Posted on Leave a comment

KUBET – Cerita Banjir yang Terjang Bandung di Tahun 1945, Desas-desus Sabotase Pasukan Sekutu

Cerita Banjir yang Terjang Bandung di Tahun 1945, Desas-desus Sabotase Pasukan Sekutu

images info

Pada bulan November 1945, hujan tak berhenti mengguyur Kota Bandung. Puncaknya pada tanggal 25 November 1945, banjir besar menenggelamkan kawasan Lengkong, Sasakgantung, Banceuy, dan Balubur.

Hal ini membuat panik masyarakat sekitar karena bencana itu merupakan yang pertama kalinya. Air bah itu menghanyutkan rumah hingga ratusan korban jiwa.

“Lalu lintas mengalami kemacetan, karena jalan-jalan penuh kotoran, dan pohon-pohon tumbang terbawa air bah,” tulis RJ Rusady W dalam bukunya, Tiada Berita Dari Bandung Timur 1945-1947..

Hal ini begitu memberatkan warga Bandung, karena bencana ini hadir di tengah revolusi kemerdekaan. Para pejuang melakukan penyerangan ke markas sekutu di bagian Bandung Utara, Hotel Preanger dan Hotel Savoy Homan di selatan sehari sebelum banjir.

Karena itu, ada yang menduga peristiwa banjir ini merupakan sabotase dari pasukan Sekutu. Pasalnya hal ini baru terjadi pertama kali di daerah Bandung.

“Tapi dipikir-pikir oleh kami, masa sih hujan gerimis bisa membuat Cikapundung meluap? Terlebih peristiwa seperti itu seingat saya baru terjadi pertama kali di Bandung,” ungkap Itjeu Suhartina, warga sekitar yang lahir tahun 1925.

Menyelamatkan warga

Karman Somawidjaja dalam bukunya Saya Pilih Mengungsi mengungkapkan kala itu jalanan Bandung begitu mengerikan. Eks petugas Palang Merah Indonesia (PMI) itu menyebutkan di wilayah jalan Pungkur dan Buah Batu, gelimpangan mayat hampir terlihat pada setiap sudut.

“Kami lalu mengumpulkannya di Klinik Pasundan…” kenang Karman.

John R.W. Smail dalam buku Bandung Awal Revolusi 1945-1946 mengungkapkan banjir itu menghancurkan sekira 500 rumah dan menelan korban jiwa lebih dari 200 orang. Kondisi itu membuat kelompok pejuang melakukan aktivits penyelamatan.

Tetapi, pasukan Gurkha/Sekutu memperkeruh suasana dengan menembaki mereka yang sedang melakukan penyelamatan. Asikin Racman, mantan anggota laskar Hizboellah Bandung mengenang adanya satu kompi pasukan Inggris yang datang ke perkampungan rakyat di pinggir Sungai Cikapundung lalu melakukan penembakan

“Tanpa belas kasihan, mereka menembaki rakyat yang tengah kami tolong hingga beberapa meregang nyawa dan sebagian lain dalam kondisi panik berlarian kesana-kemari…” kenang mantan tersebut.

Investigasi

Karena insiden banjir ini, membuat pejuang Bandung begitu marah. Mereka lalu melakukan penyelidikan atas kejadian banjir yang menimpa kawasan Cikapundung ini.

Para pemuda teringat dengan taktik Waterlinie Belanda menghadapi Jerman dalam Perang Dunia II, yakni menenggelamkan daerah mereka untuk merintangi dan menghambat gerak maju tentara Jerman.

“Rupanya, ini mereka lakukan juga untuk menghadapi dan memperlemah serangan-serangan para pemuda pejuang kita yang bagi mereka tiada henti-hentinya,” kata Rusady.

Hal ini juga diperkuat dengan kesaksian Mohamad Rivai dalam buku “Tanpa Pamrih Kupertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945”. Rivai mencatat kesaksian sejumlah warga Bandung saat itu terkait peristiwa tersebut.

“Saat menjelang malam pas akan terjadinya banjir, para saksi melihat lima orang berpenampilan mirip pejuang mendatangi viaduct dan menutup pintu-pintu air Sungai Cikapundung lalu mereka menghilang secara cepat.”

Walau begitu sumber dari Belanda menganggap banjir ini merupakan kejadian alam biasa. Bahkan ada yang menuduh ini merupakan sabotase dari pasukan pejuang republik.

“Menurut keterangan yang kami lansir dari para pengungsi, itu merupakan akibat dari sabotase yang dilakukan para ekstrimis…”

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Menyegarkan Pikiran di Bukit Kayoe Putih, Wisata Alam Asri di Ketinggian Mojokerto

Menyegarkan Pikiran di Bukit Kayoe Putih, Wisata Alam Asri di Ketinggian Mojokerto

images info

Di Mojokerto, Jawa Timur, udara sejuk perbukitan berpadu harmonis dengan hijaunya hutan kayu putih yang membentang.

Di sinilah Bukit Kayoe Putih hadir, menawarkan pengalaman wisata yang tak hanya menyejukkan hati, tetapi juga memberi edukasi tentang kekayaan alam lokal. Dengan perpaduan alam, edukasi, dan fasilitas kekinian, tempat ini cocok jadi destinasi healing bareng keluarga maupun sahabat.

Yuk, Kawan GNFI, kita bahas lebih dalam tentang Bukit Kayoe Putih, dari sejarah dan daya tariknya, hingga rute menuju lokasi dan tips berkunjung agar pengalaman Kawan makin berkesan!

Ini Oleh-Oleh Khas Mojokerto yang Wajib Dibeli

Sekilas Mengenai Bukit Kayoe Putih

Bukit Kayoe Putih merupakan destinasi wisata yang dikelola oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Mojokerto.

Kawasan ini dulunya adalah hutan produksi kayu putih milik Perhutani yang telah ada sejak zaman kolonial. Hingga kini, daun-daun pohon kayu putih di sini masih dimanfaatkan untuk disuling menjadi minyak kayu putih berkualitas tinggi.

