menuju Gedung Graha Utama Akmil. Keduanya menaiki Maung Pindad.

4. Menengok kelas bahasa Prancis di Akmil

Macron di Akmil | BPMI Setpres

info gambar

Saat berada di Akmil, Macron diajak oleh Prabowo untuk meninjau kelas bahasa Prancis. Di sana, taruna tampak berbincang dengan Macron dengan bahasa Prancis. Senyuman Macron terpancar jelas saat menyapa dan berbincang dengan mereka.

“Terima kasih banyak. Bagus sekali dan terima kasih karena telah belajar bahasa Prancis. Dan terima kasih atas komitmen ini. Terima kasih karena telah berani mengucapkan beberapa kalimat dalam bahasa Prancis di depan Presiden Indonesia dan saya,” ucap Macron dikutip dari setkab.go.id.

Serba-serbi Kunjungan Erdogan di Indonesia: Teken 12 Perjanjian hingga Prabowo Dapat Mobil Listrik

5. Beri Prabowo penghargaan kehormatan tertinggi, Grand Cross of the Legion of Honour

Macron beri penghargaan kepada Prabowo | BPMI Setpres

info gambar

Di pertemuan hangat dua kepala negara itu, Macron memberikan penghargaan kehormatan tertinggi kepada Prabowo, Grand Cross of the Legion of Honour. Penyematan ini diberikan saat keduanya berada di Akmil.

Grand Cross of the Legion of Honour merupakan penghargaan tertinggi dan prestisius di Prancis yang sudah ada sejak zaman Napoleon Bonaparte pada 1802. Penghargaan ini diberikan kepada kalangan militer dan sipil yang dianggap memiliki kontribusi penting dengan Prancis.

6. Kagumi Candi Borobudur

Macron dan Prabowo saat di Candi Borobudur | BPMI Setpres

info gambar

Berlatar gunung dan panorama khas Borobudur yang indah, Macron menyatakan kekagumannya terhadap Candi Borobudur. Ia menyoroti bagaimana Borobudur yang memiliki makna spiritual mendalam sekaligus menunjukkan bagaimana candi ini dapat menjadi tempat ibadah yang sarat akan nilai.

“Jadi di tempat inilah saya ingin menyampaikan rasa hormat kami yang mendalam, rasa kagum terhadap kekayaan sejarah artistik dan budaya Indonesia. Candi ini bukan hanya monumen melainkan lambang keunggulan manusia, sumber inspirasi untuk seluruh dunia,” tuturnya.

7. Dukung two-state solution atas Palestina dan Israel

Macron dan Prabowo di Istana Negara | BPMI Setpres

info gambar

Indonesia dan Prancis memiliki visi yang sejalan untuk mendesak penghentian kekerasan di Gaza. Di sisi lain, Indonesia juga menyatakan bahwa two-state solution menjadi jalan satu-satunya untuk mencapai perdamaian yang sesungguhnya.

8. Sebut kedekatan Prancis-Indonesia sudah terjalin sejak masa lampau

Macron bersama anak-anak sekolah | @emmanuelmacron on X

info gambar

Kunjungan Macron di Indonesia seakan membawanya mengingat hubungan kedua negara sejak masa lampau. Saat memberikan sambutan di Istana Negara, Macron menyebut nama-nama termasyhur asal negeri fesyen itu, seperti Arthur Rimbaud, Claude Debussy, dan Henri Cartier-Bresson, yang disebutnya banyak mendapat inspirasi dari Indonesia.

Menurutnya, meskipun terpisah jarak hingga 12.000 kilometer, sejarah Indonesia-Prancis terhubung dengan angin sejarah. Baginya, seniman-seniman Prancis ikut menjadi perantara untuk mendekatkan Indonesia dan Prancis hingga saat ini.

“Kedekatan yang saya rasakan di antara kita malam ini bukanlah suatu kebetulan. 12.000 kilometer (jarak) memisahkan dua ibu kota metropolitan kita, tetapi kita tetap terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama kita,” tuturnya.

Itu tadi rangkuman fakta unik kunjungan Presiden Emmanuel Macron di Indonesia. Kehadirannya ini diharapkan dapat semakin memperkuat persahabatan Indonesia dan Prancis yang telah terjalin selama beberapa dekade.