Dengan luas sekitar 2,5 hektar, tidak seluruh area dibuka untuk wisata. Namun, sebagian kawasan telah dikembangkan menjadi tempat wisata alam sekaligus eduwisata yang menyenangkan. Kawan GNFI bisa melihat langsung ribuan pohon kayu putih sekaligus menikmati fasilitas wisata yang modern dan instagramable.

Urutan 6 Kota Terkecil di Jawa Timur, Kota Mojokerto Peringkat 1

Daya Tarik Bukit Kayoe Putih

Suasana di Wisata Bukit Kayoe Putih | Skerta Indonesia (Google Maps)

info gambar

Sebelum berkunjung, penting buat tahu apa saja daya tarik Bukit Kayoe Putih. Tenang, Kawan GNFI, kami sudah merangkumnya untuk Kawan:

1. Panorama Alam Tiga Gunung

Dari puncak bukit, pengunjung disuguhi pemandangan menawan tiga gunung sekaligus: Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan Gunung Penanggungan.

Pemandangan ini makin sempurna dengan hamparan hutan hijau dan udara sejuk yang menyegarkan.

2. Spot Foto Menarik

Ada banyak spot menarik seperti taman bunga yang tertata rapi, gardu pandang, jembatan gantung, hingga ikon tulisan “Bukit Kayoe Putih” yang menyala saat malam. Pencinta fotografi tentu wajib berkunjung!

Mengulik Keelokan Air Terjun Dlundung di Mojokerto

3. Kafe Kekinian di Atas Bukit

Di atas bukit tersedia kafe berkonsep modern dengan pilihan tempat duduk bean bag dan lesehan rumput sintetis. Menunya pun beragam, dari camilan ringan hingga makanan berat dan minuman kekinian seperti kopi, teh, dan jus.

4. Kolam Renang dan Kebun Buah

Selain bersantai, Kawan GNFI juga bisa berenang atau memetik buah seperti stroberi dan jeruk langsung dari kebunnya. Aktivitas ini cocok untuk keluarga, terutama yang membawa anak-anak.

5. Suasana Syahdu nan Romantis Saat Kabut Turun

Di musim hujan, kabut tipis sering menyelimuti kawasan ini. Alih-alih mengganggu, kabut justru menambah kesan misterius yang memikat, sehingga memberikan kesan bernuansa romantis.

Mt. Lorokan, Gunung dengan Spot Sunrise Epik dan Air Terjun di Pacet Mojokerto

Akses Menuju Bukit Kayoe Putih

Bukit Kayoe Putih terletak di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 25 km dari pusat Kota Mojokerto dan dapat ditempuh sekitar 1 jam dengan kendaraan pribadi.

  • Dari Kota Mojokerto, arahkan kendaraan menuju Kecamatan Jetis melalui Jalan Raya Mojokerto–Jombang.
  • Ikuti petunjuk arah menuju Perhutani Jetis, lalu lanjutkan ke area Bukit Kayoe Putih.

Akses jalannya cukup baik meskipun berkelok dan menanjak. Untuk Kawan GNFI yang tak membawa kendaraan pribadi, tersedia pula jasa ojek dan angkutan umum yang bisa dimanfaatkan.

Daftar 9 Rekomendasi Kuliner Mojokerto yang Siap Memanjakan Lidah!

Tips Berkunjung ke Bukit Kayoe Putih

Agar pengalaman wisata Kawan GNFI makin seru, simak dulu beberapa tips berikut:

  • Datang di Pagi atau Sore Hari: Waktu terbaik berkunjung adalah pagi saat udara masih segar, atau sore hari untuk menikmati matahari terbenam di balik bukit.
  • Gunakan Alas Kaki Nyaman: Karena areanya cukup luas dan menanjak, pastikan memakai sepatu atau sandal yang nyaman untuk berjalan.
  • Siapkan Kamera dan Outfit Terbaik: Spot foto di sini banyak banget! Pastikan kamera atau smartphone siap, dan pilih outfit kece buat foto-foto.
  • Bawa Uang Tunai Secukupnya: Beberapa warung atau fasilitas belum mendukung pembayaran non-tunai.
  • Jaga Kebersihan dan Hormati Alam: Jangan membuang sampah sembarangan. Ikuti aturan yang berlaku demi menjaga keasrian tempat ini.
Griya Kuliner Bunderan Pacet, Tempat Berburu Makanan Enak dan Murah di Mojokerto

Ayo Berkunjung ke Wisata Bukit Kayoe Putih!

Bukit Kayoe Putih bukan sekadar tempat wisata biasa. Di sinilah Kawan GNFI bisa bersantai, belajar, dan menikmati keindahan alam yang autentik. Dengan tiket masuk yang ramah di kantong (sekitar Rp10.000 per orang), tempat ini cocok jadi pilihan wisata akhir pekan bersama orang tersayang.

Jadi, sudah siap merencanakan perjalanan ke Bukit Kayoe Putih? Ayo ajak keluarga atau sahabatmu untuk merasakan pengalaman tak terlupakan di tengah hijaunya hutan dan segarnya udara pegunungan Mojokerto!

Kenali Candi dari Kotanya Majapahit Mojokerto!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Ini Dia Gerina, Gerakan Indonesia Menanam yang Libatkan Masyarakat untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Ini Dia Gerina, Gerakan Indonesia Menanam yang Libatkan Masyarakat untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

images info

Gerina atau Gerakan Indonesia Menanam adalah sebuah gerakan kolaboratif yang dibuat untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan.

Gerina dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan dan memastikan swasembada pangan. Tidak hanya itu, melalui Gerina, diharapkan ketahanan pangan nasional dapat semakin kuat, sehingga Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan lokalnya.

gambar

Gerina diluncurkan secara resmi oleh Presiden Prabowo di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu, 23 April 2025. Gerakan ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut mendukung komitmen Indonesia menjadi negara yang mandiri.

Menariknya, berbagai tokoh masyarakat turut bahu membahu untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional terpenuhi, salah satunya adalah Ustaz Adi Hidayat. Prabowo menyebut, inovasi, improvisasi, riset, dan teknologi yang dilakukan tokoh-tokoh tersebut dapat membantu membawa Indonesia menjadi negara yang berhasil.

Dijelaskan oleh Ustaz Adi melalui akun YouTube miliknya, tim melakukan riset hingga ke beberapa negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Mesir, untuk menyusun naskah akademik dan teknologi pertanian yang lebih berkelanjutan.

Gerina seakan menjadi setitik harapan baru untuk merespons kekhawatiran atas ancaman krisis pangan global dan mendukung cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

Burung Hantu Ternyata Bisa Bantu Implementasi IPHA, Kenapa?

Gerina, Program yang Siap Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Gerina adalah sebuah gerakan kolaboratif yang dibuat untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan.

info gambar

Melalui keterangan resminya, Gerina disebut dapat membantu memperkuat ketahanan nasional. Terdapat dua program penanaman tanaman pangan yang dikembangkan, yakni Si Opung dan Si Cepot.

Si Opung atau akronim dari solusi olah padi terapung adalah metode yang memanfaatkan kolam air untuk menanam padi. Bagi mereka yang tidak punya tanaman darat, tetapi memiliki kolam atau ingin membuat kolam, dapat memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam.

Ustaz Adi menjelaskan, biaya program Si Opung ini terjangkau. Masyarakat pun dapat mengolah lahan kolam tersebut untuk menanam padi dan memanennya kemudian.

“Jadi yang tidak punya tanaman darat, dia punya kolam atau dia ingin bikin di samping rumahnya, itu bisa dirakitkan dengan biaya yang jangkau, kemudian bisa diolah dan bisa panen,” terangnya.

Di sisi lain, Si Cepot atau solusi cepat panen via pot merupakan program menanam cepat panen melalui pot. Sebelumnya, riset telah dilakukan untuk memastikan penanaman via pot benar-benar dapat digunakan untuk menanam tanaman sawah.

Tidak hanya itu, media pot ini juga bisa dimanfaatkan untuk menanam bahan pangan lain, seperti cabai dan kentang. Pot khusus dirancang berdasarkan gramasi dan efisiensi untuk mendukung panen.

“Dari tanaman sawah, kita riset dengan pot. Potnya kemudian kita riset bentuknya, gramasinya, volumenya. Dan kalau kita bisa susun satu keluarga, bisa simulasi 5 orang, kebutuhan makannya x sekian, itu dengan tanam pot itu 3x musim, dia bisa sampai nabung 100-300 ribu dibandingkan beli secara biasa,” papar Ustaz Adi.

Ketahanan Pangan Nasional Terancam Akibat Naiknya Suhu Bumi, Begini Solusinya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Legenda Asal Usul Burung Cenderawasih dari Papua Barat, Jelmaan Pemuda yang Baik Hati

Legenda Asal Usul Burung Cenderawasih dari Papua Barat, Jelmaan Pemuda yang Baik Hati

images info

Tahukah Kawan bagaimana cerita dari legenda asal usul burung cenderawasih? Di Papua Barat ternyata terdapat sebuah cerita rakyat yang menceritakan tentang asal usul burung khas tanah Papua tersebut.

Lantas bagaimana kisah dari legenda asal usul burung cenderawasih?

gambar

Legenda Asal Usul Burung Cenderawasih

Dikutip dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, dikisahkan pada zaman dahulu hiduplah seorang perempuan tua di daerah Pegunungan Bumberi, Fakfak. Perempuan tua ini hidup sebatang kara bersama anjing betinanya.

Pada suatu hari, perempuan tua ini pergi masuk ke dalam hutan. Dirinya berniat untuk mencari makanan untuk dia konsumsi pada hari itu.

Di tengah perjalanan, dia melihat sebuah pohon buah merah. Pohon ini sejenis pandan khas yang berasal dari tanah Papua.

Pohon buah merah tersebut terlihat berbuah dengan rimbunnya. Perempuan tua tersebut kemudian langsung mengambil dan memakan buah yang ada di pohon tersebut.

Tidak lama setelah memakan buah dari pohon tersebut, perut perempuan tua ini tiba-tiba membesar. Dirinya kemudian langsung pulang ke rumah akibat situasi tersebut.

Sesampainya di rumah, perempuan tua ini ternyata melahirkan seorang anak laki. Perempuan tersebut kemudian memberi nama anak laki-lakinya tersebut Kweiya.

Sejak saat itu, perempuan tua ini hidup bersama anak laki-lakinya. Seiring berjalannya waktu, Kweiya tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah.

Pada suatu hari, ibu Kweiya tengah membakar daun pohon yang berjatuhan di sekitar rumahnya. Di sisi lain, Kweiya menjaga pembakaran yang dibakar oleh ibunya tersebut.

Tidak jauh dari sana, ternyata ada seorang pria tua yang melihat kepulan asap itu. Dirinya kemudian mengikuti arah dari mana asal asap tersebut berasal.

Sampailah pria tua ini di pembakaran yang dijaga oleh Kwiya. Di sana dia kemudian bercengkrama dengan Kweiya.

Tidak hanya itu, pria tua ini juga memberikan kapak besi miliknya kepada Kweiya. Melihat hal ini, Kweiya kemudian mengajak pria tua tersebut untuk menemui sang ibu di rumah.

Sesampainya di rumah, Kweiya mengenalkan pria tua ini kepada ibunya. Dirinya kemudian meminta sang ibu untuk menerima pria tua tersebut dan menikahinya.

Sang ibu kemudian memenuhi permintaan anak laki-lakinya tersebut. Sang ibu kemudian menikah dengan pria tua yang ditemuinya itu.