Serba-serbi Kunjungan PM Li Qiang di Indonesia: Bawa Proyek Senilai US$10 Miliar hingga RI Siap Ekspor Durian Beku ke Tiongkok

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Selenggarakan Panen Raya, Ini Empat Komoditas Tani Hasil dari Inovasi Booster Sisa Endapan Panas Bumi

Selenggarakan Panen Raya, Ini Empat Komoditas Tani Hasil dari Inovasi Booster Sisa Endapan Panas Bumi

images info

Setelah sukses dengan panen perdana tomat lokal Gustavi pada November
2024, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) kini merayakan Panen Raya Katrili 2025 di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (26/05). 

Panen raya ini menandakan kontribusi PGE area Lahendong dalam mendukung ketahanan pangan berbasis partisipasi masyarakat lokal. Dalam acara ini terdapat empat komoditas lokal yang dipanen, yakni tomat Gustavi, bawang merah, kacang batik, dan padi. 

Keempat komoditas pertanian itu ditanam dengan diberikan booster Katrili, sebuah inovasi produk pertanian yang dikembangkan dari sisa endapan panas bumi hasil kolaborasi PGE area Lahendong dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sebelum panen raya ini, para petani bersama tim peneliti UGM melakukan uji coba dalam memanfaatkan booster Katrili. Uji coba ini dilakukan di lahan percontohan atau demonstration plot/demplot milik PGE area Lahendong di Desa Tonsewer dan Tonsewer Selatan. 

Dari empat komoditas tanaman, melakukan uji coba dalam tiga perlakuan berbeda, yakni: (1) hanya menggunakan pupuk kimia; (2) hanya menggunakan booster Katrili; dan (3) kombinasi keduanya.

“Kami merasakan langsung manfaatnya. Tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit, tampilan fisik buah tomat lebih besar, dan hasil pertanian semakin meningkat secara signifikan. Selain itu penggunaan booster Katrili ini telah menghemat secara ekonomi karena biaya untuk pembelian pupuk menjadi berkurang hampir 20-30 persen,” kata Rommi Seran, wakil dari Kelompok Tani GMIM.

Bentuk nyata pemanfaatan sumber daya lokal

Perayaan panen raya 2025/PGE

info gambar

Sementara itu Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Teknik UGM Ir. Ali Awaludin, ST, M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE. menjelaskan booster Katrili ini adalah bentuk nyata dari pemanfaatan sumber daya lokal sebagai solusi permasalahan pertanian.

“Inilah yang perlu kita yakini, bahwa solusi atas berbagai masalah ada di sekitar kita. Tinggal bagaimana kita mengubah mindset dan mengajak teman-teman kampus maupun industri untuk bersama-sama menemukan solusi tersebut,” kata Ali Awaludin.

Secara keseluruhan, gelaran Panen Raya Katrili 2025 ini menjadi agenda bagi perayaan kearifan budaya lokal. Pada acara ini para peserta yang hadir disuguhkan sajian gastronomi lokal melalui hidangan khas dari hasil bumi sendiri, seperti nasi jaha dan ayam buluh. 

Terakhir, pesta rakyat ditutup dengan penampilan tari Katrili, tarian khas Minahasa yang ditarikan muda-mudi di sana secara berpasangan sebagai bentuk selebrasi dan ucapan syukur.

Ke depan, PGE berharap booster Katrili dapat menjadi bagian dari strategi besar bukan hanya dalam mendorong produktivitas pertanian, tetapi juga pemanfaatan energi panas bumi secara lebih luas.

“Di PGE, kami percaya masih banyak peluang untuk mewujudkan ketahanan energi dan pangan nasional yang mandiri. Ke depan, bisnis panas bumi kami tidak hanya fokus pada listrik, tetapi juga ‘Beyond Electricity’, yang dapat berkontribusi secara positif di berbagai sektor, termasuk pertanian, pariwisata, dan sebagainya. Tentunya, tujuan ini hanya dapat tercapai melalui kolaborasi dan penelitian berkelanjutan, agar hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutup Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Konten TikTok Kita Viral, Tapi Branding Nasional Kita Tertinggal