Beberapa tahun kemudian, sang ibu mendapatkan tiga orang anak dari pernikahan yang dia lakukan. Tiga anaknya ini terdiri dari dua orang laki-laki dan satu orang perempuan.

Kweiya merasa senang karena mendapatkan saudara baru. Dia menganggap ketiga saudaranya tersebut selayaknya adik kandungnya sendiri.

Akan tetapi perlakuan Kweiya tidak sama dengan dua anak laki-laki sang ibu. Mereka merasa iri dengan semua hal yang dimiliki oleh Kweiya.

Pada suatu hari, kedua adik laki-lakinya ini menyusun rencana untuk mengeroyok Kweiya. Rencana ini kemudian mereka lakukan ketika kedua orang tuanya sedang bekerja di kebun.

Kedua adik laki-laki Kweiya langsung mengeroyok dirinya. Namun Kweiya tidak membalas perlakuan kedua adiknya tersebut.

Hal ini ternyata dilihat oleh adik perempuannya. Ketika sore hari, sang ibu memanggil nama Kweiya karena tidak menemukannya di rumah.

Anak perempuannya kemudian menceritakan apa yang dia lihat kepada sang ibu. Mendengarkan cerita tersebut, sang ibu merasa sedih karena kehilangan putra kesayangannya.

Sang ibu kemudian terus memanggil nama Kweiya. Tidak lama kemudian, datang seekor burung yang memiliki burung yang indah dan berwarna-warni.

Burung ini kemudian diyakini sebagai jelmaan Kweiya. Kelak burung tersebut kemudian diyakini sebagai asal usul cenderawasih yang ada di Papua.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Menelusuri Kampung Mati di Tengah Kota Semarang, Rumah Megah dan Mewah tak Berpenghuni

Menelusuri Kampung Mati di Tengah Kota Semarang, Rumah Megah dan Mewah tak Berpenghuni

images info

Kabar mengenai “kampung mati” di Kelurahan Cepoko, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) sempat menghebohkan dunia maya. Hal ini karena kampung ini sudah ditinggalkan oleh penghuninya dan hanya menyisakan beberapa keluarga.

Dimuat dari Kompas, Kampung Mati ini dulu dikenal dengan nama Perumahan Dua Belas. Karena jumlah rumah yang dibangun di tempat tersebut berjumlah dua belas.

gambar

Perumahan ini dibangun pada tahun 1980-an yang diperuntukkan untuk masyarakat kelas menengah atas. Tetapi saat itu, kondisi Kelurahan Cepoko masih sepi sehingga membuat kawasan tersebut tak aman.

Karena itu, banyak terjadi perampokan yang membuat penghuni rumah pindah. Sejak tahun 2000-an, kampung ini pun mulai ditinggalkan penghuninya.

“Dulu, awalnya itu hanya 2-3 rumah, terus nambah-nambah. Tapi karena di sini dulu sepi, ada garong masuk rumah. Minta-minta uang, terus yang punya rumah takut,” jelas Musanusi, pekerja yang ikut membangun rumah tersebut dimuat dari Kompas.

Dibeli pengusaha

Karena telah ditinggalkan oleh penghuninya, seorang pengusaha asli Desa Cepoko bernama Sumardani memutuskan untuk membeli beberapa rumah. Dia mengatakan saat ini sudah membeli tujuh dari 12 rumah di perumahan tersebut.

“Tadinya ada 12 rumah dan sudah pada saya beli 7 rumah,” ujarnya.

Berbeda dengan pengakuan Musanusi, Sumardani menyebut para penghuni yang meninggalkan perumahan ini karena menjadi korban Tragedi Mina. Para penghuni ini telah menjual rumahnya untuk keperluan berangkat haji.

“Beberapa rumah itu sempat dijual untuk biaya haji, namun malah menjadi korban Tragedi Mina.”

“Hingga tahun 2000-an rumah itu mangkrak, kemudian saya beli,” tandasnya.

Tempat konten horor

Dilihat dari Kompas, banyak bangunan rumah sudah terbengkalai. Beberapa rumah juga sudah tertutup dengan rumput ilalang dan atapnya banyak yang roboh.

Karena itulah, beberapa konten kreator memanfaatkannya sebagai tempat syuting horor. Namun hal ini ternyata tanpa seizin masyarakat di perumahan tersebut.

“Terganggu dengan adanya konten-konten horor itu. Apalagi buatnya tanpa ijin,” jelas Nailil.

Dia mengatakan banyak informasi yang diposting di media sosial tidak sesuai fakta. Hal ini yang membuatnya risih dengan konten horor tersebut.

“Pada buat konten katanya horor, padahal saya di sini biasa saja. Tak ada kesan horor,” kata dia menceritakan.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



Posted on Leave a comment

KUBET – Terpukau dengan Indahnya Danau Rana, Harmoni Tersembunyi di Jantung Pulau Buru

Terpukau dengan Indahnya Danau Rana, Harmoni Tersembunyi di Jantung Pulau Buru

images info

Di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, terdapat sebuah danau luas yang tak hanya memikat dari segi lanskap, tapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya yang hidup hingga kini. Namanya Danau Rana, danau alami terbesar di Maluku yang terletak di Kecamatan Air Buaya, sekitar 63 kilometer dari Namlea.

Danau ini tak hanya jadi tempat pelesiran, tapi juga pusat spiritual dan identitas budaya masyarakat adat Pulau Buru, terutama Suku Rana. Panorama alamnya yang masih sangat asri dan nilai sakral yang dijaga turun-temurun membuat Danau Rana punya daya tarik tersendiri yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

gambar

Bagi Kawan GNFI yang mencari destinasi dengan perpaduan antara keindahan, ketenangan, dan kearifan lokal, Danau Rana adalah jawaban yang tepat.

Legenda Tanifal dari Pulau Buru Maluku yang Menjadi Tempat Bersemayam 2 Burung Elang Raksasa

Sekilas Mengenai Danau Rana

Danau Rana membentang sepanjang 43 kilometer dan berada di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Udaranya sejuk, suasananya tenang, dan lingkungannya masih sangat terjaga.

Sejak ditetapkan sebagai destinasi wisata melalui Peraturan Bupati Buru Nomor 27 Tahun 2017, kawasan ini mulai dikenal sebagai primadona ekowisata yang menyimpan potensi luar biasa. Tapi jauh sebelum itu, masyarakat adat sudah lebih dulu menjaga dan menghormati danau ini sebagai tempat suci yang penuh makna.

Menjelajahi Keindahan Desa Tifu di Pulau Buru, Nirwana Terpencil di Timur Indonesia

Daya Tarik Danau Rana

Suasana di Danau Rana | Alfred Tomihisa (Google Maps)

info gambar

Danau Rana bukan hanya indah dipandang, tapi juga menawarkan beragam pengalaman menarik. Berikut beberapa daya tarik yang tak boleh Kawan lewatkan:

1. Lanskap Alam yang Mempesona

Dikelilingi hutan tropis lebat dan perbukitan hijau, Danau Rana menyuguhkan panorama alam yang sungguh memanjakan mata. Permukaan airnya yang jernih dan tenang sering kali dipenuhi bunga teratai yang bermekaran.

2. Ragam Aktivitas Wisata

Kawan bisa berenang, naik perahu mengelilingi danau, trekking ke perbukitan, atau sekadar duduk di tepi danau menikmati suasana damai. Tempat ini cocok untuk penyembuhan diri dari rutinitas yang melelahkan.

Tanaman Hotong, Panganan Lokal Simbol Jati Diri Masyarakat Pulau Buru

3. Habitat Satwa Liar dan Burung Endemik

Lingkungan sekitar danau merupakan habitat alami bagi berbagai jenis burung dan satwa liar khas Maluku, menjadikannya surga bagi para pecinta alam dan fotografer satwa.

4. Kekayaan Budaya Suku Rana

Masyarakat adat setempat percaya bahwa leluhur mereka mendiami kawasan danau dan gunung-gunung di sekitarnya. Karena itu, mereka menjaga Danau Rana dengan nilai-nilai spiritual dan pantangan adat yang masih dijalankan hingga kini.

Rampaknya Lembah Waeapo yang Jadi Saksi Kerja Keras Eks Tapol Pulau Buru

Akses Menuju Danau Rana

Terdapat dua jalur utama untuk mencapai Danau Rana:

  • Rute Barat melalui Desa Wamlana (Air Buaya)
    Dari Namlea, perjalanan dilanjutkan dengan mobil sekitar 1,5 jam menuju Desa Wamlana, lalu menggunakan kendaraan perusahaan hingga titik akhir, dan dilanjutkan trekking menuju danau.

  • Rute Selatan melalui Desa Tifu (Leksula)
    Rute ini lebih panjang: naik speedboat sekitar 5 jam ke Desa Tifu, lalu naik truk ke Desa Waelo dan trekking sekitar 6 jam hingga sampai ke lokasi danau.

  • Pulau Buru: Dulu Hutan Belantara, Kini Menjadi Surga

    Tips Berkunjung ke Danau Rana

    Agar perjalananmu aman dan nyaman, simak beberapa tips berikut:

    • Siapkan stamina dan logistik: Medan cukup menantang. Bawa bekal yang cukup, pakaian outdoor, dan obat-obatan pribadi.

    • Gunakan jasa pemandu lokal: Mereka memahami medan dan adat setempat.

    • Hormati budaya dan lingkungan: Jaga perilaku, ikuti aturan adat, dan jangan tinggalkan sampah.

    • Datang pada musim kemarau: Akses lebih mudah dan cuaca lebih bersahabat untuk trekking.

    7 Daya Tarik Pantai Hunimua Liang Maluku, Pantai Terindah Indonesia Menurut UNDP!

    Ayo Berkunjung ke Danau Rana!

    Danau Rana menyajikan pengalaman wisata yang tak sekadar indah secara visual, tapi juga kaya makna secara spiritual dan budaya. Meski untuk mencapainya butuh perjuangan, suasana tenang dan energi alam yang kuat akan membuat semua lelah itu terasa sepadan.

    Jadi, kalau Kawan GNFI ingin mencari petualangan yang menyentuh alam sekaligus jiwa, Danau Rana di Pulau Buru siap menyambut dengan segala keagungannya.

    Bubur Sagu Ubi, Makanan Tradisional yang Patut Dicoba Ketika Datang ke Maluku

    Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



    Posted on Leave a comment

    KUBET – Mengenal One China Policy dan Mengapa Indonesia Mendukung Kebijakan Ini

    Mengenal One China Policy dan Mengapa Indonesia Mendukung Kebijakan Ini

    images info

    Pernahkah Kawan GNFI mendengar istilah One China Policy atau “Satu China”? Terminologi ini mengacu pada kebijakan di mana hanya ada “satu China” di dunia dan Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok.

    Kebijakan ini berawal dari kekalahan Kuomitang (Partai Nasionalis) dalam perang melawan komunis pada 1949. Akibatnya, pemimpin Kuomitang melarikan diri ke salah satu provinsi di Tiongkok yang saat ini disebut dengan Taiwan.

    gambar

    Di sana, ia membangun pemerintahan sendiri dan menunjuk Taipei sebagai ibu kotanya. Namun, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menganggap bahwa Taiwan merupakan salah satu provinsinya di bagian Fujian.

    Taiwan sendiri mendeklarasikan diri sebagai Republic of China (ROC) atau Republik China yang beraliran nasionalis dan tidak ingin disamakan dengan RRT yang beraliran komunis.

    Pemerintah RRT mengirimkan telegraf pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa Kuomintang sudah kehilangan seluruh kewenangannya untuk mewakili rakyat Tiongkok. Oleh karena itu, Kuomintang tidak berhak mewakili RRT di kancah internasional.