Konten TikTok Kita Viral, Tapi Branding Nasional Kita Tertinggal

images info

Indonesia kembali menorehkan “prestasi” di panggung digital global: negara dengan pengguna TikTok terbanyak di dunia. Data Statista per Juli 2024 mencatat 157,6 juta pengguna aktif di Tanah Air. Angka ini diperkuat laporan We Are Social dan Meltwater yang menunjukkan Indonesia mendominasi dengan “indeks penggunaan” mencapai 184,95, jauh melampaui Amerika Serikat (132,76) dan Brasil (120,28). Fenomena ini menyiratkan bahwa TikTok telah merasuk begitu dalam ke sendi kehidupan digital masyarakat Indonesia; hampir setiap pemilik smartphone, terutama generasi muda, adalah pengguna aktifnya.

Namun, di balik gegap gempita dominasi kuantitatif ini, tersimpan sebuah pertanyaan yang patut direnungkan bersama: mengapa belum ada satu pun kreator konten TikTok asal Indonesia yang mampu menembus jajaran elite global dengan jumlah pengikut terbanyak? Laporan Statista per Januari 2025 masih menempatkan nama-nama seperti Khaby Lame, Charli D’Amelio, dan Bella Poarch di puncak. Dari Indonesia, hanya Willie Salim dan Ria Ricis yang berhasil masuk 50 besar versi Social Blade, masing-masing di peringkat 16 dan 37. Sebuah pencapaian, namun belum sepadan dengan masifnya jumlah pengguna domestik. (Maaf kalau data ini belum update).

Viral di Sini, Kok Nggak Sampai Sana?

Salah satu penjelasan paling kentara atas kesenjangan ini adalah karakteristik konten yang cenderung sangat berorientasi lokal. Banyak kreator Indonesia piawai meracik konten khas Nusantara, mengangkat tren yang spesifik pada wilayah tertentu, dan fasih menggunakan bahasa Indonesia, bahkan bahasa daerah, dalam setiap unggahannya. Dikutip dari campaignindonesia.id, Mathilda Benedicta dari Indonesia Creators Economy menyoroti bahwa kekentalan nuansa domestik ini, meski efektif menggaet audiens lokal, menjadi tantangan tersendiri untuk diterima secara luas oleh audiens internasional.

May be an image of 2 people, map and text that says
Sumber: Instagram @seasia.stats

Di sisi lain, fokus pada pasar domestik merupakan strategi yang sepenuhnya baik, gak ada yg salah, sah sah saja, , mengingat besarnya potensi audiens dan daya beli di dalam negeri. Namun, Enda Nasution, seorang pengamat media sosial, mengingatkan bahwa pendekatan ini bisa menjadi bumerang bagi kreator yang berambisi mendunia. “Tantangan utama bagi kreator Indonesia adalah jebakan zona nyaman pasar lokal, yang acap kali menumpulkan ambisi untuk membidik panggung global,” ujarnya.

Modal Udah Ada, Tinggal Poles Mental dan Profesionalisme

Secara kualitas, konten yang dihasilkan kreator Indonesia sejatinya tidak kalah bersaing. Namun, Daity Octaviany dari Partipost Indonesia, masih dikutip dari campaignindonesia.id menggarisbawahi aspek karakter dan profesionalisme sebagai tantangan yang masih perlu diatasi. Ia mengamati adanya kecenderungan ‘star syndrome‘ pada sebagian kreator dan kurangnya keterbukaan untuk berkolaborasi secara profesional.

Padahal, kolaborasi, terutama lintas negara, merupakan salah satu akselerator tercepat menuju eksposur global. Inisiatif seperti TikTok Live Festival yang digagas Shine Management, yang mempertemukan kreator Asia Tenggara dengan kreator Eropa dan Amerika, adalah contoh konkret bagaimana kolaborasi mampu membuka pintu pasar internasional.

Gimana Caranya Biar Bisa Go International?

Untuk mampu bersaing di kancah global, kreator Indonesia perlu mulai merambah tema-tema yang lebih universal dan menggunakan bahasa yang lebih inklusif. Jika penguasaan bahasa Inggris secara penuh masih menjadi kendala, pemanfaatan fitur subtitle atau alat terjemahan otomatis bisa menjadi solusi jitu. Penggunaan musik latar yang sedang viral secara global dan tagar internasional juga terbukti efektif memperluas jangkauan konten.

Namun, lebih dari sekadar taktik teknis, yang paling fundamental adalah perubahan paradigma: menjadi kreator bukan hanya soal popularitas instan di dalam negeri, melainkan juga tentang mengemban peran sebagai duta budaya Indonesia di panggung digital dunia.

Kita telah menyaksikan bagaimana musik Korea (K-Pop) mengguncang industri global, atau bagaimana kuliner Thailand merajai konten mukbang dan travel vlog. Ini adalah bukti tak terbantahkan bahwa budaya populer mampu menjadi instrumen soft diplomacy yang luar biasa efektif.

TikTok Bisa Jadi Alat Promosi Indonesia

Dengan ratusan juta pengguna aktif media sosial, Indonesia sejatinya memiliki potensi dahsyat dalam membangun citra bangsa (national branding). Setiap individu, melalui konten yang diunggahnya, berpotensi menjadi “pemasar” atau marketer yang menyebarkan pesona budaya, keunikan gaya hidup, hingga kualitas produk lokal ke seluruh penjuru dunia. Namun, potensi ini hanya akan terwujud jika diiringi peningkatan kualitas konten secara kontinuyu dan kesadaran kolektif untuk bermain di level global.

Beberapa negara telah berhasil menjadikan budaya populer dan media sosial sebagai motor penggerak promosi nasional. Jepang dengan anime dan manga, India dengan Bollywood, Korea Selatan dengan K-Pop dan K-Drama, bahkan Kolombia yang citranya terangkat melalui serial populer seperti “Narcos” yang justru memicu lonjakan pariwisata.

Tak ketinggalan, negara-negara seperti Swedia yang sukses dengan kampanye “Curators of Sweden” di mana warga biasa secara bergantian mengelola akun Twitter resmi negara, menampilkan kehidupan sehari-hari dan menjawab pertanyaan dari seluruh dunia, memberikan sentuhan personal dan otentik pada citra negara. Begitu pula dengan Selandia Baru yang secara konsisten memanfaatkan keindahan alamnya melalui kampanye “100% Pure New Zealand” yang masif di media sosial, menarik minat wisatawan dan sineas film internasional.

Indonesia, dengan kekayaan budaya yang tak terhingga, memiliki modal yang jauh lebih besar. Bayangkan jika satu konten TikTok tentang keindahan tari Saman, cara pembuatan rendang yang kesohor itu, atau kemegahan Danau Kelimutu bisa viral dan memantik rasa penasaran jutaan pasang mata di luar negeri.  

Perlu diingat, national branding yang kuat berbanding lurus dengan kedatangan turis asing. Semakin positif citra suatu negara dikenal dunia, semakin besar pula potensi lonjakan kunjungan wisatawan, yang pada gilirannya akan menggerakkan roda perekonomian. Sayangnya, jika potensi ini tidak digarap secara strategis, kita akan terus tertinggal.

Sumber: Instagram @seasia.stats

info gambar

Data kunjungan wisatawan mancanegara terbaru tahun 2024 menjadi cermin yang ..cukup membuat sedih, sebenarnya. Indonesia hanya menempati peringkat kelima di Asia Tenggara dengan 13,9 juta turis. Kita telah disalip oleh Vietnam (17,6 juta), dan selisihnya kian melebar. Thailand dan Malaysia sudah lama berada di depan, dan bahkan Singapura, yang luasnya tak lebih dari separuh Kabupaten Gunungkidul, mampu mencatatkan 16,5 juta kunjungan. Ini adalah tanda bahaya bagi kita semua bahwa daya tarik Indonesia belum terkomunikasikan secara optimal di mata dunia. 

Peran pemerintah dalam promosi tentu ada batasnya. Tanpa partisipasi aktif masyarakat, melalui kanal media sosial, misalnya, upaya ini tidak akan pernah maksimal. Kita memiliki ratusan juta akun media sosial aktif; para konten kreator handal,  sudahkah kita memanfaatkannya secara sadar untuk memperkenalkan wajah terbaik Indonesia kepada dunia?

Masih ada waktu..