    Pernyataan ini disusul dengan terbitnya Resolusi Majelis Umum No. 2758 yang menggantikan posisi ROC yang dipimpin oleh Kuomintang di PBB dengan RRT. Hal ini membuat berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, tidak mengakui Taiwan sebagai negara, tetapi merupakan bagian dari RRT.

    Apa Perbedaan Penyebutan Tiongkok, Tionghoa, dan Cina? Apakah Bermakna Sama?

    Indonesia Dukung One China Policy

    Indonesia berkali-kali menegaskan posisinya sebagai negara yang mendukung prinsip One China Policy, sehingga tidak mengakui Taiwan secara resmi sebagai sebuah negara yang berdaulat. Segala bentuk masalah dalam Tiongkok, termasuk tentang Taiwan, Xinjiang, hingga Hong Kong merupakan urusan dalam negeri Tiongkok, dan Indonesia tidak berkeinginan untuk mencampurinya.

    Kawan, Indonesia dan Tiongkok sudah bersahabat erat sejak era Soekarno. Meskipun sempat renggang di kepemimpinan Soeharto, tetapi kedua negara kembali memulihkan jalinan diplomatiknya di tahun 1990.

    Normalisasi hubungan Indonesia-Tiongkok ini ditandai lewat Memorandum Saling Pengertian tentang Pencairan Kembali Hubungan Diplomatik Indonesia-RRT pada 8 Agustus 1990. Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI dan Tiongkok, Ali Alatas dan Qian Qichen.

    Lalu, bagaimana hubungan Indonesia dengan Taiwan?

    Pemulihan tersebut juga membahas posisi Indonesia yang menganut One China Policy. Dengan demikian, kedua negara sepakat bahwa Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok dan hubungan Indonesia dengan Taiwan hanya terbatas pada ekonomi dan perdagangan.

    Indonesia tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara yang berdaulat, sehingga keduanya tidak menjalin hubungan diplomatik. Namun, meskipun tidak ada jalinan diplomasi, Indonesia dan Taiwan memiliki hubungan kerja sama yang erat, utamanya di bidang business to business.

    Negara di Eropa Ini Ternyata Belum Diakui Merdeka Oleh Indonesia, Kok Bisa?

    Indonesia Tidak Akui Taiwan tetapi Tetap Bekerja Sama

    Indonesia-Taiwan sudah bekerja sama di lini ekonomi sejak tahun 1960-an. Indonesia memiliki Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei. KDEI Taipei bertugas untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Taiwan.

    Selain itu, dengan banyaknya jumlah warga Indonesia yang mencoba peruntungan nasibnya di Taiwan, adanya KDEI Taipei juga bertujuan untuk melindungi dan memberikan layanan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sana.

    Di sisi lain, banyak negara yang turut mendukung One China Policy. Hanya segelintir negara yang mengakui Taiwan sebagai negara dan memiliki hubungan diplomatik.

    Melansir dari situs Ministry of Foreign Affairs Republic of China (Taiwan), 12 negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan di antaranya, Kepulauan Marshall, Republik Palau, Tuvalu, Eswatini, Vatikan, Belize, Guatemala, Haiti, Paraguay, St. Kitts dan Nevis, St. Lucia, serta St. Vincent & Grenadines.

    Dalam sebuah artikel ilmiah bertajuk One China Policy dan Dampaknya Bagi Hubungan Indonesia -Taiwan, 12 negara yang mengakui Taiwan merupakan negara kecil atau negara dunia ketiga yang tidak memiliki potensi strategis dalam dunia internasional.

    Disebutkan jika sebuah negara ingin berhubungan diplomatik dengan Tiongkok, artinya mereka harus mengakui One China. Sebaliknya, jika ada negara yang berhubungan secara resmi dengan Taiwan, maka mereka tidak akan berhubungan diplomatik dengan Beijing.

    PBB pun tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara. Alih-alih negara, PBB menyebut Taiwan sebagai provinsi dari Tiongkok.

    Menukil dari laman kerja sama resmi Uni Eropa dan Tiongkok, Resolusi Majelis Umum No. 2758 menyatakan bahwa Tiongkok hanya memiliki satu kursi tunggal, tidak ada “dua Tingkok” atau “satu Tiongkok, satu Taiwan”. Artinya, PBB bersama seluruh negara anggotanya mendukung prinsip “Satu China” atau One China Policy.

    Kawan GNFI, wilayah seperti Makau dan Hong Kong juga merupakan bagian yang terintegrasi dengan Tiongkok. Artinya, segala bentuk kerja sama yang dilakukan dengan wilayah tersebut tetap terintegrasi dengan satu pemerintahan saja, yakni Pemerintah Tiongkok.

    Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



    Posted on Leave a comment

    KUBET – Menengok Bangunan Stasiun KA Pangandaran, Primadona Wisatawan Era 80-an yang Kini Terbengkalai

    Menengok Bangunan Stasiun KA Pangandaran, Primadona Wisatawan Era 80-an yang Kini Terbengkalai

    images info

    Bangunan Stasiun Kereta Api (KA) Pangandaran kini terbengkalai layaknya rumah hantu. Padahal Stasiun KA Pangandaran pernah menjadi primadona wisatawan asing dan berjaya pada masanya.

    Dinukil dari Detik, Anton mengingat bangunan yang terletak di Dusun Bojongjati, Desa Pananjung, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran ini selalu ramai pengunjung pada era 1980-an. Tempat ini menjadi tujuan wisatawan bila ingin sampai ke Pangandaran.

    gambar

    “Dahulu sekitar tahun 80-an, saya sering jemput wisatawan di KA Pangandaran untuk menuju objek wisata Pantai Pangandaran,” kata pria yang pernah menjadi pemandu wisata ini.

    Anton mengatakan keberadaan Stasiun Pangandaran sebetulnya sangat strategis bagi denyut nadi kehidupan ekonomi warga setempat. Biasanya wisatawan datang dari Jakarta atau kota lain, lalu turun di Stasiun Pangandaran.