Referensi:

Anholt, S. (2007). Competitive identity: The new brand management for nations, cities and regions. Palgrave Macmillan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Dukung Ketahanan Pangan, PGE dan UGM Gelar Panen Raya Katrili 2025 Bersama Petani Tonsewer, Minahasa

Dukung Ketahanan Pangan, PGE dan UGM Gelar Panen Raya Katrili 2025 Bersama Petani Tonsewer, Minahasa

images info

Setelah sukses dengan panen perdana tomat lokal Gustavi pada November
2024, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)  kini merayakan Panen Raya Katrili
2025 di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (26/05). 

Panen raya ini menandakan kontribusi PGE area Lahendong dalam mendukung ketahanan pangan berbasis partisipasi masyarakat lokal. Dalam acara ini terdapat empat komoditas lokal yang dipanen, yakni tomat Gustavi, bawang merah, kacang batik, dan padi. 

Keempat komoditas pertanian itu ditanam dengan diberikan booster Katrili,sebuah inovasi produk pertanian yang dikembangkan dari sisa endapan panas bumi hasil kolaborasi
PGE area Lahendong dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Perayaan panen raya ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Bupati Minahasa Robby Dondokambey, Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang, Panglima Komando Daerah Militer13 Merdeka Mayor Jenderal TNI Suhardi, Dewan Pertimbangan Proper KLHK Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D., Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Teknik UGM Ir. Ali Awaludin, ST, M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Teknik Pertanian UGM, Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., Ketua Tim Penelitian Katrili Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D., IPM., tim peneliti UGM, perwakilan pemerintah daerah, dan kelompok petani mitra.

Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani mengatakan bahwa acara panen raya ini menjadi bukti nyata bagaimana potensi energi panas bumi dapat memberikan manfaat yang lebih dari sekadar pembangkitan listrik. 

Ahmad Yani mengatakan PGE telah hadir di Lahendong, Sulawesi Utara, sudah sejak 2001. Selama rentang waktu tersebut, Ia mengatakan, PGE selalu membangun kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat sekitar area.

“Dari interaksi tersebut, muncul ide-ide yang kami teliti dan kembangkan bersama UGM sebagai kontribusi kami untuk membantu para petani. Ini adalah implementasi dari visi kami untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan nasional,” kata Ahmad Yani dalam sambutannya

Berbagai kelompok petani

Panen katrilii/PGE

info gambar

Para petani yang dilibatkan dalam kegiatan ini berasal dari dua kelompok tani, yakni Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) dan Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM). Para kelompok tani ini berasal dari berbagai desa di sekitar Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE Area Lahendong.

Bupati Minahasa Robby Dondokambey menyambut positif pelaksanaan panen raya dan pemanfaatan booster Katrili. Robby juga mengaku, sebagai alumni UGM, Ia merasa bangga bisa menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan di daerah yang dipimpinnya. 

Robby juga menyebut inisiatif panen raya seperti ini menjadi bagian dari implementasi nyata terhadap semangat gotong royong yang terus dijaga di daerahnya, terutama antara masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah.

“Inisiasi kegiatan ini, sinergi antara dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah, merupakan bagian yang sangat penting dalam menyukseskan berbagai program strategis, termasuk dalam gerakan menanam, penguatan ketahanan pangan, dan pengendalian inflasi daerah,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Magisnya Candi Borubudur, Presiden Prancis Emmanuel Macron sampai Terpukau dengan Besarnya Peradaban Indonesia

Magisnya Candi Borubudur, Presiden Prancis Emmanuel Macron sampai Terpukau dengan Besarnya Peradaban Indonesia

images info

Candi Borobudur jadi bagian dari cerita lawatan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ke Indonesia. Di sana, Macron menyaksikan langsung bukti atas besarnya peradaban negeri ini.

Macron menyambangi Candi Borobudur dalam hari terakhir lawatannya pada Kamis (29/5/2025). Seperti diketahui, dalam kunjungan kali ini ia berada di Indonesia sejak Selasa (27/5/2025) didampingi oleh Ibu Negara, Brigitte Macron.

Bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Macron berkeliling Candi Borobudur hingga ke stupa paling atas sembari menyapa para Bhikkhu. Meski tidak lama berada di sana, kesan kagum jelas terlihat dari wajah Macron dan Brigitte terhadap keindahan Candi Buddha terbesar di dunia itu. 