    Setelah itu, pemandu wisata akan mengajak wisatawan berkeliling melihat-lihat aktivitas masyarakat di sekitar stasiun KA. Biasanya berkunjung ke industri rumahan ataupun pantai.

    “Kalau wisatawan dari Belanda, apalagi yang keluarganya atau leluhurnya pernah bertugas di Indonesia, biasanya bukan ke pantai. Mereka lebih tertarik menyusuri bangunan ikonik lebih dulu. Kami jemput mereka di Stasiun Cijulang, kemudian balik lagi dengan mobil untuk melihat jembatan Cipamotan atau terowongan Wilhelmina. Setelah itu baru ke pantai,” kata Anton.

    Terbengkalai

    Tetapi semua hal ini hanya tinggal kenangan, beberapa jalur rel peninggalan KA Banjar-Pangandaran mulai hilang dan sebagian ditarik aset. Bangunannya pun kini mati tak berdaya.

    Kondisi bangunan KA Pangandaran masih terlihat kokoh, tetapi bagian atapnya merosot termakan usia. Bangunannya mulai retak-retak. Halaman depan Stasiun KA Pangandaran terdapat gerobak salah satu pedagang warga setempat. 

    Penampakan stasiun sudah mirip tempat rongsokan. Pada bagian stasiun yang terbuka dimanfaatkan warga untuk garasi mobil. Kemudian bagian depannya terdapat rumput ilalang dan tumpukan sampah.

    Kondisi ini seperti menggambarkan penurunan wisatawan yang datang ke Pangandaran. Anton menjelaskan hal ini bukan karena pandemi COVID-19, namun sudah terjadi bertahun-tahun sebelumnya.

    “Sudah jarang sekali melihat turis jalan-jalan di Pangandaran. Memang ada segelintir, itu pun lebih banyak di Pantai Batukaras,” kata Anton.

    Berharap aktif kembali

    Anton menyebut keberadaan Stasiun KA Pangandaran sangat dirindukan warga setempat. Apalagi bisa menjadi alternatif kendaraan menuju objek wisata Pangandaran.

    Tetapi, dia tidak yakin hadirnya kereta api Banjar-Pangandaran ini bisa mengembalikan animo wisata ke Pangandaran. Dia malah berharap adanya pembangunan jalan tol.

    “Ya, kalau mau diaktifkan kembali setuju saja. Tapi kalau melihat kenyataan di lapangan rasanya pesimis. Hampir sepanjang jalur kereta api Banjar-Pangandaran sudah diduduki bangunan warga. Belum lagi besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Kalau saya lebih cenderung dibangun jalan tol saja dulu,” ucapnya.

    Terkait keberadaan stasiun, dia menyarankan untuk sementara bisa dijadikan museum mini untuk menceritakan sejarah jalur kereta Banjar-Pangandaran.

    “Rawat dan manfaatkan bangunan yang tersisa. Kelak itu akan menjadi sangat berharga, sangat bersejarah lalu menjadi daya tarik wisata,” pungkas Anton.

    Sumber:

    Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



    Posted on Leave a comment

    KUBET – Memahami Kartini Lewat Arsip dan Surat-Surat yang Menjadi Bagian Memory of the World UNESCO

    Memahami Kartini Lewat Arsip dan Surat-Surat yang Menjadi Bagian Memory of the World UNESCO

    images info

    Kawan tentu sudah tidak asing lagi dengan perayaan Hari Kartini yang selalu diperingati di Indonesia pada 21 April setiap tahunnya. Peringatan Hari Kartini ini diambil berdasarkan hari lahir Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari daerah Jepara tersebut.

    Kartini memang menjadi salah satu tokoh penting dalam perjalanan sejarah Indonesia. Sosok yang dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita ini menjadi salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia sekaligus kedudukan perempuan Jawa.

    gambar

    Salah satu kabar gembira baru saja muncul berdekatan dengan momentum Hari Kartini ini. Pada 11 April 2025 lalu, arsip serta surat-surat Kartini baru saja ditetapkan sebagai salah satu Memory of World atau MoW UNESCO.

    Penetapan ini tentu menjadi bukti bahwa arsip dan surat-surat Kartini memiliki peranan penting dalam ingatan kolektif dunia. Lantas apa saja informasi yang terdapat dalam arsip dan surat-surat tersebut?

    Arsip dan Surat-Surat Kartini

    Dilansir dari Siaran Pers Arsip Nasional Republik Indonesia, arsip dan surat-surat Kartini menjadi salah satu khazanah arsip Indonesia yang baru saja teregistrasi sebagai Memory of the World UNESCO. Penetapan ini berdasarkan hasil sidang Dewan Eksekutif ke-221 United Nations Educational Scientific Cultural Organization (UNESCO) yang diselenggarakan pada 11 April 2025.

    Selain surat-surat kartini, terdapat beberapa khazanah arsip lainnya asal Indonesia yang juga turut teregistrasi sebagai MoW UNESCO pada momentum ini. Beberapa arsip lainnya yang turut teregistrasi di antaranya arsip tarian khas Mangkunegaran periode 1861-1944, arsip pembentukan ASEAN, naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesia dan naskah syair Hamzah Fansuri.

    Pendaftaran arsip dan surat-surat Kartini sendiri dilakukan atas kerja sama Pemerintah Indonesia dan Belanda. Pendaftaran arsip ini diajukan bersama oleh oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dengan National Archives of Netherlands dan University of Leiden Library.

    Khazanah arsip dari tokoh emansipasi ini juga terbagi di dua tempat yang berbeda, yakni Indonesia dan Belanda. Di Indonesia, Kawan bisa menemukan arsip dan surat-surat Kartini yang tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia atau ANRI.

    Diketahui terdapat sembilan nomor arsip terkait Kartini yang bisa diakses di ANRI. Seluruh arsip tersebut merupakan arsip tekstual.

    Sementara itu di Belanda, arsip terkait Kartini bisa ditemukan di dua tempat, yakni National Archives of Netherlands dan University of Leiden Library. Di University of Leiden Library terdapat 101 nomor arsip yang berkaitan dengan surat-surat Kartini dan 9 nomor arsip di National Archives of Netherlands.

    Berisi Gagasan dan Pemikiran Kartini

    Keberadaan arsip dan surat-surat Kartini menjadi dokumen penting untuk memahami gagasan serta pemikiran tokoh tersebut. Apalagi Kartini menjadi salah satu tokoh penting dalam berbagai diskusi yang ada di Indonesia, baik di bidang pendidikan, emansipasi, serta perjuangan kesetaraan gender di tanah air.

    Selain itu, gagasan serta pemikiran dari Kartini tidak hanya terbatas dalam satu bidang saja. Gagasan serta pemikiran Kartini turut berpengaruh dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga emansipasi wanita.

    Oleh sebab itu, keberadaan dari surat-surat Kartini ini cukup penting untuk memahami gagasan serta pemikirannya. Dulunya surat-surat ini dikirimkan oleh Kartini kepada teman-temannya yang ada di Eropa.

    Dalam surat tersebut, Kartini menuangkan pemikirannya terhadap pandangan masyarakat Belanda dari sudut pandangnya, khususnya terhadap perempuan-perempuan Jawa yang ada pada periode tersebut. Selain itu, Kartini juga turut menuangkan beberapa pemikiran lainnya dalam surat-surat yang dikirimkan tersebut, seperti pendidikan, kolonialisme, hingga budaya Jawa.

    Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News



    Posted on Leave a comment

    KUBET – Legenda Tanifal dari Pulau Buru Maluku yang Menjadi Tempat Bersemayam 2 Burung Elang Raksasa

    Legenda Tanifal dari Pulau Buru Maluku yang Menjadi Tempat Bersemayam 2 Burung Elang Raksasa

    images info

    Di Pulau Buru, Maluku, terdapat sebuah legenda yang menceritakan tentang asal usul tanifal. Tanifal merupakan sebuah daratan yang memiliki pasir putih dan halus.

    Menurut ceritanya, tanifal ini tercipta dari bangkai dua burung elang raksasa yang ada di masa lalu. Lantas bagaimana cerita lengkap dari legenda tanifal tersebut?

    gambar

    Legenda Tanifal

    Dinukil dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, dikisahkan pada zaman dahulu di Pulau Buru, Maluku terdapat sebuah negeri yang dikenal dengan nama Tifu. Tidak jauh dari negeri tersebut terdapat sebuah gunung yang diberi nama Gunung Garuda.

    Di lereng gunung tersebut terdapat dua buah liang batu yang letaknya saling berjauhan. Liang batu ini merupakan sarang yang dihuni oleh dua ekor burung elang raksasa.

    Kedua burung elang ini merupakan sepasang, yakni seekor jantan dan seekor betina. Kedua burung tersebut merupakan elang terbesar yang ada di Pulau Buru pada waktu itu.

    Burung elang raksasa ini dikenal sebagai hewan pemangsa yang ganas. Mereka memiliki kuku yang runcing dan tajam.

    Tidak hanya itu, kedua burung elang ini memiliki kemampuan menukik dengan cepat dari ketinggian tertentu. Penglihatan yang tajam juga turut membantu kedua burung elang ini dalam perburuan mereka.

    Hal ini memudahkan mereka untuk memangsa mangsa yang ingin dia tangkap. Biasanya kedua burung elang ini terbang di langit Pulau Buru pada siang hari untuk mencari mangsa.

    Biasanya mangsa yang menjadi sasaran burung elang raksasa ini merupakan hewan yang berukuran kecil, seperti tupai, ayam, ikan, dan sejenisnya. Namun jika mereka tidak menemukan hewan tersebut, kedua burung elang ini juga sering memangsa manusia yang dijadikan target sebagai makanan.

    Sering kali kedua burung elang ini menangkap penumpang kapal yang melintas di sekitar Pulau Buru. Situasi ini membuat banyak pelaut yang berhati-hati dengan kehadiran kedua burung elang raksasa tersebut.

    Kabar tentang keganasan kedua burung elang ini ternyata sampai di telinga pelaut Cina. Alih-alih menghindari lautan di sekitar Pulau Buru, para pelaut Cina ini justru berniat untuk membunuh kedua burung elang tersebut.

    Para pelaut Cina ini kemudian mempersiapkan persenjataan untuk memburu kedua hewan tersebut. Ketika persiapan sudah selesai dilakukan, mereka langsung berlayar ke lautan sekitar Pulau Buru.

    Sesampainya di sana, kapal dari para pelaut Cina ini langsung menjadi target kedua burung elang raksasa tersebut. Kedua burung elang raksasa ini langsung menukik tajam dan mengincar para pelaut Cina.

    Di sisi lain, para pelaut Cina dengan sigap menanggapi situasi ini. Mereka langsung mengambil persenjataan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

    Ketika keuda burung elang raksasa ini menukik, para pelaut Cina langsung menancapkan tombak besi yang sudah mereka persiapkan. Hal ini membuat kedua burung elang raksasa tersebut terluka parah.

    Luka akibat serangan para pelaut Cina ini ternyata berakibat fatal. Akhirnya kedua burung elang tersebut tewas tergeletak di Pantai Tifu.

    Para pelaut Cina ini kemudian kembali ke daerah mereka setelah berhasil mencapai tujuan. Sementara itu, bangkai kedua burung elang raksasa ini dibiarkan tergeletak di Pantai Tifu.

    Seiring berjalannya waktu, kedua bangkai burung elang raksasa tersebut kemudian berubah menjadi tanifal, yakni sebidang dataran yang memiliki pasir putih dan halus. Masyarakat setempat kemudian meyakini bahwa di tanifal tersebut masih ada keturunan dari kedua burung elang raksasa ini di kemudian hari.

    Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News