Ya, pesona Candi Borobudur memang berhasil memikat figur sekelas Macron. Pria berusia 47 tahun itu pun tak segan menyampaikan mengekspresikan kekagumannya dan menyebut bangunan dari era Dinasti Syailendra tersebut sebagai betapa besarnya peradaban Indonesia.

“Terima kasih banyak, Bapak Presiden, menyambut kami di lokasi luar biasa Candi Borobudur ini, yang merupakan kesaksian dari betapa besarnya peradaban ini,” kata Macron usai mengelilingi Candi Borobudur.

Presiden Macron juga mengatakan bahwa Candi Borobudur adalah tempat ibadah sekaligus adikarya spiritual arsitektur yang membuktikan keunggulan Indonesia. Tak hanya itu, ia pun melihat bahwa hadirnya ribuan orang yang datang beribadah ke sana adalah pesan universal tentang toleransi dan rasa hormat yang disampaikan oleh Indonesia.

Sementara itu bagi Indonesia, kunjungan Macron dan Brigitte ke Candi Borobudur menjadi kebanggaan dan kehormatan tersendiri. Seperti ditegaskan Prabowo, Candi Borobudur merupakan mahakarya peradaban yang sarat nilai sejarah dan spiritual, serta mencerminkan kekayaan budaya dan filosofi bangsa Indonesia.

Candi Borobudur, berharga tetapi tetap inklusif

Kunjungan yang baru saja terjadi menegaskan komitmen Indonesia dan Prancis dalam merawat warisan budaya dunia serta menjalin kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang. Di balik momen bersejarah ini, ada pula peran holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sebagai pengelola Candi Borobudur melalui anak perusahaannya, InJourney Destination Management (IDM).

Upaya InJourney untuk menjaga dan mempercantik Candi Borobudur terbukti tak sia-sia. Tak ayal, berpartisipasi dalam torehan sejarah ini menjadi suatu kebanggan tersendiri.

“Hari ini menjadi momen yang spesial untuk menunjukkan keindahan Candi Borobudur kepada dunia, dan untuk memperlihatkan transformasi besar terhadap pengelolaan kawasan Borobudur yang sudah dilakukan InJourney di Candi Borobudur untuk membuat destinasi pariwisata yang berbasis spiritual dan kultural yang inklusif untuk setiap orang,” ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono. 

Ya, tak hanya Macron, semua orang bisa turut menikmati pesona Candi Borobudur. Ini selaras dengan prinsip InJourney akan pentingnya inklusivitas di destinasi pariwisata. 

“Kita harus melihat visi yang lebih besar dari Indonesia, yakni bahwa keindahan Candi Borobudur bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat,” tambah Maya. 

Untuk itulah, InJourney berkomitmen untuk terus merawat Candi Borobudur dan memastikan pengelolaannya senantiasa mengedepankan nilai-nilai spiritual dan kultural yang tidak mengancam dan berdampak langsung pada nilai universal luar biasa (outstanding universal value) yang dimiliki bangunan ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Posted on Leave a comment

KUBET – Legenda Tanjung Menangis dari Sumbawa, Kisah Penyesalan yang Terlambat

Legenda Tanjung Menangis dari Sumbawa, Kisah Penyesalan yang Terlambat

images info

Legenda Tanjung Menangis merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Menurut kisahnya, legenda ini menceritakan sebuah tanjung yang dulunya menjadi lokasi tenggelamnya seorang putri yang menangis sembari menyesali perbuatannya.

Lantas bagaimana kisah dari legenda Tanjung Menangis tersebut?

Legenda Tanjung Menangis

Dikutip dari buku Wahyu Setyorini dan Tim Wong Indonesia Nulis yang berjudul 78 Legenda Ternama Indonesia, pada zaman dahulu di Pulau Sumbawa hiduplah seorang putri yang memiliki paras cantik dan rupawan. Putri tersebut bernama Lala Intan Bulaeng.

Selain cantik, Lala Intan Bulaeng juga dikenal memiliki sifat yang baik hati. Meskipun dia merupakan putri dari seorang raja, Lala Intan Bulaeng tetap suka membantu masyarakat yang ada di sekitarnya.

Hal ini membuat banyak masyarakat yang menyayangi Lala Intan Bulaeng. Dirinya juga menjadi kebanggaan masyarakat pada waktu itu.

Pada suatu hari, Lala Intan Bulaeng ditimpa sebuah musibah yang tidak pernah dia duga. Sang putri tiba-tiba jatuh sakit begitu saja.

Sang ayah sudah mencari berbagai macam tabib untuk mengobati penyakit Lala Intan Bulaeng. Namun tidak ada seorangpun tabib yang bisa mengobati penyakitnya tersebut.

Akhirnya sang ayah membuat sayembara terbuka untuk umum. Sayembara ini diadakan untuk siapa saja yang berhasil menyembuhkan putri kesayangannya.

Jika yang berhasil menyembuhkan tersebut merupakan seorang perempuan, maka dia akan dijadikan sudari Lala Intan Bulaeng. Sebaliknya jika yang berhasil menyembuhkan sang putri seorang laki-laki, maka dia akan dinikahkan dan menjadi suami Lala Intan Bulaeng.

Kabar sayembara ini kemudian tersebar hingga ke seluruh negeri. Tidak hanya itu, kabar sayembara ini ternyata juga sampai ke telinga Daeng Ujung Pandang, seorang raja sakti yang berasal dari Pulau Sulawesi.

Daeng Ujung Pandang kemudian berangkat seorang diri ke Sumbawa. Sesampainya di sana, dia langsung disambut oleh Raja Sumbawa.

Setelah menyampaikan maksud kedatangannya, Daeng Ujung Pandang kemudian dipersilahkan untuk melihat Lala Intan Bulaeng. Dengan kesaktian yang dia miliki, Lala Intan Bulaeng bisa diobati oleh Daeng Ujung Pandang.

Lala yang awalnya tidur lelap menjadi bangun dan kembali seperti sedia. Dirinya juga tidak merasakan sakit yang sebelumnya dia derita.

Raja Sumbawa merasa sangat senang melihat hal tersebut. Dirinya kemudian memberikan banyak sekali hadiah kepada Daeng Ujung Pandang.

Meskipun demikian, Daeng Ujung Pandang menolak semua pemberian raja tersebut. Dia hanya ingin menagih hadiah dari sayembara yang diselenggarakan sebelumnya.

Raja Sumbawa kemudian melihat fisik dari Daeng Ujung Pandang. Dia tidak tega putri kesayangannya mesti menikahi pria tua seperti Daeng Ujung Pandang.

Sang raja kemudian berkata bahwa dia tidak bisa mengabulkan keinginan Daeng Ujung Pandang. Sebagai gantinya, dia akan memberikan banyak harta kepada orang yang mengobati putrinya tersebut.

Daeng Ujung Pandang merasa kecewa mendengarkan perkataan sang raja. Dia menganggap sang raja bukanlah pemimpin yang bijak karena tidak bisa menepati ucapannya sendiri.

Akhirnya Daeng Ujung Pandang menolak semua hadiah tersebut dan memutuskan kembali ke daerahnya dengan perasaan kecewa. Daeng Ujung Pandang kemudian kembali ke kapalnya yang berada di sebuah tanjung di Pulau Sumbawa untuk pulang ke daerah asalnya.

Lala Intan Bulaeng yang melihat hal ini merasa bersalah atas perbuatan yang dilakukan oleh sang ayah. Apalagi Daeng Ujung Pandang merupakan sosok yang mengobati dirinya.

Akhirnya Lala Intan Bulaeng pergi mengejar Daeng Ujung Pandang. Namun sayang, Daeng Ujung Pandang sudah berlayar kembali ke daerah asalnya.

Dari kejauhan, Lala Intan Bulaeng melihat Daeng Ujung Pandang berubah menjadi seorang pemuda tampan. Dirinya kemudian menangis dan menyesali perbuatan sang ayah yang sudah mengingkari janji.

Lala Intan Bulaeng kemudian berusaha mengejar sambil menangis terisak-isak. Tanpa sadar, dirinya terjatuh dan tenggelam di tanjung tersebut.

Oleh masyarakat setempat, tanjung tempat tenggelamnya Lala Intan Bulaeng kemudian diberi nama Tanjung Menangis.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News